Aspek Fisika-Kimia Pencemaran Air Jenis Bahan Pencemar

2.3 Pencemaran Air 2.3.1 Pengertian Pencemaran Air Peraturan Pemerintah RI No.82 tahun 2001 menyebutkan : Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya Mulia, 2005. Pencemaran air diakibatkan oleh masuknya bahan pencemar polutan yang dapat berupa gas, bahan-bahan terlarut, dan partikulat. Pencemar memasuki badan air dengan berbagai cara, misalnya melalui atmosfer, tanah, limpasan run off pertanian, limbah domestik dan perkotaan, pembuangan limbah industri, dan lain-lain.

2.3.2 Aspek Fisika-Kimia Pencemaran Air

Sifat-sifat kimia-fisika air yang umum diuji dan dapat digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran air adalah : • Nilai pH, keasaman dan alkalinitas. • Suhu. • Oksigen terlarut. • Karbondioksida bebas • Warna dan kekeruhan • Jumlah padatan • Nitrat Universitas Sumatera Utara • Amonia • Fosfat • Daya Hantar listrik • Klorida Kristanto, 2003.

2.3.3 Jenis Bahan Pencemar

Rao 1991 mengelompokkan bahan pencemar di perairan menjadi beberapa kelompok, yaitu : 1. Limbah Penyebab Penurunan Kadar Oksigen Terlarut Semua limbah yang dioksidasi, terutama limbah domestik, termasuk dalam kategori limbah penyebab penurunan kadar oksigen terlarut oxygen demanding waste. Penurunan kadar oksigen di perairan di akibatkan oleh keberadaan limbah organik yang membutuhkan oksigen untuk melakukan proses perombakan dekomposisi. 2. Senyawa Organik Bahan organik alami maupun sintetis, masuk ke dalam badan air sebagai hasil dari aktivitas manusia. Berbeda dengan limbah organik yang relatif mudah diuraikan secara biologis, senyawa organik sintetis pada umumnya tidak dapat diuraikan secara biologis. 3. Minyak Mineral dan Hidrokarbon Minyak tersebar di perairan dalam bentuk terlarut, lapisan film yang tipis yang terdapat di permukaan, emulsi, dan fraksi terserap. 4. Pestisida Universitas Sumatera Utara Pestisida merupakan senyawa organik yang biasa ditemukan didalam limbah. Pestisida masuk ke badan air melalui limpasan dari daerah pertanian yang banyak menggunakan pestisida. 5. Surfaktan Surfaktan merupakan bahan organik yang berperan sebagai bahan aktif pada deterjen, sabun, dan sampo. Surfaktan dapat menurunkan tegangan permukaan sehingga memungkinkan partikel-partikel yang menempel pada bahan-bahan yang dicuci terlepas mengapung atau terlarut dalam air. 6. Senyawa Anorganik Senyawa anorganik terdiri atas logam dan logam berat yang pada umumnya bersifat toksik. Davis dan Cornwell 1991 mengemukakan, bahan anoganik yang di anggap toksik adalah Arsen As, barium Ba, cadmium Cd, kromium Cr, lead Pb, merkuri Hg, selenium Se, dan silver Ag. 7. Sedimen Sedimen meliputi tanah dan pasir yang masuk ke badan air akibat erosi atau banjir. Pada dasarnya. Sedimen tidak bersifat toksik, tetapi keberadaanya mengakibatkan terjadinya kekeruhan dan menghambat penetrasi cahaya dan transfer oksigen dari atmosfer ke perairan. 8. Radioaktif Pengaruh radioaktif dapat bersifat akut atau kronis. Pada kadar yang tinggi, pengaruh radioaktif terhadap makhluk hidup bersifat akut, yakni menganggu proses pembelahan sel dan mengakibatkan rusaknya kromosom. 9. Panasbahang Universitas Sumatera Utara Air yang telah terpakai dalam keadaan suhu tinggi kemudian dibuang ke badan air, sehingga suhu badan air meningkat dan kehidupan komunitas akuatik terganggu. 10. Limbah Penyebab Penyakit Air mudah tercemar oleh mikroorganisme berbahaya pathogen yang masuk melalui limbah. Penyakit yang bersumber dari perairan dikenal dengan sebutan waterborne disease Effendi, 2002.

2.2.4 Pencemaran Air Sungai