8
2.3. Lokasi dan Denah Perusahaan
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Provinsi Jawa Timur terletak di Jl. Ahmad Yani Surabaya Telepon: 031 8537623 Fax: 031 8531471.
2.4. Struktur Organisasi Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur
Struktur organisasi Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Kepala Dinas Bagian
Tata Usaha
Sub Dinas Penyusunan Program
Sub Dinas Kesehatan Hewan
Sub Dinas Budidaya dan
Pengembangan Ternak Sub Dinas
Bina Usaha
Seksi Pengumpulan dan
Pengolahan data Seksi
Perencanaan dan Perumusan
Seksi Evaluasi dan
Pengendalian Seksi
Data dan Informasi Seksi
P2H dan Pelayanan Medik Veteriner
Seksi Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Hewan
Seksi Kesehatan Masyarakat
Veteriner Seksi
Pengawasan Obat Hewan dan Residu
Seksi Pembibitan Ternak
Seksi Pengembangan
Kawasan Ternak Seksi
Pakan dan Teknologi Peternakan
Seksi Penyebaran dan
Pengembangan Ternak
Seksi Sumber Daya
Seksi Pelayanan Usaha
Pengolahan Hasil dan Pemasaran
Seksi Penataan Bina Usaha
Peternakan Seksi
Agribisnis
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur
9
2.5. Deskripsi Pekerjaan
Penjelasan tentang tugas, fungsi, dan wewenang dari tiap-tiap jabatan di Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut:
i Kepala Dinas a. Memimpin, mengatur, dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi
yang karakteristik dan spesifik dibidang peternakan dan kesehatan hewan; b. Memberikan arah dan petunjuk, bimbingan, dan pembinaan teknis keahlian
kepada bawahan; c. Menerapkan pemikiran-pemikiran strategis dibidang perencanaan dan
pengorganisasian pengelolaan sumber daya dan administrasi; d. Penerapan kebijakan-kebijakan teknis keahlian profesi;
e. Melakukan pengawasan dan pengendalian untuk memastikan agar semua sasaran tercapai sesuai tujuan organisasi yang didasarkan visi, misi, strategi
dan program Peternakan dan Kesehatan Hewan. ii Kepala Bagian Tata Usaha
a. Melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, pengetikan,penggandaan dan tata usaha kearsipan;
b. Mengurus administrasi perjalanan dinas dan tugas-tugas keprotokolan; c. Melaksanakan pengelolaan dan menyusun laporan pertanggung jawaban;
d. Menyelenggarakan tata usaha kedinasan; e. Menghimpun dan menyusun dokumentasi peraturan perundang-undangan;
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
10 f. Melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, pengetikan,penggandaan
dan tata usaha kearsipan; g. Mengurus administrasi perjalanan dinas dan tugas-tugas keprotokolan;
h. Melaksanakan pengelolaan dan menyusun laporan pertanggung jawaban; i. Menyelenggarakan tata usaha kedinasan;
j. Menghimpun dan menyusun dokumentasi peraturan perundang-undangan; k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
iii Kepala Sub Dinas Penyusunan Program a. Menyusun program kerja dan rencana kegiatan pembangunan bidang
peternakan dan kesehatan hewan; b. Menyusun laporan hasil-hasil pelaksanaan program pembangunan dibidang
peternakan dan kesehatan hewan. c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
iv Kepala Sub Dinas Kesehatan Hewan a. Melaksanakan epidemiologi pengamatan penyakit hewan dan pelayanan
medik veteriner; b. Pemberian advokasi dan fasilitasi dalam penanggulangan dan pemberantasan
penyakit hewan; c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas;
v Kepala Sub Dinas Budidaya dan Pengembangan Ternak a. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan dalam usaha peningkatan
produksi ternak dan hewan lainnya.
11 b. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan dalam rangka peningkatan
mutu makanan ternak dan hewan lainnya. c. Melaksanakan tugas-tugas lain dari kepala dinas.
vi Kepala Sub Dinas Bina Usaha a. Menyusun rencana kerja permodalan, pengembangan pelayanan peternak,
kemitraan dan pengolahan agriindustri hasil peternakan dan kesehatan hewan.
b. Menyusun standarisasi usaha peternakan. c. Melaksanakan tugas-tugas lain dari Kepala Dinas.
vii Kepala Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data a. Mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyusun data dan hasil
tentang peternakan dan kesehatan hewan lainnya. b. Menyusun monografi atau peta potensi bidang peternakan dan kesehatan
hewan. c. Melaksanakan tugas-tugas lain dari Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas.
viii Kepala Seksi Perencanaan dan Perumusan a. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas. b. Menyusun program kerja dan rencana kegiatan pembangunan bidang
peternakan dan kesehatan hewan. c. Melaksanakan tugas-tugas lain dari Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas.
12 ix Kepala Seksi Evaluasi dan Pengendalian
a. Melakukan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan bidang peternakan dan kesehatan hewan lainnya.
b. Melakukan pengendalian pelaksanaan program pembangunan bidang peternakan dan kesehatan hewan lainnya.
c. Melaksanakan tugas-tugas lain dari Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas. x Kepala Seksi Data dan Informasi
a. Menghimpun, mengatur dan mensistematisasikan datainformasi di bidang organisasi dan ketatalaksana.
b. Meyiapkan penyebaran informasi pembangunan dibidang Peternakan dan Kesehatan Hewan lainnya.
c. Melaksanakan tugas-tugas lain dari Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas. xi Kepala Seksi Pengamatan Penyakit Hewan P2H dan Pelayanan Medik
Veteriner a. Melaksanakan pengamatan, penyidikan, dan pemetaan penyakit hewan
lintas kabupaenkota. b. Melaksanakan perijinan dan pengawasan pelayanan medik veteriner.
c. Melaksanakan tugas-tugas lain dari Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas. xii Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan
a. Melaksanakan pencegahan, pemberantasan, dan penanggulangan penyakit hewan menular lintas kabupatenkota.
13 b. Melaksanakan fasilitasi teknologi alat dan mesin untuk keperluan pelayanan
penyakit hewan yang mewabah. c. Melaksanakan tugas-tugas lain dari Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas.
xiii Kepala Seksi Pengawasan Obat Hewan dan Residu; a. Mengawasi peredaran obat hewan, vaksin, dan bahan biologis d tingkat
importer, distributor dan grosir. b. Melaksanakan pengujian obat hewan yang beredar.
c. Melaksanakan pengujian residu terhadap semua produk hewan yang beredar dan akan dikonsumsi masyarakat.
d. Melaksanakan tugas-tugas lain dari Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas. xiv Kepala Seksi Pembibitan Ternak
a. Mengumpulkan data produksi bibit ternak dan hewan lainnya. b. Menetapkan standarisasi dan sertifikasi mutu bibit ternak dan hewan
lainnya. c. Melaksanakan fasilitasi produksi bibit dan peningkatan mutu genetic ternak
dan hewan lainnya. d. Melaksanakan tugas-tugas lain dari Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas.
xv Kepala Seksi Pengembangan Kawasan Ternak; a. Mengatur Sistem Pengembangbiakan breeding system, penyebaran ternak,
dan melestarikan plasma nutfah. b. Memberikan ijin pemasukan dan pengeluaran bibit ternak dan hewan
lainnya antar pulau, propinsi, dan eksporimpor.
14 c. Melaksanakan pengawasan dan pengembangan sentra budidaya ternak dan
hewan lainnya. d. Melaksanakan tugas-tugas lain dari Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas.
xvi Kepala Seksi Pakan dan Teknologi Peternakan a. Melaksanakan bimbingan penerapan teknologi peternakan dan kesehaan
hewan. b. Melaksanakan kajian, pengenalan dan pengembangan teknologi tepat guna
peternakan dan kesehatan hewan. c. Melaksanakan uji lapangan dan rekayasa pengembangan teknologi tepat
guna peternakan dan kesehatan hewan. d. Melaksanakan tugas-tugas lain dari Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas.
xvii Kepala Seksi Penyebaran dan Pengembangan Ternak a. Merencanakan dan melaksanakan penyebaran dan pengembangan ternak
dan hewan lainnya. b. Mengadakan koordinasi penyebaran dan pengembangan ternak dan hewan
lainnya. c. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan penyebaran dan pengembangan
ternak dan hewan lainnya. xviii Kepala Seksi Sumber Daya
a. Melaksanakan Pelatihan Wirausaha bidang peternakan dan kehewanan lainnya.
15 b. Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait dengan bidang peternakan
dan kehewanan lainnya. c. Mengadakan standarisasi pengelolaan peternakan dan kehewanan lainnya.
d. Melaksanakan bimbingan penyuluhan produksi peternakan dan kehewanan lainnya.
e. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan penyebaran dan pengembangan ternak dan hewan lainnya.
xix Kepala Seksi Pelayanan Usaha Pengolahan Hasil dan Pemasaran a. Melaksanakan pemantauan harga pasar dan pengembangan agribisnis.
b. Melaksanakan tata niaga ternak antar propinsi. c. Melaksanakan tugas-tugas lain dari Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas.
xx Kepala Seksi Penataan Bina Usaha Peternakan a. Menyusun standarisasi perijinan usaha peternakan, peneglolaan lingkungan
dan teknologi pasca panen. b. Mengawasi dan mengendalikan perijinan usaha peternakan dan kesehatan
hewan, kemitraan, pengelolaan lingkungan, promosi, dan teknologi pasca panen.
c. Melaksanakan tugas-tugas lain dari Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas. xxi Kepala Seksi Agribisnis
a. Menyusun rencana kerja permodalan, pengembangan pelayanan peternak, kemitraan dan pengolahan agriindustri hasil peternakan dan kesehatan
hewan.
16 b. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan dalam rangka peningkatan
mutu makanan ternak dan hewan lainnya. c. Melaksanakan tugas-tugas lain dari kepala dinas.
d. Melaksanakan tugas-tugas lain dari Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas. 2.6
Database
Database adalah sebuah objek yang kompleks untuk menyimpan informasi terstruktur, yang diorganisir dan disimpan dalam suatu cara yang mengizinkan
pemakainya dapat mengambil informasi dengan cepat dan efisien. Informasi dipecah- pecah ke dalam tabel-tabel, dan setiap tabel menyimpan entiti-entiti yang berbeda.
Dalam dunia komputer, database bisa dikategorikan sangat spesial karena selalu menjadi hal utama dalam perancangan sistem komputer suatu perusahaan Yuswanto
Subari, 2005. Tujuan dibuatnya Desain Database adalah sebagai berikut :
1. Menampilkan data dengan mudah dan cepat. 2. Menyimpan data ataupun melakukan perubahan atau manipulasi
terhadap data dengan mudah dan cepat. 3. Efisiensi atau optimalisasi pemanfaatan ruang penyimpanan space.
4. Keakuratan Accuracy data. 5. Ketersediaan Availability data.
6. Menjamin integritas data. 7. Kebersamaan pemakaian Sharability.
8. Menghindari duplikasi data.
17 Database dibentuk dari kumpulan tabel yang dikategorikan kedalam beberapa tipe,
diantaranya : 1. Tabel induk Master Table
Merupakan tabel penting yang harus tetap ada selama di sistem informasi. 2. Tabel transaksi Transaction Table
Disebut juga sebagai tabel input Input Table. Tabel transaksi digunakan untuk merekam data hasil dari suatu transaksi yang terjadi di sebuah sistem.
3. Tabel laporan Report Table Disebut juga sebagai tabel output Output Table. Tabel laporan merupakan tabel
yang berisi informasi yang akan ditampilkan. Terdapat dua langkah untuk membuat database, adalah sebagai berikut :
1. Conceptual Data Model CDM Dalam pembuatan database dapat diawali dengan membuat desain pada
tingkatan konseptual, yaitu disebut Conceptual Data Model CDM. CDM mewakili struktur logika basis data secara keseluruhan, yang tidak tergantung atau terikat
dengan perangkat lunak software maupun penyimpanan struktur data. CDM sering kali berisi objek-objek data yang belum diimplementasikan pada basis data secara
fisik. Hal ini dapat memberikan gambaran formal tentang data-data yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah perusahaan ataupun aktifitas bisnis.
CDM mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut : a. Menggambarkan pengaturan data dalam bentuk grafis.
b. Menentukan validitas dari desain data.
18 c. Membuat Physical Data Model PDM yang telah menentukan
implementasi fisik dari basis data. Obyek – obyek yang terdapat dalam CDM adalah:
a. Entity
Entity atau entitas dalah suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai, yang merupakan sesuatu yang penting bagi
pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Simbol entitas dapat dilihat
pada Gambar 2.2:
Gambar 2.2 Simbol Entitas
Tampilan pada Gambar 2.2 simbol entitas :
1. Identifier yaitu identitas dari entitas dan bergaris bawah. 2. Atribut lain yaitu atribut entitas yang bukan identitas
3. Data tipe yaitu tipe data tiap atribut.
b. Data Item
Data Item didefinisikan sebagai penjelasan-penjelasan dari entitas yang membedakan dengan entitas lain berfungsi sebagai informasi. Contoh :
data item dari negara adalah id_negara, nama_negara.
Entitas
19 c.
Relationship Relationship ialah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity
atau entitas. d. Kardinalitas Relasi
Kardinalitas relasi adalah sebuah bilangan yang menunjukkan jumlah maksimum elemen dari sebuah entitas yang dapat berelasi dengan elemen dari
entitas yang lain. Winarko, 2006. Kardinalitas relasi dapat berupa :
1. Satu ke Satu One To One Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak dengan satu
elemen pada Entitas B. Demikian juga sebaliknya setiap elemen dari Entitas B berhubungan paling banyak dengan satu elemen pada Entitas A.
Gambar 2.3 Simbol Kardinalitas One to One
2. Satu ke Banyak One To Many Setiap elemen dari Entitas A berhubungan dengan maksimal banyak
elemen pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B berhubungan dangan paling banyak satu elemen di Entitas A.
Gambar 2.4 Simbol Kardinalitas One to Many Non Mandatory
punya
20 3. Banyak ke Satu Many To One
Setiap elemen dari entitas A berhubungan paling banyak dengan satu elemen pada entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B
berhubungan dengan maksimal banyak elemen di Entitas A. Simbol Many To One dapat dilihat Gambar 2.5 :
Gambar 2.5 Simbol Kardinalitas Many to One Non Mandatory
4. Banyak ke Banyak Many To Many Setiap elemen dari Entitas A berhubungan dengan maksimal banyak
elemen pada Entitas B demikian juga sebaliknya.
Gambar 2.6 Simbol Kardinalitas Many to Many Non Mandatory
Sifat relasi yang berlaku bagi masing – masing arah relasi adalah sebagai berikut :
1. Mandatory Menunjukkan bahwa elemen masing-masing Entitas A
memerlukan suatu elemen Entitas B
21
Tabel 2.1. Tabel Sifat-sifat Relasi Pada Entitas Termination
point Keberadaan
sifat Kardinalitas Keterangan
Mandatory Onesatu
Harus ada satu dan satu –
satunya Mandatory
Manybanyak Boleh ada satu
atau lebih Optional
Onesatu Boleh ada satu
atau tidak ada Optional
Manybanyak Boleh ada satu
atau lebih, atau tidak ada
2. Dependent
Menunjukkan bahwa masing-masing elemen Entitas A dikenali oleh suatu elemen Entitas B dimana masing-masing entitas
menyumbangkan primary key-nya. Contoh CDM dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Contoh CDM
22 2.
Physical Data Model PDM PDM menetapkan implementasi physical dari sebuah database. Dengan PDM
user dapat mempertimbangkan detail dari implementasi physical yang sebenarnya dengan software atau struktur data storage. Sehingga hal tersebut dapat diatur sesuai dengan
batasan-batasan basis data maupun pertimbangan kinerjanya. PDM dapat dihasilkan melalui beberapa cara :
a. Melakukan generate dari CDM b. PDM diciptakan sejak awal
c. Membalikkan suatu database ke dalam PDM
PDM mempunyai peranan sebagai berikut : a. Menggambarkan physical organization dari sebuah data ke dalam format
grafik. b. Menghasilkan database dan script modifikasi.
c. Mendifinisikan triggers dan constraint referential integrity.
d. Menghasilkan atribut yang luas. e. Membuat atribut tambahan.
f. Rekayasa balik dari sebuah database yang telah ada. g. Memperbarui CDM.
Obyek – obyek dalam sebuah Physical Data Model adalah sebagai berikut :
23
2. Tabel Tabel merupakan kumpulan sebuah records yang telah dihubungkan
dengan fields. Selain itu, tabel menggambarkan sekumpulan data yang diatur dalam bentuk baris dan kolom yang merupakan pemodelan dari
tabel basis data. Simbol tabel dapat dilihat pada Gambar 2.8:
Gambar 2.8 Simbol Tabel PDM
3. Kolom Kolom merupakan struktur data yang berisi suatu data item dalam
sebuah record, mempunyai kesetaraan model dari field database. 4.
Primary Key dan Foreign Key a Primary Key
Primary Key adalah suatu atribut yang sudah dipilih untuk mengidentifikasikan record dalam suatu tabel secara unik yang
berfungsi untuk mempermudah pengaturan dan perbaikan data. b Foreign Key
Foreign Key adalah kunci key pada suatu tabel yang terhubung dengan primary key pada tabel yang lain.
TAB_1
24 c
Reference Reference merupakan hubungan antara primary key dan foreign
key dari tabel yang berbeda.
Berikut contoh PDM dapat dilihat pada Gambar 2.9:
Gambar 2.9 Contoh PDM
2.7 Perangkat Komputer