Proteksi Pasien Proteksi Radiografer

Adapun peralatan protektif sebagai perisai radiasi yang diperlukan dalam radiografi kedokteran gigi antara lain: apron, kacamata, perisai tiroid, perisai gonad, dan sarung tangan. 10

2.3.1 Proteksi Pasien

Untuk melindungi pasien sebaiknya menggunakan radiasi seminimal mungkin untuk mencapai hasil diagnostik yang maksimal. Dokter gigi dalam melakukan tindakan radiografi harus mengikuti prinsip ALARA As Low As Reasonably Achieable melalui penggunaan proteksi yang aman, perangkat pemegang film, digital imaging, apron yang tepat dan teknik kamar gelap yang baik. Radiasi primer yaitu sinar-x yang datang langsung dari tabung sinar-x. Radiasi yang berasal dari segala hal yang terkena radiasi primer didefenisikan sebagai radiasi sekunder. Selain radiasi sekunder berbahaya untuk pasien dan operator juga dapat merusak gambaran diagnostik karena pancaran sinar yang dapat menghasilkan kabut pada radiograf. 11 Untuk proteksi terhadap pasien yang perlu diperhatikan : 5 a. Pemeriksaan sinar-x hanya atas permintaan seorang dokter; b. Pemakaian filtrasi maksimum pada sinar primer; c. Pemakaian voltase yang lebih tinggi sehingga daya tembusnya lebih kuat; d. Waktu penyinaran seminimal mungkin, contohnya pada pemeriksaan sinar tembus pada salah satu bagian tubuh tidak boleh melebihi 5 menit; e. Alat kelamin dilindungi sebisanya; f. Pasien hamil, terutama trimester pertama dan ketiga, tidak boleh diperiksa radiologi jika tidak terlalu pentinglebih baik menghindari paparan radiasi. Tetapi jika pasien tersebut membutuhkan pemeriksaan radiologi, disarankan untuk menggunakan apron seperti pasien lainnya.

2.3.2 Proteksi Radiografer

Untuk menangani perlindungan terhadap operator maupun radiografer jauh lebih mudah, seorang operator tidak boleh berada di depan datangnya sinar primer. Idealnya, untuk teknik pencahayaan yang tepat, operator harus berada minimal 6-kaki dari kepala tabung dan dibatasi penghalang saat dilakukannya paparan radiasi. 11 Universitas Sumatera Utara Untuk proteksi terhadap radiografer perlu diperhatikan: 5 a. Hindari penyinaran bagian tubuh yang tidak terlindungi; b. Pemakaian sarung tangan, apron atau gaun pelindung, yang berlapis Pb dengan tebal maksimum 0,5 mm ; c. Hindari pemeriksaan sinar tembus tulang-tulang kepala; d. Gunakan alat-alat pengukur sinar ronsen; e. Pemeriksaan rutin terhadap kemungkinan bocorrusaknya perlengkapan- perlengkapan pelindung berlapis Pb.

2.3.3 Proteksi Alat

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Mahasiswa Non Klinik Tentang Keselamatan Kerja Di Lintasan Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

1 38 59

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bahaya Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Denpasar Bali

2 84 59

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bahaya Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Daerah Jakarta

3 65 52

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

3 8 46

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bahaya Radiasi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di DKI Jakarta

0 4 61

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

0 0 12

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

0 0 1

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Tentang Keselamatan Kerja Di Lintasan Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Sumatera Barat

0 1 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radiografi Kedokteran Gigi - Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Tentang Keselamatan Kerja Di Lintasan Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Sumatera Barat

0 0 9

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Tentang Keselamatan Kerja Di Lintasan Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Sumatera Barat

0 0 10