BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perusahaan Daerah Air Minum PDAM pada umumnya merupakan Badan Usaha Milik Daerah BUMN yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah KabupatenKota
Madya di seluruh Indonesia. Fungsi utama PDAM secara umum adalah memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Akan tetapi sebagai unit
usaha, PDAM merupakan salah satu ujung tombak untuk menggali Pendapatan Asli Daerah PAD. Peran ganda ini cukup strategis di tengah-tengah masyarakat
sehingga memerlukan manajemen yang handal baik sebagai suatu organisasi maupun perusahaan yang berorientasi profit, agar tercapai pengolahan air yang
efektif dan efisien yang dapat memberikan sumbangan positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.
PDAM Kabupaten Karanganyar Unit Kerjo dibangun pada tahun 2001 dengan biaya APBD II Kabupaten Karanganyar. Tujuannya adalah membangun jaringan
trasmisi dan distribusi air bersih untuk memberikan pelayanan kebutuhan air bersih layak konsumsi selama 24 jam bagi masyarakat wilayah Kecamatan Kerjo
dan sekitarnya. Jumlah penduduk yang meningkat setiap tahun dengan sendirinya membutuhkan pelayanan air bersih yang meningkat pula. Dengan terpasangnya
jaringan tersebut diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat khususnya di sektor air bersih.
PDAM Kabupaten Karangannyar Unit Kerjo memanfaatkan sumber air dari Sumbergede yang berlokasi di Dusun Kadipekso, Desa Gumeng, Kecamatan
Jenawi yang mempunyai debit cukup besar. Debit air Sumbergede berfluktuasi dari waktu ke waktu tergantung pada musim. Namun demikian berdasarkan
pengamatan selama ini perbedaan antara debit maksimum dan minimum tidak terlalu mencolok dan debit keluaran dari mata air tersebut tetap dapat diandalkan
1
2 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Penurunan debit sumber pada umumnya
tidak mengganggu pasokan air bersih karena pada saat debit sumber mengecil, pasokan untuk kegiatan yang lain, misalnya pertaniaan, dikurangi. Gambaran
tentang besarnya debit mata air Sumbergede ditunjukkan oleh data-data yang tersedia pada kantor Perencanaan Teknik PDAM Karanganyar yang didapat pada
saat kegiatan Kerja Praktek serta dilakukan penelitian untuk mendapatkan data yang terbaru .
Pada kondisi normal, air dari Sumbergede digunakan untuk memenuhi beberapa kebutuhan sebagai berikut:
1. PDAM Kabupaten Karanganyar Unit Kerjo sebesar 40 ltdet
2. Pertanian masyarakat Desa Kadipekso 25 ltdet sedangkan penduduk sekitar
5ltdet 3.
Memenuhi kebutuhan air bersih pedesaan diluar PDAM 10,6ltdet
Pada kondisi tidak normal, dimana debit mata air mengecil, prioritas utama penggunaan air adalah untuk air bersih. Oleh sebab itu, pasokan untuk pertanian
masyarakat pedesaan bersifat fleksibel, tergantung pada kondisi debit di mata air Sumbergede.
Posisi Sumbergede terletak pada ketinggian kurang lebih +996,751 m di atas permukaan air laut, sedangkan elevasi reservoir dengan kapasitas 300 m
3
berada +381,050m. Air dari Sumbergede dialirkan melalui pipa trasmisi sepanjang 10,4
km dengan menggunakan tiga buah BPT masing-masing berkapasitas 9 m
3
.
Jaringan pipa trasmisi Sumbergede-Kerjo dirancang pada tahun 2001 dengan debit rencana 40 ltdet. Penentuan debit rancangan ini hanya didasarkan pada kebutuhan
sesaat untuk memenuhi kebutuhan air penduduk pada saat itu. Namun demikian seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kesejahteraan masyarakat,
permintaan akan suplai air bersih meningkat tajam dari tahun ke tahun. Permintaan layanan air bersih ini tidak terbatas pada wilayah administratif
3 Kabupaten Karangannyar saja, tetapi sudah melibatkan masyarakat desa sekitar
yang masuk dalam Wilayah Kabupaten Sragen. Kenyataan ini mendorong manajemen PDAM Unit Kerjo berupaya keras mencari terobosan baru, antara lain
dengan mencari sumber air baru dan mengatur kembali pembagian debit peruntukan, khususnya pada saat terjadi kelebihan air di Sumbergede.
Mengingat pada banyaknya permintaan masyarakat akan air bersih serta prediksi kebutuhan air ke depan, maka PDAM Unit Kerjo berencana meningkatkan debit
pengaliran menjadi 50,6 ltdet. Besaran debit ini dianggap mengguntungkan bagi PDAM Unit Kerjo karena debit tersebut merupakan debit maksimal yang dapat
dikelola oleh PDAM Unit Kerjo berdasarkan pembagian penggunaan air dengan masyarakat sekitar.
Beberapa kali uji coba memperbesar debit pipa transmisi mencapai 50,6 ltdt telah dilakukan. Akan tetapi pada debit tersebut terjadi
over flow
cukup besar dan sulit dikendalikan pada BPT 1 yang terletak di Desa Tlobo, Kecamatan Ngargoyoso,
dan berjarak 1753 m serta beda tinggi 200,809 m dari Sumbergede. Pada upaya ini nampak bahwa sistem pipa transmisi tidak mampu menampung debit sebesar itu.
Pemaksaan pengaliran justru akan menimbulkan inefisiensi pada penggolahan air Sumbergede. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan peningkatan pasokan air bersih
akan dilakukan berbagai upaya agar sistem jaringan yang ada dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, meskipun harus melalui tindakan modifikasi atau desain
ulang sistem jaringan.
Maka pada penelitian ini akan diangkat permasalahan menjadi topik penelitian untuk tugas akhir dengan judul ”ANALISIS KAPASITAS PIPA TRANSMISI
DARI MATA AIR SUMBERGEDE PDAM KABUPATEN KARANGANYAR”
4
1.2. Rumusan Masalah