COD Chemical Oxygen Demand BOD Biological Oxygen Demand

2.5 COD Chemical Oxygen Demand

Chemical Oxygen demand COD atau Kebutuhan Oksigen Kimia KOK adalah jumlah oksigen mg O 2 yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang ada dalam 1 L sampel air, dimana pengoksidasi K 2 Cr 2 O 7 digunakan sebagai sumber oksigen oxidizing agent. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organis yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air Alaerts, 1987. Oksidasi terhadap bahan buangan organik akan mengikuti reaksi berikut ini : CaHbOc + Cr 2 O 7 2- + H + CO 2 + H 2 O + Cr 3+ Kat Reaksi tersebut perlu pemanasan dan juga penambahan katalisator perak sulfat Ag 2 SO 4 untuk mempercepat reaksi. Apabila dalam bahan buangan organik diperkirakan ada unsur klorida yang dapat mengganggu reaksi maka perlu ditambahkan merkuri sulfat untuk menghilangkan gangguan tersebut. Klorida dapat mengganggu karena akan ikut teroksidasi oleh kalium bikromat sesuai reaksi berikut ini : 6 Cl - + Cr 2 O 7 2- + 14 H + 3Cl 2 + 2 Cr 3+ + 7 H 2 O Apabila dalam larutan air terdapat klorida, maka oksigen yang diperlukan pada reaksi tersebut tidak menggambarkan keadaan sebenarnya. Seberapa jauh tingkat pencemaran oleh bahan buangan organik tidak dapat diketahui secara benar. Universitas Sumatera Utara Penambahan merkuri sulfat adalah untuk mengikat ion klor menjadi merkuri klorida mengikuti reaksi berikut ini : Hg 2+ + 2 Cl - HgCl 2 Wisnu, 2001. Uji COD biasanya menghasilkan nilai kebutuhan oksigen yang lebih tinggi daripada uji BOD karena bahan-bahan yang stabil terhadap reaksi biologi dan mikroorganisme dapat ikut teroksidasi dalam uji COD. Sebagai contoh selulosa sering tidak terukur melalui uji BOD karena sukar dioksidasi melalui reaksi biokimia, tetapi dapat terukur melalui COD Fardiaz, 1992.

2.6 BOD Biological Oxygen Demand

BOD Biochemical Oxygen Demand menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan buangan di dalam air. Jadi nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan tersebut. Jika konsumsi oksigen tinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut, maka berarti kandungan bahan buangan yang membutuhkan oksigen tinggi. Organisme hidup yang bersifat aerobik membutuhkan oksigen untuk beberapa reaksi biokimia, yaitu untuk mengoksidasi bahan organik, sintesis sel, dan oksidasi sel. 1 Oksidasi bahan organik CH 2 On + n O 2 enzim n CO 2 + n H 2 O + panas Universitas Sumatera Utara 2 Sintesis sel CH 2 O + NH 3 + O 2 enzim komponen sel + CO 2 + H 2 O + panas 3 Oksidasi sel Komponen sel + O 2 enzim CO 2 + H 2 O + NH 3 + panas Sebagai akibat menurunnya oksigen terlarut di dalam air adalah menurunnya kehidupan hewan dan tanaman air. Hal ini disebabkan karena makhluk-makhluk hidup tersebut banyak yang mati atau melakukan migrasi ke tempat lain yang konsentrasi oksigennya cukup tinggi. Jika konsentrasi oksigen terlarut sudah terlalu rendah, maka mikroorganisme aerobik tidak dapat hidup dan berkembang biak, tetapi sebaliknya mikroorganisme yang bersifat anaerobik akan menjadi aktif memecah bahan-bahan tersebut secara anaerobik karena tidak adanya oksigen. Senyawa-senyawa hasil pemecahan secara anerobik seperti amin, H 2 S berbau busuk. Oleh karena itu perubahan badan air dari kondisi aerobik menjadi anaerobik tidak dikehendaki Fardiaz, 1992. Uji BOD mempunyai beberapa kelemahan, di antaranya adalah : • Dalam uji BOD ikut terhitung oksigen yang dikonsumsi oleh bahan-bahan organik atau bahan-bahan tereduksi lainnya, yang disebut juga Intermediate Oxygen Demand. • Uji BOD membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu lima hari. • Uji BOD yang dilakukan selama lima hari masih belum dapat menunjukkan nilai total BOD, melainkan 68 dari total BOD. Universitas Sumatera Utara • Uji BOD tergantung dari adanya senyawa penghambat di dalam air tersebut, misalnya germisida seperti klorin yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dibutuhkan untuk merombak bahan organik, sehingga uji BOD kurang teliti Kristanto, 2002.

2.7 Angka Permanganat