Standarisasi Ferro Amonuim Sulfat FAS Penentuan kadar COD Standarisasi Natrium thio sulfat Na Penentuan kadar BOD

15. Pembuatan larutan Asam Oksalat 0,01 N - Dipipet 10 ml larutan asam oksalat 0,1 N, kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL - Ditambahkan akuades hingga garis tanda - Dihomogenkan.

3.2.2 Standarisasi Ferro Amonuim Sulfat FAS

- Dipipet K 2 Cr 2 O 7 0,25 N sebanyak 10 ml - Dimasukkan kedalam Erlenmayer 500 ml - Ditambahkan 90 ml akuades - Ditambahkan 20 ml H 2 SO 4 p dan didinginkan - Ditambahkan 3 tetes indikator ferroin dam dititrasi dengan Ferro Amonium sulfat FAS hingga bewarna merah kecoklatan - Dicatat volume yang terpakai - Dihitung normalitasnya

3.2.3 Penentuan kadar COD

- Dipipet 10 ml sampel, dimasukkan kedalam tabung COD - Ditambahkan batu didih - Ditambahkan 0,2 g serbuk HgSO 4 - Ditambahkan 5 ml larutan K 2 Cr 2 O 7 0,25 N sambil diaduk hingga larutan homogen Universitas Sumatera Utara - Ditambahkan 15 ml larutan Ag 2 SO4 – H 2 SO 4 sedikit demi sedikit melalui dinding tabung sambil didinginkan kemudian diaduk hingga homogen - Dihubungkan dengan pendingin dan didihkan di atas COD Destruction Block selama 2 jam - Didinginkan sampai temperatur kamar - Dicuci bagian pendingin dengan akuades hingga volume sampel menjadi 70 ml - Dimasukkan kedalam erlenmayer 500 ml - Ditambahkan 3 tetes indikator ferroin - Dititrasi dengan larutan FAS 0,1 N sampai terjadi perubahan warna menjadi merah kecoklatan - Dicatat volume FAS yang terpakai - Dilakukan langkah yang sama terhadap akuades sebagai blanko

3.2.4. Standarisasi Natrium thio sulfat Na

2 S 2 O 3 - Ditambahkan 80 ml air suling dalam Erlenmeyer - Dimasukkan 10 ml larutan K 2 Cr 2 O 7 0,025 N ke dalam Erlenmeyer - Ditambahkan ± 0,2 gram KI, diaduk - Ditambahkan 1 ml H 2 SO 4 p sambil diaduk - Ditutup - Dibiarkan sampai dingin - Dititrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 hingga berwarna kuning muda Universitas Sumatera Utara - Ditambahkan 2 sampai 3 tetes indikator amilum dan dititrasi kembali dengan Na 2 S 2 O 3 0,025 N hingga tidak berwarna - Dihitung normalitas larutan Na 2 S 2 O 3

3.2.5 Penentuan kadar BOD

- Disediakan sampel yang telah disiapkan - Dipipet sampel sesuai dengan kepekatan sampel tersebut dan dimasukkan kedalam labu volumetrik 1000 ml - Ditambahkan buffer posfat, MgSO 4 , CaCl 2 , FeCl 3 kedalam sampel masing-masing sebanyak 1 ml, - Ditambahkan dengan akuades sampai tepat pada garis tanda - Diaduk hingga homogen - Setelah itu dimasukkan sampel kedalam botol KOB botol Winkler 300 ml dengan menggunakan corong sampai melimpah agar tidak terdapat gelembung udara - Botol KOB yang satu dieramkan dalam inkubator pada suhu 18-20 C selama 5 hari dan yang satu lagi ditentukan kadar oksigen terlarut nol hari - Ditambahkan 1 ml MnSO 4 dan 1 ml NaOHKI kedalam sampel - Kemudian dikocok hingga larutan homogen - Didiamkan beberapa saat hingga endapannya semua turun sempurna - Setelah itu ditambahkan 1 ml H 2 SO 4 p pada masing-masing sampel - Ditutup dan dihomogenkan hingga endapan larut sempurna - Dipipet 50 ml dan dimasukkan kedalam Erlenmeyer Universitas Sumatera Utara - Kemudian dititrasi dengan Na 2 S 2 O 3 0,025 N hingga berwarna kuning muda - Ditambahkan 2 sampai 3 tetes indikator amilum dan dititrasi kembali dengan Na 2 S 2 O 3 0,025 N hingga berwarna bening - Setelah 5 hari dikeluarkan botol KOB botol Winkler yang telah dieramkan dalam inkubator - Setelah itu ditambahkan masing-masing 1 ml MnSO 4 dan 1 ml NaOHKI kedalam sampel - Kemudian dikocok hingga larutan homogen - Didiamkan beberapa saat hingga endapannya semua turun sempurna - Setelah itu ditambahkan 1 ml H 2 SO 4 p pada masing-masing sampel - Dihomogenkan hingga endapan larut sempurna - Dipipet 50 ml dan dimasukkan kedalam Erlenmeyer - Kemudian dititrasi dengan Na 2 S 2 O 3 0,025 N hingga berwarna kuning muda - Ditambahkan 2 sampai 3 tetes indikator amilum dan dititrasi kembali dengan Na 2 S 2 O 3 0,025 N hingga tidak berwarna

3.2.6 Standarisasi KMnO