Motivasi Belajar PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 01 LIMPUNG.

16 disiplin belajar akan mendorong, memotivasi dan memaksa para siswa bersaing meraih prestasi. Disiplin dapat dianggap sebagai prasyarat sebagai individu yang unggul.

2.2 Motivasi Belajar

2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. “motivasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan aktivitas manusia karena motivasi merupakan hal yang dapat menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal” Malayu S.P Hasibuan, 2001 :141 Menurut G R Terry yang diterjemahkan oleh J Mith D.F.M 2003:130, “motivasi dapat diartikan sebagai suatu usaha agar seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan semangat karena ada tujuan yang ingin dicapai”. Manusia mempunyai motivasi yang berbeda tergantung dari banyaknya faktor seperti kepribadian, ambisi, pendidikan dan usia. Seseorang dikatakan berhasil dalam belajar apabila didalam dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar, sebab tanpa mengerti apa yang akan dipelajari, maka kegiatan belajar mengajar sulit untuk mencapai keberhasilan. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut sebagai motivasi. Dengan motivasi orang akan terdorong untuk bekerja mencapai sasaran dan tujuannya karena yakin dan sadar akan kebaikan, kepentingan dan manfaatnya. Bagi siswa motivasi ini sangat penting karena dapat menggerakkan 17 perilaku siswa kearah yang positif sehingga mampu menghadapi segala tuntutan, kesulitan serta menanggung resiko dalam belajar. Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Motivasi sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh faktor didalam diri seseorang itu sendiri yang disebut intrinsik sedangkan faktor di luar diri disebut ekstrinsik. Motivasi belajar ini dapat diketahui dengan cara memberi kuesioner kepada siswa setelah pembelajarn berlangsung. Sadirman 2007.

2.2.2 Macam-macam motivasi

Menurut Sadirman 2010:86 macam-macam motivasi dibagi menjadi empat hal yaitu : 1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya a. Motif-motif bawaan : motif yang dibawa sejak lahir, motivasi ini ada tanpa dipelajari. b. Motif-motif yang dipelajari : motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sering disebut dengan motif yang diisyaratkan secara sosial. 2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis a. Motif atau kebutuhan organis, misalnya : kebutuhan untuk minum, makan, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat. b. Motif-motif darurat, antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Motivasi ini timbul karena adanya rangsangan dari luar. 18 c. Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. 3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah.Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti reflex, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan. 4. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik a. Motivasi Intrinsik Adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. b. Motivasi Ekstrinsik Motif-motif yang berfungsinya karena adanya perangsangan dari luar.

2.2.3 Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Menurut Djamarah 2002:123 terdapat tiga fungsi motivasi dalam belajar yaitu : a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat buntuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang akan dicari itu dalam rangka untuk memuaskan rasa ingin tahunya dari sesuatu yang akan dipelajari. Sesuatu yang belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu. Anak didik pun mengambil 19 sikap seiring dari minat terhadap suatu objek. Disini, anak didik mempunyai keyakinan dan pendirian tentang apa yang seharusnya dilakukan untuk mencari tahu tentang sesuatu. Sikap itulah yang mendasari dan mendorong kearah sejumlah perbuatan dalam belajar. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar. b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik. Di sini anak didik sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan raga. Akal pikiran berproses dengan sikap raga yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan belajar. Sikap berada dalam kepastian perbuatan dan akal pikiran mencoba membedah nilai yang terpatri dalam wacana, prinsip, dalil, dan hukum, sehingga mengerti betul isi yang dikandungnya. c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang harus diabaikan. Seorang anak didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu, tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain. Pasti anak didik akan mempelajari mata pelajaran dimana tersimpan sesuatu yang akan dicari itu. Sesuatu yang akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan 20 motivasi kepada anak didik dalam belajar. Dengan tekun anak didik belajar. Dengan konsentrasi anak didik belajar agar tujuannya mencari sesuatu yang ingin diketahui dimengerti itu cepat tercapai. Segala sesuatu yang mengganggu pikirannya dan dapat membuyarkan konsentrasinya diusahakan disingkirkan jauh-jauh. Itulah peranan motivasi yang dapat mengarahkan perbuatan anak didik dalam belajar.

2.2.4 Unsur-unsur Motivasi

Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi dalam belajar menurut Dimyati dan Mudjiono 2002:2001 dalam belajar siswa dapat termotivasi belajarnya karena adanya segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya ada kondisi fisiologis dan psikologis siswa dalam proses belajar yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Unsur-unsur itu antara lain : a. Cita-cita atau aspirasi siswa Cita-cita disebut juga aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Penentuan target ini tidak sama dengan semua siswa. Target diartikan sebagai tujuan yang dicapai oleh seseorang. Monks 1989:241-260.Schein 1991:87- 110. Singgih Gunarsa 1990:183-199 dalam Dimyati dan mudjiono, yang menyatakan bahwa dalam meraih keberhasilan belajar unsur yang berpengaruh dalam belajar adalah adanya cita-cita yang dimiliki oleh seorang siswa, timbulnya cita-cita akan dibarengi dengan menumbuhkan cara belajar siswa agar mendapat nilai yang baik, keinginan siswa untuk memperoleh masa depan yang lebih baik, timbulnya cita-cita dengan perkembangan moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar 21 intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. b. Kemampuan Belajar Dalam motivasi belajar timbul karena adanya kemampuan siswa yang akan memperkuat motivasi anak dalam mengerjakan tugas-tugas perkembangannya. Kemampuan siswa terkait dengan perolehan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran disekolah.Siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi biasanya lebih termotivasi dalam belajar dan lebih sering memperoleh kesuksesan dan memperkuat motivasinya. Kemampuan belajar yang dilakukan siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar lebih terfokus pada kemampuan siswa dengan adanya persiapan belajar untuk memperhatikan dengan sungguh-sungguh penjelasan dari guru dan bertanya apabila terdapat materi pelajaran yang belum dipahami, siswa juga dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pelajar, serta dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik. c. Kondisi Siswa Siswa sebagai makhluk psikosifik, jadi kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar disini berkaitan dengan kondisi fisik dan psikologis. Misalnya siswa yang kelihatan lesu, mengantuk, mungkin disebabkan waktu berangkat kesekolah siswa belum sarapan, karena sakit, atau begadang. Pengaturan waktu belajar siswa juga dapat mempengaruhinya dalam mengikuti pelajaran dengan baik. Sedang kondisi fisik sangat mengurangi motivasi belajar siswa. Misal : ketika berangkat kesekolah ada masalah-masalah dengan orang tua atau sanak 22 keluarganya yang menimbulkan kemarahan, kejengkelan ataupun kecemasan menyebabkan anak tersebut tidak bergairah dalam menerima pelajaran.

2.3 Disiplin Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANJAREJO KABUPATEN BLORA

1 28 138

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII Pengaruh Kreativitas Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura.

0 2 15

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJARTERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Pada Siswa Kelas VIII Di Sekolah Meneng

0 1 18

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJARTERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Pada Siswa Kelas VIII Di Sekolah Meneng

0 2 11

PENGARUH INTELEGENSI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Intelegensi Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Boyol

0 1 18

PENGARUH INTELEGENSI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA Pengaruh Intelegensi Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Boyolali Tahun Ajara

0 1 18

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN DISIPLIN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA Pengaruh Motivasi Orang Tua Dan Disiplin Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertam

1 3 16

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN DISIPLIN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA Pengaruh Motivasi Orang Tua Dan Disiplin Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertam

0 1 11

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 8

(ABSTRAK) PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 01 LIMPUNG.

0 0 3