Analisis Data Penyusunan Laporan Analisis kemampuan Pelayanan Air Bersih

26 Studi pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan arahan dan wawasan sehingga mempermudah dalam pengumpulan data, analisis data maupun dalam penyusunan hasil penelitian. 2. Observasi Lapangan Observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui jumlah pelanggan aktif yang menggunakan air dari PDAM Unit Kerjo, debit mata air Sumbergede, dan pipa baru yang mungkin ditambahkan. 3.4.2. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data yang dimiliki oleh TPA Putri Cempo serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. 1 Data dari PDAM Kabupaten Karanganyar meliputi elevasi titik penting dan ukuran setiap BPT, panjang pipa transmisi, jumlah belokan pipa yang berpotensi menimbulkan kehilangan energi, jenis dan diameter pipa yang telah terpasang 2 Dari Bapeda Kabupaten Karangannyar diperoleh data jumlah dan prosentase pertumbuhan penduduk di Kecamatan Kerjo yang diperkirakan menjadi objek pelayanan PDAM sampai dengan tahun 2019.

3.5. Analisis Data

Setelah mendapatkan data yang diperlukan, langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang didapatkan dari observasi lapangan dan pengambilan data dari PDAM Kabupaten Karanganyar dan Bapeda Kabupaten Karanganyar. Pada tahap mengolah atau menganalisis data dilakukan dengan hitungan teknis yang didasarkan pada data yang tersedia, baik berupa data primer maupun sekunder. Analisis teknis dilakukan terhadap kemampuan pipa transmisi yang ada dalam mengalirkan debit serta hitungan-hitungan lain yang bersifat hipotesis berdasarkan data yang ada dan asumsi-asumsi. Tujuan analisis adalah mencari model perbaikan pipa transmisi yang mampu memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Analisis hitungan didasarkan pada teori ada di berbagai pustaka. 27 Adapun urutan penelitian ini dapat disusun dalam diagram alir seperti terlihat pada Gambar 3.1.

3.6. Penyusunan Laporan

Seluruh data atau informasi yang telah terkumpul kemudian diolah atau dianalisis untuk mendapatkan hasil akhir mengenai Perbesaran diameter pipa transmisi dari mata air Sumbergede sampai reservoir PDAM Karanganyar Unit Kerjo. 28 Gambar 3.1 Diagram Alir Analisis Data BAB IV Pengukuran Debit Mata Air Sumbergede Analisis Jaringan Lama Data Jumlah Penduduk Kec. Kerjo Prediksi Jumlah Penduduk Kec Kerjo Tahun 2019 Memenuhi Kebutuhan Sampai Tahun 2019? Selesai Ya Perbesar Debit Transmisi Tidak Perbesar Diameter Pipa Transmisi Mulai 29 ANALISIS KAPASITAS SISTEM PIPA TRANSMISI DARI MATA AIR SUMBERGEDE PDAM KABUPATEN KARANGANYAR

4.1. Jaringan Transmisi Sumbergede Sampai Reservoir Kerjo

Sebagai jaringan pipa transmisi yang mengalirkan air dari Sumbergede ke Reservoir Kerjo sangat menentukan bagi kelancaran air yang dikonsumsi masyarakat Kerjo dan sekitarnya, sehingga sepanjang jalur pipa ini tidak boleh ada kebocoran atau tapping di suatu tempat. Panjang jaringan transmisi total 10.400 m 10,4 km dengan dilengkapi 3 buah BPT untuk mengurangi tekanan air. Dari ketiga BPT itu ada salah satu permasalahan teknis yaitu di BPT 1 terjadi over flow pada saat aliran air di Sumbergede lebih besar dari 44,7 ltdet. Hal ini terjadi karena debit Sumbergede setiap saat selalu berubah tergantung musim dan sistem pengaliran yaitu dengan mengatur gate valve dan pintu air yang terpasang pada bangunan Sumbergede. Jenis pipa yang digunakan untuk jaringan transmisi ada 2 macam yaitu: 1. Dari Sumbergede ke BPT 1 memakai pipa galvanis medium dengan diameter 150 mm yang dipasang ke atas permukaan tanah dengan dilengkapi tiang- tiang penyangga dari beton bertulang dan klem pipa dari baja. Sistem sambungannya memakai plandes dengan mur baut dan packing. 2. Pipa transmisi dari BPT 1 sampai BPT 2, BPT 2 ke BPT 3 dan BPT 3 ke reservoir memakai pipa jenis PVC merek wavin dengan standar bertekanan S 10. Artinya batas kekuatan pipa tersebut hanya mampu menahan tekanan di bawah 10 atmosfir. Sistem sambungannya jenis lock memakai ring terbuat dari karet yang elastis. Pipa ini dipasang tertanam di dalam tanah dengan kedalaman rata-rata 140 cm dari muka tanah asli. 29 30

4.1.1. Mata Air Sumbergede

Sumber air ini terletak di Dusun Kadipekso Desa Gumeng Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar, tepatnya dari Karangannyar kota ke arah Timur Laut dengan jarak kurang lebih 20 km jalan menuju Candi Cetho, lereng Gunung Lawu. Kondisi bangunan penangkap mata air saat ini baik dan terawat oleh masyarakat sekitar. Sumber ini dikeramatkan sehingga setiap tahun diadakan upacara adat di Sumbergede. Lingkungan Sumbergede merupakan daerah pertanian sayur-sayuran sebagai mata pencaharian masyarakat Kadipekso dan Sumbergede ini merupakan satu-satunya andalan petani di sekitarnya sebagai suplai kebutuhan air tanaman pada musim kemarau. Mengingat kepentingan masyarakat petani yang memerlukan air, maka PDAM telah sepakat untuk tidak mengambil air semuanya. Sehingga di saat musim kemarau debit yang diambil PDAM Keranganyar Unit Kerjo tidak maksimal. Pengambilan air yang dilakukan PDAM adalah untuk air bersih dan perlu sarana yang memenuhi syarat yang menjamin kelestarian lingkungan pengambilan dan kualitas airnya, maka PDAM membangun bak penangkap mata air dengan perlengkapannya, diantaranya dipasang alat ukur debit Thomson sebagai alat kontrol jumlah air yang diambil PDAM. Prinsip kerja alat ukur ini sebagai peluap sempurna diambang tipis, bentuk segi tiga siku-siku tipis 90 . Dimensi alat ukur yang terpasang di Sumbergede seperti ditunjukkan pada Gambar 4.1. Pada saat dilakukan pengukuran debit secara langsung di lapangan tanggal 13 Maret 2008, kedalaman air pada alat ukur debit Thomson adalah 0,2637 m. 31 Gambar 4.1. Alat Ukur Debit Thomson di Sumbergede b = 2h C d = 0,60 α = 90 g = 9,81 mdet 2 h = 0,2637 m Oleh sebab itu debit Sumbergede pada saat itu sebesar : 2 5 417 , 1 h Q = 2 5 2637 , 417 , 1 ´ = = 0,0506 m 3 det = 50,6 ldet Jadi hasil pengukuran debit pada Mata Air Sumbergede sebesar 50,6 ldet Hasil pengukuran debit secara manual berdasarkan alat ukur debit Thomson di Sumbergede ini digunakan sebagai dasar analitis aliran melalui pipa transmisi dan seluruh BPT. Pengukuran debit Sumbergede dilakukan tiga kali dengan debit yang bervariasi, diambil yang maksimal yaitu pengukuran yang pertama sebagai dasar penulis menganalisis kepasitas pipa transmisi. 32

4.1.2. Bak Pelepas Tekan BPT 1

Pada tanggal 13 Maret 2008 BPT 1 tidak bisa diukur karena air meluap melalui manhole dan ventilasi, sehingga alat ukur jenis Thomson terendam di dalam air. Berdasarkan kasus peluapan pada BPT 1 inilah akan diangkat menjadi topik penelitian untuk dicari penyelesaiannya. Gambar 4.2. BPT 1 Saat Air Meluap

4.1.3. Bak Pelepas Tekan BPT 2

Pengukuran secara manual dengan alat ukur Thomson yang terpasang pada bangunan BPT 2 diperoleh data sebagai berikut: 33 Gambar 4.3. Alat ukur Thomson yang dipasang pada BPT 2 B = 2h C d = 0,60 α = 90 g = 9,81 mdet 2 h = 0,251 m Debit pada BPT 2 adalah: 2 5 417 , 1 h Q = 2 5 251 , 417 , 1 ´ = = 0,04473 m 3 det = 44,73 ldet Jadi hasil pengukuran debit pada BPT 2 sebesar 44,73 ldet

4.1.4. Bak Pelepas Tekan BPT 3

Pengukuran dengan alat ukur Thomson secara manual yang terpasang pada bangunan BPT 3 diperoleh data sebagai berikut: 34 Gambar 4.4. Alat ukur Thomson di BPT 3 B = 2h C d = 0,60 α = 90 g = 9,81 mdet 2 h = 0,249 m Debit pada BPT 2 adalah: 2 5 417 , 1 h Q = 2 5 249 , 417 , 1 ´ = = 0,04384 m 3 det = 43,84 ldet Jadi hasil pengukuran debit pada BPT 3 sebesar 43, 84 ldet Tabel 4.1. Debit Air Hasil Pengukuran tanggal 13 Maret 2008, dengan Thomson No Tempat yang diukur Kedalaman air pada alat ukur Thomson cm Debit ldet 1 Mata air Sumbergede 26,37 50,6 2 BPT 1 Tidak diukur Tidak diukur 3 BPT 2 25,1 44,73 4 BPT 3 24,9 43,84 35 Tabel 4.2. Elevasi Permukaan Air No Tempat yang diukur Ketinggian air dari dasar bak m Data Elevasi 1 Mata air Sumbergede Outlet = 0,465 996,751 2 BPT 1 Inlet = 2,190 Outlet = 2,190 795,942 795,942 3 BPT 2 Inlet = 1,35 Outlet = 0,93 667,904 667,484 4 BPT 3 Inlet = 1,30 Outlet = 0,82 521,159 520,679 5 Reservoir Inlet = 3,67 383,950 Sumber data: Bagian perencanaan teknik PDAM Karanganyar Gambar 4.5. Skema Jaringan Pipa Transmisi Mata Air Sumbergede

4.2. Desain Ulang Kapasitas Pipa transmisi Dari Sumbergede Sampai Reservoir

4.2.1. Desain Ulang Pipa Transmisi Sumbergede – BPT 1

Tampang melintang bangunan penangkap mata air Sumbergede dan BPT 1 ditunjukkan pada Gambar 4.5. Jalur pipa transmisi Sumbergede – reservoir tidak 36 terdapat bangunan pengambilan maupun intake untuk penambahan suplai debit. Oleh sebab itu berdasarkan hukum kontinuitas debit yang keluar dari Sumbergede harus sama dengan debit masuk setiap BPT. Namun demikian kenyataannya dilapangan menunjukkan bahwa BPT 1 tidak mampu menampung debit yang masuk dari Sumbergede. Mengingat tidak ada penambahan debit baik melalui pipa maupun langsung ke dalam BPT 1, maka diperkirakan terdapat beberapa masalah sebagai berikut: 1. BPT 1 dan BPT 2 terlalu kecil 2. Pipa transmisi dari BPT 1 ke BPT 2 terlalu kecil Gambar 4.6. Tampang Melintang Bangunan Penangkap Mata Air Sumbergede dan BPT 1 · Berdasarkan tabel tinggi kekasaran pipa, untuk galvanis diperoleh k s = 2,4 mm · Berdasarkan tabel kekentalan kinematik air suhu 20 C yang diukur tanggal 25 November 2008 diperoleh v = 1,02 x 10 -6 m 2 det · K = 9,225 Kehilangan energi karena gesekan 37 g V K D L f hf S 2 2 1 úû ù êë é + = - 81 , 9 2 225 , 9 158 , 1753 789 , 200 2 ´ ú û ù ê ë é + = V f 2 2 81 , 9 2 225 , 9 . 81 , 9 2 158 , 1753 789 , 200 V V f ´ + ´ ´ = 200,789 2 2 47 , 491 , 565 V V f ´ + ´ ´ = ú û ù ê ë é + ´ = 47 , 491 , 565 789 , 200 2 f V ...............................................................................1 Persamaan 1 diselesaikan dengan cara coba banding. Pertama kali dicari nilai f dengan anggapan aliran pada pipa adalah turbulen sempurna Re maksimum = 10 8 . Dari nilai R e max dan k s D dicari f dengan menggunakan grafik Moody . Dari nilai f tersebut dan dengan menggunakan persamaan 1 dihitung kecapatan aliran V . 0442 , 10 0152 , 158 4 , 2 8 max = ï ï þ ï ï ý ü = = = f diperoleh R D k e s Kemudian disubtitusikan ke persamaan 1 : ú û ù ê ë é + ´ = 47 , 0442 , 491 , 565 789 , 200 2 V 465 , 25 789 , 200 = V = 2,808 mdet 38 Koefisien gesekan f = 0,0457 yang didapat berdasarkan anggapan aliran dalam pipa turbulen sempurna. Mengingat anggapan tersebut belum tentu benar maka perlu diselidiki dengan menghitung kembali angka Reynolds. Bila Re tidak sama dengan Re max maka di hitung kembali nilai f berdasarkan angka Reynolds baru. 0442 , 0152 , 158 4 , 2 10 350 , 4 10 02 , 1 158 , 808 , 2 . 5 6 = ï ï ï þ ï ï ï ý ü = = ´ = ´ ´ = = - f diperoleh D k v D V R s e Dengan cara yang sama didapat : V ’ = 2,808 mdet Karena f = f’ berarti nilai f’ sudah benar, yang berarti kecepatan V’ = 2,808 mdet juga sudah benar, selanjutnya debit aliran dihitung dengan rumus sebagai berikut: 808 , 2 158 , 4 14 , 3 4 1 . 2 2 ´ = = = V D V A Q p = 0,055028 m 3 det = 55,028 ldet Cek kehilangan energi yang terjadi: ú û ù ê ë é ´ ú û ù ê ë é + = úû ù êë é + = - 81 , 9 2 808 , 2 . 225 , 9 158 , 1753 0442 , 2 2 2 1 g V K D L f hf S = 200,787m hf di lapangan = 200,789 m hf hasil perhitungan = 200,787 m 39 200,789 m ≈ 200,787 m kehilangan energi ok

4.2.2. Desain Ulang Pipa Transmisi dari BPT 1 ke BPT 2

Gamabr 4.7. Tampang Melintang BPT 1 dan BPT 2 Nilai k s = 2,4 mm v = 1,02 x 10 -6 m 2 det K = 4,25 Kehilangan energi karena gesekan g V K D L f hf 2 2 2 1 úû ù êë é + = - 81 , 9 2 25 , 4 183 , 2945 038 , 128 2 ´ ú û ù ê ë é + = V f 2 2 81 , 9 2 25 , 4 . 81 , 9 2 183 , 2945 V V f ´ + ´ ´ = 2 2 214 , 229 , 820 V V f ´ + ´ ´ = 40 ú û ù ê ë é + ´ = 214 , 229 , 820 038 , 128 2 f V ...............................................................................2 Dengan cara yang sama seperti persamaan 1, diperoleh 0417 , 10 0131 , 182 4 , 2 8 max = ï ï þ ï ï ý ü = = = f diperoleh R D k e s Kemudian nilai f disubtitusikan ke persamaan 2 sehingga diperoleh nilai V dengan perhitungan sebagai berikut : ú û ù ê ë é + ´ = 214 , 0417 , 229 , 820 038 , 128 2 V 418 , 34 038 , 134 = V = 1,9288 mdet Dengan cara yang sama diperoleh: 0417 , 0131 , 183 4 , 2 10 460 , 3 10 02 , 1 183 , 9288 , 1 . 5 6 = ï ï ï þ ï ï ï ý ü = = ´ = ´ ´ = = - f diperoleh D k v D V R s e V ’ = 1,9288 mdet f = f’ berarti nilai f ’sudah benar, yang berarti kecepatan V’ = 1,9288 mdt sudah benar 41 Debit teoritis dihitung dengan rumus sebagai berikut: 9288 , 1 183 , 4 14 , 3 . 2 ´ = = V A Q = 0,050705 m 3 det = 50,705 ldet Cek kehilangan energi yang terjadi: ú û ù ê ë é ´ ú û ù ê ë é + = úû ù êë é + = - 81 , 9 2 9288 , 1 . 25 , 4 183 , 2945 0417 , 2 2 2 2 1 g V K D L f hf = 128,043 m hf di lapangan = 128,038 m hf hasil perhitungan = 128,043 m 128,038 m ≈ 128,043 m kehilangan energi ok

4.2.3. Desain Ulang Pipa Transmisi dari BPT 2 ke BPT 3

42 Gamabr 4.8. Tampang Melintang BPT 2 dan BPT 3 Nilai Î = 2,4 mm v = 1,02 x 10 -6 m 2 det K = 1,75 Kehilangan energi karena gesekan g V K D L f hf 2 2 3 2 úû ù êë é + = - 81 , 9 2 75 , 1 174 , 2558 325 , 146 2 ´ ú û ù ê ë é + = V f 2 2 81 , 9 2 75 , 1 . 81 , 9 2 174 , 2558 V V f ´ + ´ ´ = 2 2 089 , 294 , 749 V V f ´ + ´ ´ = ú û ù ê ë é + ´ = 089 , 294 , 749 325 , 146 2 f V ...............................................................................3 Dengan cara yang sama seperti persamaan 1, diperoleh 43 0426 , 10 0138 , 174 4 , 2 8 max = ï ï þ ï ï ý ü = = = f diperoleh R D k e s Kemudian disubtitusikan ke persamaan 3 sehingga diperoleh nilai V dengan perhitungan sebagai berikut : ú û ù ê ë é + ´ = 089 , 0426 , 294 , 749 325 , 146 2 V 009 , 32 325 , 146 = V = 2,1381 mdet Dengan cara yang sama diperoleh: 0426 , 0138 , 174 4 , 2 10 647 , 3 10 02 , 1 174 , 1381 , 2 . 5 6 = ï ï ï þ ï ï ï ý ü = = ´ = ´ ´ = = - f diperoleh D k v D V R s e V ’ = 2,1381 mdet f = f’ berarti nilai f ’sudah benar, yang berarti kecepatan V’ = 2,1381 mdet sudah benar Debit teoritis dihitung dengan rumus sebagai berikut: 44 1381 , 2 174 , 4 4 1 . 2 2 ´ = = = p p V D V A Q = 0,050815 m 3 det = 50,815 ldet Cek kehilangan energi yang terjadi: ú û ù ê ë é ´ ú û ù ê ë é + = úû ù êë é + = - 81 , 9 2 1381 , 2 . 75 , 1 174 , 2558 0426 , 2 2 2 3 2 g V K D L f hf = 146,329 m hf di lapangan = 146,325 m hf hasil perhitungan = 146,329 m 46,325 m ≈ 46,329 m kehilangan energi ok

4.2.4. Desain Ulang Pipa Transmisi dari BPT 3 ke Reservoir

45 Gamabr 4.9. Tampang Melintang BPT 3 dan reservoir Nilai Î = 2,4 mm v = 1,02 x 10 -6 m 2 det K = 3 Kehilangan energi karena gesekan g V K D L f hf s 2 2 1 úû ù êë é + = - 81 , 9 2 3 184 , 3144 729 , 136 2 ´ ú û ù ê ë é + = V f 2 2 81 , 9 2 3 . 81 , 9 2 184 , 3144 V V f ´ + ´ ´ = 2 2 153 , 895 , 870 V V f ´ + ´ ´ = ú û ù ê ë é + ´ = 153 , 895 , 870 729 , 136 2 f V ...............................................................................4 Dengan cara yang sama seperti persamaan 1, diperoleh : 46 0416 , 10 0130 , 184 4 , 2 8 max = ï ï þ ï ï ý ü = = = f diperoleh R D k e s Kemudian disubtitusikan ke persamaan 4 sehingga diperoleh nilai V dengan perhitungan sebagai berikut : ú û ù ê ë é + ´ = 153 , 0416 , 895 , 870 729 , 136 2 V 382 , 36 729 , 136 = V = 1,9386 mdet Dengan cara yang sama diperoleh: 0416 , 0130 , 184 4 , 2 10 497 , 3 10 02 , 1 184 , 9386 , 1 . 5 6 = ï ï ï þ ï ï ï ý ü = = ´ = ´ ´ = = - f diperoleh D k v D V R s e V ’ = 1,9386 mdet f = f’ berarti nilai f ’sudah benar, yang berarti kecepatan V’ = 1,9386 mdet sudah benar Debit teoritis dihitung dengan rumus sebagai berikut: 47 9386 , 1 184 , 4 4 1 . 2 2 ´ = = = p p V D V A Q = 0,051121 m 3 det = 51,121 ldet Cek kehilangan energi yang terjadi: ú û ù ê ë é ´ ú û ù ê ë é + = úû ù êë é + = - 81 , 9 2 9386 , 1 . 3 184 , 3144 0416 , 2 2 2 1 3 g V K D L f hf R = 136,733 m hf di lapangan = 136,729 m hf hasil perhitungan = 136,733 m 136,729 m ≈ 136,733 m kehilangan energi ok Tabel 4.3. Hasil Analisis Kapasitas Pipa Transmisi Keseluruhan Kehilangan Energi hf No Tinjauan Diameter Pipa mm Debit ldet Lapangan m Perhitungan m Nilai K Belokan dan Valve 48 1 Sumbergede – BPT 1 156 157 158 52,965 54,043 55,028 200,789 200,752 200,778 200,787 90 = 5 45 = 14 Gate Valve = 2 2 BPT 1 – BPT 2 181 182 183 49,157 49,957 50,705 128,038 128,033 128,034 128,043 90 = 6 45 = - Gate Valve = 2 3 BPT 2 – BPT 3 172 173 174 49,252 50,031 50,815 146,325 146,322 146,332 146,329 90 = 2 45 = - Gate Valve = 2 4 BPT 3 - RESERVOIR 182 183 184 50,016 50,764 51,522 136,729 136,733 136,725 51,522 90 = 4 45 = - Gate Valve = 2 Catatan : 90 nilai K = 0,625 45 nilai K = 0,40 Valve = 0,25

4.3. Analisis kemampuan Pelayanan Air Bersih

Kebutuhan air bersih PDAM Karanganyar Unit Kerjo semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring membaiknya kondisi sosial ekonomi masyarakat. Hal ini nampak dari tingginya animo masyarakat untuk menikmati air bersih yang disediakan oleh PDAM. Oleh karena itu PDAM Karangannyar dituntut untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Kota Kerjo dan sekitarnya termasuk kategori kota kecil kecamatan dengan jumlah penduduk kurang lebih 37.378 jiwa tahun 2008. Jenis pelanggan di Unit Kerjo beraneka ragam, yang dikelompokkan sesuai dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat Kerjo yang ditentukan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karangannyar melalui PDAM. Jumlah pelanggan PDAM Karanganyar Unit Kerjo sampai dengan bulan April 2009 adalah 3.679 unit yang dikelompokkan menjadi 10 golongan lihat Tabel 4.5. Berdasarkan laporan bulanan oleh bagian pengolahan data PDAM Karangannyar bulan April 2009 diperoleh pemakaian air rata-rata 62,32 m 3 lihat Tabel 4.5 49 Kebocoran rata-rata tiap tahun selalu meningkat, banyaknya faktor penyebabnya antara lain: 1. Umur jaringan semakin tua banyak yang aus pada sambungannya 2. Acessories yang terbuat dari besi banyak yang berkarat sehingga mudah diresapi air bertekanan 3. Meter air pelanggan juga terbatas umurnya terutama pada onderdil yang berputar mudah aus, rusak dan akhirnya mati, sehingga terjadi kehilangan air Perusahaan yang berorientasi keuntungan atau profit oriental, melihat sumberdaya air sebagai aset vital yang harus diselamatkan dan dikelola dengan baik, fakta di lapangan tidak demikian, sangat disayangkan dan perlu menyusun langkah strategi jangka panjang agar perusahaan tumbuh pesat dan tercapai tujuannya yaitu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui bidang air bersih. Untuk itu sebagai kelanjutan tujuan di atas perlu dilakukan analisis kebutuhan sekarang dan kebutuhan mendatang berdasarkan keadaan riil di lapangan. Oleh sebab itu PDAM berusaha keras untuk menekan kebocoran baik fisik maupun non fisik yang berpotensi mengurangi keuntungan perusahaan. Kehilangan air pada BPT 1 merupakan salah satu bentuk inefisiensi dalam manajemen sumber daya air yang sesungguhnya dapat dinominalkan dalam bentuk keuntungan. Dengan kata lain debit kebocoran dapat diproyeksikan melayani kebutuhan masyarakat untuk beberapa tahun ke depan. Tabel 4.4. Pemakaian Air PDAM Karangannyar Unit Kerjo Bulan April 2009 No JENIS PELAYANAN JUMLAH PELANGGAN sambungan PEMAKAIAN m 3 bln RATA-RATA PEMAKAIAN m 3 1 Industri besar I2 1 45 45 2 Niaga kecil N1 29 818 28,21 50 3 Niaga besar N2 2 21 10,50 4 Sekolahan P1 35 1.887 53,91 5 Instansi pemerintah P2 20 372 18,60 6 Rumah tangga 1 R1 374 5.288 14,14 7 Rumah tangga 2 R2 2839 41.709 14,69 8 Rumah tangga 3 R3 302 6.842 22,66 9 Sosial umum S1 8 572 71,50 10 Sosial khusus S2 69 1.478 21,42 JUMLAH TOTAL 3679 59.032 62,32 Sumber data: Bagian pengolahan data PDAM Karangannyar bulan April 2009 Tabel 4.5. Pemakaian Air Terjual PDAM Karanganyar Unit Kerjo Januari 2006 Desember 2008 No BULAN JUMLAH PELANGGAN sambungan PEMAKAIAN m 3 bln RATA-RATA PEMAKAIAN m 3 KEBOCORAN 1 Januari-06 3.144 43.980 13,99 12,58 2 Febuari-06 3.159 43.659 13,82 17,65 3 Maret-06 3.169 43.041 13,58 16,98 4 April-06 3.176 46.848 14,75 16,96 5 Mei-06 3.186 45.833 14,39 19,35 6 Juni-06 3.195 44.616 13,96 15,12 7 Juli-06 3.207 46.123 14,38 17,64 8 Agustus-06 3.220 57.269 17,79 19,65 9 September-06 3.235 55.421 17,13 20,60 10 Oktober-06 3.260 62.700 19,23 17,58 11 November-06 3.281 66.500 20,27 20,38 12 Desember-06 3.302 52.950 16,04 12,28 13 Januari-07 3.316 57.106 17,22 12,62 14 Febuari-07 3.345 51.031 15,26 17,69 15 Maret-07 3.352 44.844 13,38 17,02 16 April-07 3.368 51.025 15,15 19,40 17 Mei-07 3.376 49.931 14,79 19,75 18 Juni-07 3.393 50.438 14,87 15,36 Dilanjutkan Lanjutan 51 19 Juli-07 3.394 53.022 15,62 17,82 20 Agustus-07 3.408 55.850 16,39 19,70 21 September-07 3.420 55.909 16,35 20,65 22 Oktober-07 3.438 58.768 17,09 17,61 23 November-07 3.456 69.823 20,20 20,41 24 Desember-07 3.464 54.517 15,74 12,37 25 Januari-08 3.470 55.698 16,05 12,68 26 Febuari-08 3.476 51.533 14,83 17.72 27 Maret-08 3.491 49.715 14,24 17,05 28 April-08 3.505 52.136 14,87 19,44 29 Mei-08 3.521 54.409 15,45 19,80 30 Juni-08 3.532 57.133 16,18 15,38 31 Juli-08 3.544 57.378 16,19 17,87 32 Agustus-08 3.564 64.452 18,08 19,75 33 September-08 3.567 61.639 17,28 20,69 34 Oktober-08 3.607 76.086 21,09 17,63 35 November-08 3.631 62.346 17,17 20,45 36 Desember-08 3.641 58.028 15,94 20,55 Rata-rata 54.493,25 16,08 17,64 Sumber data: Bagian pengolahan data PDAM Karanganyar 2006-2008 Perhitungan pemakaian air sampai dengan bulan April 2009 - Jumlah konsumen = 3.679 unit - Pemakaian rata-rata = 16,08 m 3 bln - Kebocoran rata-rata = 17,64 lihat Tabel 4.5 - Jumlah pemakaian = 54.493,25 m 3 bulan · Kebocoran = 17,64 x 54.493,25 = 9.612,61 m 3 bln · Total produksi = 64.105,86 m 3 bln = 0,02473 m 3 det = 24,73 ltdet 52 Kapasitas mata air Sumbergede sampai dengan bulan April 2009 adalah 50,6 ltdet. Akan tetapi debit yang dimanfaatkan baru sekitar 24,73 ltdet, dan sisanya digunakan penduduk untuk mengairi sawah penduduk sekitar. Cukup kecilnya debit Sumbergede yang dimanfaatkan saat ini menyebabkan kebocoran-kebocoran karena meluap di BPT 1 tidak berpengaruh nyata terhadap menejemen PDAM Unit Kerjo. Akan tetapi di masa mendatang kebocoran- kebocoran semacam ini akan memberatkan bagi menejemen PDAM. Oleh karena itu harus dilakukan tindakan efisiensi antara lain dengan memperbaiki sistem jaringan transmisi. Apabila kebocoran-kebocoran dapat ditekan maka PDAM Unit Kerjo diperkirakan mampu melayani kebutuhan masyarakat Kerjo dan sekitarnya sampai 10 tahun lebih. Dianggap peningkatan jumlah pelanggan sama dengan peningkatan jumlah penduduk, maka debit kebocoran air di BPT 1 identik dengan pelayanan masyarakat selama 10 tahun. Apabila seluruh kebocoran dapat ditekan maka PDAM Unit Kerjo akan mampu melayani kebutuhan masyarakat sampai dengan tahun 2019. Jadi mata air Sumbergede berdasarkan pengukuran debit secara manual dan sesuai analisis di atas,masih mempunyai kelebihan kapasitas sebesar 24,73 ldt atau 51,13 dari kapasitas total.

4.4. Kebocoran atau Kehilangan Air