Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

(1)

Lampiran 1. Tabel Gambaran Variabel Aliran Kas Bebas

No Nama Perusahaan Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

1. PT. Astra Otoparts Tbk -0,350 -0,360 -0,310 -0,210 -0,120 2. PT. Sepatu Bata Tbk -0,840 -0,290 -0,420 -0,340 -0,450 3. PT. Delta Djakarta Tbk -0,580 -0,660 -0,740 -0,500 -0,480 4. PT. Champion Pacific

Indonesia Tbk

-0,760 -0,830 -0,740 -0,820 -0,510 5. PT. Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk

-0,180 -0,240 -0,390 -0,480 -0,520 6. PT. Lion Metal Works Tbk -0,910 -0,800 -0,930 -0,940 -0,960 7. PT. Mustika Ratu Tbk -0,740 -0,790 -0,800 -0,820 -0,800 8. PT. Semen Indonesia (Persero)

Tbk

-0,470 -0,370 -0,270 -0,190 -0,080 9. PT. Selamat Sempurna -0,350 0,200 -0,410 -0,480 -0,150 10. PT. Tempo Scan Pasific Tbk -0,590 -0,550 -0,560 -0,620 -0,590

Maksimum -0,180 0,200 -0,270 -0,190 -0,080 Minimum -0,910 -0,830 -0,930 -0,940 -0,960 Rata-rata -0,577 -0,469 -0,557 -0,540 -0,466 Standar Deviasi 0,239 0,323 0,230 0,529 0,288


(2)

Lampiran 2. Tabel Gambaran Variabel Keputusan Pendanaan

No Nama Perusahaan Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 1. PT. Astra Otoparts Tbk 0,450 0,390 0,380 0,470 0,620 2. PT. Sepatu Bata Tbk 0,470 0,380 0,460 0,460 0,480 3. PT. Delta Djakarta Tbk 0,340 0,270 0,200 0,220 0,250 4. PT. Champion Pacific

Indonesia Tbk

0,380 0,290 0,230 0,220 0,290 5. PT. Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk

0,330 0,240 0,170 0,150 0,170 6. PT. Lion Metal Works Tbk 0,260 0,190 0,170 0,210 0,170 7. PT. Mustika Ratu Tbk 0,170 0,160 0,140 0,170 0,180 8. PT. Semen Indonesia

(Persero) Tbk

0,300 0,260 0,290 0,350 0,460 9. PT. Selamat Sempurna Tbk 0,630 0,800 0,960 0,700 0,770 10. PT. Tempo Scan Pasific

Tbk

0,290 0,340 0,360 0,400 0,380

Maksimum 0,630 0,800 0,960 0,700 0,770

Minimum 0,170 0,160 0,140 0,150 0,170

Rata-rata 0,362 0,332 0,336 0,335 0,377


(3)

Lampiran 3. Tabel Gambaran Nilai Pemegang Saham

No Nama Perusahaan Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 1. PT. Astra Otoparts Tbk 0,763 0,774 0,804 0,744 0,661 2. PT. Sepatu Bata Tbk 0,712 0,754 0,711 0,711 0,698 3. PT. Delta Djakarta Tbk 0,744 0,776 0,837 0,823 0,803 4. PT. Champion Pacific

Indonesia Tbk

0,798 0,974 0,995 0,965 0,943 5. PT. Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk

0,261 0,943 0,972 0,968 0,934 6. PT. Lion Metal Works Tbk 1,000 1,031 1,026 0,968 0,978 7. PT. Mustika Ratu Tbk 1,007 1,012 1,012 0,975 0,965 8. PT. Semen Indonesia

(Persero) Tbk

0,817 0,843 0,818 0,773 0,706 9. PT. Selamat Sempurna Tbk 0,742 0,682 0,667 0,717 0,669 10. PT. Tempo Scan Pasific Tbk 0,829 0,807 0,799 0,770 0,772

Maksimum 1,007 1,031 1,026 0,975 0,978

Minimum 0,261 0,682 0,667 0,711 0,661

Rata-rata 0,767 0,860 0,864 0,841 0,813


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Afzal, Arie, 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan.

Ali, Arifin, 2002. Membaca Saham. Yogyakarta : Andi

Arieska, Metha dan Barbara Gunawan, 2010. “Pengaruh Aliran Kas Bebas dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham dengan Set Kesempatan Investasi dan Dividen Sebagai Variabel Moderasi”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

Brigham, Eugene F. dan Michael C. Ehrhardt, 2002. Financial Management. (tenth Edition). Orlando : Harcourt College Publishers.

__________________, 1999. Financial Management. (tenth Edition). Orlando : Harcourt College Publishers.

__________________ dan Joel F. Houston, 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

___________________________________, 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku Kedua. Edisi Kesepuluh. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Darmaji, Tjiptono & Fakhruddin, 2001. Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

D.E, Kieso, Jerry J Weygandt dan Terry D Warfield, 2007. Intermediate Accounting. 12th Edition. Asia : John Wiley and Sons.

_________________________________________________, 2011. Intermediate Accounting 13th ed, Asia : John Wiley and Sons.

Dwi, Prastowo, dan Yuliaty Rifky, 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Eduardus, Tandelilin, 2010. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Kanisius Garrison, 1998. Akuntansi Manjemen Jilid Satu. Bussiness Publikation Texas. Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS.


(5)

____________, 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM 2.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Haryadi, Rifan, 2014. Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang saham

Hasnawati, 2005. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan : dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang.

Herprasetyo, Budi, 2009. Berani Utang Pasti Untung. edisi kedua. Yogyakarta : Indonesia Cerdas.

Husnan, Suad, 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Ikatan Akuntan Indonesia, 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Jensen, M, 1986. Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance and Takeover, American Economics Review. Vol 76. p. 323-339.

Jogiyanto, 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana. Kuncoro, Mudrajad, 2001. Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis

dan Ekonomi. UPP AMP YKPN. Yogyakarta

Kusuma, R.A Wardani dan Baldric Siregar, 2009. “Pengaruh Aliran Kas Bebas Terhadap Nilai Pemegang Saham Dengan Set Kesempatan Investasi dan Dividen Sebagai Variabel Moderator”. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Vol. 20. No. 3 Desember, hal. 157-174.

Lukman, Syamsuddin, 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Machfoedz, Mas’ud dan Eddy Suranta, 2003. Analisis Struktur Kepemilikan, Nilai Perusahaan, Investasi dan Ukuran Dewan Direksi. Simposium Nasional Akuntansi VII. Surabaya. 16-17 Oktober.

Nurdiana, Niken, 2007. Analisis Pengaruh Variabel Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Huntang, dan Return on Asset Terhadap Kebijakan Deviden. Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas Brawijaya.


(6)

Penman, Stephen H, 2001. Financial Statement Analysis and Security Valuation. McGraw-Hill. Singapore.

_________________, 2004. Financial Statement Analysis and Security Valuation. 2nd Ed. Singapore: McGraw-Hill/Irwin.

Puspo, Wijaya, Bandi L.R dan Anas Wibawa, 2010. “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan”. Makalah Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto. hal. 1-21.

Robert, Ang, 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta:Media Staff Indonesia.

Rosdini, Dini, 2009. “Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Dividen Payout Ratio”.

Bandung: Working Paper in Accounting and Finance, Universitas Padjajaran.

Ross, Stephen A, dkk. 2000. Fundamentals of Corporate Finance. fifth Edition. Irwin McGraw-Hill. Boston.

__________________. 2003. Fundamentals of Corporate Finance. Sixth Edition. Irwin McGraw-Hill. Boston.

Samuel, 2000. Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham

Sasongko, Hendro, dkk. 2012. Analisis Pengaruh Aliran Kas Bebas Positif dan Negatif, Dividen dan Leverage Terhadap Nilai Pemegang Saham.

Sawir, Agnes, 2004. Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 26

________, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sudana, I Made, 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. Jakarta : Erlangga.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Tarjo, 2008. “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional dan Leverage

terhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham serta Cost of Equity


(7)

Tendi, Haruman, 2008. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Keputusan Keuangan dan Nilai Perusahaan: Studi Pada Perusahaan Manufaktur di PT. Bursa Efek Indonesia”. Makalah Simposium Nasional Akuntansi 11. Pontianak.

Wahyudi, 2005. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan : dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang.

Wahyudi, Untung, Hartini Prassetyaning dan Pawestri, 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan : dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang. Wibowo dan Abu Bakar Arif, 2003. Pengantar Akuntansi II Jakarta : Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Wijaya, 2001. Analisis Struktur Kepemilikan, Nilai Perusahaan, Investasi dan Ukuran Dewan Direksi. Simposium Nasional Akuntansi VII. Surabaya. 16-17 Oktober.

Yudianti, F.N, 2005. Analisis Pengaruh Set Kesempatan lnvestasi, Manajemen Laba, Leverage dan Dividen Terhadap Hubungan antara Aliran Kas Bebas dan Nilai Pemegang Saham. Disertasi. Universitas Gadjah Mada.

__________, 2003. Analisis Pengaruh Set Kesempatan lnvestasi, Manajemen Laba, Leverage dan Dividen Terhadap Hubungan antara Aliran Kas Bebas dan Nilai Pemegang Saham. Disertasi. Universitas Gadjah Mada.

Website: www.idx.co.id

http://www.repository.usu.ac.id


(8)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Data penelitian ini berupa laporan keuangan publikasian tahunan yang telah diaudit, yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laba rugi dan laporan arus kas selama tahun 2008-2012. Laporan keuangan perusahaan diperoleh dari situs resmi BEI www.idx.co.id dan melalui kantor pembantu Indonesia Stock Exchange

(IDX) kota Bandung.

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling

yaitu pengambilan sampel berdasarkan pada kriteria tertentu yang dikehendaki peneliti.

3.2.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur, yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 yang diperoleh melalui internet dengan cara mendownload laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdapat di website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) maupun dari website perusahaan manufaktur masing-masing serta dari jurnal-jurnal penelitian sebelumnya dari website perusahaan masing masing dipilih sebagai tempat penelitian karena pada website perusahaan manufaktur tersebut terdapat laporan tahunan yang benar. Adapun penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan selesai.


(9)

3.3. Batasan Operasional

Penelitian ini memiliki batasan yaitu :

1. Penelitian ini hanya dilakukan dari tahun 2008 sampai tahun 2012

2. Penelitian ini hanya menggunakan variabel indenpenden yaitu aliran kas bebas (X1) dan keputusan pendanaan (X2) serta variabel dependen yaitu nilai pemegang saham (Y).

3.4. Definisi Operasional 1. Nilai Pemegang Saham

Nilai pemegang saham merupakan nilai ekuitas yang menjadi bagian dari nilai perusahaan. Formula matematisnya adalah sebagai berikut:

Aset

Total

Ekuitas

2013

dan

2012

Saham

Penutupan

Harga

x

Saham

Modal

Saham

Pemegang

Nilai

2. Aliran Kas Bebas

Aliran kas bebas merupakan kas perusahaan yang dapat didistribusikan kepada pemegang saham yang tidak digunakan untuk modal kerja atau investasi pada aset tetap. Aliran kas bebas dalam penelitian ini diukur dengan formula :

Ekuitas

Bersih

Kerja

Modal

-Modal

n

Pengeluara

-Operasi

Kas

Aliran

Bebas

Kas

Aliran

3. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Debt to Equity Ratio (DER), keputusan pendanaan dalam penelitian ini diukur dengan formula:

Ekuitas

Total

Hutang

Total

DER


(10)

Dimana :

DER : Rasio Hutang Terhadap Ekuitas 3.5. Skala Pengukuran Variabel

Tabel. 3.1.

Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Variabel

Penelitian Defnisi Parameter / rumus Skala

Nilai Pemegang

Nilai pemegang saham merupakan nilai ekuitas yang menjadi bagian dari nilai perusahaan.

Nilai Pemegang Saham = Modal Saham x Harga Penutupan Saham 2012 dan 2013 + Ekuitas / Total Aset

Rasio

Aliran Kas Bebas

Aliran kas bebas merupakan kas perusahaan yang dapat didistribusikan kepada pemegang saham yang tidak digunakan untuk modal kerja atau investasi pada aset tetap.

Aliran Kas Bebas = Aliran Kas Operasi - Pengeluaran Modal - Modal Kerja Bersih / Ekuitas

Rasio

Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan dalam penelitian ini

dikonfirmasikan melalui Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (DER).

DER = Total Hutang / Total Ekuitas

Rasio

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2012. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling, yaitu mengambil sampel yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu.


(11)

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012.

2. Menerbitkan laporan keuangan tahunan periode 2008-2012 dan telah di publikasikan di website perusahaan manufaktur maupun di website masing-masing perusahaan manufaktur.

3. Laporan keuangan tahunan tersebut memiliki kelengkapan data yang digunakan dalam penelitian ini.

Populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh sampel sebanyak 10 Perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang diperlihatkan dalam tabel berikut ini.


(12)

Tabel 3.2. Kriteria Sampel

No Nama Perusahaan Kode

Kriteria Penentuan

Sampel Sampel 1 2 3

1 Semen Baturaja (Persero)Tbk SMBR √ - √

2 Asahimas Flat Glass, Tbk AMFG √ - √

3 Sarana Central Bajatama, Tbk BAJA √ √ -

4 PT. Astra Oto Parts Tbk AUTO √ √ √ √

5 Holcim Indonesia Tbk d.h Semen Cibinong Tbk

SMCB √ - √

6 Beton Jaya Manunggal Tbk BTON √ - √

7 PT Sepatu Bata Tbk BATA √ √ √ √

8 PT Delta Djakarta Tbk DLTA √ √ √ √

9 Gunawan Dianjaya Steel Tbk GDST √ - √

10 Citra Turbindo Tbk CTBN √ - √

11 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR √ √ √ √

12 Wijaya Karya Beton Tbk WTON √ - √

13 Eterindo Wahanatama Tbk ETWA √ √ -

14 Budi Starch & Sweetoner Tbk BUDI √ √ -

15 Indo Acitama Tbk SRSN √ - √

16 Inti Keramika Alam Asri Industri Tbk IKAI √ - √

17 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP √ √ √ √ 18 Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk ISSP √ √ -

19 Arwana Citra Mulia Tbk ARNA √ - √

20 PT Lion Metal Works Tbk LION √ √ √ √

21 Barito Pasific Tbk BRPT √ - √

22 Keramika Indonesia Assosiasi Tbk IKAI √ - √

23 PT Mustika Ratu Tbk MRAT √ √ √ √

24 PT Semen Indonesia (Persero) SMGR √ √ √ √

25 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO √ - √

26 PT Selamat Sempurna SMSM √ √ √ √

27 Mulia Industrindo Tbk MLIA √ √ -

28 Pelat Timah Nusantara Tbk NIKL √ √ -

29 Alumdo Light Metal Industry Tbk ALMI √ √ -


(13)

Tabel 3.3.

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel

No Nama Perusahaan Kode

1. PT. Astra Otoparts Tbk AUTO

2. PT. Sepatu Bata Tbk BATA

3. PT. Delta Djakarta Tbk DLTA

4. PT. Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR 5. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP

6. PT. Lion Metal Works Tbk LION

7. PT. Mustika Ratu Tbk MRAT

8. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR

9. PT. Selamat Sempurna SMSM

10. PT. Tempo Scan Pasific Tbk TSPC

3.7. Jenis Data Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu sumber data diperoleh tidak langsung dari objeknya, tetapi dari sumber lain melalui tulisan (jurnal-nurnal penelitian terdahulu), mendownload laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alasan peneliti menggunakan data sekunder karena : 1) lebih mudah diperoleh, 2) menghemat waktu dan biaya. Sumber data yang didapat berasal dari website masing-masing perusahaan manufaktur pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

3.8. Metode Pengumpulan Data 3.8.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain


(14)

modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, penyebaran data melalui perhitungan rata-rata, standar deviasi, dan perhitungan prosentase (Sugiyono, 2012).

3.8.2. Uji Asumsi Klasik 1. Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen memiliki distribusi normal atau tidak (Kuncoro, 2001). Pengambilan keputusan mengenai normalitas adalah sebagai berikut :

d. Jika Asymp. Sig. < 0,05 maka distribusi data tidak normal e. Jika Asymp. Sig. > 0,05 maka distribusi data normal 2. Multikolinieritas

Multikolinearitas adalah adanya hubungan linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas (Ghozali, 2012). Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Cara mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan mengamati nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Batas VIF adalah 10 dan nilai dari Tolerance adalah 0,1. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance kurang dari 0,1 maka terjadi multikolinearitas.

3. Heteroskedastisitas

Pendeteksian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot atau uji Glejser. Uji Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel


(15)

independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas (Ghozali, 2012). 4. Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik hitung Durbin Watson pada perhitungan regresi dengan statistik tabel Durbin Watson pada tabel. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a. Jika 0 < DW <DL, maka terjadi autokorelasi positif

b. Jika DL < DW < DU, maka ragu-ragu terjadi autokorelasi c. Jika DU < DW < 4-DU, maka tidak terjadi autokorelasi d. Jika 4-DU < DW < 4-DL, maka ragu-ragu terjadi autokorelasi e. Jika DW > 4-DL, maka terjadi autokorelasi negatif.

Dimana :

DL = batas bawah DW DU = batas atas DW

3.8.3. Persamaan Regresi Linier Berganda

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda adalah teknik statistik yang digunakan untuk meramal bagaimana keadaan atau pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut.


(16)

Dimana :

Y : Nilai Pemegang Saham

α : Konstanta

b1, b2 : Koefisien Regresi X1 : Aliran Kas Bebas X2 : Keputusan Pendanaan

ε : Standar Error

3.8.4. Pengujian Hipotesis 1. Uji F – Statistik

Uji statistik F digunakan untuk menguji apabila variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan dengan variabel dependen. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah pengujian hipotesis null (H0) yang menyatakan tidak terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan sebaliknya.

2. Uji t – Statistik

Uji t statistik dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen (aliran kas bebas dan keputusan pendanaan) terhadap variabel dependen (nilai pemegang saham). Pengujian melalui regresi yang menggunakan program SPSS dengan membandingkan tingkat signifikansi (Sig t) masing-masing


(17)

Apabila tingkat signifikansi (Sig t) lebih kecil daripada α = 5%, maka hipotesisnya diterima yang artinya variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependennya. Sebaliknya apabila tingkat

signifikansinya (Sig t) lebih besar daripada α = 5%, maka hipotesisnya tidak

diterima yang artinya variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.


(18)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Aliran Kas Bebas

Aliran kas bebas merupakan kas perusahaan yang dapat didistribusikan kepada kreditur atau pemegang saham yang tidak digunakan untuk modal kerja atau investasi pada aset tetap. Kas tersebut biasanya menimbulkan konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Manajer lebih menginginkan dana tersebut diinvestasi lagi pada proyek-proyek yang dapat menghasilkan keuntungan karena akan meningkatkan insentif yang mereka terima, sedangkan pemegang saham mengharapkan sisa dana tersebut dibagikan sehingga akan menambah kesejahteraan mereka.

4.2. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan merupakan keputusan yang berkaitan dengan jumlah dana yang disediakan perusahaan, baik yang bersifat utang atau modal sendiri. Keputusan pendanaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Debt to Equity Ratio (DER), dimana rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas. keputusan pendanaan yang menggunakan pendanaan melalui ekuitas lebih banyak daripada pendanaan melalui hutang karena dengan menggunakan pendanaan melalui ekuitas lebih banyak dapat meningkatkan nilai perusahaan.


(19)

Nilai pemegang saham merupakan nilai ekuitas yang menjadi bagian dari nilai perusahaan. Nilai pemegang saham merupakan nilai perusahaan dikurangi hutang. Bahwa salah satu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui dividen dan meningkatkan harga saham.

4.4. Persamaan Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh aliran kas bebas dan keputusan pendanaan terhadap nilai pemegang saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka dilakukan analisis regresi linier berganda. Dari pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1.

Persamaan Regresi Linier Berganda

Dari tabel diatas diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = 0,829 – 0,219X1 - 0,327X2

Dari hasil persamaan regresi linier berganda tersebut masing-masing variabel dapat diinterpretasikan nilai taksirannya dengan nilai pemegang saham sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 0,829 mengandung arti bahwa ketika aliran kas bebas dan keputusan pendanaan bernilai nol (0) dan tidak mengalami perubahan, maka nilai pemegang saham akan bernilai sebesar 0,829 rupiah.


(20)

b. Nilai variabel X1 yaitu aliran kas bebas memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,219 artinya jika aliran kas bebas meningkat satu rupiah sementara keputusan pendanaan konstan, maka nilai pemegang saham akan menurun sebesar 0,219 rupiah.

c. Nilai variabel X2 yaitu keputusan pendanaan memiliki koefisien regresi sebesar -0,327 mengandung arti bahwa ketika keputusan pendanaan meningkat satu rupiah, sementara aliran kas bebas konstan, maka nilai pemegang saham akan menurun sebesar 0,327 rupiah.

4.5. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk melihat kekuatan dan arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam hal ini untuk mengetahui kekuatan hubungan yang terjadi antara aliran kas bebas dan keputusan pendanaan dengan nilai pemegang saham. Untuk mengetahui tingkat keeratan antara variabel bebas dengan variabel terikat tersebut, digunakan kriteria sebagai berikut:

Tabel 4.2.

Interpretasi Koefisien Korelasi

Nilai Korelasi Tingkat Hubungan

0,800 - 1,00 Sangat Kuat

0,600 - 0,799 Kuat

0,400 - 0,599 Cukup Kuat

0,200 - 0,399 Rendah

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh hasil analisis korelasi sebagai berikut:


(21)

Tabel 4.3. Hasil Analisis Kolerasi

Berdasarkan tabel output di atas, diperoleh informasi bahwa nilai koefisien korelasi yang diperoleh antara aliran kas bebas dan keputusan pendanaan dengan nilai pemegang saham sebesar 0,735. Nilai korelasi bertanda positif, yang menunjukan bahwa hubungan yang terjadi antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah searah. Dimana semakin tinggi aliran kas bebas dan keputusan pendanaan, maka akan diikuti pula oleh semakin tingginya nilai pemegang saham. Berdasarkan interpretasi koefisien korelasi berdasarkan Sugiyono;2010, nilai korelasi sebesar 0,735 termasuk dalam kategori hubungan yang kuat, berada dalam kelas interval 0,600 – 0,799.

4.6. Uji F – Statistik

Tabel 4.4.


(22)

Dari hasil pengujian hipotesis simultan (uji F) di atas, diperoleh nilai F-hitung sebesar 27,587. Nilai ini akan ini akan dibandingkan dengan nilai F-tabel

pada tabel distribusi F. Dengan α=0,05, db1=2 dan db2=47, diketahui bahwa nilai

F-tabel sebesar 3,195. Dari nilai-nilai di atas terlihat bahwa nilai F-hitung yang diperoleh sebesar 27,587 > F-tabel 3,195, sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya secara simultan aliran kas bebas dan keputusan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap nilai pemegang saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

4.7. Uji t – Statistik

4.7.1. Aliran Kas Bebas Terhadap Nilai Pemegang Saham Tabel 4.5.

Pengujian Hipotesis Parsial X1 dan X2

Dari tabel output di atas terlihat bahwa nilai t-hitung yang diperoleh variabel aliran kas bebas (X1) adalah sebesar -3,289. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t-tabel pada tabel distribusi t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=50-2-1= 47,


(23)

diperoleh nilai t-tabel untuk pengujian satu pihak sebesar 2,012. Dari nilai-nilai di atas terlihat bahwa nilai t-hitung yang diperoleh -3,289 dan nilai t-tabel 2,012 maka t-hitung 3289 > dari t-tabel 2012, sehingga sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa Ha diterima, artinya secara parsial aliran kas bebas (X1) berpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham (Y) di Bursa Efek Indonesia. 4.7.2. Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham

4.7.2.1. Pengujian Hipotesis Parsial X2

Dari tabel output di atas terlihat bahwa nilai t-hitung yang diperoleh variabel keputusan pendanaan (X2) adalah sebesar -3,430. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t-tabel pada tabel distribusi t. Dengan α=0,05, df=n -k-1=50-2-1= 47, diperoleh nilai t-tabel untuk pengujian satu pihak sebesar 1,678. Dari nilai-nilai di atas terlihat bahwa nilai t-hitung yang diperoleh -3,430 dan nilai t-tabel 2,012 maka t-hitung 3430 > dari t-tabel 2012, sehingga sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa Ha diterima, artinya secara parsial keputusan pendanaan (X2) berpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham (Y) di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan hasil uji regresi bahwa hipotesa pertama aliran kas bebas berpengaruh terhadap nilai pemegang saham, hipotesa kedua keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai pemegang saham dan hipotesa ketiga aliran kas bebas dan keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai pemegang saham. Hipotesa pertama menunjukkan bahwa aliran kas bebas berpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham. Secara teori aliran kas bebas yang tinggi mengindikasikan kinerja perusahaan yang tinggi sehingga nilai perusahaan akan


(24)

meningkat. Pengaruh negatif aliran kas bebas terhadap nilai pemegang saham dalam penelitian ini disebabkan adanya kekhawatiran dari pemegang saham bahwa aliran kas bebas yang ada di perusahaan akan digunakan oleh manajemen untuk melakukan tindakan opportunistic guna memperkaya diri sendiri. Berdasarkan pembahasan tersebut, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Metha dan barbara (2010) yang menyatakan bahwa aliran kas bebas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai pemegang saham.

Hipotesa kedua menunjukkan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham. Secara teori hutang akan mengendalikan manajer untuk mengurangi tindakan keuntungan dan kinerja perusahaan menjadi lebih efisien sehingga penilaian investor terhadap perusahaan akan meningkat. Berdasarkan penelitian Rifan Haryadi (2014) pengaruh negatif keputusan pendanaan terhadap nilai pemegang saham dalam penelitian ini disebabkan tidak adanya kekhawatiran dari pemegang saham bahwa keputusan pendanaan yang ada di perusahaan digunakan oleh manajemen supaya kinerja perusahaan lebih efisien dan efektif. Berdasarkan pembahasan tersebut, hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Metha dan barbara (2010) yang menyatakan bahwa keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai pemegang saham.

Hipotesa ketiga menunjukkan bahwa aliran kas bebas dan keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai pemegang saham. Hal ini mengindikasikan bahwa aliran kas bebas dan keputusan pendanaan memiliki peranan dalam mengukur kinerja perusahaan. Pengaruh postif aliran kas bebas dan keputusan pendanaan terhadap nilai pemegang saham dalam penelitian ini


(25)

disebabkan tidak adanya kekhawatiran dari pemegang saham bahwa aliran kas bebas perusahaan digunakan untuk kesejahteraan bersama dan keputusan pendanaan di perusahaan mampu dijalankan oleh manajemen perusahaan dengan baik. Berdasarkan pembahasan tersebut, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Metha dan barbara (2010) yang menyatakan bahwa aliran kas bebas dan keputusan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai pemegang saham.

Dari hasil penelitian terlihat bahwa besarnya persentase pengaruh variabel independen terhadap dependen dapat dilihat dari R-square, yaitu sebesar 0,540 . dengan demikian aliran kas bebas (X1) dan keputusan pendanaan (X2) berpengaruh sebesar 54% terhadap nilai pemegang saham (Y) perusahaan manufaktur yang listing di BEI Periode 2008-2012. Sedangkan sisanya sebesar 46% merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti.


(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara parsial, aliran kas bebas memberikan pengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham.

2. Secara parsial, keputusan pendanaan memberikan pengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham.

3. Secara simultan, aliran kas bebas dan keputusan pendanaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai pemegang saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aliran kas bebas dan keputusan-keputusan pendanaan yang diputuskan oleh perusahaan sebagai referensi yang tepat dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi pada saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Disamping itu investor juga harus mempertimbangkan faktor lain seperti kondisi ekonomi, peraturan pemerintah dan persaingan perusahaan domestik dan asing yang terjadi serta faktor-faktor eksternal yang lain karena hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi nilai pemegang saham.


(27)

5.2. Saran

1. Hendaknya perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih memperjelas mengenai pembuatan dan peng-input-tan data pada laporan keuangan, sehingga para share holders, mahasiswa, dan peneliti tidak mengalami kesusahan dalam melakukan penelitian.

2. Adanya Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan standar umum yang berlaku dalam penggunaan satuan didalam laporan keuangan bagi setiap perusahaan, mulai dari mata uang, susunan yang sistematis, dan grafik yang diformat, tetapi tidak mengesampingkan keakuratan dan kelengkapan data.


(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Laporan Arus Kas

2.1.1. Pengertian dan Tujuan Laporan Arus Kas

Terdapat lima komponen laporan keuangan yang wajib disampaikan oleh perusahaan setiap tahunnya. Diantaranya laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas pemilik, laporan posisi keuangan, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan arus kas dapat menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode tertentu.

Menurut PSAK No. 2 Tahun 2009 laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menginformasikan jumlah arus kas masuk dan arus kas keluar atau sumber dan pemakaian kas dalam suatu perusahaan. Arus kas masuk (cash inflow) merupakan kegiatan yang mengakibatkan kas perusahaan mengalami kenaikan. Sedangkan arus kas keluar (cash outflow) merupakan kegiatan yang mengakibatkan kas perusahaan mengalami pernurunan.

Menurut Kieso et al. (2011), definisi laporan arus kas adalah :

The statement of cash flows is a primary statement that reports the cash receipts, cash payment and net change resulting from the operating,

investing and financial activities of an enterprise during a period

Menyatakan bahwa laporan arus kas merupakan suatu laporan yang menyajikan informasi mengenai penerimaan kas, pengeluaran kas dan kas bersih


(29)

hasil dari kegiatan operasi, kegiatan investasi dan kegiatan pendanaan selama periode tertentu.

Menurut Wibowo dan Abubakar Arif (2003) tujuan laporan arus kas adalah untuk:

a. Menyediakan informasi yang relavan mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas bagi investor dan kreditor.

b. Membantu pembaca laporan keuangan dalam memperkirakan perbedaan antara laba bersih (net income) dengan penerimaan serta pengeluaran kas terkait dengan pendapatan tersebut.

c. Membantu menemukan pengaruh transaksi kas dan non kas dari aktivitas pendanaan dan investasi terhadap posisi keuangan suatu entitas.

Sedangkan tujuan laporan arus kas menurut SPAK No. 2 Tahun 2009 adalah :

Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lainnya, maka laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan pengguna untuk :

1. Mengevaluasi perubahan aset neto entitas.

2. Struktur keuangannya (termasuk likuiditas dan solvabilitas).

3. Kemampuannya mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka menyesuaian terhadap keadaan dan peluangan yang berubah. 2.1.2 Penyajian Laporan Arus Kas

Dalam penyajian laporan arus kas, penerimaan kas dan pengeluaran kas dibagi menjadi tiga aktivitas yaitu:

1. Aktivitas Operasi

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas


(30)

pendanaan. Karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi neto. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:

a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa. b. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan pemberian jasa. c. Pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan. d. Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi dan pendapatan. 2. Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta investasi lainnya yang tidak termasuk setara kas. Aktivitas investasi adalah penting karena arus kas tersebut mencerminkan pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh dari aktivitas investasi adalah :

a. Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak terwujud dan aset jangka panjang.

b. Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak berwujud dan aset jangka panjang.

c. Pembayaran kas untuk membeli instrumen utang atau instrumen ekuitas entitas lain.

d. Penerimaan kas dari penjualan instrumen utang atau instrument ekuitas entitas lain.


(31)

3. Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Aktivitas pendanaan penting karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas. Beberapa contoh dari aktivitas pendanaan :

a. Penerimaan kas dari penerbitan saham atau instrumen modal lain.

b. Pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham entitas.

c. Penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang lainnya.

d. Pelunasan pinjaman. 2.2. Aliran Kas Bebas

2.2.1. Pengertian Aliran Kas Bebas

Menurut Jensen (1986), free cash flow adalah kelebihan kas yang diperlukan untuk mendanai semua proyek yang memiliki net present value positif setelah membagi dividen. Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2006), kas yang tersedia untuk didistribusikan kepada seluruh investor setelah perusahaan menempatkan seluruh investasinya pada aktiva tetap, produk-produk baru dan modal kerja yang dibutuhkan untuk mempertahankan operasi yang berjalan.

Menurut Ross et al. (2000) mendefinisikan bahwa free cash flow

merupakan kas perusahaan yang dapat didistribusikan kepada para kreditor atau pemegang saham yang tidak diperlukan untuk modal kerja atau investasi pada


(32)

pemegang saham. Manajer lebih menginginkan dana tersebut diinvestasi lagi pada proyek-proyek yang dapat menghasilkan keuntungan karena akan meningkatkan insentif yang mereka terima, sedangkan pemegang saham mengharapkan sisa dana tersebut dibagikan sehingga akan menambah kesejahteraan mereka.

Menurut Penman (2001:310) menyatakan bahwa arus kas bebas merupakan kas bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan yang menentukan kemampuan perusahaan untuk membayar klaim utang dan ekuitas.

Sedangkan menurut Brigham dan Ehrhardt (2002:46) mendefinisikan arus kas bebas sebagai berikut:

free cash flow is the cash actually available for distribution to investors after the company has made all the investment in fixed assets and working

capitals necessary to stain ongoing operations

Menyatakan bahwa aliran kas bebas merupakan kas yang tersedia untuk dibagikan kepada para investor setelah perusahaan membiayai seluruh investasi dalam aset tetap dan modal kerja yang diperlukan untuk kegiatan operasi yang sedang berlangsung.

Jadi dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aliran kas bebas merupakan kelebihan atau sisa kas yang dimiliki perusahaan untuk membeli tambahan investasi, melunasi hutang, membeli treasury stock dan membayar dividen pada investor dengan dana yang tidak digunakan untuk modal kerja atau investasi pada aset.


(33)

2.2.2. Perhitungan Aliran Kas Bebas

Aliran Kas Bebas dihitung dengan menggunakan rumus Ross et al (2000), yaitu :

Ekuitas

Bersih

Kerja

Modal

-Modal

n

Pengeluara

-Operasi

Kas

Aliran

=

Bebas

Kas

Aliran

Aliran Kas Bebas dihitung dengan menggunakan rumus Brigham dan Houston (2006), yaitu:

Aliran Kas Bebas = Laba Operasi Bersih Setelah Pajak - Investasi bersih pada modal operasi

Dimana :

Laba Operasi Bersih Setelah Pajak = Laba Sebelum Bunga Dan Pajak (1-Tarif pajak) Investasi pada modal operasi = Total modal operasi tahun ini – dengan total modal operasi tahun sebelumnya.

2.3. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan perusahaan akan mempengaruhi struktur modal perusahaan. Sumber pendanaan ini dapat diperoleh dari modal internal mapun modal eksternal. Sumber dana internal biasanya berasal dari laba ditahan, sedangkan sumber dana eksternal berasal dari kreditur dan pemegang saham.

Menurut Kasmir (2010:6) keputusan pendanaan adalah sebagai berikut: “Keputusan pendanaan merupakan keputusan yang berkaitan dengan jumlah

dana yang disediakan perusahaan, baik yang bersifat utang atau modal sendiri”.

Keputusan pendanaan ditinjau dari jangka waktunya dapat dibedakan menajadi dua macam yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Keputusan jangka


(34)

panjang akan membawa dampak pada struktur modal (capital struktur) perusahaan. Struktur modal adalah perbandingan antara utang perusahaan dengan modal sendiri (I Made Sudana, 2011:3).

Keputusan pendanaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Debt to Equity Ratio (DER), dimana rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas. keputusan pendanaan yang menggunakan pendanaan melalui ekuitas lebih banyak daripada pendanaan melalui hutang karena dengan menggunakan pendanaan melalui ekuitas lebih banyak dapat meningkatkan nilai perusahaan (Wijaya dan Wibawa, 2010).

2.4. Nilai Perusahaan

2.4.1. Pengertian Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham, semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan dan manajemen aset.

Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar. Karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai nilai


(35)

perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya kepada para professional. Para professional diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris.

Samuel (2000) menjelaskan bahwa enterprise value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan Wahyudi (2005) menyebutkan bahwa nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli andai perusahaan tersebut di jual.

Morck dkk (1998), Mc Connell dan Servaes (1990), Steiner (1996), Cho (1998), Itturiaga dan Sanz (1998), Mark dan Li (2000) dalam Suranta dan Machfoedz (2003) menyatakan bahwa hubungan struktur kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan merupakan hubungan monotonik. Hubungan non-monotonik antara kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan di sebabkan adanya insentif yang dimiliki oleh manajer dan mereka cenderung berusaha untuk melakukan persejajaran kepentingan dengan outside owners dengan cara meningkatkan kepemilikan saham mereka jika nilai perusahaan yang berasal dari investasi meningkat. Wennerfield dkk (1998) di dalam Suranta dan Machfoedz

(2003) menyimpulkan bahwa Tobin’s Q dapat digunakan sebagai alat ukur dalam

menentukan kinerja perusahaan.

Menurut Fama (1978) dalam Untung Wahyudi et al, (2006), nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui


(36)

indicator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

2.4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan 2.4.2.1. Price Earning Ratio (PER)

a. Pengertian Price Earning Ratio (PER)

Price earning ratio menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Darmaji, 2001:139). Sedangkan menurut Ang (1997: 24), "Price earning ratio merupakan perbandingan antara harga pasar suatu saham dengan earning per share (EPS) dari saham yang bersangkutan".

Price earning ratio merupakan hubungan antara harga pasar saham dengan

earning per share saat ini yang digunakan secara luas oleh investor sebagai panduan umum untuk mengukur nilai saham (Garrison, 1998:788). Price earning ratio yang tinggi menunjukkan bahwa investor bersedia untuk membayar dengan harga saham premium untuk perusahaan.

Berdasarkan pendapat diatas pengertian price earning ratio yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rasio yang membandingkan antara harga saham per lembar saham biasa yang beredar dengan laba per lembar saham.

Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah : a. Tingkat pertumbuhan laba

b. Dividend payout ratio


(37)

b. Kegunaan dan Manfaat dari Price Earning Ratio

Kegunaan price earning ratio adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh earning per share nya. Makin besar price earning ratio suatu saham maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya. Angka rasio ini biasanya digunakan investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dimasa yang akan datang (Prastowo, 2002:96).

Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan tinggi biasanya mempunyai price earning ratio yang tinggi pula, dan hal ini menunjukkan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba di masa mendatang. Sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah cenderung mempunyai price earning ratio yang rendah pula. Semakin rendah price earning ratio suatu saham maka semakin baik atau murah harganya untuk diinvestasikan. price earning ratio

menjadi rendah nilainya bisa karena harga saham cenderung semakin turun atau karena meningkatnya laba bersih perusahaan. Jadi semakin kecil nilai price earning ratio maka semakin murah saham tersebut untuk dibeli dan semakin baik pula kinerja per lembar saham dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Semakin baik kinerja per lembar saham akan mempengaruhi banyak investor untuk membeli saham tersebut. Rumus yang digunakan untuk mengukur price earning ratio adalah sebagai berikut (Arifin, 2002: 87):

Saham

Per

Laba

Saham

Harga


(38)

2.4.2.2. Price Book Value (PBV)

Price Book Value (PBV) merupakan metode penilaian saham yang berdasarkan pada book value suatu saham. Book value adalah nilai buku yang diperoleh dari harga perolehan aset tetap dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Untuk mencari nilai book value, digunakan rumus sebagai berikut :

Beredar

Yang

Saham

Jumlah

Perusahaa

Suatu

Ekuitas

Total

BV

Selanjutnya, Arifin (2002:89) mendefinisikan nilai buku per lembar saham sebagai rasio untuk membandingkan harga pasar sebuah saham dengan nilai buku

(book value) sebenarnya. sementara Syamsudin (2007:75) menjelaskan bahwa pengertian Price Book Value adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi PBV, maka menunjukkan semakin besar kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan tersebut. Untuk perusahaan yang berjalan baik, umumnya rasio ini mencapai diatas satu, yang menujukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari bukunya (Jogiyanto, 2003:79). Rasio PBV dihitung dengan membagi nilai pasar dari saham dibagi dengan nilai buku dari ekuitas saat ini. Secara matematis PBV dapat ditulis:

lembar

per

ekuitas

buku

Nilai

saham

lembar

per

Harga

PBV

Untuk menentukan posisi saham menggunakan metode Price Book Value

tidak mencari nilai intrinsik dari saham yang diteliti, melainkan menghitung nilai PBV kemudian mengukur harga saham mahal atau murah dengan cut off 1 yang berarti jika nilai PBV diatas 1 berarti nilai pasar saham lebih besar dari nilai


(39)

bukunya (overvalued), sebaliknya jika nilai PBV dibawah 1 berarti nilai pasar saham lebih kecil dari nilai buku (undervalued).

Penentuan ini berdasarkan pada teori yang diungkapkan Husnan (2003:27)

“Untuk perusahaan-perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya rasio ini mencapai diatas atau yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di

perusahaan.”. Tandeilin (2010:323) juga mengungkapkan hal serupa “idealnya,

harga pasar saham bank jika dibandingkan nilai buku asetnya akan mendekati 1. Saham-saham yang mempunyai rasio harga/nilai buku yang rendah sebaiknya dibeli untuk memperoleh tingkat return yang lebih besar pada tingkat harga risiko

tertentu”.

2.5. Pengaruh Aliran Kas Terhadap Nilai Pemegang Saham

Yudianti (2005) menemukan bahwa aliran kas bebas positif dapat dipakai sebagai determinan nilai pemegang saham dengan mempertimbangkan faktor-faktor kontekstual set kesempatan investasi, manajemen laba, leverage, dan dividen. Set kesempatan investasi yang tinggi akan memperkuat hubungan aliran kas bebas dan nilai pemegang saham; manajemen laba yang tinggi (menaikkan maupun menurunkan) akan memperlemah hubungan aliran kas bebas dengan nilai pemegang saham; peningkatan utang akan memperkuat hubungan aliran kas bebas dengan nilai pemegang saham dan kebijakan pendistribusian dividen juga memperkuat hubungan aliran kas bebas dengan nilai pemegang saham. Nilai arus kas bebas berpengaruh secara signifikan terhadap nilai pemegang saham.


(40)

Walaupun penelitian ini tidak berhasil membuktikan arus kas bebas memiliki korelasi positif terhadap nilai pemegang saham, namun satu hal yang perlu diperhatikan adalah penelitian ini tidak seluruhnya mendukung peneliti terdahulu bahwa dividen memiliki korelasi positif terhadap nilai pemegang saham.

2.6.Pengaruh Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Menurut Brigham dan Houston (2001) dalam Wijaya dan Wibawa (2010), menyatakan bahwa peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar. Arie Afzal (2012) menyatakan bahwa keputusan pendanaan yang dilakukan perusahaan akan menaikkan nilai perusahaan. Keputusan pendanaan tersebut adalah menggunakan pendanaan melalui ekuitas yang lebih banyak daripada menggunakan pendanaan melalui hutang. Implikasi bagi perusahaan adalah perusahaan harus merencanakan untuk mengambil keputusan pendanaan yang menggunakan pendanaan melalui ekuitas lebih banyak daripada pendanaan melalui hutang karena dengan menggunakan pendanaan melalui ekuitas lebih banyak dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Metha Arieska dan Barbara Gunawan (2010) menunjukkan keputusan pendanaan tidak berpengaruh siginifikan terhadap nilai pemegang saham. Secara teori hutang mengendalikan manager untuk mengurangi tindakan keuntungan dan kinerja perusahaan menjadi lebih efisien sehingga investor terhadap perusahaan akan meningkat. Hasil yang tidak signifikan dalam penelitian disebabkan adanya kekhawatiran dari investor bahwa peningkatan hutang akan menyebabkan


(41)

perusahaan mengalami debt default dan meningkatkan resiko kebangkrutan. Sedangkan penelitian Wijaya dan Wibawa (2010), Wahyudi dan Pawestri (2006) dan Hasnawati (2005) sama-sama menemukan bukti bahwa keputusan pendanaan mempengaruhi nilai perusahaan secara positif.

2.7.Nilai Pemegang Saham

Salah satu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai pemegang saham. Nilai pemegang saham merupakan nilai ekuitas yang menjadi bagian dari nilai perusahaan. Nilai pemegang saham merupakan nilai perusahaan dikurangi hutang. Penman (2004:43) menyatakan bahwa salah satu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui dividen dan meningkatkan harga saham. Selanjutnya dalam rangka untuk pembatasan pada studi ini, maka nilai pemegang saham merupakan peningkatan atau penurunan harga pasar saham yang beredar dibandingkan dengan nilai buku per lembar saham.

Dalam rangka untuk kepentingan studi ini batasan nilai pemegang saham mengikuti Brigham (1999) dalam Tarjo (2008), yaitu nilai yang diberikan oleh pelaku pasar saham terhadap kinerja perusahaan. Nilai tersebut merupakan apresiasi pasar saham jika harga saham di atas nilai buku per lembar saham. Sebaliknya nilai tersebut merupakan depresiasi pasar saham jika harga saham di bawah nilai buku per lembar saham.

Dalam studi ini ukuran nilai pemegang saham dengan menggunakan nilai pasar saham terhadap nilai buku saham. Nilai perusahaan yang juga nilai pemegang saham dalam bentuk harga saham. Harga saham perusahaan merupakan


(42)

reaksi pasar terhadap keseluruhan kondisi perusahaan yang juga merupakan sebagai cerminan nilai pemegang saham yang diwujudkan dalam bentuk harga saham.

2.8.Penelitian Pendahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian

1 Dini Rosdini (2009)

Pengaruh Free Cash Flow Terhadap

Dividend Payout Ratio

Free cash flow

berpengaruh

Terhadap dividend payout ratio

2 Hendro Sasongko (2012)

Analisis Pengaruh Aliran Kas Bebas Terhadap Nilai Pemegang Saham

Aliran kas bebas positif tidak berpengaruh terhadap penciptaan nilai pemegang saham,

sedangkan aliran kas bebas negatif memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai pemegang saham

3 Niken Nurdiana (2007)

Analisis Pengaruh Variabel Free Cah Flow, Kepemilikan Manajerial dan Return on Asset Terhadap Kebijakan Deviden

Variabel Free Cash Flow,

Kepemilikan Manajerial dan Return on Asset

secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap deviden. Secara parsial, hanya variabel

free cash flow yang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden.

4 Michael C. Jensen (1986)

Agency Cost of Free Cash Flow, Corporate Finance, And Take Overs

Ketika Perusahaan Memiliki kelebihan kas maka yang dibutuhkan adalah mendanai proyek yang memiliki NPV positif. Tetapi, lebih baik bagi manajer untuk

mengembalikan kelebihan kas kepada pemegang saham dalam bentuk


(43)

dividen guna

memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Hal tersebut menunjukkan bahwa dividen dapat mengurangi agency cost karena mengurangi free cash flow yang tersedia bagi manajer.

5 Metha Arieska dan Barbara Gunawan (2010)

Pengaruh Aliran Kas Bebas dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham dengan Set Kesempatan Investasi dan Dividen Sebagai Variabel Moderasi

1) Aliran kas bebas berpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham, 2) Keputusan pendanaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pemegang saham, 3) Aliran kas bebas dan keputusan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai pemegang saham.

Sumber :berbagai peneliti

2.9.Kerangka Konseptual

Untuk alasan-alasan yang jelas, karakteristik perusahaan terutama karakteristik keuangan dan operasinya selalu merupakan dasar penting untuk pengambilan keputusan pendanaan. Karakteristik keuangan perusahaan biasanya dapat dilihat dalam empat kategori yaitu, karakteristik likuiditas, karakteristik leverage, karakteristik profibilitas dan karakteristik aktivitas (Agnes Sawir 2004:101).

Keputusan pendanaan mempengaruhi perilaku manajer dalam situasi tertentu, perilaku ini mempengaruhi nilai dari sebuah perusahaan. Ukuran kinerja keuangan yang dihitung sebagai aliran kas operasional dikurangi belanja modal. Arus kas bebas menggambarkan kas yang mampu dihasilkan perusahaan setelah


(44)

mengeluarkan sejumlah uang untuk menjaga atau mengembangkan asetnya. Arus kas bebas penting karena memungkinkan perusahaan memanfaatkan peluang yang bisa meningkatkan nilai pemegang saham.

Menurut Brigham dan Houston (2001), peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di massa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar.

Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar. Karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Faktor-faktor terbentuknya nilai perusahaan digambarkan dalam tampilan berikut :

Gambar 2.1.

Terbentuknya Nilai Perusahaan Faktor Pasar:

1. Kondisi ekonomi 2. Peraturan pemerintah 3. Persaingan (domestik dan

asing) Faktor Perusahaan :

1. Operasi (pendapatan dan beban)

2. Keputusan pendanaan 3. Keputusan investasi 4. Kebijakan deviden

Faktor Investor :

1. Pendapatan/tabungan 2. Usia/gaya hidup 3. Tingkat bunga 4. Preferensi risiko

Arus kas bersih Tingkat imbal hasil


(45)

Bahwa ramai atau lesunya pasar sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, peraturan pemerintah dan iklim persaingan (baik domestik maupun asing).

Kondisi pasar tentu akan mempengaruhi kinerja perusahan secara internal dan juga tanggapan para investor. Kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja operasi, pendanaan, investasi dan kebijakan dividen yang menentukan besarnya arus kas yang dihasilkan.

Gambar 2.2. Kerangka Konseptual 2.10. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: Hasil penelitian Yudianti (2003) dalam Wardani dan Siregar (2009) menyatakan bahwa aliran kas bebas positif berpengaruh positif terhadap nilai pemegang saham secara signifikan. Namun, aliran kas bebas negatif tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pemegang saham. Penelitian Wardani dan Siregar (2009) juga menyatakan bahwa aliran kas bebas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai pemegang saham. Tujuan dari organisasi komersial adalah memaksimalkan nilai pemegang saham melalui dividen dan kenaikan harga saham. Aliran kas bebas yang tinggi mengindikasikan kinerja perusahaan yang tinggi. Aliran kas bebas yang tinggi juga menggambarkan akan adanya pertumbuhan penciptaan kas di masa depan. Kinerja perusahaan yang tinggi akan

X1= Aliran Kas Bebas

X2 = Keputusan Pendanaan


(46)

meningkatkan nilai pemegang saham yang diwujudkan dalam bentuk return yang lebih tinggi melalui dividen, harga saham, atau laba ditahan untuk diinvestasikan dimasa yang akan datang. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ha1 : Aliran kas bebas berpengaruh terhadap nilai pemegang saham.

Peningkatan pendanaan melalui utang merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi biaya keagenan. Hutang dapat mengendalikan manajer untuk mengurangi tindakan keuntungan dan kinerja perusahaan menjadi lebih efisien sehingga penilaian investor terhadap perusahaan akan meningkat. Penelitian yang dilakukan De Angelo & Masulis (1980); (Stulz 1990); McConnel dan Servaes (1995), Jung, Kim, Stulz (1996), Chen (2002) dalam Haruman (2008) serta Wijaya dkk. (2010) menyimpulkan bahwa financing berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis penelitian ini adalah:

Ha2 : Keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai pemegang saham. Aliran kas bebas dan keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai pemegang saham. Hal ini mengindikasikan bahwa aliran kas bebas dan keputusan pendanaan memiliki peranan dalam mengukur kinerja perusahaan. Pengaruh postif aliran kas bebas dan keputusan pendanaan terhadap nilai pemegang saham dalam penelitian ini disebabkan tidak adanya kekhawatiran dari pemegang saham bahwa aliran kas bebas perusahaan digunakan untuk kesejahteraan bersama dan keputusan pendanaan di perusahaan mampu dijalankan oleh manajemen perusahaan dengan baik. Berdasarkan pembahasan tersebut, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Metha dan barbara (2010) yang


(47)

menyatakan bahwa aliran kas bebas dan keputusan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai pemegang saham. Hipotesis penelitian ini adalah: Ha3 : Aliran kas bebas dan keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai


(48)

BAB I PENDAHULUAN

1.4.Latar Belakang

Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan bagi pemegang saham atau pemilik. Peningkatan nilai perusahaan dapat melalui peningkatan kemakmuran para pemegang saham. Dengan meningkatnya kemakmuran pemegang saham, maka terjadi peningkatan pada nilai pemegang saham.

Untuk menjalankan keputusan investasi dan operasional, perusahaan harus mencari sumber dana. Sumber dana tersebut terbagi jadi dua jenis yaitu sumber eksternal dan internal. Sumber dana eksternal merupakan sumber dana yang diperoleh dari luar perusahaan seperti utang bank, utang pihak ketiga atau penerbitan surat berharga. Sedangkan sumber dana internal berasal dari dalam perusahaan sendiri, seperti penambahan modal sendiri dan laba ditahan. Dalam pengambilan keputusan ini, perusahaan perlu memperhatikan dua hal penting yaitu mencari sumber dana yang murah dan tepat (Budi Herprasetyo 2009 :15). Kesalahan perusahaan dalam memilih sumber dana mengakibatkan biaya tinggi bagi perusahaan, maka beban pembayaran bunga pun menjadi naik.

Keputusan pendanaan mempengaruhi perilaku manajer dalam situasi tertentu, perilaku ini mempengaruhi nilai dari sebuah perusahaan. Rumus campuran pendanaan terbaik bagi perusahaan tertentu tidak diketahui dengan pasti. Namun, terdapat beberapa panduan kunci yang membantu pembuat


(49)

keputusan melaksanakan pembuatan keputusan yang menghasilkan nilai bagi pemegang saham.

Untuk mengevaluasi akuisisi yang prospektif perusahaan, pembeli harus memperkirakan arus kas masa depan yang diharapkan dapat ditambahkan dari akuisisi tersebut setelah dipotong pajak. Arus kas yang tersisa setelah dikurangkan dari pendapatan yang diharapkan dinamakan aliran kas bebas. Aliran kas bebas mencerminkan keleluasaan perusahaan dalam melakukan investasi tambahan, melunasi hutang, membeli saham treasury atau menambah likuiditas, sehingga aliran kas bebas yang tinggi mengindikasikan kinerja perusahaan yang tinggi. Kinerja dari perusahaan yang tinggi akan meningkatkan nilai pemegang saham yang diwujudkan dalam bentuk return yang tinggi melalui dividen, harga saham,atau laba ditahan untuk diinvestasikan di masa depan. Jadi jika aliran kas bebas tinggi, maka nilai pemegang saham juga akan tinggi.

Masalah keagenan dapat disebabkan oleh keberadaan aliran kas bebas. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan manajer. Pemegang saham menginginkan sisa dana tersebut dibagikan untuk meningkatkan kesejahteraannya sementara manajer berkeinginan dana yang ada digunakan untuk memperbesar perusahaan melebihi ukuran optimalnya sehingga mereka tetap melakukan investasi. Bagi pemegang saham, keputusan tersebut dinilai sebagai keputusan yang tidak berpihak kepada pemegang saham.

1.5.Perumusan Masalah

Kinerja perusahaan sebagai faktor penentu besarnya aliran kas yang dihasilkan perusahaan. Kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja


(50)

operasi, pendanaan, investasi dan kebijakan dividen. Dengan kinerja operasi, pendanaan, investasi dan kebijakan dividen yang baik, maka perusahaan mengalami peningkatan aliran kas. Sedangkan kinerja operasi, pendanaan, investasi dan kebijakan dividen yang buruk, maka perusahaan mengalami penurunan aliran kas. Maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah aliran arus kas bebas berpengaruh terhadap nilai pemegang saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai pemegang saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah aliran kas bebas dan keputusan pendanaan berpengaruh secara simultan terhadap nilai pemegang saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.6.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.6.1. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh aliran arus kas bebas terhadap nilai pemegang saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai pemegang

saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk mengetahui pengaruh aliran kas bebas dan keputusan pendanaan

terhadap nilai pemegang saham secara simultan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(51)

1.6.2. Manfaat Penelitian a) Bagi perusahaan

Perusahaan diharapkan dapat menyampaikan informasi mengenai kas yang dimiliki perusahaan dan pendanaan yang diperoleh atau digunakan perusahaan. Hal ini dilakukan agar informasi yang diberikan perusahaan di mata publik menjadi lebih baik dan dijadikan referensi oleh investor dalam pengambilan keputusan investasi.

b) Bagi Investor

Dalam mengambil keputusan, investor memiliki gambaran atau informasi yang cukup tentang kas yang dimiliki perusahaan dan pendanaan yang diperoleh atau digunakan perusahaan untuk dijadikan referensi sebagai pengambilan keputusan oleh investor. Dengan adanya informasi tersebut diharapkan investor menjadi tidak salah tafsir dalam pengambilan keputusan. c) Bagi Akademisi

Bagi peneliti yang akan datang sebaiknya menggunakan sampel lebih banyak yang benar-benar mempresentasikan seluruh perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Apabila diperlukan, tambahkan variabel independen lain yang sesuai dan mempengaruhi secara positif nilai pemegang saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga memperpanjang periode pengamatan sehingga dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya.


(52)

ABSTRAK

Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai pemegang saham, nilai pemegang saham merupakan nilai perusahaan dikurangi hutang. Dalam keputusan pendanaan yang diputuskan oleh manajemen, bahwa pendanaan perusahaan melalui ekuitas lebih banyak daripada menggunakan pendanaan melalui hutang. Sedangkan aliran kas bebas perusahaan dapat dipakai sebagai determinan nilai pemegang saham dengan mempertimbangkan faktor-faktor kontekstual set kesempatan investasi, manajemen laba, leverage dan dividen.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah aliran kas bebas dan keputusan pendanaan mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012. Sampel dalam penelitian ini memakai teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan berdasarkan kriteria – kriteria tertentu. Pengumpulan data yang dilakukan studi pustaka (Library Research).

Melalui media kepustakaan berupa buku-buku, jurnal-jurnal, Indonesian Capital Market Directory, dan literatur lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Kemudian analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, sedangkan hipotesis penelitian yang akan diuji menggunakan uji t dan uji F.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aliran kas bebas dan keputusan memiliki hubungan kuat terhadap nilai pemegang saham. Pada pengujian simultan (uji F) bahwa aliran kas bebas dan keputusan pendanaan berpengaruh dan signifikan terhadap nilai pemegang saham. Secara parsial (uji t) bahwa aliran kas berpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham dan keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham.

Kata Kunci : Aliran Kas Bebas, Keputusan Pendanaan dan Nilai Pemegang Saham


(53)

ABSTRACT

The company's goal is to maximize shareholder value, shareholder value is the value of the company reduced debt. In funding decisions are decided by the management that the company through equity financing more than the use of financing through debt. Meanwhile, the company's free cash flow can be used as a determinant of shareholder value by considering the contextual factors set of investment opportunities, earnings management, leverage and dividends.

The aim of this study was to test whether free cash flow and funding decisions capable of creating value for shareholders in companies listed on the Indonesia Stock Exchange. This research was conducted by using descriptive method, while the population in this study are manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period 2008-2012. The sample in this study using the technique of purposive sampling technique based on the criteria - certain criteria. Data collected literature (Library Research).

Through the medium of literature in the form of books, journals, Indonesian Capital Market Directory, and other literature related to the problems examined. Then the data analysis used in this study using multiple linear regression analysis, while the research hypothesis that will be tested using the t test and F test.

The results showed that the free cash flow and the decision to have a strong correlation to shareholder value. In the simultaneous test (F test) that free cash flow and funding decisions and significant impact on shareholder value. Partially (t test) that the cash flow negatively affect shareholder value and funding decisions negatively affect shareholder value.


(54)

SKRIPSI

PENGARUH ALIRAN KAS BEBAS DAN KEPUTUSAN PENDANAAN TERHADAP NILAI PEMEGANG SAHAM PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Oleh :

YUNI WAHYUNINGSIH 100503085

PROGRAM STUDI S1 AKUTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016


(55)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : YUNI WAHYUNINGSIH

NIM : 100503085

PROGRAM STUDI : S1 Akuntansi

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH ALIRAN KAS BEBAS DAN

KEPUTUSAN PENDANAAN TERHADAP NILAI PEMEGANG SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Tanggal ...2016 Ketua Departemen Akuntansi

(Dr. Syafruddin Ginting, SE., MAFIS, Ak)

Tanggal ...2016 Dekan


(56)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

NAMA : YUNI WAHYUNINGSIH

NIM : 100503085

PROGRAM STUDI : S1 Akuntansi

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH ALIRAN KAS BEBAS DAN

KEPUTUSAN PENDANAAN TERHADAP NILAI PEMEGANG SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Medan, ... 2016 Menyetujui

Pembimbing


(57)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

Telah diuji pada

Tanggal 2016

PANITIA PENGUJI SKRIPSI

Koordinator : Drs. M. Utama Nst, MM, Ak. Anggota I : Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak.


(58)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH ALIRAN KAS BEBAS DAN KEPUTUSAN PENDANAAN TERHADAP NILAI PEMEGANG SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 2016

Yuni Wahyuningsih NIM : 100503085


(59)

ABSTRAK

Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai pemegang saham, nilai pemegang saham merupakan nilai perusahaan dikurangi hutang. Dalam keputusan pendanaan yang diputuskan oleh manajemen, bahwa pendanaan perusahaan melalui ekuitas lebih banyak daripada menggunakan pendanaan melalui hutang. Sedangkan aliran kas bebas perusahaan dapat dipakai sebagai determinan nilai pemegang saham dengan mempertimbangkan faktor-faktor kontekstual set kesempatan investasi, manajemen laba, leverage dan dividen.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah aliran kas bebas dan keputusan pendanaan mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012. Sampel dalam penelitian ini memakai teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan berdasarkan kriteria – kriteria tertentu. Pengumpulan data yang dilakukan studi pustaka (Library Research).

Melalui media kepustakaan berupa buku-buku, jurnal-jurnal, Indonesian Capital Market Directory, dan literatur lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Kemudian analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, sedangkan hipotesis penelitian yang akan diuji menggunakan uji t dan uji F.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aliran kas bebas dan keputusan memiliki hubungan kuat terhadap nilai pemegang saham. Pada pengujian simultan (uji F) bahwa aliran kas bebas dan keputusan pendanaan berpengaruh dan signifikan terhadap nilai pemegang saham. Secara parsial (uji t) bahwa aliran kas berpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham dan keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham.

Kata Kunci : Aliran Kas Bebas, Keputusan Pendanaan dan Nilai Pemegang Saham


(60)

ABSTRACT

The company's goal is to maximize shareholder value, shareholder value is the value of the company reduced debt. In funding decisions are decided by the management that the company through equity financing more than the use of financing through debt. Meanwhile, the company's free cash flow can be used as a determinant of shareholder value by considering the contextual factors set of investment opportunities, earnings management, leverage and dividends.

The aim of this study was to test whether free cash flow and funding decisions capable of creating value for shareholders in companies listed on the Indonesia Stock Exchange. This research was conducted by using descriptive method, while the population in this study are manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period 2008-2012. The sample in this study using the technique of purposive sampling technique based on the criteria - certain criteria. Data collected literature (Library Research).

Through the medium of literature in the form of books, journals, Indonesian Capital Market Directory, and other literature related to the problems examined. Then the data analysis used in this study using multiple linear regression analysis, while the research hypothesis that will be tested using the t test and F test.

The results showed that the free cash flow and the decision to have a strong correlation to shareholder value. In the simultaneous test (F test) that free cash flow and funding decisions and significant impact on shareholder value. Partially (t test) that the cash flow negatively affect shareholder value and funding decisions negatively affect shareholder value.


(61)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan menyusun skripsi yang berjudul

“PENGARUH ALIRAN KAS BEBAS DAN KEPUTUSAN PENDANAAN

TERHADAP NILAI PEMEGANG SAHAM PADA PERUSAHAAN

MENUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)”,

penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin meyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bentuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan selalu mencurahkan cinta kasih-Nya kepada Penulis.

2. Teristimewa untuk kedua Orang Tua tercinta Ayahanda Alm. Sukim, SST Telkom, MBA, Ibunda Hj. Putri Awan Hutagalung, S.K.M, M.Kes yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat kepada penulis sejak memulai perkuliahan hingga skripsi ini terselesaikan.

3. Adik tersayang yaitu Reza Faturohman yang telah memberikan perhatian, dukungan semangat serta kasih sayang dan doa yang tulus yang selalu dipanjatkan dan diberikan untuk kesuksesan dan kelancaran.

4. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(1)

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis, skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan hal-hal yang kurang berkenan di hati pembaca. Kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya skripsi ini di masa yang akan dating.

Akhir kata penulis mengharapkan agar laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis sendiri pada khususnya.

Medan, 2016 Penulis,

Yuni Wahyuningsih NIM : 100503085


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 2

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.2. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Laporan Arus Kas ... 6

2.1.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Arus Kas ... 6

2.1.2 Penyajian Laporan Arus Kas... 6

2.2. Aliran Kas Bebas ... 8

2.2.1 Pengertian Aliran Kas Bebas ... 8

2.2.2 Perhitungan Aliran Kas Bebas ... 10

2.3. Keptusan Pendanaan ... 10

2.4. Nilai Perusahaan ... 11

2.4.1 Pengertian Nilai Perusahaan ... 11

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan ... 13

2.4.2.1 Price Earning Ratio (PER) ... 13

2.4.2.2 Price Book Value (PBV) ... 15

2.5. Pengaruh Aliran Kas Terhadap Nilai Pemegang Saham ... 16

2.6. Pengaruh Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham ... 17

2.7. Nilai Pemegang Saham ... 18

2.8. Penelitian Pendahulu ... 19

2.9. Kerangka Konseptual ... 20

2.10. Hipotesis ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

3.1. Jenis Penelitian ... 25

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

3.3. Batasan Operasional ... 26

3.4. Definisi Operasional ... 26


(3)

3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 27

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

3.7. Jenis Data Sumber Data ... 30

3.8. Metode Pengumpulan Data ... 30

3.8.1 Statistik Deskriptif ... 30

3.8.2 Uji Asumsi Klasik ... 31

3.8.3 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 32

3.8.4 Pengujian Hipotesis... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 35

4.1. Gambaran Aliran Kas Bebas ... 35

4.2. Gambaran Keputusan Pendanaan ... 35

4.3. Gambaran Nilai Pemegang Saham ... 36

4.4. Persamaan Regresi Linier Berganda ... 36

4.5. Analisis Korelasi ... 37

4.6. Uji F – Statistik ... 38

4.7. Uji t – Statistik ... 39

4.7.1. Aliran Kas Bebas Terhadap Nilai Pemegang Saham ... 39

4.7.2. Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham ... 40

4.7.2.1. Pengujian Hipotesis parsial X2 ... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

5.1. Kesimpulan ... 43

5.2. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45


(4)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ... 19

Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 27

Tabel 3.2. Kriteria Sampel ... 29

Tabel 3.3. Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel ... 30

Tabel 4.1. Persamaan Regresi Linier Berganda ... 36

Tabel 4.2. Inter Pretasi Koefisien Korelasi ... 37

Tabel 4.3. Hasil Analisis Korelasi... 38

Tabel 4.4. Uji F - Statistik ... 38

Tabel 4.5. Pengujian Hipotesis Parsial X1 dan X2 ... 39


(5)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar 2.1. Terbentuknya Nilai Perusahaan ... 22 Gambar 2.2. Kerangka Konsep ... 23


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

Lampiran 1 Tabel Gambaran Variabel Aliran Kas Bebas ... 49 Lampiran 2 Tabel Gambaran Variabel Keputusan Pendanaan ... 50 Lampiran 3 Tabel Gambaran Nilai Pemegang Saham ... 51


Dokumen yang terkait

Pengaruh Arus Kas Bebas Dan Dividen Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 71 104

PENGARUH ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 15

Pengaruh aliran kas bebas dan keputusan Pendanaan terhadap nilai pemegang saham | Makalah Dan Jurnal Gratis

0 0 28

Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15

Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 4

Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 20

Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 4

Pengaruh Aliran Kas Bebas Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 3

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12