Karakteristik Perkembangan Anak Usia 4-6 Tahun Makanan Jajanan

rendah mengalami jumlah karies gigi yang lebih banyak dan kecenderungan untuk tidak mendapatkan perawatan gigi lebih tinggi dibanding dengan anak dengan tingkat sosial ekonomi tinggi. Kemiskinan pada golongan minoritas juga meningkatkan risiko kesehatan mulut yang buruk. 11

2.4 Karakteristik Perkembangan Anak Usia 4-6 Tahun

Usia 4-6 tahun merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk anak mempelajari dan mencoba sesuatu yang baru di lingkungan mereka. 15 Anak pada usia ini mulai mengenal dan tertarik dengan makanan jajanan. Anak pada usia 4-6 tahun ini lebih cenderung untuk makan makanan jajanan dengan jenis makanan dan minuman yang manis daripada makanan yang berkhasiat. 16

2.5 Makanan Jajanan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, jajan diartikan sebagai membeli makanan nasi, kue, dsb. di warung atau mall, sedangkan jajanan diartikan sebagai panganan yang dijajakan atau kudapan. 17 Makanan jajanan ini dapat dimakan di luar jam-jam makan atau di antara jam-jam makan. Jenis makanan jajanan menurut Winarno dalam Mulyati dibagi menjadi empat kelompok, yaitu: 18 a. Makanan utama, seperti nasi ramas, nasi pecel, bakso, mie ayam. b. Snack, seperti kue, onde-onde, pisang goreng, coklat, permen. Universitas Sumatera Utara c. Minuman seperti cendol, es krim, es teler, es buah, es teh, dawet. d. Buah-buahan segar Berdasarkan potensi menyebabkan karies, makanan dapat dibedakan atas, makanan berpotensi tinggi, sedang, rendah, tidak berpotensi menyebabkan karies dan makanan yang mampu menghambat karies Tabel 1. 19 Tabel 1. Jenis makanan berdasarkan potensi menyebabkan karies 19 Potensi Jenis makanan Tinggi Buah kering, permen, coklat, kek, kue, biskut crackers dan kerupuk chips Sedang Jus buah, sirup buah, manisan, buah kalengan, minuman ringan dan roti Rendah Sayur, buah dan susu Tidak berpotensi Daging, ikan, lemak dan minyak Mampu menghambat karies Keju, xylitol dan kacang Jajanan bagi anak sekolah dapat berfungsi sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan energi karena aktivitas fisik di sekolah yang tinggi. Pengenalan berbagai jenis makanan jajanan akan menumbuhkan penganekaragaman pangan sejak kecil. 18 Makanan jajanan yang dikonsumsi diantara makan pagi, siang, dan malam bersifat kondusif terhadap terjadinya karies gigi. Hal itu disebabkan karena kandungan karbohidratnya, khususnya sukrosa yang terkandung dalam jenis makanan. 20 Hasil penelitian Burt dan Ismail 1986 menyatakan adanya hubungan antara masukan karbohidrat dengan karies dimana konsumsi karbohidrat yang sering akan menyebabkan produksi asam oleh bakteri menjadi lebih sering sehingga keasaman rongga mulut bertambah dan semakin banyak email yang terlarut. 21 Pada anak, frekuensi makan, waktu makan dan jenis makanan berbeda dengan orang dewasa. Frekuensi makan pada anak sangat bervariasi dan mereka sangat suka Universitas Sumatera Utara makan makanan ringan diantara waktu makan, hal inilah yang menyebabkan penumpukan plak yang banyak karena proses demineralisasi terus terjadi sebelum tubuh sempat melakukan proses remineralisasi. Waktu makan pada anak juga sangat berpengaruh karena mereka suka mengkonsumsi glukosa seperti permen, karamel, coklat dan lain-lain di sela-sela waktu makan, akibatnya sukrosa yang dikonsumsi akan bertumpuk dan bakteri akan menfermentasi karbohidrat kemudian melekat pada gigi dan mendukung pembentukan plak. Makanan yang memiliki sifat fisik keras akan menjadi lengket bila bercampur dengan saliva. Makanan yang baik dikonsumsi bagi kesehatan jaringan periodonsium adalah makanan yang berserat karena memicu aliran saliva. 22 Pada umumnya para ahli setuju bahwa karbohidrat yang berhubungan dengan proses karies adalah polisakarida, disakarida, monosakarida dan sukrosa terutama karena kemampuannya yang lebih efisien terhadap pertumbuhan mikroorganisme asidogenik dibanding karbohidrat lain. Sukrosa dimetabolisme dengan cepat untuk menghasilkan zat asam. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa prevalensi karies lebih tinggi pada anak yang terbiasa mengkonsumsi banyak gula dan frekuensi asupan gula yang lebih sering terbukti menimbulkan karies lebih cepat dibandingkan dengan asupan gula yang lebih banyak tetapi jarang karena dengan semakin seringnya asupan gula akan menyebabkan semakin sering terjadinya kondisi pH yang asam. 23 Hasil beberapa penelitian lain ditemukan hal-hal sebagai berikut: 24,25 a. Komposisi gula yang meningkat akan meningkatkan aktivitas karies. Universitas Sumatera Utara b. Kemampuan gula dalam menimbulkan karies akan bertambah jika dikonsumsi dalam bentuk yang lengket. c. Aktivitas karies juga meningkat jika jumlah konsumsi makan makanan yang manis dan lengket ditingkatkan. d. Aktivitas karies akan menurun jika terdapat variasi makanan dalam diet. e. Karies akan menurun jika kebiasaan makan makanan manis yang lengket dihilangkan. Menurut study Vipeholm, individu yang makan makanan yang banyak mengandung gula pada waktu makan utama dan makan selingan mempunyai potensi yang tinggi untuk mendapat karies gigi daripada individu yang makan makanan yang banyak mengandung gula hanya pada waktu makan utama. 21 Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka Konsep