Latar Belakang Pembibitan durian Di kebun benih hortikultura ranukitri pendem, mojogedang, karanganyar Jawa tengah veni

1 I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Buah durian memiliki aroma yang khas, dan memiliki rasa manis yang dapat menjadi daya tarik, sehingga banyak orang menyukai buah durian. Dalam perkembangannya tanaman durian meluas di tanam di Negara-negara tropis. Buah durian dari Thailand di kenal di berbagai kawasan Asia tropis. Ada dua varietas durian yang sangat terkenal dari Thailand yaitu varietas Monthong dan Chanee. Kedua varietas ini dikenal di Indonesia dengan nama Otong dan Kani Tim Bina Karya Tani, 2008. Di luar negri buah durian ini terkenal dengan nama “King of Fruits”, rajanya buah. Oleh karena penggemar buah durian sangat banyak maka harganya selalu naik. Kendati buah durian selalu membanjiri pasar setiap musimnya, harganya tidak pernah goyah, akan tetapi kian melonjak. Pada dasarnya banyak penggemar durian yang tertipu dengan para pedagang yang menjajakan durian yang tidak layak dikonsumsi, misalnya buah durian tidak memiliki rasa manis, keras dan busuk. Untuk menghindari hal itu banyak penggemar buah durian berburu durian di lokasi tanamannya untuk memperoleh buah durian jenis unggul. Cara ini dianggap paling aman untuk mendapatkan durian yang terjamin keunggulannya dan jelas varietas atau jenisnya. Prospek pengembangan budidaya buah durian secara intensif dalam skala agribisnis atau agroindustri cukup cerah. Hal ini antara lain disebabkan oleh peluang pasar buah di dalam dan luar negeri masih terbuka luas, sehingga dapat dirancang sebagai sumber devisa Negara. Indonesia yang dikenal sebagai Negara yang memiliki kekayaan sumber daya. Aneka jenis buah tropis mempunyai cukup banyak varietas, kultivar atau klon durian yang dapat memenuhi keinginan eksportir, misalnya saja durian petruk, sukun, sunan atau lutung dari Jawa Tengah. Durian ajimah, durian hepe, durian sitokong dari Jawa Barat. Dan durian kucing titun, si kapal dan sipispis dari Sumatra Utara. Semua durian tersebut berdaging tebal, gemuk, subur, warnanya kuning, kering berbiji kecil dan rasanya manis. Sebenarnya syarat-syarat mutu ekspor sudah terpenuhi oleh durian unggulan tersebut. Tapi untuk mendapatkan jumlah yang besar dari setiap jenis durian sangatlah sulit. Umumnya jarang petani yang hanya menanam satu kultivar durian saja di kebunnya, satu kebun selalu berisi aneka kultivar. Berdasarkan permasalahan tersebut banyak para petani mengganti tanaman buah duriannya dengan bibit yang bersertifikasi sehingga buah durian yang akan di hasilkan jelas varietasnya. Misalnya tanaman durian petruk maka buah yang dihasilkan juga durian petruk. Bibit yang banyak dipilih oleh para petani adalah bibit dari hasil penyambungan karena memiliki akar yang kuat dan dapat menghasilkan buah yang sesuai dengan induk tanaman buah durian dengan varietas tertentu. Upaya meningkatkan produksi dan kualitas durian dapat ditempuh dengan cara mengembangkan luas areal dan varietas unggul bibit diikuti penerapan teknologi budidaya secara benar Good Agriculture Practices. Langkah pertama dalam pengembangan kebun durian diperlukan teknologi pembibitan yang berkualitas. Ketersediaan bibit berkualitas akan mempengaruhi lebih dari 50 keberhasilan usaha berkebun durian. Untuk itu tahapan ini perlu dikuasai oleh pengusaha kebun durian Kartono, 2010. Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mendalami lebih jauh mengenai pembibitan tanaman buah durian untuk menghasilkan bibit yang berkualitas dan bermutu. Pembibitan dengan menggunakan teknik penyambungan merupakan teknik yang dianggap lebih cepat menghasilkan bibit yang berkualitas, dan tidak membutuhkan waktu lama dalam prosesnya. Dalam meningkatkan prosentase tingkat keberhasilan penyambungan dibutuhkan pengkajian lebih lanjut tentang pembibitan tanaman buah durian sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal. Pembibitan di Kebun benih Hortikultura memiliki peranan penting bagi petani durian untuk memperoleh bibit yang bersertifikasi. Pembibitan tanaman durian merupakan perbanyakan tanaman buah yang di utamakan di Kebun Benih Hortikultura.

B. Tujuan