Manfaat Penilaian Berbasis Kompetensi pada pendidikan khusus Fungsi Penilaian Berbasis Kompetensi Kedudukan Penilaian dalam Lingkup Standar Nasional Pendidikan

Sistem penilaian berbasis kompetensi untuk pendidikan khusus diharapkan akan dapat:

1. Mengetahui bagaimana siswa menerapkan kompetensi dan materi hasil

belajarnya pada suatu pekerjaan yang dapat memberi manfaat dalam menghadapi permasalahan dalam kehidupan sehari-harinya.

2. Mendeskripsikan sesuai standar kompetensi yang tepat sesuai dengan

hasil belajar pengalaman belajar yang diharapkan

3. Menghasilkan pola Penilaian performan yang langsung dengan

pendekatan pada keterampilan dan pengetahuan yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik Pendidikan Khusus.

4. Mengukur perbandingan hasil kompetensi dengan standar konpetensi

yang ditetapkan sehingga diketahui kesenjangan pencapaiannya untuk dilakukan perbaikan.

5. Mengembangkan pola penilaian yang beragam sesuai dengan

keberagamana potensi dan keterbatasan siswa

C. Manfaat Penilaian Berbasis Kompetensi pada pendidikan khusus

Sebagaimana diketahui bahwa penilaian berbasis kompetensi pada pendidikan khusus mencakup tunanetra, tunarungu, tunagrahita dan tunadaksa. 1. Untuk memberikan umpan balik bagi ”sementara” peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensinya. Akan tetapi untuk jenis Kekhususan tertentu lainnya dapat saja tidak memerlukannya, tetapi ni dapat ditunjukkan dengan perubahan prilaku dalam ekspresi keseharian siswa.. 2. Untuk memantau kemajuan dan perkembangan yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial. 3. Umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan. 4. Masukan bagi kepala sekolah dan guru guna merancang kegiatan belajar sedemikian rupa sehingga para pesrta didik dapat mencapai kompetensi dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda dalam suasana yng kondusif menyenangkan. 5. Memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan sehingga partisipasi oang tua dan komite sekolah dapat ditingkatkan.

D. Fungsi Penilaian Berbasis Kompetensi

Penilaian berbasis kompetensi memiliki fungsi sebagai berikut: 1 Menggambarkan sejauhmana seorang siswa telah menguasai suatu kompetensi. 2 Mengevaluasi hasil belajar siswa dalam rangka membantu siswa memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya baik untuk pemilihan program maupun pengembangan kepribadian. 3 Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan siswa sebagai alat diagnosis yang membantu guru menentukan apakah siswa perlu mengikuti remedial atau pengayaan atau tidak . 12

E. Kedudukan Penilaian dalam Lingkup Standar Nasional Pendidikan

Kerangka berpikir yang dijelaskan di atas tidak dapat dilepaskan dari peran standar-standar yang lain dari lingkup Standar Nasional Pendidikan. Kedudukan Penilaian dalam ini standar penilaian ditentukan juga oleh keberadaan standar-standar yang lain. Standar Penilaian yang baik dan berkualitas ditentukan juga oleh keberhasilan satuan pendidikan dalam melaksanakan standar-standar yang lain secara ajeg. Pemahaman ini menganut cara berpikir yang logis, bahwa tidak mungkin penilaian yang berkualitas dapat berhasil jika tidak ditunjang dengan unsur-unsur penunjang lainnya yang merupakan bagian dari penilaian itu sendiri. Sebagai contoh jika memberikan Materi tentang ”suhu” harus tercermin proses pembelajarannya , penyampaian konsepnya, penggunaan alatnya, pengelolaan alatnya, biaya pembelian alat termometernya, kemampuan guru menyampaikannya, kemampuan siswa yang hendak dicapai dalam penggunaan termometer, proses penggunaan yang terstandar merupakan suatu rangkaian yang saling mendukung satu dengan lainnya. Kegagalan dari satu aspek saja dapat menggagalkan komponen-komponen standar secara menyeluruh.

F. Prinsip Penilaian Berbasis Kompetensi