Tujuan Durian Pembibitan durian Di kebun benih hortikultura ranukitri pendem, mojogedang, karanganyar Jawa tengah veni

B. Tujuan

Magang dilaksanakan berdasarkan aturan dari Fakultas Pertanian Universitas Sebelah Maret yang memiliki Tujuan sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan antara teori dengan penerapannya di dunia kerja atau lapangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat merupakan bekal bagi mahasiswa setelah terjun di masyarakat. 2. Meningkatkan ketrampilan dan pengalaman kerja di bidang agribisnis hortikultura dan arsitektur pertamanan khususnya pada pembibitan tanaman buah durian yang dilakukan di Kebun Benih Hortikultura Ranukitri. 3. Meningkatkan wawasan mahasiswa tentang berbagai kegiatan agribisnis hortikultura dan arsitektur pertamanan khususnya mengenai cara perbanyakan tanaman durian dengan teknik penyambungan, mengetahui peluang dan cara mengelola bisnis penangkaran bibit durian dari penyiapan batang bawah, batang atas, teknik penyambungan sampai dengan pemeliharaan bibit dan tanaman indukan. 4. Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan Instansi Pemerintah dan masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi. 4 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Durian

Durian sangat digemari hampir oleh setiap orang, sehingga ada yang menamakannya sebagai Raja Buah. Di samping buahnya yang manis, harum dan warna daging dari putih sampai kekuningan yang kaya akan kalori, vitamin, lemak dan protein, juga batangnya bisa digunakan untuk bahan bangunan, kayu bakar dan lain-lain. Tanaman durian termasuk famili Bombaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan. Yang lazim disebut durian adalah tumbuhan dari marga genus Durio, Nesia, Lahia, Boschia dan Coelostegia. Ada puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas durian tersebut adalah: durian sukun Jawa Tengah, petruk Jawa Tengah, sitokong Betawi, simas Bogor, sunan Jepara, otong Thailand, kani Thailand, sidodol Kalimantan Selatan, sijapang Betawi dan sihijau Kalimantan Selatan Aak, 1997. Tabel 1. Nilai Nurtrisi per 100 g Buah Durian Nutrisi Nilai Kandungan Karbohidrat 27,00 g Serat pangan 3,80 g Lemak 5,30 g Protein 1,47 g Air 62,00 g Vitamin C 0,0197 g Potassium 0,436 g Sumber: USDA Nutrient database Untuk dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen maksimal, durian memerlukan beberapa syarat tumbuh. Syarat tumbuh tersebut antara lain iklim, media tanam dan ketinggian tempat. Curah hujan untuk tanaman durian maksimum 3000 - 3500 mmtahun dan minimal 1500 - 3000 mmtahun. Curah hujan merata sepanjang tahun dengan kemarau 1 - 2 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus Sariati. 2012. Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60 – 80 . Sewaktu masih kecil baru ditanam di kebun, tanaman durian tidak tahan terik sinar matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi dinaungi. Tanaman durian cocok tumbuh pada suhu rata-rata 20 - 30 o C, suhu 15 o C durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Apabila suhu mencapai 35 o C daun durian akan terbakar. Ketinggian tempat untuk bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada juga tanaman durian yang cocok ditanam di berbagai ketinggian. Tanah yang berbukit yang kemiringannya kurang dari 15 kurang praktis daripada lahan yang datar rata Sariati, 2012. Tanaman durian merupakan kelompok tumbuhan biji yang berupa pohon yang batangnya keras dan berkayu. Sebagai tumbuhan dikotil, tanaman durian mempunyai sistem perakaran tunggang. Batang dan akarnya mempunyai kambium, sehingga dapat tumbuh membesar. Sebagai tumbuhan biji tertutup Angiospermae maka tanaman durian juga di anggap sebagai golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan yang tertinggi dalam pertumbuhannya Tim Bina Karya Tani, 2008. Organ-organ pada tumbuhan meliputi akar, batang, daun, bunga, biji dan bunga. Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar sebagai tempat masuknya mineral zat-zat hara dari tanah menuju ke seluruh bagian tumbuhan. Tanaman durian termasuk tumbuhan dikotil yang mempunyai sistem akar tunggang, tetapi jika dikembangbiakan dengan setek atau cangkok maka tumbuhan tersebut akan memiliki akar serabut Tim Bina Karya Tani, 2008. Batang tanaman durian sama seperti batang tumbuhan berkayu umumnya keras dan umurnya relatif panjang. Tumbuhan durian mempunyai batang yang bercabang-cabang, memiliki kambium vakular sehingga dapat mengalami pertumbuhan sekunder. Daun tanaman durian berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau. Tanaman durian hanya memiliki satu daun pada tangkainya, sehingga durian disebut memiliki daun tunggal Tim Bina Karya Tani, 2008. Bunga tanaman durian mempunyai bentuk mirip mangkok yang tersusun dalam tangkai agak panjang berbentuk dompolan. Bunga durian termasuk kelamin sempurna hermafrodit, artinya dalam satu bunga terdapat putik atau bunga betina dan benang sari atau bunga jantan. Bunga merupakan alat perkembangbiakan karena di dalam bunga terdapat alat-alat reproduksi. Bunga dianggap sebagai pucuk ujung batang yang termodifikasi, sehingga bagian-bagian bunga merupakan hasil modifikasi dari daun Tim Bina Karya Tani, 2008. Buah durian berbentuk bulat atau lonjong atau tidak beraturan dan ukurannya kecil sampai besar. Kulit buah berduri dan bagian dalam buah mempunyai beberapa rongga dengan setiap rongga berisi biji yang dibungkus daging buah. Biji buah durian berbentuk bulat telur, berkeping dua dikotil, berwarna kekuning-kuningan atau coklat muda. Biji durian merupakan alat perkembangbiakan tanaman generatif terutama untuk batang bawah penyambungan Tim Bina Karya Tani, 2008.

B. Pembibitan Tanaman Durian