Penuangan Diagran Fase Paduan Alumunium Silikon
Gambar 2.2 Tahap proses pengecoran lost Foam Sumber :
www.sfsa.org
Pola dan sistem saluran dilakukan pelapisan coating dengan cara dimasukkan ke larutan pelapis dari bahan tahan panas refractory atau larutan refractory tersebut
langsung dicatkan pada pola dan sistem saluran lalu dikeringkan. Penambah, pengalir dan saluran masuk ditempatkan pada tempat yang diperlukan Butler, 1964 dalam
Sutiyoko 2011. Cluster yang telah kering diletakkan pada wadah dan pasir silika dimasukkan di sekeliling pola. Pasir yang menimbun pola dipadatkan dengan cara
digetarkan pada frekuensi dan amplitudo tertentu. Pasir yang dipadatkan dengan penggetaran densitas pasir meningkat 12,5 dibandingkan tanpa digetarkan Butler,
1964 dalam Sutiyoko 2011. Pasir dengan ukuran AFS Average Fineness Number grain fineness number tertentu akan mengisi bagian-bagian yang kosong dari cluster dan
akan menahan cluster saat pengisian logam cair. Pola tersebut dapat dibungkus dikapsul dengan dua lapis plastik dan pasirnya divakum. Vakum akan mengeraskan cetakan dan
kekerasan cetakan diatas 85 dapat tercapai Kumar, dkk., 2007 dalam Sutiyoko 2011. Logam cair dimasukkan melalui saluran tuang dan pola akan terurai karena panas logam
cair saat masuk ke pola. Hasil uraian pola akan melewati lapisan dan keluar melalui pasir. Setelah cukup dingin, benda cor diambil dan dilakukan perlakuan panas jika
diperlukan Matson, dkk., 2007 dalam Sutiyoko 2011. Perkembangan penggunaan metode pengecoran lost foam mengalami peningkatan cukup besar sejak tahun 1990
Gambar 2. Pada tahun 1997 sebanyak 140.700 ton aluminium, besi cor dan baja sudah diproduksi dengan proses pengecoran lost foam Hunter, 1998 dalam Sutiyoko 2011.