BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Responden
Berdasarkan dari 120 responden, anak usia 4 tahun terdiri dari 10 orang laki- laki dan 8 orang perempuan, anak usia 5 tahun terdiri dari 25 orang laki-laki dan 24
orang perempuan diikuti anak usia 6 tahun terdiri dari 27 orang laki-laki dan 26 orang perempuan Tabel 3.
Tabel 3. Distribusi Responden Murid Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Usia Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
N N
4 10
16,13 8
13,79 5
25 40,32
24 41,38
6 27
43,55 26
44,83
Seluruh responden menyatakan bahwa mereka menyukai jajan Tabel 4.
Tabel 4. Distribusi Responden Suka Mengkonsumsi Jajanan
Suka mengkonsumsi jajanan N
a. Ya
120 100
b. Tidak
Total 120
100
Jajanan sebagai penyebab karies dibagi atas berpotensi tinggi, sedang, rendah dan tidak berpotensi. Selain itu, terdapat juga jajanan yang menghambat karies.
Sebanyak 35,8 responden lebih memilih jajanan yang berpotensi tinggi menyebabkan karies seperti permen, coklat, kue, kek, biskut crackers dan kerupuk
Universitas Sumatera Utara
chips. Berdasarkan dari 120 responden, hanya 7,5 responden yang hampir tidak pernahtidak pernah memilih jajanan ini Tabel 5.
Bagi jajanan berpotensi sedang menyebabkan karies seperti jus buah, sirup buah, manisan, buah kalengan, minuman ringan dan roti, sebanyak 35,8 responden
lebih memilih jajanan ini berbanding 15,0 responden yang hampir tidak pernahtidak pernah memilih jajanan ini. Sedangkan sebanyak 45,0 responden lebih
memilih jajanan yang berpotensi rendah menyebabkan karies seperti sayur, buah dan susu berbanding 3,3 responden yang hampir tidak pernahtidak pernah memilih
jajanan berpotensi rendah ini Tabel 5
Tabel 5. Distribusi Responden Murid Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Jajanan N=120
Jenis jajanan Frekuensi jajan
Sangat sering
Sering Kadang-
kadang Hampir tidak
pernahtidak pernah
N N
N N
Jajanan berpotensi tinggi menyebabkan karies
41 34,2
43 35,8
27 22,5
9 7,5
Jajanan berpotensi sedang menyebabkan karies
35 29,2
43 35,8
24 20,0
18 15,0
Jajanan berpotensi rendah menyebabkan karies
41 34,2
54 45,0
21 17,5
4 3,3
Jajanan yang tidak berpotensi menyebabkan karies
17 14,2
38 31,7
51 42,5
14 11,7
Jajanan yang menghambat karies
11 9,2
20 16,7
41 34,2
48 40,0
Sebanyak 42,5 responden yang kadang-kadang memilih jajanan yang tidak berpotensi menyebabkan karies dan 11,7 responden hampir tidak pernah tidak
pernah memilih jajanan ini. Sedangkan sebanyak 40 responden hampir tidak
Universitas Sumatera Utara
pernahtidak pernah memilih jajanan yang menghambat karies seperti permen karet xylitol, kacang-kacangan dan keju Tabel 5.
4.2 Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Jajanan Dengan Pengalaman Karies
Hasil uji statistik menunjukkan deft rata-rata pada responden yang mengkonsumsi jajanan berpotensi tinggi menyebabkan karies dengan frekuensi
sangat sering adalah 11,85 lebih tinggi dibandingkan frekuensi sering, kadang-kadang dan hampir tidak pernahtidak pernah dan secara statistik terdapat perbedaan
bermakna p=0,000 Tabel 6.
Tabel 6. Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Jajanan Berpotensi Tinggi Menyebabkan Karies Dengan Pengalaman Karies
Frekuensi jajan N
Pengalaman karies gigi deft
Mean ± SD Hasil analisis
statistik P
Sangat sering 41
11,85 ± 4,67 0,000
Sering 43
8,51 ± 4,13 Kadang-kadang
27 8,22 ± 5,42
Hampir tidak pernahtidak pernah 9
1,56 ± 2,60 Total
120 9,07 ± 5,24
Hasil post hoc menunjukkan hubungan yang bermakna p0,050 antara
kelompok sangat sering dengan kelompok sering p def-t = 0,000, kelompok sangat sering dengan kelompok kadang-kadang p def-t = 0,003, kelompok sangat sering
dengan kelompok hampir tidak pernahtidak pernah p def-t = 0,000, kelompok sering dengan kelompok hampir tidak pernahtidak pernah p def-t = 0,000 dan
kelompok kadang-kadang dengan kelompok hampir tidak pernahtidak pernah p def- t = 0,001.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji statistik menunjukkan deft rata-rata pada responden yang mengkonsumsi jajanan berpotensi sedang menyebabkan karies dengan frekuensi
kadang-kadang adalah 11,00 lebih tinggi dibandingkan frekuensi sangat sering, sering dan hampir tidak pernahtidak pernah dan secara statistik terdapat perbedaan
bermakna p=0,000 Tabel 7.
Tabel 7. Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Jajanan Berpotensi Sedang Menyebabkan Karies Dengan Pengalaman Karies
Frekuensi jajan N
Pengalaman karies gigi deft
Mean ± SD Hasil analisis
statistik P
Sangat sering 35
10,37 ± 5,96 0,000
Sering 43
9,30 ± 3,67 Kadang-kadang
24 11,00 ± 4,35
Hampir tidak pernahtidak pernah 18
3,39 ± 4,35 Total
120 9,07 ± 5,24
Hasil post hoc menunjukkan hubungan yang bermakna p0,050 antara
kelompok sangat sering dengan kelompok hampir tidak pernahtidak pernah p def-t = 0,000, kelompok sering dengan kelompok hampir tidak pernahtidak pernah p
def-t = 0,000 dan kelompok kadang-kadang dengan kelompok hampir tidak pernahtidak pernah p def-t = 0,000.
Hasil uji statistik menunjukkan deft rata-rata pada responden yang mengkonsumsi jajanan berpotensi rendah menyebabkan karies dengan frekuensi
sangat sering adalah 10,66 lebih tinggi dibandingkan frekuensi sering, kadang-kadang dan hampir tidak pernahtidak pernah dan secara statistik terdapat perbedaan
bermakna p=0,015 Tabel 8
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Jajanan Berpotensi Rendah Menyebabkan Karies Dengan Pengalaman Karies
Frekuensi jajan N
Pengalaman karies gigi deft
Mean ± SD Hasil analisis
statistik P
Sangat sering 41
10,66 ± 5,59 0,015
Sering 54
9,04 ± 4,49 Kadang-kadang
21 6,67 ± 5,61
Hampir tidak pernahtidak pernah 4
5,75 ± 4,03 Total
120 9,07 ± 5,24
Hasil post hoc menunjukkan hubungan yang bermakna p0,050 antara
kelompok sangat sering dengan kelompok sering p def-t = 0,047 dan kelompok sangat sering dengan kelompok kadang-kadang p def-t = 0,016.
Hasil uji statistik menunjukkan deft rata-rata pada responden yang mengkonsumsi jajanan tidak berpotensi menyebabkan karies dengan frekuensi sangat
sering adalah 10,65 lebih tinggi dibandingkan frekuensi sering, kadang-kadang dan hampir tidak pernahtidak pernah dan secara statistik tidak terdapat perbedaan
bermakna p=0,110 Tabel 9.
Tabel 9. Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Jajanan Tidak Berpotensi Menyebabkan Karies Dengan Pengalaman Karies
Frekuensi jajan N
Pengalaman karies gigi deft
Mean ± SD Hasil analisis
statistik P
Sangat sering 17
10,65 ± 5,60 0,110
Sering 38
9,53 ± 4,34 Kadang-kadang
51 8,98 ± 5,44
Hampir tidak pernahtidak pernah 14
6,21 ± 5,73 Total
120 9,07 ± 5,24
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji statistik menunjukkan deft rata-rata pada responden yang mengkonsumsi jajanan yang menghambat karies dengan frekuensi hampir tidak
pernahtidak pernah adalah 10,67 lebih tinggi dibandingkan frekuensi kadang-kadang, sering dan sangat sering dan secara statistik terdapat perbedaan bermakna p=0,000
Tabel 10.
Tabel 10. Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Jajanan Yang Menghambat Karies Dengan Pengalaman Karies
Frekuensi jajan N
Pengalaman karies gigi deft
Mean ± SD Hasil analisis
statistik P
Sangat sering 11
2,82 ± 2,99 0,000
Sering 20
7,55 ± 3,98 Kadang-kadang
41 9,61 ± 5,48
Hampir tidak pernahtidak pernah 48
10,67 ± 4,76 Total
120 9,07 ± 5,24
Hasil post hoc menunjukkan hubungan yang bermakna p0,050 antara kelompok sangat sering dengan kelompok sering p def-t = 0,004, kelompok sangat
sering dengan kelompok kadang-kadang p def-t = 0,001, kelompok sangat sering dengan kelompok hampir tidak pernahtidak pernah p def-t = 0,000 dan kelompok
sering dengan kelompok hampir tidak pernahtidak pernah p def-t = 0,004.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN