merupakan keluarga yang tergolong dalam ekonomi rendah. Penghasilan tersebut dirasakan kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
2. Pengeluaran Keluarga
Penghasilan keluarga Bapak Lagas termasuk kurang jika dibandingkan dengan pengeluaran yang dikeluarkan setiap hari. Pengeluaran keluarga diprioritaskan untuk:
a. Kebutuhan sehari – hari Pendapatan sebagian besar digunakan untuk kebutuhan dapur seperti makan dan minum,
kurang lebihnya sebesar Rp 50.000,00 per harinya. Selain itu juga untuk kebutuhan sembahyang sekitar Rp 3.000,00 per harinya. Keadaan keluarga dengan ekonomi rendah
mengharuskan Bapak Lagas sekeluarga untuk hidup serba kekurangan sehingga keluarga biasanya mengkonsumsi nasi, sayur, tahu atau tempe saja. Terkadang apabila memperoleh
penghasilan lebih atau saat hari raya, keluarga dapat membeli daging ayam atau ikan untuk dikonsumsi.
b. Kesehatan
Bapak Lagas memilik riwayat hipertensi yang didiagnosis 4-5 tahun yang lalu, dan sudah menjalani pengobatan. Namun Bapak Lagas sering mengeluh pilek, nyeri kepala belakang
yang berat, nyeri pinggang yang memberat, pusing black out, penglihatan yang memburuk akhir-akhir ini. Jika Bapak Lagas merasakan sakit maka ia akan berobat ke pustu atau ke
praktek dokter umum untuk mendapatkan obat. Biaya yang dihabiskan setiap kali berobat tidak menentu, tergantung dari apakah obat yang dibeli sudah ditanggung JKBM atau
belum. Apabila tidak memiliki biaya, maka Bapak Lagas tidak berobat dan hanya diam di rumah.
c. Kebutuhan Rohani
Untuk kegiatan kerohanian, biasanya keluarga Bapak Lagas membuat sendiri banten untuk persembahyanan sehari-hari. Apabila ada upacara besar keagamaan biasanya keluarga
Bapak Lagas dan Istrinya membeli janur untuk keperluan membuat banten. Selain itu keluarga Bapak Lagas juga biasanya meminta dari tetangga untuk sarana perlengkapan
untuk membanten sehingga dapat menghemat biaya.
d. Kebutuhan Pendidikan
Anak Anak Bapa Lagas yang bernama I Ketut Wirajaya dan Ni Wayan Artiniasih. Untuk pemenuhan kebutuhan sekolah anak, Bapak Lagas menanggung 2 orang anaknya, dimana 1
orang anak bersekolah di SMPN yang menghabiskan biaya saku perbulan Rp. 150.000,- sedangkan 1 orang anaknya lagi bersekolah di SD dimana kebutuhannya adalah biaya uang
saku sekolah perbulan Rp 60.000. Untuk pengeluran tak terduga nya meliputi uang buku, uang spp dan lain-lainnya.
d. Kebutuhan sosial dan lain-lain
Kebutuhan ini yaitu biaya listrik, biaya air, dan biaya lainnya. Biaya listrik dikatakan sekitar Rp 25.000,00 per bulan, sedangkan biaya air sekitar Rp 30.000,00 per bulan. Biaya lainnya
seperti pakaian dan iuran banjar keluarga Bapak Lagas tidak menyediakan secara pasti.
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH