Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian

commit to user 4 upacara bersih desa yang bertujuan untuk menolak bala bencana yang ada di kampung tersebut. Dari pernyataan di atas menunjukan bahwa potensi kebudayaan perlu dikelola dengan baik sehingga dapat mempengaruhi perkembangan industri pariwisata kota Surakarta. Dengan semakin kuatnya alasan tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul “ TRADISI UPACARA BERSIH DESA MBAH MEYEK DI KAMPUNG BIBIS KULON SEBAGAI POTENSI WISATA BUDAYA DI KOTA SURAKARTA “.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan – permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah latar belakang dan tujuan diadakannya upacara bersih desa Mbah Meyek di kampung bibis kulon Surakarta? 2. Potensi apa sajakah yang dapat menjadi daya tarik wisatawan di dalam upacara bersih desa Mbah Meyek di kampung Bibis Kulon Surakarta ? 3. Bagaimanakah peran masyarakat dan peran Dinas Pariwisata dalam pelestarian dan pengembangan upacara bersih desa Mbah Meyek sebagai Atraksi wisata budaya di Kotamadya Surakarta? commit to user 5

C. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui latar belakang dan tujuan diadakannya upacara bersih desa Mbah Meyek di Kampung Bibis Kulon Surakarta. 2. Untuk mengetahui potensi yang dapat dijadikan daya tarik wisatawan dalam upacara bersih desa Mbah Meyek di Kampung Bibis Kulon Surakarta. 3. Untuk mengetahui peranan masyarakat daerah setempat dan Dinas Pariwisata kota Surakarta dalam melestarikan dan mengembangkan Upacara Bersih desa Mbah Meyek sebagai Wisata Budaya

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis a. Menambah pengetahuan dan wawasan ilmiah tentang potensi kebudayaan dalam kaitannya dengan bidang pariwisata. b. Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan setiap pembaca sebagai tambahan pengetahuan dan sumber data dalam sebuah penelitian. 2. Manfaat Praktis a. Untuk memberikan bantuan dalam penelitian lebih lanjut b. Setelah mengetahui hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan kepada pemerintah kota Surakarta pada umumnya dan masyarakat Kampung Bibis Kulon. commit to user 6

E. Kajian Teori

I. Pengertian Pariwisata:

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh orang atau kelompok dari daerah asal ke tempat lain dengan tujuan menikmati sesuatu yang baru dan bersifat sementara atau tidak menetap. Pada hakekatnya setiap manusia mempunyai tingkat rutinitas yang tinggi tentang kehidupannya. Manusia hampir selalu melakukan aktivitas dan hal yang sama setiap harinya, sering disebut dengan rutinitas. Tingkat rutinitas yang tinggi ternyata berdampak besar terhadap kehidupan manusia. Dampak dari rutinitas yang tinggi adalah menyebabkan ke- tidak stabilan emosi, dan meningkatkan tingkat strees pada diri manusia. Untuk mengantisipasi hal tersebut manusia selalu mencari hal atau sesuatu yang baru di luar rutinitas mereka dan mampu memberikan mereka suasana baru. Pariwisata merupakan suatu gejala perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain yang mampu dijadikan sector industry jasa dalam usaha meningkatkan perekonomian suatu Negara dengan cara menyediakan jasa, sarana dan prasarana di Daerah Tujuan Wisata DTW 4 empat kriteria perjalanan pariwisata: 1 Tujuannya semata-mata untuk bersenang-senang dan mencari sesuatu yang baru; 2 Dilakukan dari satu daerah daerah asal ke daerah yang lain; 3 Dilakukan minimal 24 jam; 4 Perjalanan dilakukan semata-mata tidak untuk mencari nafkah di daerah tujuan wisata, namun untuk berperan sebagai konsumen commit to user 7 yang menikmati jasa, sarana dan prasarana di daerah tujuan wisata DTW . Dalam mengembangkan daerah tujuan wisata juga harus mempunyai aspek – aspek yang sangat membantu dalam meningkatkan daya tarik wisatawan. Adapun Aspek-aspek Pengembangan Wisata adalah sebagai berikut. c. Attraction daya tarik; daerah tujuan wisata selanjutnya disebut DTW untuk menarik wisatawan pasti memiliki daya tarik, baik daya tarik berupa alam maupun masyarakat dan budayanya. d. Accesable transportasi; accesable dimaksudkan agar wisatawan domestik dan mancanegara dapat dengan mudah dalam mengunjungi suatu daerah tujuan wisata e. Amenities fasilitas; amenities memang menjadi salah satu syarat daerah tujuan wisata agar wisatawan dapat dengan betah tinggal lebih lama di daerah tujuan wisata. f. Ancillary kelembagaan; adanya lembaga yang mengelola suatu daerah tujuan wisata, maka wisatawan akan semakin sering mengunjungi dan mencari, apabila di daerah tersebut wisatawan dapat merasakan keamanan, protection of tourism dan terlindungi. commit to user 8 Setelah memahami tentang istilah dan pengertian tentang pariwisata berikutnya dikemukakan bentuk dan jenis pariwisata. A. Bentuk Pariwisata Nyoman S.Pendit dalam bukunya Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana mengemukakan bentuk pariwisata dapat dibagi menurut beberapa kategori antara lain: 1. Menurut asal wisatawan: a. Dari dalam negeri disebut juga pariwisata domestik atau pariwisata nusantara. b. Dari luar negeri disebut juga pariwisata internasional atau pariwisata mancanegara. 2. Menurut akibat terhadap neraca pembayaran: a. Pariwisata aktif yaitu kedatangan wisatawan dalam negeri memberi efek positif terhadap neraca pembayaran luar negeri. b. Pariwisata pasif yaitu warga negara yang keluar negeri memberi efek negatif terhadap neraca pembayaran luar negeri. 3. Menurut jangka waktu: a. Pariwisata jangka pendek apabila wisatawan yang berkunjung ke DTW Daerah Tujuan Wisata hanya beberapa hari saja. b. Pariwisata jangka panjang apabila wisatawan yang berkunjung ke DTW Daerah Tujuan Wisata waktunya sampai berbulan-bulan. 4. Menurut jumlah wisatawan: a. Pariwisata tunggal apabila wisatawan yang bepergian hanya seorang atau sekeluarga. commit to user 9 b. Pariwisata rombongan apabila wiasatwan yang bepergian satu kelompok atau rombongan yang berjumlah 15 sampai 20 orang atau lebih. 5. Menurut alat angkut: a. Pariwisata Udara. b. Pariwisata Laut. c. Pariwisata Kerta Api. d. Pariwisata Mobil. B. Adapun jenis – jenis wisata yaitu : a. Wisata Budaya Perjalanan wista yang bertujuan untuk mempelajari adat istiadat, budaya, tata cara kehidupan masyarakat dan kebiasaan yang terdapat didaerah atau negara yang dikunjungi. b. Wisata Olahraga Perjalanan wisata dengan tujuan untuk mengikuti kegiatan olahraga misalnya; Olympiade, Thomas Cup, Pra Piala Dunia dan SeaGames. c. Wisata Kuliner Perjalanan wisata yang bertujuan untuk menikmati keanekaragaman makanan yang terdapat didaearah atau negara yang dikunjungi. d. Wisata Pertanian Pengorganisasian perjalanan yang dilakukan dengan mengunjungi pertanian, perkebunan untuk tujuan study, dan riset atau study banding. commit to user 10 e. Wisata Kesehatan Perjalanan wisata dengan tujuan untuk sembuh dari suatu penyakit atau untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohani. Wisata ini disebut juga Wisata Pulih Sembuh. f. Wisata Maritim atau Bahari Wisata yang sering dikaitkan dengan olahraga air, seperti berselancar, menyelam, berenang, dan lain sebagainya. Objeknya adalah pantai, laut, sungai, kepulauan, termasuk taman laut. Karena kegiatannya di air, wisata ini disebut juga wisata Tirta. g. Wisata Industri Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa untuk berkunjung ke suatu industri yang besar guna mempelajari atau meneliti industri tersebut. h. Wisata Bulan Madu Perjalanan dalam jenis wisata ini adalah orang yang sedang berbulan madu atau pengantin baru. Agen perjalanan atau Biro perjalanan yang menyelenggarakan wisata ini biasanya menyediakan fasilitas yang istimewa atau khusus. Diharapkan agar wistawan benar-benar menikmati bulan madu dengan kesen-kesan khusus, indah dan meninggalkan kenangan yang istimewa bagi bulan madu mereka. i. Wisata Komersial Perjalanan wisata untuk tujuan yang bersifat komersial ataupun dagang. commit to user 11 j. Wisata Cagar Alam Kegiatan berkunjung ke daerah cagar alam. Di samping itu untuk mengunjungi binatang atau tumbuhan yang langka juga, untuk tujuan menghirup udara segar dan menikmati keindahan alam.

II. Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan adalah sistem atau gagasan dari pola pikir manusia yang diwariskan secara turun-temurun, meliputi pengetahuan, norma-norma, adat istiadat, kepercayaan, kebiasaan, moral dan kesenian. Dengan kata lain kebudayaan mencakup semua yang didapatkan atau dipelajari manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut A.L Kroeber dan C.Kluckhon kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunka oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.

III. Unsur – unsur Kebudayaan

C.Kluckhon di dalam karyanya yang berjudul Universal Catagories of Culture menyatakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu : 1. Sistem Religi Merupakan produk dari manusia sebagai homo religius. Manusia yang mempunyai kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang jauh lebih besar. Karena itu commit to user 12 manusia takut sehingga menyembahnya dan lahirlah sistem kepercayaan yang sekarang menjadi agama. 2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan Merupakan produk dari manusia sebagai homo socious. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. 3. Sistem Pengetahuan Merupakan produk dari manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu juga didapatkan dari orang lain. Kemampuan yang dimiliki manusia untuk mengingat apa yang telah diketahuinya kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa, sehingga menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Terutama apabila pengetahuan tersebut dibukukan, maka penyebaran tersebut dapat bersifat turun temurun dari satu generasi ke genarasi berikutnya. 4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem-sistem Ekonomi Merupakan produk dari manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat. 5. Sistem Teknologi dan Peralatan Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikiran yang cerdas manusia dapat menciptakan dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang. commit to user 13 6. Bahasa Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda kode yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bentuk bahasa tulisan. 7. Kesenian Merupakan produk dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka butuh kebutuhan psikasnya utuk dipuaskan. Manusia tidak lagi semata-mata memnuhi kebutuhan makan saja, mereka juga perlu pandangan mata yang indah, sura yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian. Cultural Universal tersebut, dapat dijabarkan lagi ke dalam unsur-unsur yang lebih sempit. Disebut kegiatan-kegiatan kebudayaan atau cultural activity. Contohnya Cultural Universal sistem pencaharian dan sistem ekonomi mencakup kegiatan-kegiatan seperti pertanian, nelayan, sistem produksi, sistem distribusi dan lain-lain.

IV. Pariwisata dan Budaya Kota Surakarta

Surakarta dikenal dengan sebutan kota Solo. Merupakan sebuah kota yang menjadi jantung budaya Jawa. Solo The Spirit Of Java dipakai sebagai konsep yang penggambarannya diarahkan pada atribut utama yaitu elemen – elemen budaya yang ada di kota Solo. Solo bukan hanya daerah tujuan wisata namun juga sebagai wujud kota peradaban dengan warisan peninggalan budaya terlengkap. Surakarta memiliki beragam kebudayaan yang masih khas yang dijadikan sebagai commit to user 14 daerah tujuan wisata seperti Keraton Kasunanan, Pura Mangkunegaran, Pasar Triwindu, Taman Sriwedari dan objek – objek lainnya. Dalam kaitannya pariwisata dengan kebudayaan, kebudayaan merupakan salah satu daya tarik dalam pariwisata. Dalam UU. no. XTahun 2009 tentang Kepariwisataan, objek wisata dan atraksi wisata tidak didefinisikan masing - masing secara terpisah, melainkan dalam satu definisi tourism attraction sebagai berikut; Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisata. Dapat diambil pengertian bahwa atraksi budaya Cultural tourism attraction adalah sesuatu yang ada dalam suatu kebudayaan itu sendiri yang menarik untuk dilihat, dirasakan, dan dinikmati oleh wisatawan. Pariwisata yang berkembang dari sektor kebudayaan memberikan keunikan tersendiri. Surakarta memiliki banyak atraksi – atraksi budaya yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Keanekaragaman budaya, tradisi dan kehidupan masyarakat kota Surakarta menjadi andalan dalam perkembangan pariwisata di Surakarta.

V. Pengertian Tradisi Upacara Bersih Desa

Tradisi upacara bersih desa merupakan suatu bentuk upacara tradisional jawa. Rangkaian kegiatannya menunjukan adanya ciri – ciri ketradisionalan. Upacara bersih desa merupakan upacara ritual keagamaan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat sebagai usaha pembersihan tahunan desa dari roh – roh jahat. Upacara bersih desa sama dengan ruwatan desa yaitu membersihkan wilayah desa atau kampung dari pengaruh jahat. commit to user 15 Upacara bersih desa terselenggara atas tindakan kebersamaan dari seluruh anggota masyarakat yang di tunjukan dalam bentuk gotong royong, makan bersama, dan doa bersama. Upacara bersih desa dilaksanakan rutin pada bulan dan hari – hari tertentu yang dianggap memiliki makna ataupun filosofi dan telah menjadi satu norma yang harus ditaati oleh anggota masyarakat. Upacar bersih desa bersifat kolektif untuk mengukuhkan tradisi yang dimiliki sehingga dapat mempersatukan masyarakat. Soetarno, 1995 : 6

F. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Kampung Bibis Kulon Kelurahan Gilingan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

2. Sumber Data

a. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan, wawancara dengan pengurus Upacara adat bersih desa kampung Bibis Kulon serta dengan pihak dinas pariwisata kota Surakarta. b. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari wawancara dengan wisatawan yang yang berkunjung menyaksikan upacara adat bersih desa Mbah Meyek di kampung Bibis Kulon dan juga referensi dari buku - buku maupun hasil penelitian terdahulu. commit to user 16

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data penulis akan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu ; a. Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara atau tanya jawab secara langsung dengan pengurus pengelola, sesepuh dalam Upacara adat bersih desa kampung bibis kulon dan pihak Dinas pariwisata Kota Surakarta. Yang akhirnya memperoleh data – data yang jelas, terperinci yang berkaitan dengan sejarah maupun hal – hal lainnya yang menyangkut dengan objek penelitian tersebut. Wawancara dilakukan dengan Bapak Supadi, Bapak Joko Susilo, Bapak Heru Susilo, Bapak Prawirodjojo, Bapak Surono, dan sebagian dari wisatawan yang berkunjung. b. Observasi Merupakan suatu usaha pengamatan secara visual untuk mengumpulkan informasi data primer secara langsung pada kegiatan yang berhubungan dengan tradisi upacara bersih desa Mbah Meyek di kampung Bibis, serta mencatat hal-hal penting yang mendukung penelitian. Diadakan observasi ini sebagai jalan pengamatan dalam mencatat semua data-data yang diperlukan sehingga memperoleh data yang akurat dan terfokus. c. Studi Dokumen Metode atau teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode dokumenter ini merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari sumber commit to user 17 nonmanusia. Dokumen-dokumen yang dikumpulkan akan membantu peneliti dalam memahami fenomena yang terjadi di lokasi penelitian dan membantu interpretasi data. Selain itu, dokumen dan data-data literer dapat membantu dalam menyusun analisis dan melakukan validitas data. d. Studi pustaka Sumber data kepustakaan diperlukan untuk melengkapi data yang belum diperoleh dalam penyusunan tugas akhir. Antara lain referensi yang berupa buku, laporan penelitian dan karya lain yang mendukung terwujudnya penulisan ini

4. Teknik Analisa Data

Setelah mengumpulkan dan melihat data-data yang terkumpul selanjutnya mencoba menganalisis data dengan metode analisis SWOT yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik yang meliputi kekuatan strenght , kelemahan weakness , peluang opportunity , ancaman threats sehingga lebih mudah difahami dan disimpulkan. Analisis SWOT ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan karakteristik mengenai potensi atau bidang tertentu untuk kemudian digunakan sebagai strategi pengembangan objek wisata budaya tersebut. commit to user 18

G. Sistematika Penulisan