Persiapan proteksi radiasi Batas Dosis

2.3.4 Proteksi Ruangan

Ruangan radiasi adalah ruang atau kamar yang digunakan untuk pemotretan dengan sinar-x. Usaha menjaga atau proteksi ruangan radiasi antara lain tempat dan lokasi ruangan radiasi harus memenuhi syarat internasional, yaitu sinar radiasi tidak menembus ruangan lain sehingga ruangan radiasi sebaiknya tidak berada di tingkat atas, agar radiasi cepat hilang ke tanah. 13 Lokasi ruangan radiologi juga harus ditempatkan disentral bangunan agar mudah dicapai dari poliklinik. Proteksi radiasi peralatan ronsen dan dinding ruangan harus dapat dipertanggungjawabkan untuk menjamin keamanan pasien, radiografer, pegawai, dokter, dan masyarakat umum. 5 Dinding di dalam ruangan radiasi yang dibuat dari tembok biasa harus dilapisi lempengan timah hitam Pb setebal minimal 2 mm untuk menyerap radiasi, agar radiasi tidak menembus keluar ruangan. Dinding ruangan terbuat dari bata yang dipasang melintang artinya 1 bata ; jika dipasang memanjang dipakai 2 bata. Bata yang dipakai harus berkualitas baik ukuran 10x20 cm. Plesteran dengan campuran semen dan pasir tertentu, tebal minimal adalah 15cm, dinding yang dibuat harus ekivalen dengan 2 mm Pb. Bila ada jendela boleh ditempatkan 2 m diatas dinding atau kaca berlapis Pb 5,13

2.4.5 Persiapan proteksi radiasi

Persiapan proteksi radiasi harus dilakukan kepada operator, pasien, dan lingkungan a Persiapan operator: i. Operator memakai pakaian pelindung apron ii. Operator berdiri di belakang dengan mengambil jarak menjauh dari sumber radiasi sinar-x pada saat penyinaran iii. Memperhatikan pasien selama penyinaran untuk memastikan tidak ada pergerakan iv. Matikan alat setelah pemakaian dan kembalikan letak posisi kepala pada tempatnya. v. Ambil kaset pada tempatnya dan siap untuk diproses. Universitas Sumatera Utara b Persiapan pasien terhadap proteksi radiasi : i. Pemeriksaan sinar-x hanya atas permintaan dokter gigi ii. Pemakaian filtrasi maksimum pada sinar primer; iii. Pemakaian voltasi yang lebih tinggi sehingga daya tembusnya lebih kuat; iv. Jarak fokus pasien jangan terlalu pendek, sebab dengan ini hukum fokus kuadrat terbalik yaitu intensitas sinar-x berbanding terbalik dengan jarak pangkat dua; v. Waktu penyinaran sesingkat mungkin vi. Daerah yang disinar harus sekecil mungkin, contohnya menggunakan konus untuk radiografi vii. Alat kelamin dilindungi sebisanya viii. Untuk pasien hamil terutama trimester pertama tidak boleh diperiksa radiografi ix. Persiapan lingkungan terhadap proteksi radiasi x. Memastikan perangkat sinar-x digunakan dengan teknik yang baik dan parameter secara fisika terhadap berkas radiasi ditetapkan dengan benar xi. Mengurangi efek maksimal dari kemungkinan kebocoran dengan menggunakan kepala tabung harus radiopak.

2.4.6 Batas Dosis

Prinsip pembatasan dosis didasarkan pada perlindungan masing-masing keturunan, dan umat manusia secara menyeluruh dari efek buruk radiasi pengion. Manfaat kepada pasien yang telah memiliki radiograf yaitu dapat menyelamatkan jiwa karena telah melakukan hal yang paling membantu dalam membuat diagnosa untuk pasien, tetapi untuk mempertimbangkan radiologi diagnostik setiap manusia terhadap adanya kemungkinan bahaya untuk beberapa dari mereka yang terlibat sebagai pasien maupun operator jauh lebih sulit. 14 Universitas Sumatera Utara Dalam pemeriksaan radiografi periapikal, dosis efektif pada pemeriksaan rutin yaitu 0,001-0,008 mSv. 15 Untuk kepentingan batasan dosis populasi dibagi menjadi tiga kelompok, mereka yang menerima penyinaran untuk alasan medis atau gigi yaitu pasien, mereka yang pekerjaannya sebagai radiografer, dan masyarakat luas. 14 Tabel 1. Batasan dosis berdasarkan Ionising Radiation Regulation IRR1999 5 Batas dosis lama Batas dosis baru IRR 99 Kelompok pekerja 50 mSv 20 mSv Bukan pekerja 15 mSv 6 mSv Masyarakat luas 5 mSv 1 mSv Tabel 2. Dosis radiasi yang dapat menimbulkan efek akut Dosis Sv Efek pada tubuh 0,25 - 0,25-1,0 Menurunkan kadar sel darah putih 1-2 Muntah dalam 3 jam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, perunahan darah pemulihan dalam beberapa minggu 2-6 Muntah dalam 2 jam, perubahan darah yang parah, kerontokan rambut dalam 2 minggu pemulihan dalam 1 bulan sampai 1 tahun sekitar 70 6-10 Muntah dalam 1 jam, kerusakan lambung, perubahan darah yang parah. Kematian dalam 2 minggu untuk 80-100 10 Kerusakan otak, koma dan kematian Universitas Sumatera Utara

2.5 Efek non stokastik deterministic effect

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Mahasiswa Non Klinik Tentang Keselamatan Kerja Di Lintasan Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

1 38 59

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bahaya Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Denpasar Bali

2 84 59

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bahaya Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Daerah Jakarta

3 65 52

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

3 8 46

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bahaya Radiasi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di DKI Jakarta

0 4 61

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

0 0 12

Pengetahuan Mahasiwa Kepaniteraan Klinik tentang Prosedur Pemanfaatan Radiografi Kedokteran Gigi pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Barat

0 0 1

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Tentang Keselamatan Kerja Di Lintasan Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Sumatera Barat

0 1 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radiografi Kedokteran Gigi - Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Tentang Keselamatan Kerja Di Lintasan Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Sumatera Barat

0 0 9

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Tentang Keselamatan Kerja Di Lintasan Radiasi Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Sumatera Barat

0 0 10