Rancangan Percobaan Variabel yang Diamati

3 selanjutnya ampas tahu tersebut dimasukkan ke dalam kantung polyetilene yang telah dilubangi dibeberapa tempat untuk mendapatkan kondisi aerob, selanjutnya diinkubasi pada suhu ruang selama 3 hari, selama inkubasi substrat dikondisikan pada ketebalan 2-5 cm; dan 4 setelah masa inkubasi selesai, produk dikeringkan selama 24 jam pada suhu kamar, setelah kering kemudian digemburkan kembali dan siap dicampurkan dengan bahan pakan lainnya Suprapti et al ., 2008. Gambar 3.2. Ampas tahu segar

3.6 Rancangan Percobaan

Rancangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap RAL dengan empat macam perlakuan dan enam kali ulangan. Tiap ulangan unit percobaan menggunakan lima ekor ayam broiler jantan umur dua minggu dengan berat badan homogen. Ke empat perlakuan yang dicobakan adalah:  Ransum basal tanpa penggunaan ampas tahu sebagai kontrol A.  Ransum dengan penggunaan 5 ampas tahu terfermentasi B  Ransum dengan penggunaan 10 ampas tahu terfermentasi C  Ransum dengan penggunaan 15 ampas tahu terfermentasi D

3.7 Variabel yang Diamati

Variabel yang diamati atau di ukur dalam adalah: 1. Konsumsi ransum: konsumsi ransum diukur setiap minggu sekali, yaitu selisih antara jumlah ransum yang diberikan dengan sisa ransum. 2. Pertambahan berat badan: pertambahan berat badan diperoleh dengan mengurangi berat badan akhir dengan berat badan minggu sebelumnya. Sebelum penimbangan terlebih dahulu ayam dipuasakan selama kurang lebih 12 jam. 3. Feed Conversion Ratio FCR : merupakan perbandingan antara jumlah ransum yang dikonsumsi dengan pertambahan berat badan. Merupakan tolok ukur untuk menilai tingkat efisiensi penggunaan ransum. Semakin rendah nilai FCR, semakin tinggi efisiensi penggunaan ransumnya, demikian sebaliknya. 4. Distribusi lemak pada tubuh ayam, yaitu lemak bantalan, lemak mesenterium, lemak empedal, dan lemak abdominal. Gambar 3.3.Dari kiri ke kanan ayam bersih, saluran pencernaan, lemak abdomen, dan karkas ayam 5. Kolesterol darah: pengambilan darah dilakukan dua kali, yaitu sebelum perlakuan diberikan pre-treatment dan minggu ketiga setelah perlakuan diberikan post- treatment . Sampel darah diambil dari pembuluh vena di bagian sayap, mempergunakan spuit dengan jarum No. 25, sebanyak 1,5 ml, dibiarkan membeku, selanjutnya di pusing dan serumnya diambil untuk pemeriksaan: kolesterol total Smith dan Mangkoewidjojo, l987.

3.8. Analisis Statistika