Pasir Cetak Pengecoran Lostfoam

Titik lebur 933,47 K, 660,32 o C Titik didih 2792 K, 2519 o C, 4566 o F Kalor jenis 25 o C 24,2 Jmol K Resistasi listrik 28,2 n  m Koduktivitas Termal 300K 237 Wm K Pemuaian termal 25oC 23,1 µmm K Modulus young 70 Gpa Modulus Geser 26 Gpa Poisson ratio 0,35 Kekerasan skala Mohs 2,75 Kekerasan skala Vikers 167 Mpa Kekerasa skala Brinnel 245 Mpa Sumber: Durika,2013

b. Sifat mekanik alumunium.

Untuk sifat mekanik sendiri seperti terlihat pada tabel 2.2 tergantung dari seberapa besar kemurnian alumunium itu sendiri, karena untuk mendapatkan alumunium dengan kekuatan mekanik yang baik, dapat menambahkan unsur logam lain sebagai sebagai paduannya, antara lain: Cu, Mg, Zn, Si, Mn, Ni dan sebagainyabaik secara satu persatu maupun besama sama. Berikut adalah tabel sifat sifat mekanik alumunium. Durika,2013 Tabel 2.2 sifat mekanik alumunium. Sifat – sifat Kemurnian Al 99,996 99,0 Dianil 75 dirol dingin Dianil H18 Kekuatan Tarik Kgmm 2 Kekuatan luluh 0,2kgmm2 Perpanjangan Kekerasan Brinnel 4,9 1,3 48,8 17 11,6 11,0 5,5 27 9,3 3,5 35 23 16,9 14,8 5 44 Sumber: Durika,2013

2.1.4 Penuangan

Suhu penuangan paduan Al-7Si yang lebih tinggi akan meningkatkan kekasaran permukaan benda cor. Superheat suhu diatas temperatur cair yang lebih tinggi akan menurunkan tegangan permukaan cairan logam, Hal ini akan menjadikan cairan logam mudah terserap ke celah-celah diantara pasir yang menyebabkan kekasaran benda cor meningkat Kumar,dkk.,2007 dalam Sutiyoko 2011. Temperatur tuang memiliki faktor dominan dalam menentukan nilai tegangan tarik dan elongasi benda cor Kumar,dkk., 2008 dalam Sutiyoko 2011. Kecepatan penuangan logam cair memiliki pengaruh besar terhadap kualitas benda cor. Kecepatan penuangan aluminium cair berkisar 0,015-0,02 ms untuk mendapatkan jumlah dan jenis cacat pada benda cor yang minimal Bates,dkk., 2001 dalam Sutiyoko 2011. Kecepatan pengisian logam dan keluarnya hasil dekomposisi polystyrene foam tergantung pada banyak faktor diantaranya massa jenis foam, ikatan foam, ketebalan coating, temperatur logam dan kecepatan bagian depan logam cair Bates,dkk., 1995 dalam Sutiyoko 2011. Kecepatan aliran logam meningkat dengan bertambahnya temperatur tuang. Gas tidak terdeteksi sampai pada suhu 525 o C, terdeteksi sepanjang 5 mm pada suhu 750 o C dan lebih panjang dari 2 cm pada suhu 1050 o C Shivkumar,dkk., 1995 dalam Sutiyoko 2011. Gas yang terbentuk meningkat 230 pada temperatur 750 – 1300 o C Yao,dkk., 1997 dalam Sutiyoko 2011.

2.1.5 Diagran Fase Paduan Alumunium Silikon