44
Tabel 3.4 Prestasi Belajar
No Kategori Frekuensi Persentase
1 Tuntas
≥ 64 51 26,15
2 Tidak Tuntas
≤ 64 144
73,85 Jumlah
195 100
Sumber: SMP Negeri 1 Limpung
3.7.2 Analisis Regresi Berganda
Sebelum diadakan analisis regresi berganda terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang dimaksudkan untuk mengetahui model regresi penelitian.
3.7.2.1 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil.
Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau yang mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram residualnya.
Untuk menguji normalitas data salah satu cara yang digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif
45
dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya. Ghozali, 2009: 74. 2.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berhubungan atau berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel
orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Untuk mendeteksi adanya gejala multikolinieritas dengan
menggunakan nilai Variance Inflaction Factor VIF dibawah 10 dan tolerance diatas 0,1 Ghozali, 2009:95-96
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang homokedastisitas atau yang tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2009:125. Untuk mengetahui ada dan tidaknya heterokedastisitas
dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati garis scatter plot melalui SPSS. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat yaitu antara motivasi belajar X
1
, disiplin
46
belajar X
2
terhadap prestasi belajar siswa Y. Selain itu untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
Persamaan regresi bergandanya dapat ditulis sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Keterangan: Y
= variabel prestasi belajar siswa a
= bilangan konstanta b
1
X
1
= motivasi belajar b
2
X
2
= disiplin belajar Husein Umar, 2002:17.
7.7.2.2 Uji Hipotesis 1.
Uji Simultan uji F
Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat didalam model secara bersama-sama atau simultan terhadap
variabel independen. Oleh karena itu untuk membuktikan kebenaran hipotesis digunakan uji F yaitu untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang
digunakan mampu menjelaskan variabel terikat. Apabila dari perhitungan menggunakan SPSS statistical product and
sevice solution diperoleh p value 0,05 maka Ho ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi dapat menerangkan variabel
terikat secara serentak. Sebaliknya apabila p value 0,05 maka Ho diterima, dengan demikian dapat dakatakan bahwa variabel bebas dari midel regresi linier
berganda tidak mampu menjelaskan variabel terikatnya.
47
2. Uji Parsial uji t