Sistem informasi bursa tenaga kerja di dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten Karanganyar RIFQI OKE

(1)

commit to user

SISTEM INFORMASI BURSA TENAGA KERJA DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN

KARANGANYAR

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md) Dalam Bidang

Manajemen Administrasi

Oleh :

RIFQI FAIZ ALDILLA NIM : D. 1506042

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ADMINISTRASI DIPLOMA III FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

PERSETUJUAN

SISTEM INFORMASI BURSA TENAGA KERJA DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN

KARANGANYAR

Disusun Oleh : RIFQI FAIZ ALDILLA

NIM : D. 1506042

Disetujui Untuk Dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pembimbing,

Dra. Sri Yuliani, M.Si NIP. 131 884 431


(3)

commit to user

iii

PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI BURSA TENAGA KERJA DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN

KARANGANYAR

Disusun Oleh : RIFQI FAIZ ALDILLA

NIM : D. 1506042

Telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji

Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada Hari : Jum’at

Tanggal : 22 Juli 2011

Tim Penguji

Nama Tanda Tangan

1. Penguji 1 Drs. H. Muchtar Hadi, M.Si ...

2. Penguji 2 Dra. Sri Yuliani, M.Si ...

Mengetahui, Dekan,

Prof. Drs. Pawito, Ph.D NIP. 19540805 198503 1 002

Ketua Program

Drs. Sudarto, M.Si NIP. 19550202 198503 1 006


(4)

commit to user

iv

SURAT PERNYATAAN

Nama : Rifqi Faiz Aldilla NIM : D. 1506042

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir berjudul “SISTEM INFORMASI BURSA TENAGA KERJA DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA

DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KARANGANYAR” adalah betul-betul

karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam Tugas Akhir tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas Akhir dan gelar yang saya peroleh dari Tugas Akhir tersebut.

Surakarta, Juli 2011 Yang Membuat Pernyataan


(5)

commit to user

v MOTTO

 Kesuksesan itu tidak datang dengan keberuntungan atau tidak datang dengan sendirinya, perlu usaha dan kerja keras untuk menjemputnya.

(Dr. Agus S. Irfani)

 If you don’t have what you love, just love you already have.


(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada :

1. Ibu saya, Dr. Nuning Hidaya Sunani, M.Hum., yang telah memberikan dukungan.

2. Rekan-rekan kerja saya, Luluk, A Kieng dan Aris yang senantiasa memberi perhatian dan mendukung kelancaran pendidikan saya.

3. seseorang yang telalu berbagi peran dalam kehidupanku, Selviana, SH.


(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan Rahmad dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini disusun dengan maksud untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md) Dalam Bidang Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih sangat jauh dari sempurna, berhubung dengan keterbatasan-keterbatasan yang penulis miliki. Walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar inti dari pembahasan dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka penyelesaian penyusunan skripsi ini, terutama kepada yang terhormat :

1. Drs. Sudarto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Administrsi Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Sri Yuliani, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang telah dengan penuh kesabaran memberikan saran-saran demi terselesainya penyusunan skripsi ini. 3. Drs. Budiarjo M.Si., selaku Penasehat Akademik

4. Ibu Sedyati, S.Sos., selaku Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar, yang telah memberikan ijin kepada penulis mencari data dalam penyusunan Tugas Akhir.

5. Keluarga yang selalu memberikan dukungan kepada penulis. 6. Sahabat-sahabatku, yang selalu ada buat aku.

7. Rekan-rekan kerja, yang selalu memberikan dorongan kepada penulis untuk secepatnya menyelesaikan studi.

8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang berguna bagi penyusunan Tugas Akhir ini.


(8)

commit to user

viii

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi pembaca yang berkepentingan.

Surakarta, Juli 2011 Penulis


(9)

commit to user

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Maksud dan Tujuan ... 2

D. Metode Pengamatan ... 3

E. Teknik Pengumpulan Data ... 3

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Sistem Informasi ... 5

B. Bursa Tenaga Kerja ... 8

C. Sistem Informasi Bursa Tenaga Kerja ... 9

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI A. Sejarah Berdirinya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten Karanganyar... 12

B. Tugas dan Fungsi ... 12

C. Visi dan Misi ... 13

D. Struktur Organisasi dan Tata Kerja ... 16

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan ... 26


(10)

commit to user

x

B. Pembahasan ... 36 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 42 B. Saran-saran ... 43 DAFTAR PUSTAKA


(11)

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Daftar Pencari Kerja Tahun 2010 ... 31

Tabel 2. Daftar Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2007 ... 32

Tabel 3. Daftar Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2008 ... 33

Tabel 4. Daftar Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2009 ... 34


(12)

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Susunan Organisasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan


(13)

commit to user

xiii ABSTRAK

RIFQI FAIZ ALDILLA. D 1506042. SISTEM INFORMASI BURSA TENAGA KERJA DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KARANGANYAR. Program Diploma III Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Keberadaan Kabupaten Karanganyar sebagai salah satu sentra industri di provinsi Jawa Tengah, sudah barang tentu memiliki banyak ruang bagi para tenaga kerja untuk dapat turut serta menyumbangkan tenaga dan pikirannya dengan menjadi karyawan maupun pegawai di berbagai perusahaan maupun pabrik-pabrik yang banyak berdiri di bumi Karanganyar. Agar penyebaran tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang siap pakai, perlu adanya suatu sistem bursa tenaga kerja yang mampu mengakomodir dan mengelola bursa tenaga kerja di Kabupaten Karanganyar. Dengan demikian sistem bursa tenaga kerja yang berjalan dengan baik berperan penting dalam penyaluran tenaga kerja. Tujuan dari diadakannya pengamatan ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Sistem Informasi Bursa Tenaga Kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten Karanganyar.

Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan sistem informasi dalam pelaksanaan bursa tenaga kerja, selain itu penulis melakukan wawancara dengan berbagai pihak terkait, juga penulis melakukan analisis terhadap dokumen-dokumen yang terkait dengan sistem informasi bursa tenaga kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik interaktif, dengan melalui tiga tahapan yaitu mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan.

Hasil pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan sistem informasi pada bursa tenaga kerja yang dilaksanakan di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar belum secara optimal bekerja, khususnya dalam penyebaran informasi mengenai pasar kerja. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan jasa dalam mencari lowongan pekerjaan. Dalam hal penyaluran tenaga kerja, dapat disimpulkan bahwa Dinas Tenaga Kerja hanya menyalurkan pencari kerja sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar. Namun semua jenjang pendidikan ada pada kantor Dinas Tenaga Kerja tetapi tidak dapat seluruhnya disalurkan.

Kata kunci


(14)

commit to user

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai salah satu negara berkembang, negara Indonesia dengan jumlah penduduknya yang besar, sudah seharusnya menjadi kekuatan tersendiri untuk dapat mencapai tujuan menjadi negara yang maju dan makmur. Namun demikian, dengan pengelolaan yang kurang baik jumlah penduduk yang besar tersebut justru akan menimbulkan permasalahan yang cukup mendasar, yaitu adanya pengangguran yang setiap tahunnya senantiasa mengalami peningkatan.

Salah satu faktor yang mendukung terjadinya peningkatan jumlah pengangguran, adalah kurangnya layanan informasi terkait dengan peluang kerja yang ada. Padahal di dalam masyarakat terdapat cukup banyak pennintaan tenaga kerja dan cukup banyak pencari kerja yang memenuhi syarat bagi pekerjaan yang bersangkutan. Namun masih juga banyak terdapat penganggur atau dengan kata lain banyak lowongan pekerjaan yang belum terisi.

Keberadaan Kabupaten Karanganyar sebagai salah satu sentra industri di provinsi Jawa Tengah, sudah barang tentu memiliki banyak ruang bagi para tenaga kerja untuk dapat turut serta menyumbangkan tenaga dan pikirannya dengan menjadi karyawan maupun pegawai di berbagai perusahaan maupun pabrik-pabrik yang banyak berdiri di bumi Karanganyar.

Penerapan sistem informasi terhadap kebutuhan tenaga kerja sangatlah mutlak diperlukan demi pemenuhan masing-masing pihak baik perusahaan yang membutuhkan tenaga maupun bagi si tenaga kerja itu sendiri. Selain itu dengan sistem informasi yang baik akan memberikan kemudahan bagi pihak yang bertanggungjawab terhadap penyaluran tenaga kerja dalam hal ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk menjalankan perannya. Namun demikian banyak kendala yang harus dihadapi dalam pemberian layanan ketenagakerjaan ini, misal tidak adanya staf teknis dan analis yang kompeten,


(15)

commit to user

tidak adanya peralatan kerja yang memadai seperti sistem informasi bursa tenaga kerja yang beroperasi, pedoman referensi jabatan, brosur dan pedoman yang memberikan penjelasan teknis dan lain-lain.

Untuk itu, pemerintah daerah Karanganyar khususnya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar memiliki peran sentral dalam upayanya memberdayakan penduduknya untuk dapat bekerja dan meningkatkan pendapatan. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar adalah menyediakan layanan informasi terkait bursa tenaga kerja khususnya yang ada di Kabupaten Karanganyar.

Layanan informasi dalam suatu susunan yang sistematis akan prioritas pembangunan bidang ketenagakerjaan selain diarahkan kepada pembentukan dan pemberdayaan tenaga kerja, peningkatan kompetensi, kemandirian, dan etos kerja para pekerja. Hal ini dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja agar pencari kerja dapat mengisi lowongan kerja/pasar kerja sesuai dengan kualifikasi yang ada.

Dari uraian tersebut di atas, dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini penulis tertarik untuk mengambil judul "SISTEM INFORMASI BURSA TENAGA KERJA DI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KARANGANYAR"

B. Rumusan Masalah

Rumusan permasalahan yang ingin penulis kemukakan dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah : "Bagaimana kegiatan sistem informasi bursa tenaga kerja di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar?"

C. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dalam pengamatan di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar adalah:


(16)

commit to user

3

1. Untuk menerapkan materi-materi non-teoritis ilmu manajeman administrasi yang telah dipelajari di bangku kuliah selama ini guna menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin kompetitif.

2. Agar mahasiswa mengetahui dan melaksanakan secara langsung aktivitas pelaksanaan sistem informasi bursa tenaga kerja di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar sebagai upaya imtuk mempertemukan antara pencari kerja dan penyedia kerja sehingga terjadi kesesuaian antara mereka.

3. Untuk mengetahui peran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar dalam upayanya mengurangi jumlah pengangguran khususnya di Kabupaten Karanganyar.

D. Metode Pengamatan

Metode pengamatan yang akan dipakai dalam penyusunan laporan ini adalah jenis deskriptif, yaitu suatu penelitian yang berusaha untuk menggambarkan tentang keadaan dan gejala-gejala lainnya dengan cara mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasi, menganalisa, dan menginterpretasikan.

Dalam penyusunan laporan ini penulis akan mencoba untuk mendeskripsikan atau meggambarkan tentang peran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar dalam menyediakan layanan sistem informasi bursa tenaga kerja sebagai upaya untuk mempertemukan antara pencari kerja dan penyedia kerja sehingga terjadi kesesuaian antara mereka.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data dan informasi yang relevan, peneliti menggunakan teknik-teknik pengumpulan data yang disesuaikan dalam penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengamatan ini adalah kombinasi dari beberapa metode, seperti metode wawancara/interview, metode observasi, dan metode studi kepustakaan.


(17)

commit to user 1. Metode wawancara / interview

Suatu teknik pengumpulan data dengan jalan tanya jawab langsung kepada sumber data atau pihak-pihak yang berkompeten dalam permasalahan ini secara sistematis dan berdasarkan tujuan pengamatan. Dalam hal ini, peneliti bertanya langsung kepada karyawan dan petugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar.

2. Metode observasi

Suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung melalui indra terhadap obyek yang diteliti. Dalam pengamatan ini, peneliti mengamati proses layanan informasi bursa tenaga kerja yang diterapkan di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar. 3. Metode studi kepustakaan

Suatu teknik pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari buku-buku perpustakaan, buku-buku-buku-buku perkuliahan, dan buku-buku-buku-buku lain yang menunjang untuk memperoleh informasi yang relevan dengan pengamatan yang dilakukan.


(18)

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian Sistem Informasi menumt beberapa ahli, diantaranya:

a. Sistem informasi (Information System) adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi serta membantu manajer dalam mengambil keputusan. b. Pengertian dari sistem informasi menurut Komunitas Mahasiswa

Sistem Informasi di Yogykarta memaparkan bahawa Sistem Informasi adalah sebuah aplikasi komputer yang digunakan untuk mendukung operas! dari suatu organisasi serta merupakan aransemen dari orang, data dan proses yang terjadi di dalamnya yang berinteraksi satu sama lain dalam menudukung dan memperbaiki organisasi serta mendukung dalam pemecahan masalah dan kebutuhan pembuat keputusan.

2. Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Blok bangunan tersebut terdiri dari:

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat bempa dokumen-dokumen dasar.


(19)

commit to user b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memampulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

f. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian periu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


(20)

commit to user

7

3. Alur Sistem Informasi

Pelaksanaan alur sistem informasi seperti yang terdapat dalam Master Plan Sistem Informasi Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Badan Informasi Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Pusat Informasi Ketenagakerjaan, adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah merupakan ujung tombak dari sebuah sistem informasi. Kegiatan pengumpulan data terutama meliputi standarisasi sistem dan prosedur pengumpulan data, identifikasi sumber data dan informasi, variabel-variabel standard serta mekanisme kerja yang efisien dan efektif di dalam merekapitulasi variable dan content data sehingga tercapai informasi yang akurat.

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang berasal dari informasi tenaga kerja baik yang berasal dari Disnaker tingkat kabupaten, provinsi maupun pusat dalam bentuk laporan rekapitulasi. Sedangkan data sekunder adalah informasi data yang diperoleh dari perusahaan atau instansi yang mengirimkan data terkait tenaga kerja yang dibutuhkan..

b. Pengolahan data

Data yang terkumpul belum memiliki makna yang berarti bagi publik dan pengambil keputusan. Diperlukan tahapan pengolahan data agar dapat menjadi informasi. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak spreadsheet, namun penggunaan program aplikasi maupun data base masih terbatas dan belum optimal. Di samping itu, manajemen data (storage, maintenance, data retrieval, data security) belum tertata secara rapih. c. Penyajian informasi

Penyajian informasi menjadikan hal yang penting untuk memudahkan dalam pengaksesan dan pemahaman informasi. Pada saat ini berbagai usaha telah dilakukan sebagai berikut :


(21)

commit to user

1) Informasi pada umumnya disajikan dalam brosur yang ditempelkan di papan lowongan kerja.

2) Untuk kepentingan pelayanan kepada masyarakat, Disnakertrans telah memiliki Homepage dengan alamat situs http://www.nakertrans.go.id yang dapat diakses langsung oleh masyarakat umum. Masalah kualitas informasi masih merupakan kelemahan utama.

B. Bursa Tenaga Kerja 1. Tenaga Kerja

Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Pokok Ketenagakerjaan pasal 1 disebutkan : Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Menurut Kusumowido (1982 : 93), Tenaga Kerja (Man Power) adalah seluruh penduduk dalam suatu negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Sedangkan menurut Mulyadi (2003 : 57). Tenaga Kerja adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64) ataujumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.

Tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang memiliki potensi, kemampuan yang tepat guna, berdaya guna, berpribadi dalam kategori tertentu untuk bekerja dan berperan serta dalam pembangunan, sehingga berhasil guna bagi dirinya sendiri dan masyarakat secara keseluruhan (Simanjuntak, 2001 : 5).

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Tenaga Kerja adalah orang yang mampu secara produktif menghasilkan barang dan jasa melalui kontribusi tenaga maupun buah pikiran, yang berguna bagi dirinya dan masyarakat lainnya.


(22)

commit to user

9

2. Bursa Tenaga Kerja

Bursa tenaga kerja adalah suatu pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja (IPK) atau Bursa Kesempatan Kerja (BKK) yang dapat memberikan informasi secara lengkap dan cepat untuk keperluan penyusunan pelaksanaan dan penyesuaian perencanaan tenaga kerja (Manulang, 2001 : 32).

Bursa tenaga kerja atau bursa kesempatan kerja sangat diperlukan untuk mendukung pola perencanaan tenaga kerja, meliputi penyusunan rencana perluasan kesempatan kerja, pendidikan dan latihan kerja, pengupahan, perlindungan dan sebagainya.

3. Penyaluran Tenaga Kerja

Kebijakan pemerintah dibidang ketenagakerjaan, khususnya perlindungan terhadap tenaga kerja sebagaimana terdapat dalam Undang- Undang Ketenagakerjaan, merupakan perubahan paradigma yang diharapkan dapat melindungi para tenaga kerja dari eksploitasi pemberi kerja. Pasal 31 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga kerjaan menentukan, "Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri". Pelaksanaan penempatan tenaga kerja berdasarkan asas terbuka, bebas, obyektif serta adil dan setara tanpa diskriminasi (Pasal 32 ayat 1 Undang-Undang No. 13 tentang Ketenaga Kerjaan).

C. Sistem Informasi Bursa Tenaga Kerja 1. Pengertian

Data dan informasi ketenaga-kerjaan sangat penting bagi penyusunan kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan dalam rangka pembangunan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan saat ini dan masa datang. Kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan yang baik dan benar sangat ditentukan oleh kondisi data dan informasi ketenagakerjaan yang baik pula. Apabila telah tersusun kebijakan, strategi


(23)

commit to user

dan program ketenagakerjaan maka kemungkinan besar masalah ketenagakerjaan akan dapat dipecahkan secara benar pula. Untuk dapat menyediakan data dan informasi ketenagakerjaan yang akurat dan benar tersebut sangat ditentukan oleh dukungan sistem informasi ketenagakerjaan yang baik dan handal. Sistem informasi ketenagakerjaan yang dimaksud disini menyangkut arus data dan informasi dari sumber data ke tempat pengolahan dan seterusnya ke pengguna data dan informasi ketenagakerjaan khususnya para pengambil dan penyusun kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan. Dalam era otonomi saat ini, masalah arus data dan informasi ketenagakerjaan ini mengalami kemunduran.

Sumber data ketenagakerjaan seperti instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan yang berada di daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota tidak pernah lagi mau mengirim data dan informasi ke pusat. Kondisi ini telah mempengaruhi keberadaan data dan informasi ketenagakerjaan, yang pada akhirnya data dan informasi ketenagakerjaan yang dipergunakan saat ini masih bertumpu pada data dan informasi ketenagakerjaan yang bersifat makro. Data dan informasi ketenagakerjaan makro tersebut, sampai saat ini belum mampu untuk menjawab berbagai tantangan dan masalah ketenaga-kerjaan yang dihadapi. Hal-hal yang bersifat mikro seperti data dan informasi pelatihan, hubungan industrial (perselisihan dan pemogokan kerja) dan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri serta keselamatan, kecelakaan dan kesehatan kerja, usaha-usaha untuk peningkatan produktivitas kerja dan pengupahan masih belum tersedia dengan baik dan benar.

2. Indikator

Indikator adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan.

a. Pasar Kerja

Memuat jumlah tenaga kerja yang tersedia dan kebutuhan tenaga kerja. b. Pola pendidikan tenaga kerja yang tersedia.


(24)

commit to user

11

Berisikan berbagai tingkat pendidikan yang dimiliki oleh tenaga kerja. c. Laporan Perusahaan

Informasi terkait tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. d. Memberikan informasi kepada masyarakat

Layanan informasi kepada masyarakat luas tentang kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan.


(25)

commit to user BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI

A. Sejarah Berdirinya Dmas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar adalah salah satu unsur pelaksana pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar di bidang kependudukan, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan otonomi daerah dalam rangka pelaksana tugas desentralisasi di bidang kependudukan, tenaga kerja, dan transmigrasi.

Terkait dengan Peraturan Daerah Kabupaten Karangnyar Nomor 9 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar, Dinas Kependudukan Tenaga Kerja dan Transmigrasi berganti nama menjadi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar. Kemudian pada Tahun 2009 dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Dinas Kependudukan Tenaga Kerja dan Transmigrasi berubah menjadi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar. Dinas ini merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang sosial, tenaga kerja, dan transmigrasi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang sosial, tenaga kerja, dan transmigrasi berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.

B. Tugas dan Fungsi

Dalam pelaksanaan tugas Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan berdasarkan peraturan penmdang-imdangan yang berlaku.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.


(26)

commit to user

13

3. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi peningkatan kualitas dan penempatan tenaga kerja dan pencari kerja. 4. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi

pelaksanaan dan pengembangan hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan.

5. Perumusan kebijakan teknis operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi penyiapan pemukiman dan penempatan transmigrasi.

6. Perumusan dan menetapkan kebijakan teknis, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi pemberdayaan masyarakat kawasan transmigrasi.

7. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis pembinaan, pengawasan dan pengendalian unit pelaksana teknis.

8. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis pengelolaan kegiatan keseketariatan

9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

C. Visi dan Misi 1. Visi

Visi yang diemban oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar adalah:

"Terwujudnya tenaga kerja dan masyarakat yang sejahtera serta tersedianya transmigran yang berkualitas untuk mewujudkan Karanganyar TENTERAM".

Dari visi di atas, diharapkan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar dapat menjalankan perannya dalam pembangunan bidang sosial diarahkan pada upaya-upaya penanganan masalah sosial yaitu bencana alam yang sangat sulit diprediksi seperti gempa bumi, banjir, longsor, kebakaran, upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran, serta penanganan masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial. Prioritas pembangunan bidang ketenagakerjaan diarahkan kepada pembentukan dan pemberdayaan tenaga kerja,


(27)

commit to user

peningkatan kompetensi, kemandirian, dan etos kerja para pekerja. Hal ini dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja agar pencari kerja dapat mengisi lowongan kerja/pasar kerja sesuai dengan kualifikasi yang ada. Di sisi lain pencari kerja tidak hanya menunggu adanya lowongan kerja tetapi diupayakan agar dapat menciptakan lapangan kerja sendiri/mandiri dengan menerapkan hasil pelatihan kerja. Upaya peningkatan perlindungan tenaga kerja dilaksanakan melalui pengawasan norma kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, jaminan sosial tenaga kerja, persyaratan kerja, kesejahteraan pekerja dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan PHK. Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja dan mempunyai etos kerja tinggi dan semangat kemitraan {partnership) serta terlindungi hak-haknya secara menyeluruh dalam rangka menciptakan tenaga kerja yang sejahtera. Sementara itu di bidang ketransmigrasian, meskipun tidak lagi poluler seperti di jaman Orde Baru, program transmigrasi masih tetap menjadi salah satu solusi altematif dalam rangka mengatasi kemiskinan sekaligus sebagai upaya pemerataan kependudukan.

2. Misi

Berdasarkan visi di atas, misi yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar, adalah sebagai berikut:

a. Menciptakan dan menempatkan tenaga kerja yang kompeten dan produktif di dalam dan luar negeri.

Makna yang terkandung dalam misi mi adalah masalah peningkatan pencari kerja diatasi dengan pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kualitas pencari kerja agar dapat memenuhi lowongan kerja sesuai persyaratan kerja yang dibutuhkan dan mampu berkompetisi di pasar kerja baik di dalam maupun luar negeri. Disamping itu dengan adanya pelatihan diharapkan dapat menambah ketrampilan pencari kerja untuk menciptakan lapangan kerja mandiri.


(28)

commit to user

15

b. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan membina perlindungan tenaga kerja guna meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Makna yang terkandung dalam misi tersebut adalah pada hakekatnya antara pekerja dan pengusaha dalam hubungan industrial periu saling mengetahui hak dan kewajiban masing-masing serta merasa saling membutuhkan. Dalam pelaksanaannya harus memperhatikan faktor keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan kedua belah pihak. Pekerja akan mendapat perlindungan serta peningkatan kesejahteraan dan pengusaha akan mendapatkan ketenangan dalam berusaha sehingga akan tercipta hubungan yang harmonis, kreatif, dan dinamis.

c. Menciptakan mobilitas penduduk yang terarah untuk mendayagunakan potensi daerah agar dapat berkembang, berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan kebutuhan daerah dan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk daerah asal mempunyai potensi sumber daya manusia dan daerah tujuan mempunyai potensi lahan yang luas dan dapat dikembangkan.

d. Mengembangkan prakarsa dan peran serta masyarakat.

Pengembangan makna misi di atas adalah agar masyarakat pada umumnya dan penyandang masalah kesejahteraan sosial memiliki jiwa kemandirian, prakarsa dan inisiatif untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.

e. Memelihara serta memperkuat stabilitas dan integritas sosial.

Makna misi di atas adalah agar permasalahan sosial yang muncul bisa diminimalkan dan dikurangi dampaknya melalui upaya- upaya penguatan lembaga-lembaga sosial yang telah ada.

f. Mencegah, mengendalikan dan mengatasi permasalahan kesejahteraan sosial.

Makna misi ini adalah upaya-upaya pencegahan, pengendalian dan penanganan masalah kesejahteraan sosial bisa dilaksanakan secara integral dan komprehensifsehingga akan lebih optimal hasilnya.


(29)

commit to user g. Memperkecil kesenjangan sosial.

Makna misi adalah agar kesenjangan sosial yang tak mungkin dihapuskan bisa diminimalkan dan dikurangi dampaknya.

D. Struktur Organisasi dan Tata Kerja 1. Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Susunan Organisasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar

(Sumber: Bagan Susiman Organisasi, Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 30Tahun2009)


(30)

commit to user

17

2. Uraian Tugas dan Fungsi

Dari susunan organisasi pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar di atas, dapat dijabarkan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing Bagian atau Sub Dinas secara garis besar adalah sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Sosial, Tanaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksudkan tersebut, Kepala Dinas mempunyai fungsi:

1) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang sosial tenaga kerja, hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan, pelatihan, perluasan kesempatan kerja dan transmigrasi serta kesekretariatan;

2) Penyelenggaraan urusan pemerintahandan pelaksanaan umum di bidang sosial tenaga kerja dan transmigrasi yang meliputi kesejahteraan sosial, penempatan tenaga kerja, hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan, pelatihan, perluasan kesempatan kerja dan transmigrasi serta kesekretariatan;

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi yang meliputi kesejahteraan sosial, penempatan 32 tenaga kerja, hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan, pelatihan, perluasan kesempatan keija dan transmigrasi serta kesekretariatan;

4) Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis dalam lingkup Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

5) Pelaksanan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.


(31)

commit to user b. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam memmuskan kebijakan, mengkoordinasi, membina dan mengendalikan kegiatan perancanaan, keuangan, umum dan kepegawaian di lingkungan Dinas.

Untuk memperlancar tugas Sekretariat sebagaimana tersebut di atas Sekretariat terdiri dari tiga Sub Bagian, yaitu:

1) Sub Bagian Perencanaan 2) Sub Bagian Keuangan

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Sub Bagian Perencanaan

Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang beriaku;

3) Menyiapkan konsep naskah dinas bidang perencanaan sesuai dengan ketentuan yang beriaku;

4) Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) atau Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) atau Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

5) Menyiapkan bahan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ) dan laporan sejenisnya sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan;

6) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.


(32)

commit to user

19

d. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang beriaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

2) Menyiapkan proses pencairan dana dan pengelolaan administrasi keuangan;

3) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran dengan cara membandingkan laporan perkembangan realisasi belanja dengan rencana pembiayaan yang telah disusun untuk bahan laporan kepada atasan;

4) Melaksanakan pengendalian dan verifikasi serta pelaporan keuangan di llingkungan Dinas.

e. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan; 2) Menyiapkan konsep naskah dinas bidang administrasi umum dan

kepegawaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

3) Memberikan pelayanan urusan administrasi umum, pengurusan rumah tangga, perlengkapan/perbekalan, dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan, serta pengelolaan administrasi kepegawaian Dinas;

4) Melaksanakan inventarisasi barang kekayaan Dinas untuk tertib administrasi serta melaksanakan pemeliharaan barang inventaris agar dapat digunakan dengan optimal;

5) Membuat laporan rutin tentang peremajaan pegawai, Daftar Unit Kapangkatan (DUK), nomatif pegawai, dan laporan kepegawaian lainnya demi terciptanya tertib administrasi kepegawaian;


(33)

commit to user

6) Memproses usulan kenaikan pangkat, mutasi, gaji berkala, diklat pegawai, dan urusan kepegawaian lainnya.

f. Bidang Kesejahteraan Sosial Bidang Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Merumuskan program kegiatan Bidang Kesejahteraan Sosial berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan; 2) Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Dinas di

lingkungan Dinas, baik secara lisan maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh basil kerja yang optimal;

3) Mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan dan pembinaan pemberdayaan sosial, rehabilitasi dan pelayanan sosial serta bantuan sosial;

4) Melaksanakan pengiriman eks sakit jiwa, pengemis, gelandangan, orang terlantar, lanjut usia kepada instansi terkait;

5) Melaksanakan koordinasi dan Kerjasama Kegiatan Kesejahteraan Sosial (KKKS), Forum Komunikasi Karang Taruna (FKKT), Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat (FKPSM) dan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3).

Untuk memperlancar tugas Bidang Kesejahteraan Sosial sebagaimana tersebut di atas Bidang Kesejahteraan Sosial terdiri dari tiga Seksi, yaitu:

1) Seksi Pemberdayaan Sosial

2) Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial 3) Seksi Bantuan Sosial

g. Bidang Penempatan Tenaga Kerja

Bidang Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas sebagai berikut:


(34)

commit to user

21

1) Merumuskan program kegiatan Bidang Penempatan Tenaga Kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan; 2) Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Dinas di

lingkungan Dinas, baik secara lisan maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh basil kerja yang optimal;

3) Melaksanakan pendaftaran pencari kerja dan memberikan Informasi Pasar Kerja;

4) Melaksanakan identifikasi dan potensi perusahaan, identifikasi lowongan kerja dan data tenaga, penyuluhan lowongan kerja, pendaftaran dan seleksi tenaga kerja, pengiriman hasil seleksi tenaga kerja kepada perusahaan/pengguna tenaga dan pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja;

5) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan tindak lanjut penempatan tenaga kerja;

6) Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan lembaga pelaksana penempatan tenaga kerja;

7) Melaksanakan penerbitan ijin dan rekomendasi lembaga Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Swasta, Bursa Kerja Khusus (BKK), menggunakan Tenaga Kerja Asing dan Pendamping Tenaga Kerja Asing dan penerbitan paspor;

8) Mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan pemanduan Bursa Kerja Khusus (BKK);

9) Melaksanakan pembinaan Bursa Kerja Khusus (BKK), lembaga pengguna Tenaga Kerja Asing dan Pendamping Tenaga Kerja Asing;

10)Melaksanakan penyuluhan bimbingan jabatan kepada lembaga pelatihan kerja dan lembaga pendidikan menengah;

11)Mengadakan pengendalian dan pengawasan penempatan TKI ke luar negeri bersama mstansi terkait.


(35)

commit to user

Untuk memperlancar tugas tersebut di'atas Bidang Kesejahteraan Sosial terdiri dari tiga Seksi, yaitu:

1) Seksi Pendaftaran Pencari Kerja dan Informasi Pasar Kerja 2) Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri

3) Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri

h. Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan

Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Merumuskan program kegiatan Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

2) Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Dinas di lingkungan Dinas, baik secara lisan maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

3) Melaksanakan penerbitan surat Keputusan Pengesahan PP dan PKB;

4) Melaksanakan pencatatan PK, PWT, Surat Keputusan LK Bipardt organisasi pekerja dan organisasi pengusaha;

5) Mengkoordinasikan penyiapan materi dan pelaksanaan sidang LK Tripartit dan sidang Dewan Pengupahan Kabupaten;

6) Melaksanakan kegiatan Deteksi Dini kerawanan perusahaan; 7) Melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan

ketenegakerjaan di Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan;

8) Merumuskan penyelesaian perselisihan ketenagakerjaan"

9) Merumuskan keputusan sidang LK Tripatit Kabupaten dan Dewan Pengupahan Kabupaten;


(36)

commit to user

23

10)Mengkoordinasikan penerbitan rekomendasi permohonan waktu kerja lembur dan perusahaan yang mempekerjakan pekerja/buruh perempuan antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00; 11)Mengkoordinasikan pelaksanaan penyidikan terhadap pelanggaran

Norma Ketenagakerjaan di perusahaan;

12)Mengkoordinasikan permohonan penelitian pengesahan instalasi listrik, instalasi penyalur petir dan pesawat tenaga dan produksi di perusahaan;

13)Mengkoordinasikan pelaksanaan penyelesaian perselisihan hubungan industrial;

14)Merumuskan peta kerawanan ketenagakerjaan;

15)Melaksanakan pembinaan pembentukan koperasi pekerja;

16)Mengkoordinasikan pelaksanaan penyidikan terhadap pelanggaran Norma Ketenagakerjaan di perusahaan;

17)Merumuskan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja;

Untuk memperlancar tugas di atas Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan terdiri dari tiga Seksi, yaitu:

1) Seksi Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja 2) Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan

3) Seksi Perselisihan Ketenagakerjaan

i. Bidang Pelatihan, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi Bidang Pelatihan, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Merumuskan program kegiatan Bidang Pelatihan, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

2) Melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris dan Kepala Dinas di lingkungan Dinas, baik secara lisan maupun tidak langsung untuk


(37)

commit to user

mendapatkan masukan, mfonnasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh basil keija yang optimal;

3) Merumuskan program pelatihan dan petunjuk teknis perijinan lembaga pelatihan keija swasta;

4) Melaksanakan pembinaan terhadap lembaga pelatihan kerja, standarisasi dan sertifikasi tenaga kerja;

5) Melaksanakan sosialisasi dan pengembangan program pemagangan;

6) Melaksanakan pembentukan wirausaha baru;

7) Mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan dan pemberangkatan calon transmigran;

8) Merumuskan bahan Nota Kesepahaman antara daerah asal dengan daerah penerima transmigran;

9) Merumuskan program perluasan kesempatan kerja;

Untuk memperlancar tugas di atas Bidang Pelatihan, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi terdiri dari tiga Seksi, yaitu: 1) Seksi Pelatihan, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi 2) Seksi Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja dan Produktivitas 3) Seksi Transmigrasi 41

j. UPT Balai Pelatihan Kerja

UPT Balai Pelatihan Kerja mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Merumuskan program kegiatan UPT Balai Pelatihan Kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan yang beriaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan; 2) Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Dinas di lingkungan

Dinas, baik secara lisan maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

3) Mensosialisasikan program pelatihan ketrampilan UPT Balai Pelatihan Kerja;


(38)

commit to user

25

4) Mengatur pendayagunaan fasilitas latihan, pejabat fungsional instruktur, dan stafUPT Balai Pelatihan Kerja;

5) Mengidentifikasi dan merekrut calon peserta pelatihan kerja; 6) Menyelenggarakan pelatihan kerja;

7) Memantau, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan pelatihan;

8) Mengembangkan program peningkatan kualitas pejabat fungsional instruktur dan staf;


(39)

commit to user

26 BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Layanan Informasi Penyaluran Tenaga Kerja Pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar

Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam pelaksanaan tugasnya dalam memberikan layanan informasi penyaluran tenaga kerja dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : a. Laporan Perusahaan

Sampai saat ini hanya sebagian saja perusahaan yang melaporkan lowongan pekerjaan yang ada di perusahaannya. Menurut Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasi kepada pengusaha-pengusaha mengenai Surat Keputusan Presiden RI No.4 Tahun 1980 Tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan dan juga Undang-undang RI No. 7 Tahun 1981 Tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan. Selain itu pihak dinas juga hanya melakukan tindakan monitoring saja.

Berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh pengusaha adalah penyampaian laporan lowongan pekerjaan yang tidak tepat waktu, artinya pihak perusahaan memberikan informasi setelah beberapa hari lagi akan jatuh tempo waktu penerimaan.

Dengan keterlambatan inipun pihak Dinas Tenaga Kerja tidak menjatuhkan sanksi. Ini diakibatkan karena tidak ada pengawasan langsung dari pihak Dinas Tenaga Kerja, yang dialakukan hanya memonitor saja atau lebih tepatnya memantau dari jauh. Hal inilah yang menurut salah satu informan tidak terlaksananya antar kerja sesuai dengan yang diharapkan. Pelayanan yang yang diberikan pihak Dinas Tenaga Kerja dalam penyaluran tenaga kerja keberhasilannya sangat ditentukan dan didukung oleh pihak perusahaan. Karena pihak


(40)

commit to user

27

Dinas Tenaga Kerja dapat menyalurkan tenaga kerja karena adanya kebutuhan dari pihak perusahaan, dalam hal ini sangat dituntut adanya kerja sama yang baik antara kedua belah pihak.

Selama ini dapat dikatakan bahwa kinerja Dinas Tenaga Kerja tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, ini terjadi karena kurangnya kesadaran dari pihak perusahaan untuk melaporkan lowongan kerja yang ada pada perusahaannya. Dapat dikatakan penerimaan tenaga kerja diberbagai perusahaan tidak terbuka bagi umum hanya berlaku bagi orang dalam saja. Hal inilah yang sangat menghambat tugas dan fungsi Dinas Tenaga Kerja sebagai instansi pemerintah yang resmi untuk mengurusi penyaluran tenaga kerja. Sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

b. Penyebaran Informasi

Pemberian informasi tentang lowongan pekerjaan kepada masyarakat oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, sangatlah perlu untuk dilakukan. Dengan demikian masyarakat mengetahui bursa tenaga kerja yang tersedia.

Pelaksanaan penyebaran informasi terkait pasar kerja yang dilakukan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar adalah dengan pemasangan brosur. Pemasangan brosur tersebut disertai dengan berbagai ketentuan yang berlaku, misalnya tingkat pendidikan, keahlian yang dimiliki, batasan umur dan jenis kelamin. Ketentuan yang lain misalnya, para pelamar datang langsung atau lamaran dikirimkan lewat pos atau lewat e-mail. Selain berbagai ketentuan tersebut, dalam brosur tersedia juga disertakan berbagai persyarakatan yang lain, misalnya menyertakan fotocopy ijasah terakhir, fotocopy transkrip, fotocopy KTP, daftar riwayat hidup, SKCK, pas photo sesuai ukuran. Bagi mereka yang mengisi lowongan pada dinas pemerintah selain beberapa persyaratan di atas, harus disertai juga Kartu Kuning.


(41)

commit to user c. Data Ketersediaan Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang memasukkan lowongan kerja pada Disnakertrans Kabupaten Karanganyar dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan, yakni mulai dari tamatan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum (SMU), Diploma (D1-D3), dan juga sarjana (S1).

Penggolongan tingkat pendidikan para pencari kerja perlu dilakukan dalam upaya meningkatkan produktivitas Tenaga Kerja yang akan disalurkan karena mempengaruhi cara kerja dari Tenaga Kerja di perusahaan yang akan ditempatkan.

Dari lowongan kerja yang tersedia, terkadang ditemui ketersediaan tenaga kerja yang tidak memenuhi kriteria tuntutan kerja tersebut, untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar terkadang mengadakan training atau pelatihan. Namun pelaksanaan program tersebut disesuaikan dengan dana yang tersedia.

Pelaksanaan pelatihan atau training tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan dari tenaga yang nantinya mempengaruhi produktivitas perusahaan, di mana dengan kualitas pendidikan yang baik dari Tenaga Kerja akan lebih profesional dalam bekerja. Dilihat dari segi ketenagakerjaan, pengembangan sumber daya manusia dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan kerja seseorang melakukan berbagai macam kegiatan dalam masyarakat. Peranan dunia pendidikan adalah memproduksi tenaga-tenaga yang berkualitas untuk berbagai jenis dan tingkatan keahlian. Sebab itu Dinas Tenaga Kerja prlu diberikan informasi mengenai kualifikasi lulusan dunia pendidikan, supaya dengan demikian Dinas Tenaga Kerja dapat mengetahui gap yang masih ada antara dunia pendidikan dan dunia kerja, dan dengan demikian Dinas Tenaga Kerja dapat mengisikan program-program latihan kerja.


(42)

commit to user

29

2. Sistem Penyaluran Tenaga Kerja pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar

Proses penyaluran tenaga kerja pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar menggunakan berbagai kategori atau kualifikasi yang didasarkan pada tingkat pendidikan, sektor penyaluran tenaga kerja, dan pendaftaran tenaga kerja yang dapat disalurkan

a. Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kerja yang Disalurkan

Pelaksanaan penyaluran tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan dari pencari kerja yang disalurkan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar secara umum hampir semua tingkat pendidikan sudah pernah disalurkan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja, karena hal itu sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Kendala yang muncul dalam penyaluran tenaga kerja apabila pihak Dinas Tenaga Kerja menjumpai adanya kualifikasi pendidikan dari pencari kerja yang tidak sesuai dengan lowongan pekerjaan yang tersedia sehingga banyak pencari kerja yang terdaftar tidak dapat disalurkan. Apalagi sekarang ini masih banyak dijumpai adanya pencari kerja yang masih berpendidikan rendah.

Kualifikasi pendidikan sangat berpengatuh terhadap pasar kerja karena dengan kualitas pendidikan yang baik akan menciptakan pasar kerja yang memiliki sumber daya manusia yang tinggi pula. Untuk itu diperlukan adanya informasi dari pihak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja untuk mencantumkan kualifikasi pendidikan yang harus dipenuhi oleh tenaga kerja.

Relevansai dunia pendidikan dengan dunia pekerjaan perlu terus menerus ditingkatkan, dengan menjalin kerja sama dunia pendidikan dengan perusahaan. Disamping itu program latihan kerja berfungsi melengkapi keterbatasan pengetahuan yang diterima dari dunia pendidikan. Maka jalur latihan kerja berfungsi menjembatani pendidikan dengan dunia kerja.


(43)

commit to user b. Sektor Penyaluran Tenaga Kerja

Sektor penyaluran tenaga kerja oleh Dinas Tenaga Kerja dilaksanakan dengan menyalurkan Tenaga Kerja ke sektor swasta yakni perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Karanganyar.

Penyaluran tenaga kerja ke sektor swsta memang sudah merupakan tugas dari Dinas Tenaga Kerja karena ke sektor lain ataupun dalam bidang pemerintahan adalah merupakan tugas maupun kewenangan dari departemen lain.

Sektor penyaluran tenaga kerja ke perusahaan swasta belum efektif, masih jauh dari yang diharapkan karena masih banyaknya pencari kerja yang terdaftar di kantor Dinas Tenaga Kerja yang tidak dapat disalurkan.

Disadari bahwa pencipta kerja bukan Dinas Tenaga Kerja akan tetapi adalah semua sektor-sektor: pertanian, pertambangan, industri dan lain-lain Sebab itu diperlukan informasi mengenai iklim kelangsungan perusahaan yang tergantung pada penerapan dan praktek hubungan industrial.

c. Penyaluran tenaga kerja dalam bursa tenaga kerja

Pencari kerja yang cukup banyak jumlahnya yang telah terdaftar di kantor Dinas Tenaga Kerja saat ini membuat Dinas Tenaga Kerja harus bekerja keras untuk mengatasi paling tidak mengurangi jumlah pengangguran. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat keterampilan ataupun pendidikan yang dimiliki oleh pencari kerja, di samping itu juga disebabkan tingginya tingkat pengangguran sehingga yang mendaftar melebihi target atau jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan perusahaan. Sehingga dengan demikian pasar kerja mempunyai kedudukan yang sangat penting, oleh karena upaya untuk melancarkan proses dalam pasar kerja menjadi bagian yang sangat penting dalam pembangunan.


(44)

commit to user

31

3. Data Pencari Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Terkait tingkat pendidikan tenaga kerja yang masuk dalam bursa kerja pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar mulai tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 1.

Daftar Pencari Kerja Tahun 2010

No Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin

Laki-laki Wanita 1 2 3 4 5 Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menegah Umum Diploma Sarjana 256 489 3.665 1.188 2.527 369 577 4.764 1.117 3.465

Jumlah 8.125 10.292

Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar, 2010

Dari tabel dapat dilihat jumlah dari pencari kerja pada tahun 2010. Jumlah pencari kerja yang memiliki tingkat pendidikan tamatan SD jumlahnya hanya sedikit jika dibandingkan dengan yang lainnya. Pencari kerja pada tamatan SD dapat dikategorikan pada tenaga kerja yang tidak adanya keterampilan yang dimilikinya.

Sedangkan jumlah pencari kerja yang memiliki pendidikan tamatan SMP jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan tamatan SD. Pada tingkat pendidikan ini dikategorikan pada tenaga kerja yang memiliki ketrampilan terbatas atau bahkan juga tidak memiliki keahlian khusus.

Jumlah pencari kerja yang memiliki pendidikan tamatan SMU jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang lainnya, dimana jumlah pencari kerja pada golongan ini mendominasi. Pada tingkatan ini tenaga kerja sudah memiliki keterampilan sebagai modal dan juga sumber daya yang lumayan. Sedangkan jumlah pencari kerja tamatan diploma


(45)

commit to user

jumlahnya masih dibawah jumlah pencari tenaga kerja yang tamatan SMU. Sedangkan jumlah pencari kerja yang pendidikannya tamatan Sarjana jumlahnya diantara tamatan SMU dan Diploma. Pada golongan ini dianggap lebih professional dan memiliki sumber daya yang tinggi.

Tabel 2

Daftar Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2007

No Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin

Laki-laki Wanita 1 2 3 4 5 Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menegah Umum Diploma Sarjana 2 5 78 9 41 - 3 139 12 32

Jumlah 279 186

Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar, 2007

Dari Tabel dapat dilihat jumlah dari tenaga kerja yang disalurkan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja pada tahun 2007. Jumlah tenaga kerja yang hanya tamatan SD jumlahnya hanya sedikit saja dapat disalurkan ini diakibatkan rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki dan juga tidak adanya ketrampilan yang dimilikinya, sehingga hanya dapat disalurkan sebanyak 2 orang saja. Sedangkan tenaga kerja yang memiliki tingkat pendidikan SMP juga sangat sedikit dapat disalurkan yakni hanya 8 orang saja. Pada tingkat pendidikan ini dapat juga dikategorikan pada tenaga kerja yang memiliki ketrampilan terbatas atau bahkan juga tidak memiliki keahlian khusus.

Tenaga kerja yang memiliki tingkat pendidikan SMU lebih banyak dapat disalurkan dibandingkan dengan jenjang pendidikan dibawahnya hal ini dapat dikatakan bahwa pada tingkat ini tenaga kerja sudah memiliki ketrampilan sebagai modal dan juga sumber daya yang lumayan disamping itu juga karena pihak perusahaan menerima karyawan minimal pendidikannya SMU. Jika dibandingkan dengan Diploma, pihak Dinas Tenaga Kerja hanya menyalurkan sedikit saja hal ini diakibatkan karena


(46)

commit to user

33

para diploma lebih cenderung mencari kerja sendiri tanpa menggunakan jasa Dinas Tenaga Kerja.

Diantara keseluruhan jumlah tenaga kerja yang lebih banyak jumlah yang disalurkan adalah tenaga kerja wanita hal ini menunjukkan bahwa tingakat pengangguran yang mendaftar ke Dinas Tenaga Kerja didonminasi oleh wanita. Diantara keseluruhan jumlah tenaga kerja yang dapat disalurkan yang paling tinggi jumlahnya adalah sarjana. Secara umum sarjana telah dianggap lebih profesional dan memiliki sumber daya yang tinggi dantara jenjang pendidikan yang lain dapat dikatakan bahwa sarjana telah diyakini memiliki ketrampilan yang khusus dan juga tingkat pemikiran lebih mengarah kemasa depan dan mengutamakan profesionalitas.

Jadi dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan dan juga dapat tidaknya disalurkan sebagai tenaga kerja yang memiliki ketrampilan dan tingkat sumber daya yang dapat diandalkan. Keseluruhan jumlah tersebut menunjukakan rendaknya jumlah tenaga kerja yang dapat disalurkan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja pada tahun 2007, dimana laki-laki hanya berjumlah 279 orang sedangkan wanita sebanyak 879. Jumlah ini sangat sedikit dibanding jumlah pengangguran yang ada khususnya di Kabupaten Karanganyar..

Tabel 3

Daftar Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2008

No Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin

Laki-laki Wanita 1 2 3 4 5 Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menegah Umum Diploma Sarjana 57 56 759 17 - 123 78 1.470 35 -

Jumlah 889 1.706

Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar, 2008


(47)

commit to user

Dari Tabel di atas dapat dilihat meningkatnya jumlah tenaga kerja yang dapat disalurkan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja. Hal ini menunjukkan semakin banyaknya jumlah lowongan kerja yang tercipta dan juga kesemptan kerja yang diberikan oleh pihak perusahaan. Namun walaupun demikian banyaknya jumlah tenaga kerja yang tingkat pendidikannya SD, mereka hanya sebagai buruh kasar saja karena memang mereka tidak memiliki ketrampilan yang sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan hanya dapat sebagai buruh saja. Jumlah diatas juga menunjukkan bahwa masih rendahnya tingkat pendidikan yang ada ini terbukti dari jumlah tenaga kerja didominasi tamatan SD dan juga tamatan SMP. Sedangkan Diploma hanya sedikit saja ini juga menunjukakan sumber daya yang masih merosot. Disamping itu juga sarjana semakin berkurang artinya pada tahun 2008 tenaga kerja yang disalurkan mengalami penurunan tingkat sumber daya. Karena yang ada hanya tamatan SD, SMP, dan yang paling banyak adalah tamatan SMU. Jadi tingkat pendidikan yang ditamatkan oleh pencari kerja yang disalurkan adalah rata-rata SMU.

Tabel 4

Daftar Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2009

No Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin

Laki-laki Wanita 1 2 3 4 5 Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menegah Umum Diploma Sarjana 33 144 484 - - 461 683 1.610 - -

Jumlah 661 2.754

Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar, 2009

Dari tabel diatas dapat dilihat menunjukkan semakin berkurangnya kualitas tenaga kerja yang dapat disalurkan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja. Hal ini terbukti dari banyaknya jumlah tenaga kerja yang hanya


(48)

commit to user

35

berpendidikan SD dan juga SMP. Hal ini juga dapat terjadi karena tidak adanya permintaan dari pihak perusahaan untuk yang berpendidikan sarjana karena ini berpengaruh pada gaji yang akan dibayarkan oleh pihak perusahaan. Sehingga untuk sarjana kadang lebih sedikit lowongan, karena perusahaan akan membayar lebih tinggi. Disamping itu semua memang sumber daya yang dimiliki semakin berkurang pada tahun 2009 yaitu tidak adanya diploma maupun sarjana yang disalurkan pihak Dinas Tenaga Kerja.

Tabel 5

Daftar Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2010

No Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin

Laki-laki Wanita 1 2 3 4 5 Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menegah Umum Diploma Sarjana - 56 123 6 10 293 93 539 10 6

Jumlah 195 941

Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar, 2010

Tabel di atas juga menunjukkan semakin berkurangnya sumber daya manusia yang dimiliki oleh para tenaga kerja. Pada tabel diatas dapat dilihat jumlah tenaga kerja yang paling banyak disalurkan oleh Dinas Tenaga Kerja adalah tenaga kerja yang tingkat pendidikannya SMU. Ini membuktikan bahwa perusahaan lebih mengutamakan SMU, ini dimaksudakan bahwa gaji yang diterima tidak terlalu tinggi tapi juga sudah memiliki ketrampilan yang lumayan dibandingkan tamatan SD. Semakin rendahnya tingkat pendidikan akan mengakibatkan semakin tingginya tingkat pengangguran.

Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh tenaga kerja mengakibatkan kurang mampunya tenaga kerja bersaing dalam dunia kerja. Tidak ada perubahan yang berarti, sistem kerja yang tidak profesional.


(49)

commit to user B. Pembahasan

1. Layanan Bursa Tenaga Kerja Pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar

Berbagai hal yang telah dilakukan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar terkait upaya meningkatkan layanan pada masyarakat khususnya dalam pelaksanaan Bursa Tenaga Kerja, adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan dan pengolahan informasi terkait kebutuhan tenaga kerja yang ada

Pengumpulan data merupakan ujung tombak dari sebuah sistem informasi. Pengumpulan oleh Disnakertrans Kabupaten Karanganyar dilakukan pada titik terujung yaitu pada level Kandep, dengan beberapa kondisi sebagai berikut :

1) Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder yang berasal dari internal Disnakertrans. Pengumpulan data primer dilakukan di tingkat Disnakertrans, Unit Pelaksana Teknis (Balai Latihan Pengembangan Produktivitas Daerah, Balai AKAN, P4D) dalam bentuk administrative record. Data sekunder dikumpulkan melalui Kanwil Disnakertrans atau Instansi yang menangani masalah ketenagakerjaan Kabupaten Karanganyar berupa laporan rekapitulasi.

2) Data sekunder juga diperoleh dari instansi pemerintah lainnya, seperti: Badan Pusat Statistik, Depdiknas, dan lain-lain.

3) Disnakertrans yang menangani ketenagakerjaan di tingkat kota/kabupaten merupakan ujung tombak pengumpulan data primer kurang mendapatkan perhatian yang memadai dan hal ini menimbulkan pengaruh negatif terhadap kualitas data.

Informasi yang diperoleh dari pengolahan data tidaklah menjadi berharga jika penyebaran informasi masih belum berjalan mencapai ke targetnya. Sistem arus data/informasi pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar saat ini masih berbentuk sebagai berikut :


(50)

commit to user

37

1) Arus data/informasi internal Depnaker mengalir dari bawah ke atas, dari Kandisnaker/UPT menuju Kanwil Disnaker Dinas Sosial Tenaga Kerja dan selanjutnya ke Pusat (Ditjen/Direktorat terkait). 2) Arus data/informasi secara horizontal terjadi di tingkat unit kerja.

Di tingkat Kandisnaker data/informasi dari masing-masing seksi dikumpulkan pada Subbag Tata Usaha untuk kompilasi menjadi bentuk laporan. Pada tingkat Kanwil Disnaker Dinas Sosial Tenaga Kerja data/informasi dari masing-masing bidang dikumpulkan pada Bidang Binagram untuk diolah menjadi Laporan Kanwil Disnaker. Di tingkat Pusat seluruh data/informasi dari masing-masing Direktorat dihimpun di Sekretariat Ditjen untuk diolah dan dijadikan laporan.

3) Periode penyampaian data/laporan dilakukan secara rutin, yaitu setiap bulan, triwulan, semester, dan tahunan. Meskipun demikian bilamana terdapat hal-hal yang penting dapat diminta data/informasi dari unit yang bersangkutan secara insidensial sesuai dengan kebutuhan.

4) Dengan diberlakukannya otonomi daerah, Kandisnaker dan Kanwil Disnaker menjadi lembaga otonom, masing-masing Daerah Kabupaten/Kota dan Propinsi membentuk organisasinya masing-masing

b. Penyebaran informasi

Penyajian informasi menjadikan hal yang penting untuk memudahkan dalam pengaksesan dan pemahaman informasi. Pada saat ini berbagai usaha telah dilakukan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut :

1) Informasi disajikan dalam bentuk buku laporan dan publikasi data statistik.

2) Penyajian data/informasi sebagian besar untuk keperluan pemerintah, sedangkan untuk pelayanan masyarakat relatif masih kurang.


(51)

commit to user

3) Penyajian informasi melalui situs web cukup mendapat tanggapan dari masyarakat dengan banyaknya komentar, kritik dan saran, terutama mengenai kelengkapan dan kemutakhiran data/informasi yang disajikan.

Selain itu pelaksanaan penyebaran informasi terkait pasar kerja yang dilakukan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar dilakukan dengan media masa. Pelaksanaan informasi kerja tersebut disesuaikan dengan Keputusan Presiden RI No.4 Tahun 1980 Tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan dan Undang-undang RI No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

Selain penyebaran informasi, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar juga melakukan pengawasan secara langsung ke lapangan/perusahaan sehubungan dengan pasar kerja ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Pengawasan langsung itu dibarengi dengan pemeriksaan langsung ke perusahaan di mana tenaga kerja yang ditempatkan. Untuk pelaksanaan kegiatan tersebut Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar mengadakan kunjungan secara langsung ke berbagai perusahaan yang dilakukan paling sekali dalam kurun waktu tiga bulan.

c. Penyaluran tenaga kerja

Tenaga kerja yang terdaftar pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar, bagi yang sudah melaksanakan pendidikan dan latihan akan disalurkan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang tersedia.

Penyaluran tenaga kerja ini dilakukan sesuai dengan daftar yang tertera pada jadwal penempatan tenaga kerja, baik yang berlokasi di Kabupaten Karanganyar maupun untuk daerah lainnya. Penempatan tenaga kerja ini dilaksanakan dengan melakukan kerjasama dengan berbagai instansi terkait.


(52)

commit to user

39

2. Tenaga kerja yang mendaftar yang dapat disalurkan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar

Dari keseluruhan tenaga kerja yang mendaftar tidak dapat seluruhnya disalurkan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja hal ini dipengaruhi diantaranya 2 hal yaitu:

a. Kurangnya ketrampilan tenaga kerja yang mendaftar

Kurangnya ketrampilan dari pencari kerja membuat mereka sangat kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, karena setiap perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang siap pakai paling tidak memiliki ketrampilan sesuai dengan bidangnya.

b. Jumlah pencari kerja yang terus bertambah

Karena tingkat penggangguran yang jumlahnya sangat banyak sehingga jika ada lowongan sangat banyak yang mendaftar, hal ini mengakibatkan lebih banyaknya jumlah yang mendaftar dari yang dapat disalurukan. Misalnya, satu perusahaan hanya membutuhkan 10 orang saja namun bisa jadi 100 orang bahkan lebih yang mendaftar, sehingga kompetisi yang cukup ketat.

Dengan kedua hal diatas sangat mempengaruhi kinerja dari tenaga kerja ketika ditempatkan nantinya diperusahaan yang membutuhkan. Tenaga kerja yang tidak memiliki ketrampilan khusus akan sangat susah memasuki dunia kerja. Dimana saat ini sangat diutamakan ketrampilan dari pencari kerja untuk menghadapi era globalisasi yang semakin canggih.

Selanjutnya jika tenaga kerja yang mendaftar lebih banyak jumlahnya dari yang dapat disalurkan, ini juga akan menimbulkan masalah karena pertambahan jumlah pencari kerja di kantor Dinas Tenaga Kerja setiap saat akan bertambah. Setidaknya dari jumlah yang mendaftar diharapkan 3/4 dapat disalurkan. Karena jika tidak pencari kerja akan tetap bertumpuk di kantor Dinas Tenaga Kerja, untuk itu diharapkan yang lebih luas. Karena tinggi tingkat pengangguran saat ini sehingga tidak seluruhnya dapat ditampung oleh perusahaan yang ada. Lapangan kerja yang tersediapun hanya sedikit dibanding jumlah penganggguran yang terus bertambah.


(53)

commit to user

3. Kualifikasi pendidikan tenaga kerja yang disalurkan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar

Dalam hal ini pihak Dinas Tenaga Kerja mengakui bahwa semua tingkat pendidiakan dari tenaga kerja telah pernah disalurkan oleh Dinas Tenaga Kerja. Dari data yang diperoleh semua kualifikasi pendidikan pencari kerja ada terdaftar di kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar. Karena permintaan tingkat pendidikan tergantung dari pihak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

Dari keseluruhan tenaga kerja yang disalurkan atau ditempatkan selama ini adalah kebanyakan mulai dari pendidikannya SMU, Diploma, Sarjana (S1), selain itu sangat jarang perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja yang hanya berpendidikan SD dan SMP, kalaupun ada mereka hanya sebagai buruh kasar saja.

Seperti yang dilakukan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja sewaktu penelitian ini dilakukan, yang disalurkan adalah yang tamatan sarjana (S1) dan dilakukan magang selama 3 bulan selanjutnya ditempatkan keperusahaan-perusahaan yang membutuhkan. Dalam hal pendidikan merupakan kendala paling berat yang dihadapi tidak saja para pencari kerja tetapi juga pihak Dinas Tenaga Kerja. Kurangnya sumber daya manusia secara umum yang dimiliki oleh masyarakat kita adalah sebagai dasar utama dari tinggainya tingkat pengangguran, sehingga dalam jangka pendek tingkat pengangguran tidak dapat dengan mudah diatasi. Dimana setiap tahun pengangguran selalu bertambah dan tingkat pendidikan maupun sumber daya yang dimiliki semakin merosot. Inilah kendala terberat yang dihadapi oleh bangsa kita. walaupun ada suatu wadah yang telah dibentuk khusus malayani masyarakat dalam hal penyaluran tenaga kerja namun itu tidaklah berhasil tanpa didukung kesadaran dari masyarakat untuk lebih meningkatkan kualitasnya. Karena pemerintah hanyalah sebagai fasilitator namun yang lebih menentukan adalah keinginan dari masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya.


(1)

commit to user

3. Kualifikasi pendidikan tenaga kerja yang disalurkan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar

Dalam hal ini pihak Dinas Tenaga Kerja mengakui bahwa semua tingkat pendidiakan dari tenaga kerja telah pernah disalurkan oleh Dinas Tenaga Kerja. Dari data yang diperoleh semua kualifikasi pendidikan pencari kerja ada terdaftar di kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar. Karena permintaan tingkat pendidikan tergantung dari pihak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

Dari keseluruhan tenaga kerja yang disalurkan atau ditempatkan selama ini adalah kebanyakan mulai dari pendidikannya SMU, Diploma, Sarjana (S1), selain itu sangat jarang perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja yang hanya berpendidikan SD dan SMP, kalaupun ada mereka hanya sebagai buruh kasar saja.

Seperti yang dilakukan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja sewaktu penelitian ini dilakukan, yang disalurkan adalah yang tamatan sarjana (S1) dan dilakukan magang selama 3 bulan selanjutnya ditempatkan keperusahaan-perusahaan yang membutuhkan. Dalam hal pendidikan merupakan kendala paling berat yang dihadapi tidak saja para pencari kerja tetapi juga pihak Dinas Tenaga Kerja. Kurangnya sumber daya manusia secara umum yang dimiliki oleh masyarakat kita adalah sebagai dasar utama dari tinggainya tingkat pengangguran, sehingga dalam jangka pendek tingkat pengangguran tidak dapat dengan mudah diatasi. Dimana setiap tahun pengangguran selalu bertambah dan tingkat pendidikan maupun sumber daya yang dimiliki semakin merosot. Inilah kendala terberat yang dihadapi oleh bangsa kita. walaupun ada suatu wadah yang telah dibentuk khusus malayani masyarakat dalam hal penyaluran tenaga kerja namun itu tidaklah berhasil tanpa didukung kesadaran dari masyarakat untuk lebih meningkatkan kualitasnya. Karena pemerintah hanyalah sebagai fasilitator namun yang lebih menentukan adalah keinginan dari masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya.


(2)

commit to user

4. Penempatan Tenaga Kerja oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar

Dinas Tenaga Kerja lebih mengarah pada penyaluran tenaga kerja kesektor swasta yakni perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Karanganyar dan juga ada sebagian hotel yang melaporkan lowongan pekerjaan kepada pihak Dinas Tenaga Kerja. Dan juga ini merupakan kendala yang dihadapi pihak Dinas Tenaga Kerja dimana perusahaan yang ada di Kabupaten Karanganyar yang hanya sebagian melaporkan lowongan pekerjaan yang ada, membuat terjadinya penumpukan pencari kerja di Kantor Dinas Tenaga Kerja sehingga tidak dapat disalurkan, pada hal setiap bulannya para pencari kerja terus bertambah. Seperti telah diuraikan diatas, bahwa tingkat pendidikanlah yang sangat menentukan, sehingga pihak Dinas Tenaga Kerja dalam memberiakan pelayanannya tidak dapat menjangkau segala aspek pekerjaan yang ada hanya pada perusahaan tertentu para pencaker disalurkan sesuai dengan tingkat ketrampilan yang dimiliki oleh masyarakat.

Untuk itu diharapkan agar pihak Dinas Tenaga Kerja lebih luas lagi jaringannya dalam hal menyalurkan tenaga kerja agar tidak semakin bertambahnya penggangguran. Dengan tersalurkannya tenaga kerja yang terdaftar minimal mengurangi penggangguran.


(3)

commit to user BAB V P E N U T U P

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan oleh Penulis pada bab- bab sebelumnya, maka pada bagian ini penulis akan mencoba megambil kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Dipandang dari pasar kerja, Dinas Tenaga Kerja belum secara optimal bekerja dalam penyebaran informasi mengenai pasar kerja. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan jasa dalam mencari lowongan pekerjaan. Walaupun demikian selama ini pihak Dinas Tenaga Kerja terus berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penyembaran informasi pasar kerja, agar dapat mencapai seluruh lapisan masyarakat.

2. Dari pola pendidikan tenaga kerja yang tersedia, pihak Dinas Tenaga Kerja merasa kesulitan dalam penyaluran tenaga kerja karena semua jenjang pendidikan dari pencari kerja ada pada kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karanganyar. Walaupun demikian pihak Dinas Tenaga Kerja tidak dapat berbuat apa-apa karena tidak adanya dana untuk mengadakan pelatihan terhadap tenaga kerja yang kurang terampil ataupun yang berpendidikan rendah.

3. Dari laporan perusahaan, dapat disimpulkan bahwa pihak pengusaha hanya sebagian saja yang melaporkan lowongan pekerjaan yang ada pada perusahannya. Hal ini juga di dukung oleh kurangnya sosialisasi pemerintah tentang Keputusan Presiden No. 4 Tahun 1980 tentang wajib Lapor Lowongan Pekerjaan sehingga pihak pengusaha dapat mengelak. Ini juga diakibatkan tidak adanya sanksi bagi pengusaha yang melanggar. 4. Dari pemberian informasi kepada masyarakat, bahwa pihak Dinas Tenaga

Kerja sangat terbatas baik dana maupun jaringan, artinya pihak Dinas Tenaga Kerja sangat terbatas baik dana maupun jaringan, artinya pihak


(4)

commit to user

Dinas Tenaga Kerja hanya mengandalkan Bursa Tenaga Kerja yang ada pada kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar. Sehingga sulit diketahui oleh masyarakat yang membutuhkan informasi tentang lowongan pekerjaan.

5. Dalam hal penyaluran tenaga kerja, yakni kualifikasi tenaga yang disalurkan dapat disimpulkan bahwa Dinas Tenaga Kerja hanya menyalurkan pencari kerja sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar. Walaupun diakui semua jenjang pendidikan ada pada kantor Dinas Tenaga Kerja tetapi tidak dapat seluruhnya disalurkan.

6. Dari indikator ke sektor mana saja disalurkan, dapat dikatakan bahwa selama ini tenaga kerja yang disalurkan adalah ke sektor swasta yaitu perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

7. Jika dipandang dari indikator tenaga kerja yang mendaftar dan yang disalurkan dapat disimpulkan bahwa tidak seluruhnya pencari kerja yang mendaftar dapat disalurkan.

Dari keseluruhan kesimpulan yang diuraikan, bahwa pelayanan yang diberikan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja belum sesuai dengan tujuan untuk menciptakan kesempatan kerja bagi seluruh masyarakat Indonesia. Namun ini semata-mata bukan kesalahan dari pihak Dinas Tenaga Kerja saja namun juga dari pihak pemerintah serta juga pada masyarakat yang masih belum menyadari pentingnya pendidikan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh tenaga kerja. Demikian juga halnya dengan pihak perusahaan, mereka harus turut serta dalam penanggulangan penganguran dengan cara bekerjasama dengan pihak pemerintah dalam hal pelaporan lowongan pekerjaan yang ada pada perusahaannya. Sehingga tercipta masyarakat yang mampu menghadapi segala perkembangan zaman.

B. Saran

Adapun yang menjadi saran penulis dalam hal ini adalah :

1. Perlu kiranya peningkatan kualitas dan kuantitas dalam penyebaran informasi bursa tenaga kerja oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan


(5)

commit to user

Transmigrasi Kabupaten Karanganyar, agar informasi bursa tenaga kerja yang disampaikan dapat mencapai seluruh lapisan masyarakat.

2. Perlunya mengajukan proposal baik ke pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat untuk penyediaan alokasi dana khusus yang diperuntukkan bagi pelaksanaan pendidikan dan latihan kerja bagi tenaga kerja yang kurang terampil maupun yang berpendidikan rendah, agar nantinya mereka dapat menempati posisi kerja sebagaimana yang dibutuhkan oleh perusahaan.

3. Terkait pelanggaran tidak melaporkan lowongan pekerjaan oleh suatu perusahaan, perlu adanya tindakan yang tegas dan pemberian sanksi terhadap perusahaan tersebut dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar, sehingga tidak terjadi adanya penumpukkan tenaga kerja.

4. Untuk mengatasi terbatasnya dana dalam pengadaan jaringan sistem informasi bursa tenaga kerja, maka perlu kiranya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar untuk mengajukan dana operasional baik ke pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat, sehingga informasi terkait kebutuhan tenaga kerja dapat tersampaikan kepada masyarakat pencari kerja.


(6)

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Davis. B. Gordon. 2005. Sistem Informasi Manajemen 2. Edisi Revisi. Indonesia : PPM.

Jogiyanto. 2005. Analisis & Disain SistemInformasi. Yogyakarta: Andi Offset. John Burch dan Gary Grudnitski, 1986, Information Systems Theory and Practice,

John Wiley and Sons, New York.

Kerzner, H. 2008, Project Management A Systems Approach to Planning

Scheduling, and Controlling, 9th Edition, John Wiley & Sons, Inc., New

Jersey.

Kusumowidho, Sisdjiatmo. 2000. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Demografi FE UI.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2006. Marketing Management, twelfth edition, New Jersey: Pearson Education, Inc.

Laudon, Kenneth C dan Jane P. Laudon. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Edisi ke-10. Terjemahan Chriswan Sungkono dan Machmudin Eka P. Jakarta: Salemba Empat.

Ludwig, dkk. 2007. Konsep Sistem Informasi. Diakses pada tanggal 18 April 2008 dari : http://simkesugm07.files.wordpress.com.

Manulang, M., 2001, Manajemen Personalia, Gadjah Mada University Press, Yokyakarta

Mulyadi. 2003. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Payaman J. Simanjuntak. 2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Edisi 2001. Jakarta

Robert A. Leitel, K. Roscoe Davis. 2008. Kerangka Dasar Sistem Informasi

Manajemen. Pustaka Bina Presindo. Jakarta .

Sofa. 2008. Nilai Informasi bagi PengambilanKeputusan. Diakses pada tanggal 19 April 2008 dari : http://massofa.wordpress.com.