31
6. Mencipta lingkungan kondusif Peraturan sekolah yang dirancang dan diimplimintasikan. Memberi pengaruh
bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan yang kondusif untuk kegiatan belajar. Tanpa ketertiban, suasana kondusif bagi pembelajaran akan terganggu
sehingga akan menghambat proses pencapaian prestasi belajar.
2.4 Kerangka Berfikir
Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan khususnya untuk mencapai prestasi tertentu. Melalui proses
belajar dapat diperoleh pengetahuan dan pengalaman yang sangat diperlukan bagi seseorang untuk mencapai cita-citanya.
“Belajar adalah berusaha mendapat sesuatu kepandaian” Poerwadarminto 1988 :108. Menurut W S Winkel yang dikutip oleh Max Darsono 2000 : 4
“belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai sikap”. Pengertian-pengertian belajar diatas apabila dikaitkan dengan motivasi dan
disiplin yang difokuskan pada belajar akan didapat pengertian sebagai berikut: 1. Motivasi belajar adalah suatu kondisi psikis yang mendorong seseorang untuk
melakukan aktivitas belajar. Dari motivasi tersebut akan mendorong seorang siswa untuk terus belajar agar mencapai tujuan yang diharapkan yaitu prestasi
dalam belajar dengan dipengaruhi oleh “cita-cita, kemampuan belajar dan kondisi siswa”Dimyati Mudjiono 2002:2001.
32
2. Disiplin belajar adalah kemampuan untuk mengarahkan diri siswa baik mental maupun fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif untuk kegiatan belajar
sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh sekolah maupun siswa itu sendiri. Disiplin belajar tersebut dimulai dari siri siswa yang terus menerus dipupuk
pada lingkungan keluarga dan sekolah. Disiplin belajar dijadikan sebagai bentuk ketaatan peserta didik terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan
dilingkungan belajar dengan memperhatikan “Disiplin dalam diri siswa, disiplin dalam mematuhi peraturan sekolah, disiplin dalam mengikuti
pelajaran”. Hasil pencapaian prestasi belajar mata pelajaran IPS Terpadu yang
dilakukan oleh siswa harus mengandung aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan kognitif siswa dibekali dengan pengetahuan, kemampuan dan kemahiran
intelektual. Dengan afektif siswa berkaitan dengan sikap, perasaan, dan nilai yaitu dalam penerapannya di masyarakat, dan dengan psikomotorik diharapkan adanya
kemampuan secara fisik seperti ketrampilan dan kreativitas dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi.
Secara sistematis kerangka berfikir dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
33
Gambar 1 Kerangka Berfikir 2.5 Hipotesis
H1. Ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 01 Limpung
H2. Ada pengaruh disiplin terhadap prestasi belajar mata pelajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 01 Limpung
H3. Ada pengaruh motivasi dan disiplin terhadap prestasi belajar mata
pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII
Motivasi : 1. Cita-cita
2. Kemampuan belajar 3. Kondisi siswa
Dimyati, Mudjiono Prestasi Belajar Siswa :
Nilai semester gasal tahun ajaran 2009 2010
Disiplin : 1.Disiplin dalam diri
siswa 2.Disiplin dalam
mematuhi peraturan sekolah
3.Disiplin dalam mengikuti pelajaran
Motivasi : 1. Cita-cita
2. Kemampuan belajar 3. Kondisi siswa
Dimyati, Mudjiono
34
BAB III METODE PENELITIAN
1.1 Populasi Penelitian