35 Tabel 4.2. Elevasi Permukaan Air
No Tempat yang diukur
Ketinggian air dari dasar bak m
Data Elevasi
1 Mata air Sumbergede
Outlet = 0,465 996,751
2 BPT 1
Inlet = 2,190 Outlet = 2,190
795,942 795,942
3 BPT 2
Inlet = 1,35 Outlet = 0,93
667,904 667,484
4 BPT 3
Inlet = 1,30 Outlet = 0,82
521,159 520,679
5 Reservoir
Inlet = 3,67 383,950
Sumber data: Bagian perencanaan teknik PDAM Karanganyar
Gambar 4.5. Skema Jaringan Pipa Transmisi Mata Air Sumbergede
4.2. Desain Ulang Kapasitas Pipa transmisi Dari Sumbergede Sampai Reservoir
4.2.1. Desain Ulang Pipa Transmisi Sumbergede – BPT 1
Tampang melintang bangunan penangkap mata air Sumbergede dan BPT 1 ditunjukkan pada Gambar 4.5. Jalur pipa transmisi Sumbergede – reservoir tidak
36 terdapat bangunan pengambilan maupun
intake
untuk penambahan suplai debit. Oleh sebab itu berdasarkan hukum kontinuitas debit yang keluar dari Sumbergede
harus sama dengan debit masuk setiap BPT. Namun demikian kenyataannya dilapangan menunjukkan bahwa BPT 1 tidak mampu menampung debit yang
masuk dari Sumbergede.
Mengingat tidak ada penambahan debit baik melalui pipa maupun langsung ke dalam BPT 1, maka diperkirakan terdapat beberapa masalah sebagai berikut:
1. BPT 1 dan BPT 2 terlalu kecil
2. Pipa transmisi dari BPT 1 ke BPT 2 terlalu kecil
Gambar 4.6. Tampang Melintang Bangunan Penangkap Mata Air Sumbergede dan BPT 1
· Berdasarkan tabel tinggi kekasaran pipa, untuk galvanis diperoleh k
s
= 2,4
mm
· Berdasarkan tabel kekentalan kinematik air suhu 20
C yang diukur tanggal 25 November 2008 diperoleh
v
= 1,02
x
10
-6
m
2
det
· K = 9,225
Kehilangan energi karena gesekan
37
g V
K D
L f
hf
S
2
2 1
úû ù
êë é
+ =
-
81 ,
9 2
225 ,
9 158
, 1753
789 ,
200
2
´ ú
û ù
ê ë
é +
=
V f
2 2
81 ,
9 2
225 ,
9 .
81 ,
9 2
158 ,
1753 789
, 200
V V
f
´ +
´ ´
= 200,789
2 2
47 ,
491 ,
565
V V
f
´ +
´ ´
=
ú û
ù ê
ë é
+ ´
= 47
, 491
, 565
789 ,
200
2
f V
...............................................................................1
Persamaan 1 diselesaikan dengan cara coba banding. Pertama kali dicari nilai
f
dengan anggapan aliran pada pipa adalah turbulen sempurna Re maksimum = 10
8
. Dari nilai
R
e max
dan
k
s
D
dicari
f
dengan menggunakan grafik
Moody
. Dari nilai
f
tersebut dan dengan menggunakan persamaan 1 dihitung kecapatan aliran
V
.
0442 ,
10 0152
, 158
4 ,
2
8 max
= ï
ï þ
ï ï
ý ü
= =
=
f diperoleh
R D
k
e s
Kemudian disubtitusikan ke persamaan 1 :
ú û
ù ê
ë é
+ ´
= 47
, 0442
, 491
, 565
789 ,
200
2
V
465 ,
25 789
, 200
=
V
= 2,808 mdet
38 Koefisien gesekan
f
= 0,0457 yang didapat berdasarkan anggapan aliran dalam pipa turbulen sempurna. Mengingat anggapan tersebut belum tentu benar maka
perlu diselidiki dengan menghitung kembali angka Reynolds. Bila Re tidak sama dengan Re
max
maka di hitung kembali nilai
f
berdasarkan angka Reynolds baru.
0442 ,
0152 ,
158 4
, 2
10 350
, 4
10 02
, 1
158 ,
808 ,
2 .
5 6
= ï
ï ï
þ ï
ï ï
ý ü
= =
´ =
´ ´
= =
-
f diperoleh
D k
v D
V R
s e
Dengan cara yang sama didapat :
V
’ = 2,808 mdet
Karena
f = f’
berarti nilai
f’
sudah benar, yang berarti kecepatan
V’
= 2,808 mdet juga sudah benar, selanjutnya debit aliran dihitung dengan rumus sebagai berikut:
808 ,
2 158
, 4
14 ,
3 4
1 .
2 2
´ =
= =
V D
V A
Q
p = 0,055028 m
3
det = 55,028 ldet
Cek kehilangan energi yang terjadi:
ú û
ù ê
ë é
´ ú
û ù
ê ë
é +
= úû
ù êë
é +
=
-
81 ,
9 2
808 ,
2 .
225 ,
9 158
, 1753
0442 ,
2
2 2
1
g V
K D
L f
hf
S
= 200,787m
hf
di lapangan = 200,789 m
hf
hasil perhitungan = 200,787 m
39 200,789 m
≈ 200,787 m kehilangan energi ok
4.2.2. Desain Ulang Pipa Transmisi dari BPT 1 ke BPT 2