Senjangan Anggaran Internal Locus Of Control

21 2 Bottom up approach Anggaran yang disiapkan oleh pihak pelaksana anggaran tersebut yang kemudian diteruskan kepada tingkat yang lebih tinggi untuk mendapatkan persetujuan. 3 Top down dan bottom up approach Penyusunan anggaran dimulai dari pimpinan tertinggi kemudian dijabarkan oleh karyawan bawahan, berarti anggaran berdasarkan pedoman dari pimpinan kemudian dilanjutkan oleh bawahan.

2.1.6 Senjangan Anggaran

Senjangan anggaran adalah tindakan bawahan menyatakan terlalu rendah kapabilitas atau kemampuan produktifnya ketika mengusulkan anggaran Young, 1985. Senjangan anggaran merupakan perbedaan yang dihasilkan antara estimasi anggaran dengan realisasi anggaran. Bawahan menciptakan senjangan anggaran dengan menyatakan terlalu tinggi biaya yang direncanakan serta menyatakan terlalu rendah pendapatan yang diharapkan. Terdapat 3 tiga alasan utama manajer melapis anggaran dengan senjangan anggaran Hilton dalam Falikhatun, 2007:208, yaitu: 1 Hasil pekerjaan mereka akan terlihat baik dimata atasan apabila mereka dapat mencapai anggaran tersebut. 2 Senjangan anggaran selalu digunakan untuk mengatasi ketidakpastian, jika tidak ada kejadian tak terduga manajer tersebut dapat melampaui anggaran. Sedangkan, apabila ada kejadian tak terduga maka ia dapat menggunakan 22 senjangan tersebut untuk mengurangi kejadian tersebut dan masih dapat mencapai anggaran. 3 Bahwa rencana anggaran selalu dipotong dalam proses pengalokasian sumber daya. Dapat disimpulkan, bahwa senjangan anggaran merupakan suatu fenomena yang terjadi pada saat proses perencanaan anggaran, ketika seseorang diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam menyatakan target anggaran maka dia tidak akan membuat target sesuai kemampuan optimalnya, akan tetapi membuat anggaran yang mudah dicapai sehingga timbul senjangan anggaran.

2.1.7 Internal Locus Of Control

Locus of control didefinisikan sebagai besarnya keyakinan karyawan terhadap kemampuannya dalam mengahadapi tantangan dalam bekerja tergantung pada dirinya sendiri dan juga lingkungannya Triana dkk. 2012. Menurut Robbins 2007:136 tempat kendali locus of control adalah suatu sifat kepribadian yang mengukur derajat sampai seberapa yakin bahwa mereka mampu mengendalikan nasib mereka sendiri. Locus of control adalah keyakinan bahwa seorang individu dapat atau tidak dapat mengendalikan kejadian yang mempengaruhi mereka. Dalam hal pembelajaran sosial, Rotter 1966 dalam Nanda 2010 menyatakan bahwa individu menerima kekuatan yang berbeda pada beberapa kondisi. Sifat-sifat locus of control terdiri dari: a Bersifat internal, di mana orang-orang berpendapat bahwa mereka mengendalikan nasib mereka sendiri. 23 b Bersifat eksternal, di mana orang-orang yakin bahwa kehidupan mereka dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan luar. Internal locus of control memiliki tingkatan yang lebih tinggi dibanding eksternal locus of control dalam sebuah lingkungan organisasi dalam memberikan kinerja yang lebih memuaskan. Dalam internal locus of control, individu meyakini bahwa mereka memegang kendali atas peristiwa-peristiwa atau segala sesuatu yang terjadi pada mereka. Seseorang yang mempunyai internal locus of control memiliki tingkat keyakinan yang lebih kuat. Seseorang dengan internal locus of control akan menjadi lebih aktif dan mampu memilih informasi yang dia butuhkan. Dengan kemampuannya sendiri dia dapat membuat keputusan dan bertanggung jawab atas keputusan tersebut, apakah itu baik atau buruk. Individu dengan internal locus of control yang tinggi, memiliki pengendalian diri yang lebih baik, cenderung lebih menunjukkan perilaku politik, dan lebih memiliki kemungkinan untuk mencoba mempengaruhi orang lain. Locus of control diperkirakan akan berpengaruh pula terhadap kemungkinan diciptakannya senjangan anggaran. Seseorang yang memiliki internal locus of control diperkirakan cenderung untuk tidak menciptakan kesenjangan anggaran meskipun ia memiliki kesempatan untuk melakukannya. Sementara seseorang yang memiliki eksternal locus of control akan cenderung untuk menciptakan senjangan anggaran bila ia berkesempatan berpartisipasi dalam penyusunan anggaran karena keraguan yang dimilikinya. Menurut Robbins 2007, elemen yang dapat dijadikan indikator untuk internal locus of control adalah sebagai berikut : 24 1 Kepercayaan diri Jika karyawan tidak percaya pada kemampuan dirinya sendiri maka karyawan tersebut memiliki external locus of control, dan sebaliknya jika karyawan percaya akan kemampuan diri sendiri maka karyawan tersebut memiliki internal locus of control. 2 Usahakerja keras Jika karyawan tidak bekerja dengan sekuat tenaga, maka karyawan tersebut memiliki external locus of control, dan jika mereka bekerja dengan sekuat tenaga maka karyawan tersebut memiliki internal locus of control. 3 Kepercayaan akan adanya takdir Jika karyawan memiliki kepercyaan akan adanya takdir yang menentukan dan mengiringi setiap aktivitasnya, maka karyawan tersebut memiliki external locus of control, dan jika mereka tidak memiliki kepercayaan bahwa takdir dapat menentukan semua aktivitasnya maka karyawan tersebut memiliki internal locus of control.

2.2 Pengembangan Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA DAN BUDGETARY SLACK DENGAN LOCUS OF CONTROL Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja dan Budgetary Slack Dengan Locus Of Control Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada Hotel Berbintang di Sura

1 5 24

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA DAN BUDGETARY SLACK DENGAN LOCUS OF CONTROL Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja dan Budgetary Slack Dengan Locus Of Control Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada Hotel Berbintang di Sura

0 5 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus Di BAPPEDA Kabupaten Boyolali).

0 2 10

Keadilan Distributif dan Komitmen Organisasional Sebagai Pemoderasi Pengaruh Partisipasi Penganggaran pada Senjangan Anggaran.

1 1 47

Pengaruh Partisipasi Penganggaran Pada Kesenjangan Anggaran Dengan Ambiguitas Peran Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kota Denpasar).

2 4 35

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN DENGAN GROUP COHESIVENESS SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI.

0 0 11

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Semarang - Unika Repository

0 0 12

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Semarang - Unika Repository

0 0 12

Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja Manajer : Locus Of Control Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kotamadya Semarang dan Kabupaten Semarang ) - Unika Repository

0 0 16

Bagian I : Instrumen Partisipasi Anggaran ( Milani, 1975 dalam Dewi, 2004) - Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja Manajer : Locus Of Control Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat di K

0 0 13