commit to user 35
BAB III TRADISI UPACARA BERSIH DESA MBAH MEYEK SEBAGAI
POTENSI PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI SURAKARTA
A. Prosesi Upacara Bersih Desa Mbah Meyek
1. Waktu dan tempat upacara bersih desa Mbah Meyek
Upacara bersih desa kampung Bibis Kulon, Kalurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kotamadya Surakarta, menurut tradisi masyarakat selalu
disertai dengan
pertunjukkan wayang
kulit sehari
semalam, dan
diselenggarakan pada hari Kamis Wage malam Jumat Kliwon bulan Suro berdasarkan kalender Jawa.
Dipilih hari Kamis Wage malam Jumat Kliwon karena hari itu dianggap baik. Menurut perhitungan secara tradisi, malam Jumat Kliwon itu membawa
berkah bagi warga masyarakat. Hal ini dikaitkan dengan kepercayaan penduduk bahwa hari Jumat Kliwon merupakan hari yang paling baik untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu menurut salah satu warga hari tersebut juga hari yang paling baik untuk berkomunikasi dengan
leluhur. Tempat yang digunakan untuk kegiatan upacara bersih desa di kampung
Bibis Kulon yaitu lingkungan atau sekitar halaman pundhen Mbah Meyek yang merupakan pundhen utama kampung Bibis Kulon. Kegiatan upacara meliputi
kerja bakti, selamatan pundhen, kirab wayang, selamatan kampung dan pertunjukkan wayang kulit sehari semalam.
commit to user 36
Tempat pundhen Mbah Meyek berwujud sendhang atau sumur dan di sekitarnya terdapat dua pohon, yaitu pohon putan dan pohon asem. Tempat ini
telah dibuat pagar tembok setinggi 1 meter dan berukuran 4x4 meter, serta pintu masuknya dibuat gapura. Di luar pundhen terdapat halaman seluas
kurang lebih 150 m
2
dan sudah difungsikan sebagai tempat upacara sejak dulu sampai sekarang. Wawancara dengan Bapak Supadi, 19 Mei 2012
2. Pelaksanaan Upacara Bersih Desa Mbah Meyek
Upacara bersih desa di kampung Bibis Kulon dalam pelaksanaannya meliputi 5 lima kegiatan yaitu : 1 kerja bakti, 2 selamatan pundhen, 3
kirab wayang, 4 selamatan kampung dan 5 pertunjukkan wayang kulit sehari semalam.
a. Kerja Bakti
Pelaksanaan pertama dalam rangkaian upacara bersih desa adalah kerja bakti. Kegiatan kerja bakti ini biasanya dilakukan pada tiap hari Kamis Wage pagi
bulan Sura. Pada upacara bersih desa kampung Bibis Kulon tahun 2011, kegiatan kerja bakti dilaksanakan pada hari Kamis Wage, kegiatan kerja bakti ini dimulai
pukul 06.00 dan berakhir sekitar pukul 10.00 WIB. Kerja bakti merupakan kegiatan gotong royong bekerja sama untuk
kepentingan umum. Sifat dari kerja sama gotong royong adalah spontan tanpa pamrih dan sudah menjadi kewajiban sosial setiap warga masyarakat.
Kerja bakti adalah aktivitas antara sejumlah besar warga untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bersifat untuk kepentingan bersama bagi warga
masyarakat tersebut.
commit to user 37
Kegiatan ini melibatkan semua warga masyarakat yang ikut andil di dalamnya, untuk membersihkan dan merias janur di tempat pundhen
– punden kampung yang dibersihkan. Khusus pundhen Sumur Bandung dan Mbah
Meyek, karena wujudnya sumur sebagai sumber air maka airnya harus dibersihkan. Kemudian masing
– masing tempat itu dihiasi dengan janur melengkung. Sebagian warga yang lain mempersiapkan prasarana untuk
membuat panggung pertunjukan wayang. Sementara panggung ditata, sekeliling tempat yang akan digunakan untuk pentas wayang dihias dengan
umbul – umbul dan penerangan untuk memperindah tempat tersebut dan juga
para pedagang yang akan berdagang dan membuka stand bazarnya di daerah tersebut.
Gerakan kebersihan ini yang digambarkan sebagai upacara bersih desa secara fisik. Yaitu membersihkan desa kampung dari segala kotoran agar
seluruh anggota warga terbebas dari wabah penyakit. Di sisi lain ka mpung Bibis Kulon akan terklihat bersih, sehat, rapi dan indah sesuai dengan program
kota Solo sebagai kota BERSERI Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah . Hal tersebut menjadikan nilai lebih untuk wisatawn yang ingin berkunjung karena
melihat tradisi yang masih berlangsung hingga sekarang. b.
Selamatan Pundhen Selamatan pundhen merupakan rangkaian kegiatan yang kedua dalam
upacara bersih desa di Kampung Bibis Kulon. Kegiatan ini diadakan sekitar pukul 11.00 menjelang sholat Dzuhur, di dua tempat pundhen yaitu yang pertama di
tempat pundhen Mbah Meyek, dan kedua di tempat pundhen Mbah Sumur bandhung,
commit to user 38
adapun yang memimpin selamatan pundhen ini yaitu kaum atau sesepuh kampung yang bernama Mbah Prawirodjojo.
Jenis-jenis sesaji yang digunakan untuk selamatan baik itu di tempat pundhen Mbah Meyek maupun pundhen Mbah Sumur Bandhung adalah
sebagai berikut : a.
Sekul golong, yaitu nasi yang dikepal dan dibentuk bulat seperti bola tennis.
b. Sekul wuduk, yaitu nasi yang dimasak menggunakan santan kelapa
sehingga terasa gurih. c.
Satu takir berisi kedelai goreng. d.
Satu takir berisi rambak goreng. e.
Satu takir berisi cabai merah, bawang merah, dan garam. f.
Pisang ayu setangkep, yaitu pisang raja yang telah masak atau menguning sebanyak satu pasang dua lirang
g. Satu bungkus kembang setaman kembang setaman yang terdiri dari
bunga mawar, melathi dan kenanga. h.
Satu bungkus suruh ayu yang terdiri daun suruh, tembakau, gambir, dan kapur.
i. Jajan pasar, yaitu berupa makanan dan buah – buahan yang dibeli dari
pasar seperti jadah, wajik, kacang, tape, salak, jambu, pisang, bengkoang, dan lain-lain.
j. Ingkung ayam, yaitu satu ayam jantan yang dimasak secara utuh.
Setelah sesaji disiapkan di atas tikar yang terbentang di lingkungan pundhen Mbah Meyek atau Mbah Sumur bandung dan para peserta telah mengelilinginya,
commit to user 39
kemudian kaum sesepuh membacakan ujub dan doa selamatan bagi warga kampung Bibis Kulon. Setelah doa selesai kemudian para peserta selamatan dipersilahkan
untuk menikmati bersama nasi selamatan tersebut. Sebagian ada yang menyisihkan nasi selamatan untuk dibawa pulang sebagai jatah bagi keluarganya yang ada di
rumah. Di Daerah Bibis tumbuh suatu kesadaran untuk berbagi rasa dengan yang tinggal di rumah. Di samping itu juga untuk menjalin komunikasi di antara seluruh
warga yang hadir. Sehingga dapat memulihkan kembali kerukunan, rasa kekeluargaan sesama warga. wawancara dengan Bapak Surono, 25 Mei 2012
Berdoa dalam selamatan merupakan tindakan keagamaan sebagai sarana manusia untuk berkomunikasi kepada pencipta mereka yaitu Tuhan Yang Maha Esa
ataupun kekuatan gaib yang dianggap berkedudukan lebih tinggi dari pada manusia. c.
Kirab Wayang Upacara kirab Wayang merupakan rangkaian kegiatan yang ke tiga dalam
setiap upacara bersih desa di Kampung Bibis Kulon. Kegiatan ini dilakukan pada saat sore hari sekitar pukul 15.00 WIB. Wayang yang dikirabkan adalah wayang
yang akan digunakan untuk pentas Wayang Kulit, tetapi tidak semuanya dan hanya terbatas pada tokoh-tokoh tertentu saja. Adapun tokoh-tokoh wayang yang
dikirabkan yaitu Pandawa Lima Puntadewa, Werkudara, Janaka, Nakulo dan Sadewa , Kresna, Bathara Guru, Bathara Narada, dan para Punakawan Semar,
Gareng, Petruk, Bagong . Selain Wayang peralatan lain yang dibawa untuk mendukung kesuksesan acara yaitu sebuah papan nama bertuliskan “ BERSIH
DESA KAMPUNG BIBIS KULON”, satu bendera Merah Putih, satu bendera
Kampung Bibis Kulon dan satu pikul hasil bumi yang berisi palawija dan padi.
commit to user 40
Tokoh – tokoh wayang yang dikirabkan dibawa oleh para tokoh masyarakat dengan
berbusana kejawen jangkep. Urutan kirab dimulai dari barisan yang paling depan sebagai penunjuk jalan
atau disebut cucuking lampah yaitu sesepuh Kampung Bibis Kulon yaitu bapak Supadi dengan membawa cambuk. Urutan berikutnya yakni para tokoh masyarakat
yang membawa wayang dan para anak kecil yang membawa peralatan selain wayang. Selanjutnya di belakangnya mengikuti rombongan reog yang ikut
memeriahkan suasana dalam prosesi kirab wayang. Urutan kirab yang paling belakang sendiri atau sebagai pethiting lampah yaitu para warga masyarakat Bibis
Kulon. Rute perjalanan dimulai dari tempat pundhen Mbah Meyek berjalan menuju
arah timur sampai perbatasan kampung Bibis Kulon dan Bibis Wetan kemudian beluk ke arah selatan sampai di pundhen Mbah Asem Kandhang, kemudian ke arah
barat menuju ke Sumur Mbah Sodrono dan Mbah Asem Ageng kemudian ke arah utara lagi menuju ke pundhen Mbah Sumur Bandung. Dan kembali lagi ke arah utara
yakni pundhen Mbah Meyek. Pada saat menuju ke tempat pundhen, wayang harus ditengokkan atau ditundukkan, sebagai tanda penghormatan kepada pundhen
kampung. Suatu hal yang menarik disini yaitu kesenian reog yang ikut berpartisipasi
membuat warga masyarakat terutama anak – anak kecil dan remaja ikut
menyaksikan prosesi upacara bersih desa sehingga menambah suasana yang meriah dan ramai. Hal ini juga dapat menarik minat wisatawan, wisatawan dapat melihat
dan berbaur dengan suasana kerukunan antar anggota masyarakat yang ikut dalam prosesi upacara. Suatu kebudayaan atau tradisi upacara yang sakral dapat dijadikan
commit to user 41
sebuah atraksi wisata apabila mempunyai ke-unikkan yang mampu menarik minat dari wisatawan.
Prosesi kirab wayang mengelilingi kampung yang melingkar searah jarum jam, menurut kepercayaan masyarakat kampung Bibis Kulon mempunyai makna yaitu
proses perjalanan hidup manusia dari lahir hingga meninggal dunia. wawancara dengan Bapak Sutino, 22 Mei 2012
d. Selamatan kampung
Selamatan kampung merupakan rangkaian kegiatan yang ke empat dalam setiap upacara bersih desa di kampung Bibis Kulon. Kegiatan ini diadakan sore hari
sekitar pukul 17.00 WIB dan dihadiri oleh sebagian masyarakat. Tempat pelaksanaan selamatan ini berada di sebelah barat lingkungan pundhen Mbah
Meyek. Para wisatawan yang ingin berpartisipasi sangat diizinkan untuk mengikuti acara selamatan ini. Wisatawan dan warga tidak perlu membawa nasi selamatan dari
rumah karena sudah dipersiapkan oleh panitia. Adapun jenis sesaji untuk upacara selamatan kampung ini meliputi :
1. Sekul gurih sebanyak 9 sembilan set, terdiri dari : 9 ancak nasi gurih, 9
ingkung ayam jantan, 9 takir berisi kedelai goreng, 9 takir berisi rambak goreng, 9 takir berisi cabe merah, bawang merah, dan garam, 9 pasang
pisang raja yang telah menguning, 9 bungkus kembang setaman, yang setiap bungkusnya berisi bunga mawar, melathi dan kenanga, 9 bungkus suruh ayu
yang berisi daun suruh, tembakau, gambir dan kapur. 2.
Sekul asahan sebanyak 9 sembilan set, terdiri dari 9 ancak nasi putih yang diberi lauk pauk rempeyek, gereh goreng, tempe goreng, telur goreng,
kerupuk, rempah, dan sate sapi , 9 pasang pisang raja yang telah menguning,
commit to user 42
9 bungkus kembang jajan pasar yang berisi kembang setaman, kupat luar dan ampo, 9 ancak jajan pasar berisi kentang, wajik, pisang, tape, salak, dan
buah tledung, 9 bungkus iwak kebo siji yang setiap bungkusnya berisi kikil, saren, daging dan jerohan yang dimasak.
3. Sekul golong sebanyak 9 sembilan set terdiri dari ; 9 ancak nasi golong
yaitu nasi yang dikepal berbentuk bulat dan diberi lauk pauk rempeyek, gereh goreng, tempe goreng, telur goreng, kerupuk dan rempah goreng,
4. Jenang suran sebanyak satu tampah, terdiri dari ; jenang lemu diberi lauk
pauk sambel goreng, abon, telur goreng, tempe kering, dan tempe gembus yang dimasak tumbar, jenang merah, jenang putih, jenang menir dan pecel
pithik. Jenis sajian selamatan kampung yang msing
– masing berjumlah sembilan menurut kepercayaan masyarakat kampung Bibis Kulon mempunyai makna atau
filosofi untuk meminta berkat kepada ke sembilan pemimpin yang menyebarkan agama islam yakni Wali Songo. Dalam simbolik jawa jumlah sembilan itu berkaitan
dengan lubang nafsu manusia yang harus ditaklukkan dalam mencapai cita – cita
yang luhur dalam meditasi orang harus bisa mengendalikan sembilan hawa nafsu . wawancara dengan bapak Supadi 19 Mei 2012
e. Pertunjukan Wayang Kulit Purwa
Pelaksanaan upacara bersih desa di kampung Bibis Kulon selalu disertai dengan pertunjukan wayang kulit purwa. Yang dimaksudkan dengan wayang kulit
purwa adalah pertunjukan wayang kulit yang alur ceritanya berdasarkan atas siklus Ramayana dan Mahabarata sampai dengan jaman parikesit. Pertunjukan wayang
kulit merupakan kesukaan para dhanyang setempat, untuk itu masyarakat kampung
commit to user 43
Bibis Kulon agar supaya makhluk – makhluk halus atau para dhanyang setempat
tidak mengganggu manusia, maka harus dijinakan hatinya dengan pertunjukan wayang kulit kesukaannya.
Pertunjukan wayang kulit yang merupakan kegiatan terakhir pada upacara bersih desa di kampung Bibis Kulon dilaksanakan dua kali. Pertama, pertunjukan
wayang kulit semalam suntuk dilaksanakan pada hari Kamis wage malam jumat kliwon sekitar pukul 21.00 sampai dengan pukul 04.00 WIB. Kedua, pertunjukan
wayang siang hari dilaksanakan pada hari Jumat Kliwon sekitar pukul 11.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Pertunjukan tersebut sekarang dilaksanakan di tengah
jalan raya Tentara Pelajar tepatnya di selatan pundhen Mbah Meyek mengingat lokasinya yang cukup luas. Pada saat pelaksanaan upacara bersih desa jalan ini
ditutup. Pada setiap upacara bersih desa di kampung Bibis Kulon, dalang yang akan
pentas mendalang selalu mengadakan sungkem ke tempat pundhen Mbah Meyek yang merupakan pundhen utama kampung Bibis Kulon yaitu untuk memohon restu
sekaligus menyampaikan keinginan masyarakat setempat.
B. Peranan Masyarakat Dan Pemerintah Dalam Melestarikan Upacara