Hambatan-Hambatan yang Dihadapi Prosedur Pelayanan Kredit Pada Koperasi Serba UsahaKSU Syariah BMT AL A’LA

commit to user c. Penagihan Apabila pembayaran angsuran sudah melebihi jatuh tempo seperti yang telah disepakati dalam pembayaran , Piha k koperasi akan melakukan penagihan dengan melakukan pendekatan kepada debitur dengan sopan tanpa membuat debitur merasa tertekan ataupun dikejar -kejar . Denagn pendekatan yang lebih bijak tanpa tekanan terbukti lebih mampu membuat debitur segera membayar pinjamannya. d. Penjualan Jaminan Apabila dengan cara pertama tidak mendapatkan hasil sama sekali ,maka pihak Koperasi akan menjual agunan yang telah disepakati oleh debitur dan pihak Koperasi. Tetapi cara ini sangat dihindari dikarenakan bisa menurunkan kredibilitas Koperasi dimata masyarakat . Kalaupun ada penjualan jaminan yang nanti hasil nya melebihi dari jumlah pinjaman, maka hasil dari penjualan tersebut akan dikembalikan lagi kepada debitur.

5. Hambatan-Hambatan yang Dihadapi

Dalam Prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh KSUS BMT AL A’LA tidak semua proses dapt berjalan lancar.Dalam tahap - tahap tertentu terdapat hambatan-hambatan yang sering dijumpai, baik dari pemohondebitur maupun dari KSUS BMT AL A’LA . Hambatan-Hamabatan tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Syarat-syarat dalam pengajuan kredit. Dalam Persyaratan ini terkadang para calon debitur kurang paham dan mengetahui tentang persyaratan yang diberikan oleh KSUS BMT AL A’LA. Ketentuan dalam brosur ada beberapa persyaratan yang tidak di cantumkan sehingga membuat calon debitur dirugikan karena membuang - buang waktu untuk melengkapi persyaratan yang harus dipenuhi dalam syarat pengajuan kredit. commit to user Contoh : Dalam Pengajuan kredit para calon debitur harus melampirkan a. Foto Copy KTPSIM b. Foto Copy KK c. Foto Copy Surat Nikah d. Foto Copy Rekening listrik,dll. Dalam persyaratan ini calon debitur hanya mengetahui dalam brosur bahwa persyaratan yang diperlukan tidak menggunakan Fotocopy Surat nikah, Fotocopy Rekening Listrik,dan Telepon. Hal ini terjadi karena kurangnya pendekatan sosialisasi pihak koperasi terhadap masyarakat mengenai persyaratan -persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjaidi calon debitur. 2. Jaminan Kredit Dalam tahapan ini , para calon debitur harus menyerahkan jami nan kredit yaitu berupa BPKB. Dalam hal ini seringkali terjadi hambatan -hambatan ,yaitu sebagai berikut: a.Jaminan Kredit BPKB Para calon debitur terkadang terkecoh dengan tahun yang dapat dijadikan jaminan , dan para calon debitur terkadang terkecoh dengan Nomor Polisi yang dapat digunakan sebagai jaminannya.karena KSUS BMT AL A’LA Telah menetapakan Kendaraan bermotor harus berplat ”AD” khusus wilayah surakarta - sukoharjo saja.Kurangnya sosiaisasi pihak KSUS BMT AL A’LA terhadap calon debitur menyebabkan mereka terkecoh dengan agunan yang dapat dijadikan jaminan. 3. Penaksiran Besarnya Kredit Dalam tahap ini para calon debitur kurang puas terhadap penaksiran besarnya kredit yang diberikan . Para calon debitur merasa bahwa nilai commit to user dari jaminan yang diberikan tid ak sesuai dengan nominal yang harus mereka terima . Hal ini terjadi karena Koperasi Serba Usaha Syariah BMT AL A’LA kurang mensosialisasikan bahwa mereka hanya melayani pengajuan kredit dalam tingkat kecil saja. commit to user

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN