Sistem Informasi Bursa Tenaga Kerja

commit to user 9 2. Bursa Tenaga Kerja Bursa tenaga kerja adalah suatu pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja IPK atau Bursa Kesempatan Kerja BKK yang dapat memberikan informasi secara lengkap dan cepat untuk keperluan penyusunan pelaksanaan dan penyesuaian perencanaan tenaga kerja Manulang, 2001 : 32. Bursa tenaga kerja atau bursa kesempatan kerja sangat diperlukan untuk mendukung pola perencanaan tenaga kerja, meliputi penyusunan rencana perluasan kesempatan kerja, pendidikan dan latihan kerja, pengupahan, perlindungan dan sebagainya. 3. Penyaluran Tenaga Kerja Kebijakan pemerintah dibidang ketenagakerjaan, khususnya perlindungan terhadap tenaga kerja sebagaimana terdapat dalam Undang- Undang Ketenagakerjaan, merupakan perubahan paradigma yang diharapkan dapat melindungi para tenaga kerja dari eksploitasi pemberi kerja. Pasal 31 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga kerjaan menentukan, Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri. Pelaksanaan penempatan tenaga kerja berdasarkan asas terbuka, bebas, obyektif serta adil dan setara tanpa diskriminasi Pasal 32 ayat 1 Undang- Undang No. 13 tentang Ketenaga Kerjaan.

C. Sistem Informasi Bursa Tenaga Kerja

1. Pengertian Data dan informasi ketenaga-kerjaan sangat penting bagi penyusunan kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan dalam rangka pembangunan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan saat ini dan masa datang. Kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan yang baik dan benar sangat ditentukan oleh kondisi data dan informasi ketenagakerjaan yang baik pula. Apabila telah tersusun kebijakan, strategi commit to user 10 dan program ketenagakerjaan maka kemungkinan besar masalah ketenagakerjaan akan dapat dipecahkan secara benar pula. Untuk dapat menyediakan data dan informasi ketenagakerjaan yang akurat dan benar tersebut sangat ditentukan oleh dukungan sistem informasi ketenagakerjaan yang baik dan handal. Sistem informasi ketenagakerjaan yang dimaksud disini menyangkut arus data dan informasi dari sumber data ke tempat pengolahan dan seterusnya ke pengguna data dan informasi ketenagakerjaan khususnya para pengambil dan penyusun kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan. Dalam era otonomi saat ini, masalah arus data dan informasi ketenagakerjaan ini mengalami kemunduran. Sumber data ketenagakerjaan seperti instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan yang berada di daerah baik Propinsi maupun KabupatenKota tidak pernah lagi mau mengirim data dan informasi ke pusat. Kondisi ini telah mempengaruhi keberadaan data dan informasi ketenagakerjaan, yang pada akhirnya data dan informasi ketenagakerjaan yang dipergunakan saat ini masih bertumpu pada data dan informasi ketenagakerjaan yang bersifat makro. Data dan informasi ketenagakerjaan makro tersebut, sampai saat ini belum mampu untuk menjawab berbagai tantangan dan masalah ketenaga-kerjaan yang dihadapi. Hal-hal yang bersifat mikro seperti data dan informasi pelatihan, hubungan industrial perselisihan dan pemogokan kerja dan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri serta keselamatan, kecelakaan dan kesehatan kerja, usaha-usaha untuk peningkatan produktivitas kerja dan pengupahan masih belum tersedia dengan baik dan benar. 2. Indikator Indikator adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. a. Pasar Kerja Memuat jumlah tenaga kerja yang tersedia dan kebutuhan tenaga kerja. b. Pola pendidikan tenaga kerja yang tersedia. commit to user 11 Berisikan berbagai tingkat pendidikan yang dimiliki oleh tenaga kerja. c. Laporan Perusahaan Informasi terkait tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. d. Memberikan informasi kepada masyarakat Layanan informasi kepada masyarakat luas tentang kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan. commit to user 12

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI