Sumber Data Primer Sumber Data Sekunder KOMPONEN BIAYA EKSPOR

commit to user

2. Metode Pengumpulan Data

1 Wawancara Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan forum tanya jawab secara langsung atau tidak langsung yang dilaksanakan dengan tatap muka dengan pihak Tonny Furniture. 2 Studi Pustaka Teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku- buku atau referensi yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti. 3 Observasi Merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui pengamatan obyek secara langsung mengenai kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh Tonny Furniture.

4. Sumber Data

A. Sumber Data Primer

Merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari lapangan yeng berhubungan dengan penelitian. Dalam hal ini adalah General Manager, QC, Kepala bagian produksi ,staf dan karyawan Tonny Furniture. commit to user

B. Sumber Data Sekunder

Merupakan sumber data yang mendukung dan melengkapi data primer. Dalam hal ini penulis memperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis peroleh dari buku maupun sumber bacaan lain yaitu Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri, Eksport Costing Pricing, Petujuk Ekspor Indonesia dan Makalah Prosedur Ekspor dari PPEI commit to user

BAB II LANDASAN TEORI

A. EKSPOR

1. Pengertian Ekspor

Ekspor adalah suatu transaksi yang sederhana tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang bertempat di negara-negara yang berbeda Roselyn, 1989:1. Sedangkan menurut Ignatius Berry Punan 2001:195 Ekspor adalah perdagangan dengan mengeluarkan barang dari dalam ke luar padean Indonesia dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku. Ekspor adalah upaya untuk melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengaharapkan pembayaran dalam bentuk valuta asing, serta melakukan komunikasi dengan memakai bahasa asing Amir, MS, 2004. Ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean Indonesia ke daerah pabean negara lain PPEI, 2011:2 Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ekspor adalah kegiatan menjual produk yang berasal dari Indonesia baik barang atau jasa ke negara lain melalui daerah kepabeanan dengan ketentuan yang berlaku dan mengharapkan pembayaran berupa valuta asing. commit to user

2. Syarat-Syarat Ekspor

Ekspor dapat dilakukan oleh perusahaan maupun perorangan. Kegiatan ekspor melibatkan lebih dari satu negara sehingga memiliki aturan uang berbeda dengan kegiatan perdagangan dalam satu negara. Adanya keterlibatan pemerintah yang berbeda, dengan kebijaksanaan disetiap negara yang berbeda memunculkan syarat-syarat yang harus dipatuhi oleh setiap pelaku ekspor. Adapun dasarminimal persyaratan ekspor adalah PPEI, 2011 a Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP yang di keluarkan ole Dinas Perdagangan b Atau izin usaha dari Departemen Teknis lembaga pemerintah Non Departemen berdasarkan perundang-undangan yang berlaku c Tanda Daftar Perusahaan Merupakan daftar catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan undang-undang dan atau pelaksanaannya,dan memuat hal-hal wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan Undang-undang Republik Indonesia no 3 tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan pasal 1 d NPWP Nomor Pajak Wajib Pajak commit to user

3. Tujuan Kegiatan Ekspor

Kegiatan Ekspor memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah Amir,MS, 2004 : a. Mencari laba perusahaan melalui perluasan pasar serta memperoleh harga jual yang lebih tinggi optimalisasi laba. b. Membuka pasar baru di luar negeri sebaga perluasan dari pasr domesik. Denga demikian komoditi yang diproduksi mempunyai pasar yang luas, tidak hanya sekedar pasar dalam negeri tetapi juga mampu melayani konsumen dari manca negara. c. Memanfaatkan kelebihan kapasitas terpasang installed capacity, idle capacity and access capacity sehingga tercipta kapasitas optimum dalam berproduksi yang dapat menekan biaya umum perusahaan overhead cost. d. Membiasakan diri bersaing dipasar internasional sehingga berlatih dalam persaingan yang ketat dan terhindar dari sebutan “ jago kandang”, apalagi menghadapi era globalisasi.

4. Dasar Hukum Ekspor

Aturan-aturan yang menjadi dasar hokum kegiatan ekspor adalah PPEI, 2011 a. Internasional Multirateral, Regional, Bilateral atau Unilateral commit to user b. Nasional 1. Kepres Nomor 58 tahun 1971 2. Peraturan Mendag Nomor 17M-DagPER92005 3. Peraturan Dirjen Daglu Nomor 03DAGLUPER102005 4. Peraturan Dirjen Daglu Nomor 04DAGLUPER102005 5. SK Menperindag Nomor 558MPPKEP121998, tanggal 4 Desember 1998 6. Peraturan Mendag Nomor 01MendagPER12007, tanggal 22 Januari 2007

B. BIAYA

1. Pengertian Biaya

Menurut Robert T. Spouse dan Maurice Moonitz biaya dapat diartikan sebagai nilai tukar, pengeluaran untuk memperoleh manfaat Carter and Usry, 2006:25. Istilah biaya biasanya digunakan untuk pengorbanan manfaat ekonomis untuk memperoleh jasa yang tidak dapat dikapitalisir nilainya. Sedangkan menurut Supriyono, biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan revenues dan akan dipakai sebagai pengurangan penghasilan Supriyono, 2000:16 commit to user

2. Penggolongan Biaya

a. Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatanaktivitas perusahaan Fungsi pokok dari kegiatan perusahaan dapat digolongkan ke dalam : 1. Fungsi Produksi Yaitu fungsi yang berhubungan dengan pengolahan barang baku menjadi bahan jadi yang siap untuk dijual. 2. Fungsi Penawaran Fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan produk jadi yang siap untuk dijual dengan cara yang memuaskan pembeli dan dapat memperoleh keuntungan sesuai yang diharapkan perusahaan sampai dengan pengumpulan kas dari hasil penjualan. 3. Fungsi Administrasi Fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijaksanaan, pengarahan dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berhasil guna dan berdaya guna. 4. Fungsi Keuangan commit to user Fungsi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan dan penyediaan dana yang diperlukan perusahaan. Atas dasar fungsi di atas maka biaya dapat dikelompokkan menjadi: a. Biaya produksi Ialah biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Biaya produksi dapat digolongkan menjadi : 1 Biaya bahan baku Bahan baku menurut Carter and Usry 2006 adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari bahan jadi dan dapat dimasukkan secara emplisit ke dalam penghitungan biaya produk HPP 2 Biaya tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak kedalam produk tertentu Carter and Usry,2006. Jadi, biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang secara langsung commit to user mengerjakan produkjasa. Contoh upah atau biaya yang dibayarkan kepada tenaga kerja bagian produksi. 3 Biaya overhead pabrik Yaitu unsur biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga keja langsung yang dikeluarkan selama proses produksi Carter and Usry,2006. Contoh biaya overhead antara lain bahan tidak langsung, uaph tidak langsung, penyusutan mesin dan peralatan pabrik, penyusutan gudang pabrik, pajak bumi dan bangunan PBB untuk gedung pabrik, biaya pemeliharaan mesin- mesin dan peralatan pabrik, biaya listrik untuk penerangan dan pembangkit mesin pabrik. 4 Biaya tenaga kerja tidak langsung Biaya tenaga kerja tidak langsunga adalah biaya tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya ini terdiri dari upah, tunjangan dan biaya kesejahteraan karyawan. b. Biaya non produksi Biaya non produksi adalah semua biaya yang tidak berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan commit to user pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Pada prinsipnya biaya non produksi dibagi menjadi 2 kategori yaitu : 1. Biaya pemasaran atau penjualan Meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pesanan pelanggan atau menyerahkan produk jadi ke atngan pelanggan. 2. Biaya umum dan administrasi Semua biaya yang berhubungan dengan administrasi dan umum. Biaya ini terjadi dalam rangka penentuan kebiakan pengarahan dan pengawasan perusahaan secara keeluruhan. b. Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi terhadap perubahan aktivitas atau kegiatan perusahaan. Dapat dikelompokkan menjadi : 1. Biaya tetap Biaya tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut : a Jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu. commit to user b Biaya satuan akan perubahan berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan. Semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan. 2. Biaya variabel Biaya variable mempunyai karakteristik sebagai berikut : a Jumlah totalnya akan berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin rendah volume kegiatan semakin renbah biaya variable. b Biaya satuan tidak bipengaruhi oleh volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan 3. Biaya semi variabel Biaya semi variabel mempunyai karakteristik sebagai berikut : a Jumalh totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak seimbang. Semakin tinggi volume kegiatannya semakin besar jumlah biaya totalnya, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah biaya variable, tetapi perubahanya tidak seimbang. commit to user b Biaya satuan akan berbanding terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding, sampai ndengan tingkatan tertentu semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan. c. Penggolongan biaya sesuai dengan obyek atau pusat biaya yang yang dibiayai 1. Biaya langsung Biaya langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu. 2. Biaya tidak langsung Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya.

C. KOMPONEN BIAYA EKSPOR

Yang termasuk dalam komponen biaya ekspor adalah seluruh biaya yang dibutuhkan dari membeli bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, overhead, biaya bunga, biaya bank, biaya transportasi, pajak-pajak, biaya administrasi, biaya sertifikasi, biaya pengapalan dan biaya asuransi. Bagian- bagian biaya tersebut apabila dijumlahkan merupakan total pengeluaran yang commit to user menjadi landasan bagi perhitungan harga pokok. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut. Amir, M.S, 2004 :109 1. Biaya Pengadaan purchasing cost Yang temasuk dalam biaya ini adalah biaya langsung bahan baku, bahan pembantu dan upah. Biaya yang tidak langsung karyawan dan pabrik yang selanjutnya disebut FOB factory overhead cost. Apabila biaya-biaya tersebut dijumlahkan, maka akan diketahui Harga Pokok Produksi HPP atau biaya pengadaan tersebut. 2. Biaya Pemasaran dan Administrasi Umum marketing and admin cost Yang dimaksud biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang terjadi dengan adanya aktivitas pemasaran bagian ekspor, dalam kurun waktu tertentu. 3. Biaya Bank bank charges Biaya yang berasal dari bank yang dibebankan ke perusahaan akibat dari penggunaan jasa bank oleh perusahaan. Biaya bank yang dikenakan ini tidak sama satu sama lain. 4. Biaya Bunga interest Biaya bunga atau yang biasa disebut interest atau cost of money, jangka waktu pembebanannya dihitung sejak mulai dilakukannya pembelian bahan baku sampai dengan penerimaan pembayaran dari pelanggan. Besarnya bunga dihitung berdasarkan bunga pinjaman yang berlaku pada waktu itu. commit to user 5. Biaya Pengelolaan handling charges Biaya pengelolaan adalah seluruh biaya yang dibutuhkan pada proses pengiriman barang ekspor. Biaya ini meliputi biaya administrasi, biaya pembuatan dokumen pengapalan, biaya sertifikasi, biaya bank, biaya trucking dari pabrik ke port. dan lain-lain. 6. Pajak Ekspor export taxes Pajak ekspor dikenakan oleh pemerintah untuk barang ekspor tertentu dan tiap komoditi berbeda pajaknya dengan yang lain. 7. Jasa AgenPihak Ketiga third party services Biaya yang dikeluarkan apabila kita menggunakan jasa pihak ketiga dalam melakukan penjualan ekspor. Jasa pihak ketiga ini dibutuhkan antara lain untuk membantu dalam proses pemasaran atau distribusi. 8. Biaya Pengapalan freight cost Biaya yang dibutuhkan untuk mentransport baranga yang akan di ekspor dari pelabuhan muat ke pelabuhan tujuan. Basarnya biaya ini tergantung pada besarnya container 20” 40” yang digunakan dan jarak pelabuahan tujuan dengan pelabuhan muat. Informasi ini dapat diperoleh melalui perusahaan-perusahaan EMKL setempat. 9. Asuransi insurance cost commit to user Beberapa perusahaan buyer luar negeri lebih suka mengasuransikan barangnya untuk mengurangi resiko kehilangan atau kerusakan selama proses pengapalan. Besarnya harga asuransi tergantung pada jenis pertanggungjawaban yang diinginkan dan jenis komoditi yang dipertanggungkan.

D. PENENTUAN HARGA JUAL EKSPOR