Teori Kontijensi Kajian Pustaka

11 bertindak sesuai kepentingan pemilik. Ikhsan dan Iskak 2005: 56 menyatakan hal yang banyak terjadi dalam teori keagenan adalah agent lebih memahami organisasi sehingga menimbulkan asimetri informasi yang menyebabkan principal tak mampu menentukan apakah usaha yang dilakukan agent benar- benar optimal. Adanya asimetri informasi ini menyebabkan kemungkinan timbulnya konflik antara pihak principal dan agent. Eisenhardt 1989 mengemukakan tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu: 1 manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri self interest ,2 manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang bounded rationality, dan 3 manusia selalu menghindari resiko risk adverse. Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut menyebabkan informasi yang dihasilkan manusia untuk manusia lain selalu dipertanyakan reliabilitasnya dan dapat dipercaya atau tidaknya informasi yang disampaikan tersebut.

2.1.2 Teori Kontijensi

Sebuah perusahaan berkaitan erat dengan suatu interaksi dalam penyesuaian dan pengendalian terhadap lingkungan untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya Ikhsan dan Ishak, 2011. Pendekatan kontijensi Contijency Approach, merupakan perkembangan penting dari akuntansi manajerial. Menurut Otley 1980 para peneliti telah menerapkan pendekatan kontijensi guna menganalisa dan mendisain sistem kontrol, khususnya di bidang sistem akuntansi manajemen melakukan pengujian untuk melihat hubungan variabel-vaiabel kontekstual seperti ketidakpastian lingkungan, ketidakpastian tugas, struktur dan kultur budaya organisasional, ketidakpastian strategi dengan 12 desain sistem akuntansi manajamen. Pendekatan kontijensi diperlukan untuk mengevaluasi faktor-faktor kondisional yang menyebabkan sistem akuntansi manajemen menjadi lebih efektif. Saat ini perumusan kontijensi telah mempertimbangkan pengaruh dari teknologi, struktur organisasi dan teori serta lingkungan dalam upaya menjelaskan bagaimana sistem akuntansi berbeda dalam berbagai situasi. Efektifitas suatu organisasi dalam mengatasi ketidakpastian lingkungan merupakan berbagai subsistem untuk memenuhi tuntutan lingkungan yang saling berhubungan. Teori kontijensi menyatakan bahwa lingkungan eksternal organisasi banyak mengandung ketidakpastian. Tidak ada rancangan dan penggunaan sistem pengendalian tertentu dapat berjalan efektif hanya untuk perusahaan tertentu saja, hal ini diakibatkan oleh tidak ada strategi yang sama untuk semua organisasi karena setiap organisasi memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sistem yang dirancang dan digunakan dalam suatu perusahaan belum tentu dapat dipakai oleh organisasi lainnya. Kondisi dan lingkungan di sekitar perusahaan yang menyebabkan sistem dalam suatu perusahaan menjadi berbeda. Desain dan sistem pengendalian dalam suatu organisasi bergantung pada konteks organisasi dimana pengendalian tersebut dilaksanakan. Pendekatan kontijensi dipakai dalam penelitian ini untuk mengevaluasi hubungan partisipasi dalam penyusunan anggaran pada senjangan anggaran. Teori kontijensi menjelaskan bahwa hubungan antara partisipasi anggaran harus disesuaikan untuk masing-masing organisasi yang berbeda dan dalam keadaan tertentu dalam perusahaan. Penelitian ini menggunakan faktor kontijensi berupa 13 internal locus of control sebagai variabel moderasi karena dianggap mampu memperlemah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

2.1.3 Anggaran

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA DAN BUDGETARY SLACK DENGAN LOCUS OF CONTROL Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja dan Budgetary Slack Dengan Locus Of Control Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada Hotel Berbintang di Sura

1 5 24

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA DAN BUDGETARY SLACK DENGAN LOCUS OF CONTROL Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja dan Budgetary Slack Dengan Locus Of Control Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada Hotel Berbintang di Sura

0 5 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus Di BAPPEDA Kabupaten Boyolali).

0 2 10

Keadilan Distributif dan Komitmen Organisasional Sebagai Pemoderasi Pengaruh Partisipasi Penganggaran pada Senjangan Anggaran.

1 1 47

Pengaruh Partisipasi Penganggaran Pada Kesenjangan Anggaran Dengan Ambiguitas Peran Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kota Denpasar).

2 4 35

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN DENGAN GROUP COHESIVENESS SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI.

0 0 11

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Semarang - Unika Repository

0 0 12

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Semarang - Unika Repository

0 0 12

Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja Manajer : Locus Of Control Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kotamadya Semarang dan Kabupaten Semarang ) - Unika Repository

0 0 16

Bagian I : Instrumen Partisipasi Anggaran ( Milani, 1975 dalam Dewi, 2004) - Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja Manajer : Locus Of Control Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat di K

0 0 13