Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Faktor Kepribadian Terhadap Keberhasilan Usaha “Studi Kasus Pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat”

(1)

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN, FAKTOR KEPRIBADIAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA

“Studi Kasus Pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat”

Responden yang terhormat,

Perkenankanlah saya, Mahasiswa Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara, mengharapkan bantuan anda untuk dapat meluangkan waktu untuk mengisi/menjawab daftar pertanyaan di bawah ini dengan jujur dan sesuai dengan keadaan anda.

Data ataupun Informasi yang saudara/i berikan merupakan data yang sangat penting dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatiannya saudara/i saya ucapkan terima kasih.

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Umur : a. 21 – 30 Tahun

b. 30 – 40 Tahun

c. > 40 Tahun

Jenis Kelamin : a. Laki-laki


(2)

II. PETUNJUK PENILAIAN

Pilihlah jawaban dengan memberi tanda cheklist ( √ ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut anda. Penilaian dilakukan berdasarkan skala berikut :

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Tidak Setuju (TS) = 2

Kurang Setuju (KS) = 3

Setuju (S) = 4

Sangat Setuju (SS) = 5

A. Pengetahuan Kewirausahaan (X1) Jawaban Pertanyaan

NO Pernyataan STS TS KS S SS

1. Saya memiliki pengetahuan yang cukup dalam berwirausaha.

Alasan:

2. Saya memiliki pengetahuan khusus dibidang wrausaha.

Alasan:

3. Saya memulai usaha kuliner ini

berdasarkan pengalaman dan

keterampilan yang saya miliki.

Alasan:

4. Pengalaman yang saya miliki menjadi tekad yang kuat untuk membuka usaha ini.

Alasan:

5. Keahlian saya dalam menyajikan masakan kuliner sangat digemari para pelanggan.


(3)

Alasan:

6. Dengan keahlian saya banyak peluang besar untuk mengembangkan wirausaha ini.

Alasan:

7. Demi mengembangkan usaha ini, saya meningkatan kecakapan kerja saya. Alasan:

8. Kecakapan kerja saya dapat menarik perhatian pelanggan.

Alasan:

B. Faktor Kepribadian (X2) Jawaban Pertanyaan

NO Pernyataan STS TS KS S SS

1. Saya menciptakan ide-ide baru untuk mengembangkan usaha saya.

Alasan:

2. Inovatif yang tinggi selalu saya kembangkan demi kemajuan usaha. Alasan:

3. Saya adalah pribadi pekerja keras, cakap, dan kreatif.

Alasan:

4. Saya bertanggung jawab terhadap pekerjaan saya.

Alasan:

5. Saya dapat diandalkan dalam setiap pekerjaan.


(4)

6. Saya yakin bekerja menuruti intuisi pribadi lebih menyenangkan dan berpotensi.

Alasan:

7. Saya selalu ramah dalam melayani pengunjung.

Alasan:

8. Bagi saya keramahan adalah modal utama dalam menarik perhatian pengunjung.

Alasan:

9. Saya selalu bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan.

Alasan:

10. Saya adalah tipe orang yang dapat dipercaya dalam melaksanakan pekerjaan.

Alasan:

C. Keberhasilan Usaha (Y) Jawaban Pertanyaan

NO Pernyataan STS TS KS S SS

1. Jumlah pelanggan usaha saya mengalami peningkatan setiap bulan. Alasan:

2. Penjualan mengalami peningkatan setiap bulannya.

Alasan:

3. Untuk mengembangkan usaha, saya menambahkan jenis menu.


(5)

4. Pendapatan usaha saya bertambah setiap bulannya.

Alasan:

5. Saya mempunyai omzet penjualan yang meningkat.

Alasan:

6. Omzet meningkat membuat modal saya bertambah

Alasan:


(6)

Lampiran 2. Output Uji Validitas

Reliability

Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.


(7)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Butir_1 98.1000 182.162 .623 . .968

Butir_2 98.5000 171.707 .891 . .965

Butir_3 98.1000 184.162 .557 . .968

Butir_4 98.1000 182.162 .623 . .968

Butir_5 98.5000 171.707 .891 . .965

Butir_6 98.3667 179.551 .871 . .966

Butir_7 98.1000 184.162 .557 . .968

Butir_8 98.1667 181.178 .761 . .967

Butir_9 98.5000 173.776 .729 . .967

Butir_10 98.4000 172.386 .858 . .966

Butir_11 98.7333 169.030 .822 . .966

Butir_12 98.3333 178.782 .751 . .967

Butir_13 98.1000 182.231 .685 . .967

Butir_14 98.5000 171.914 .842 . .966

Butir_15 98.1000 184.231 .627 . .968

Butir_16 98.1000 182.231 .685 . .967

Butir_17 98.5000 171.914 .842 . .966

Butir_18 98.3667 179.757 .774 . .967

Butir_19 98.1000 184.231 .627 . .968

Butir_20 98.1667 181.385 .674 . .967

Butir_21 98.5000 173.983 .692 . .968

Butir_22 98.4000 172.524 .852 . .966

Butir_23 98.7333 169.030 .881 . .966


(8)

Lampiran 3. Daftar Distribusi Jawaban Responden

Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

No. Pernyataan JLH

1 2 3 4 5 6 7 8 1 4 3 4 4 4 4 3 4 30 2 3 4 3 3 4 2 4 4 27 3 3 4 3 3 3 3 4 3 26 4 4 3 3 4 3 3 3 4 27 5 3 3 3 3 3 3 3 5 26 6 4 3 4 3 3 4 3 4 28 7 3 4 4 3 4 3 4 3 28 8 4 3 3 3 3 2 4 4 26 9 3 4 4 3 3 4 3 3 27 10 3 4 3 3 3 4 3 3 26 11 3 4 3 3 4 4 4 4 29 12 4 3 3 3 3 4 3 4 27


(9)

13 3 3 4 4 4 3 3 4 28 14 3 3 4 4 3 3 3 4 27 15 3 4 4 3 4 3 3 4 28 16 4 3 3 3 4 3 4 4 28 17 4 3 3 4 3 3 3 3 26 18 4 3 5 3 5 4 3 3 30 19 4 3 3 4 3 4 3 4 28 20 3 3 3 4 4 3 3 2 25 21 3 3 3 4 4 3 4 3 28 22 3 3 3 3 4 3 4 4 27 23 3 4 3 3 4 4 3 3 27 24 4 3 3 3 3 3 4 5 28 25 3 3 4 3 3 3 3 4 26 26 3 3 3 3 3 3 3 4 25 27 2 4 3 4 3 4 4 2 26 28 4 3 3 2 3 3 5 3 26 29 3 3 4 3 5 3 4 2 27 30 3 3 3 4 4 3 3 3 26

Faktor Kepribadian (X2)

No. Pernyataan JLH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 45 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 42 3 5 4 5 3 4 5 4 5 3 4 42 4 4 5 5 4 2 4 5 5 4 2 40 5 3 5 5 4 4 3 5 5 4 4 42 6 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 46 7 3 4 5 5 2 3 4 5 5 2 38 8 4 2 5 5 3 4 2 5 5 3 38 9 5 4 2 5 4 5 4 2 5 4 40 10 4 4 3 5 5 4 4 3 5 5 42 11 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 44 12 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 42 13 4 3 5 3 5 4 3 5 3 5 40 14 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 44


(10)

15 4 5 2 5 5 4 5 2 5 5 42 16 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 46 17 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 46 18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 19 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 46 20 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 42 21 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 42 22 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 44 23 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 44 24 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 44 25 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 42 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 27 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 46 28 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 46 29 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 46 30 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 48

Keberhasilan Usaha (Y)

No. Pernyataan JLH

1 2 3 4 5 6 1 5 4 5 4 4 5 27 2 4 4 4 5 4 4 25 3 5 4 5 5 4 5 28 4 4 5 5 4 5 4 27 5 3 5 5 4 4 5 26 6 5 5 4 5 4 5 28 7 3 4 5 5 5 5 27 8 4 5 5 5 3 4 26 9 5 4 5 5 4 5 28 10 4 4 3 5 5 5 26 11 4 5 4 4 5 5 27 12 4 4 4 5 4 5 26 13 4 5 5 5 5 4 28 14 5 4 4 5 4 5 27


(11)

15 4 5 5 5 5 4 28 16 5 5 4 5 4 5 28 17 4 5 5 5 4 4 27 18 5 5 5 5 5 5 30 19 5 5 5 4 4 5 28 20 4 4 4 5 4 4 25 21 5 4 4 4 4 5 26 22 5 4 4 4 5 5 27 23 5 5 4 4 4 5 27 24 4 5 4 5 4 4 26 25 4 5 4 4 4 4 25 26 4 4 4 4 4 4 24 27 4 4 5 5 5 4 27 28 4 5 5 5 4 4 27 29 4 4 5 5 5 4 27 30 5 4 5 5 5 5 29

Lampiran 4. Output Uji Asumsi Klasik

Regression Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Faktor_Kepribadian,

Pengetahuan_Kewirausahaana

. Enter


(12)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .653a .426 .383 .99640 .426 10.019 2 27 .001 1.437

a. Predictors: (Constant), Faktor_Kepribadian, Pengetahuan_Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 19.894 2 9.947 10.019 .001a

Residual 26.806 27 .993

Total 46.700 29

a. Predictors: (Constant), Faktor_Kepribadian, Pengetahuan_Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

Coefficient Correlationsa

Model

Faktor_Kepribadi an

Pengetahuan_Ke wirausahaan 1 Correlations Faktor_Kepribadian 1.000 -.295

Pengetahuan_Kewirausahaa n

-.295 1.000

Covariances Faktor_Kepribadian .005 -.003 Pengetahuan_Kewirausahaa

n

-.003 .023


(13)

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant)

Pengetahuan_Ke wirausahaan

Faktor_Kepribadi an

1 1 2.996 1.000 .00 .00 .00

2 .003 34.038 .09 .15 .99

3 .001 53.384 .91 .85 .01


(14)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 25.4602 29.2794 26.9000 .82825 30 Std. Predicted Value -1.738 2.873 .000 1.000 30 Standard Error of Predicted

Value

.190 .562 .302 .092 30

Adjusted Predicted Value 25.4010 28.9436 26.8841 .82446 30

Residual -1.62283 1.77596 .00000 .96143 30

Std. Residual -1.629 1.782 .000 .965 30

Stud. Residual -1.663 1.880 .007 1.025 30

Deleted Residual -1.73816 2.08758 .01587 1.08751 30 Stud. Deleted Residual -1.722 1.979 .011 1.053 30

Mahal. Distance .085 8.253 1.933 1.887 30

Cook's Distance .000 .285 .046 .068 30

Centered Leverage Value .003 .285 .067 .065 30 a. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha


(15)

Lampiran 5. Output Analisis Linier Berganda Regression


(16)

Casewise Diagnosticsa Case

Number Std. Residual

Keberhasilan_Us

aha Predicted Value Residual

1 -1.372 27.00 28.3668 -1.36678

2 -1.629 25.00 26.6228 -1.62283

3 1.782 28.00 26.2240 1.77596

4 .745 27.00 26.2578 .74224

5 -.225 26.00 26.2240 -.22404

6 .249 28.00 27.7517 .24825

7 .711 27.00 26.2915 .70852

8 .508 26.00 25.4939 .50609

9 1.749 28.00 26.2578 1.74224

10 -.225 26.00 26.2240 -.22404

11 -.788 27.00 27.7855 -.78546

12 -.625 26.00 26.6228 -.62283

13 1.348 28.00 26.6565 1.34346

14 .012 27.00 26.9879 .01210

15 .982 28.00 27.0216 .97839

16 .249 28.00 27.7517 .24825

17 .046 27.00 26.9542 .04582

18 .723 30.00 29.2794 .72055

19 .249 28.00 27.7517 .24825

20 -.828 25.00 25.8253 -.82526

21 -1.025 26.00 27.0216 -1.02161

22 .012 27.00 26.9879 .01210

23 .012 27.00 26.9879 .01210

24 -1.392 26.00 27.3867 -1.38668

25 -1.228 25.00 26.2240 -1.22404

26 -1.465 24.00 25.4602 -1.46019

27 .046 27.00 26.9542 .04582

28 .046 27.00 26.9542 .04582

29 -.354 27.00 27.3530 -.35296


(17)

(18)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 25.4602 29.2794 26.9000 .82825 30

Residual -1.62283 1.77596 .00000 .96143 30

Std. Predicted Value -1.738 2.873 .000 1.000 30

Std. Residual -1.629 1.782 .000 .965 30


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Alfajar, Siti dan Tri Heru. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Dasar Meraih Keunggulan Bersaing. Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan 14. Rineka Cipta, Jakarta.

As’ad, M. 2009. Psikologi Industri, Seri Umum. Sumber Daya Manusia. Edisi 4. Liberty, Yogyakarta.

Astamoen, P. Moko. 2005. Enterpreneurship. Penerbit Alfabeta. Jakarta. Djaali H. 2007. Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Henry, Faizal Noor. 2007. Ekonomi Manajerial. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kurniawan, Benny, 2012. Metodologi Penelitian, Jelajah Nusa, Tangerang.

Laura. 2010. Psikologi Umum. Salemba Humanika. Jakarta.

Machfoedz, Mas’ud. 2005. Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan Implementasi. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Meredith, Geoffrey G, Robert E, Nelson, Philip A. Neck. 2002. Kewirausahaan Teori dan Praktik. Terjemahan oleh Andre Asparsayogi. PustakaBinaman Pressindo. Jakarta.

Sangadji dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian, pendekatan praktis dalam penelitian, ANDI, Yogyakarta.

Siagian, Sondang. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 1, Cetakan II, Penerbit PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Situmorang, Syafrizal, et, al, 2008. Analisis Data Penelitian: Menggunakan Program Spss, Cetakan 1, USU Press, Medan.

Sudjono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Pers. Jakarta. Sugiyono, 2012. Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan 16, Alfabeta, Bandung.


(20)

Sugiyono. 2014. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Desertasi. Cetakan Kedua. CV. Alfabeta. Bandung.

Suryana. 2009. Kewirausahaan: Pedoman, Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat. Jakarta.

Widayana Lendy, 2006. Knowladge Management, Meningkatkan Daya Saing Bisnis, Bayu Media. Malang.

Winkel. 2004. Psikologi Pengajaran. Media Abadi. Yogyakarta.

Zimmerer, Thomas & Norman, Scarborough, 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, Salemba Empat. Jakarta.

Jurnal :

Fithri, Prima. dan Amanda Febrina Sari, 2012. “Analisis Kompetensi Kewirausahaan Industri Kecil Suku Cadang di Kota Padang”, Optimasi Sistem Industri, Volume 11 Nomor 2, hal 280.

Mitchelmore, Siwan,dan Jennifer Rowley, 2010. “Entrepreneurial Competencies: A Literature Review and Development Agenda”, International Journal of Entrepreneurial Behaviour & Research, Vol.16 Nomor 2 Hal 99.

Ranto, Basuki, 2007. Analisis Hubungan Antara Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan, Dan Kemandirian Usaha Terhadap Kinerja Pengusaha Pada Kawasan Industri Kecil Di Daerah Pulogadung, Jurnal Usahawan No.10 TH XXXVI Oktober 2007.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian eksplanasi assosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Kurniawan, 2012:21). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel pengetahuan kewirausahaan (X1) dan faktor kepribadian (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Usaha Pasar Kuliner Kota Stabat Jl. Perniagaan Stabat Kecamatan Stabat. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari 2016 sampai dengan Mei 2016.

3.3. Batasan Operasional

Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya penulis perlu membatasi masalah yang di bahas yaitu hanya pada “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, dan Faktor Kepribadian terhadap Keberhasilan Usaha pada Usaha Pasar Kuliner Kota Stabat”. Dimana variabel yang dianalisis sebagai berikut :

a. X1 = Variabel Pengetahuan Kewirausahaan b. X2 = Variabel Faktor Kepribadian


(22)

3.4. Definisi Operasional

Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan pada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau memspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu:

Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah pengetahuan kewirausahaan, faktor kepribadian dan kompetensi. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keberhasilan usaha.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Operasional Dimensi Indikator Variabel Skala Ukur Pengetahuan Kewirausahaan (X1) Kemampuan pengusaha kuiliner untuk menghasilkan sesuatu yang baru melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif dan dapat menciptakan ide-ide peluang dan dapat dimanfaatkan dengan baik.

1. Kompetensi 1. Mempunyai pengetahuan tentang

kewirausahaan 2. Memiliki

pengetahuan khusus dibidang keuangan

3. Memiliki pengetahuan khusus dibidang pemasaran 4. Memiliki

kemapuan untuk memotivasi karyawan


(23)

2. Pengalaman 1. Mengerti seluk beluk operasional usaha kuliner 2. memiliki pengalaman dalam usaha yang

dijalankan 3. Pemahaman

praktis

1. Kecakapan dalam bekerja

Faktor Kepribadian

(X2)

Serangkaian ciri yang relatif mantap, kecenderungan dan perangai yang sebagian besar dibentuk oleh faktor keturunan dan faktor sosial, kebudayaan dan lingkungan

1. Openess to extraversion

1. Memiliki ide-ide baru dalam bekerja

2. Inovatif dalam pekerjaan

Likert 2. Conscientiousness 1. Suka bekerja

keras 2. Dapat

diandalkan dalam setiap pekerjaan

3. Extraversion 1. Kepribadian yang tegas 2. Ramah terhadap

pelanggan 4. Agreeableness 1. Suka bekerja

sama

2. Dapat dipercaya

Keberhasilan Usaha (Y)

Keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuan

1. Perkembangan Usaha

1. Penjualan meningkat 2. Menambah jenis

produk/menu 3. Modal

bertambah

Likert

Sumber : Suryana (2003), Robins (2006), Basrowi (2014)

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Skala yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:132).


(24)

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran untuk variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert untuk Variabel

No Skala Likert Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2012:132)

3.6. Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subjek atau objek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sangadji dan Sopiah, 2010:185). Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha Pasar Kaget Stabat yang berjumlah 30 orang.

3.6.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan kita teliti tersebut (Kurniawan, 2012:59). Teknik sampling yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik sensus, artinya seluruh populasi menjadi sampel, sehingga seluruh pemilik usaha Pasar Kuliner Kota Stabat yang berjumlah 30 orang semua menjadi responden.


(25)

3.7. Jenis Data Penelitian

Sugiyono (2012:193) di dalam Metode Penelitian Bisnis, mengemukakan bahwa secara umum data terbagi atas dua jenis, yaitu:

1. Data primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pada penelitian ini data primer dikumpulkan dengan metode survey menggunakan kuesioner yang terstruktur yang diberikan langsung kepada pemilik usaha Pasar Kaget Stabat.

2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan berbagai sumber-sumber yang sudah ada sebelumnya untuk berbagai tujuan. Misalnya artikel-artikel dan majalah, koran, dan situs-situs website. Selain itu peneliti mengumpulkan data sekunder melalui studi pustaka untuk membangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian sehingga dapat membaca buku-buku referensi (baik buku-buku wajib perkuliahan maupun buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, artikel-artikel serta penelusuran internet melalui situs website yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara (interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewers) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2012:198). Wawancara dilakukan kepada pemilik usaha Pasar Kaget Stabat untuk memberikan informasi dan keterangan yang dibutuhkan


(26)

dalam penelitian ini. Wawancara menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu atau sering disebut dengan interview guide.

2. Angket atau kuisioner (questionaire), dapat dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya (Kurniawan, 2012:26). Kuesioner diberikan kepada pemilik usaha Pasar Kaget Stabat.

3. Studi Pustaka

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan buku – buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010:211). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar dari pada sampel dan dilakukan pada usaha disepanjang Jl. Kota Binjai. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau rhitung dari variabel penelitian dengan nilai rtabel. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (StatisticalPackage for The Social Sciens) for windows.


(27)

Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian validitas data instrumen adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. b. Jika nilai rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df = N-2 (30-2) = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 5% , maka angka yang diperoleh = 0.361.

Tabel 3.3 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan kepada 30 responden di luar sampel penelitian.

Tabel 3.3 Uji Validitas

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,623 0,361 Valid

2 P2 0,891 0,361 Valid

3 P3 0,557 0,361 Valid

4 P4 0,623 0,361 Valid

5 P5 0,891 0,361 Valid

6 P6 0,871 0,361 Valid

7 P7 0,557 0,361 Valid

8 P8 0,761 0,361 Valid

9 P9 0,729 0,361 Valid

10 P10 0,858 0,361 Valid

11 P11 0,822 0,361 Valid

12 P12 0,751 0,361 Valid

13 P13 0,685 0,361 Valid

14 P14 0,842 0,361 Valid

15 P15 0,627 0,361 Valid


(28)

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

17 P17 0,842 0,361 Valid

18 P18 0,774 0,361 Valid

19 P19 0,627 0,361 Valid

20 P20 0,674 0,361 Valid

21 P21 0,692 0,361 Valid

22 P22 0,852 0,361 Valid

23 P23 0,881 0,361 Valid

24 P24 0,743 0,361 Valid

25 P25 0,654 0,361

26 P26 0,577 0, 361

27 P27 0, 714 0,361

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

3.9.2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221). SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach alpha > 0,70 (Nunnally dalam Ghozali: 2011:48).

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items


(29)

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada 24 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0,968, ini berarti 0,968 > 0,70 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis linear berganda, agar dapat perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni :

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang dan Lutfi., 2011:107). Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kolmogrov-smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai Asymp.Sig (2 tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang & Lufti, 2011:119).


(30)

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor (VIF) melalui program SPSS. Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dan Lutfi., 2011:137), di mana:

a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas b. Tolerance value > 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas

3.11. Teknik Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah :

3.11.1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

3.11.2. Model Regresi Berganda

Untuk meramalkan variabel tidak bebas lebih baik memperhitungkan variabel-variabel lain yang ikut mempengaruhi variabel tidak bebas. Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda yang merupakan pengembangan dari regresi sederhana karena melibatkan lebih dari satu variabel bebas. Dapat


(31)

dikatakan juga bahwa analisa regresi berganda merupakan suatu analisa yang secara stimulant menginvestasikan pengaruh dua atau lebih variabel bebas pada suatu skala interval atau skala rasio variabel tidak bebas.

Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (pengetahuan kewirausahaan, faktor kepribadian dan kompetensi) terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha). Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS for windows. Menurut Sugiyono (2012:270) model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah :

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e

Keterangan:

Y = Keberhasilan usaha

β0 = Konstanta

β1-β2 = Koefisien Regresi

X1 = Variabel pengetahuan kewirausahaan X2 = Variabel faktor kepribadian

e = Standard error 3.11.3. Uji-F (Uji Serentak)

Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji Fhitung ini adalah:

Ho : b1 = 0 (Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat)


(32)

Ho : b1 ≠ 0 (Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat)

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

1. diterima jika pada α = 5%

2. ditolak jika pada α = 5%

3.11.4. Uji-t (Uji Parsial)

Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk pengujiannya

Ho : b1 = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).

Ho : b1 ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).

Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

1. H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% 2. H0 ditolak jika thitung ≥ ttabel pada α = 5%


(33)

3.11.5. Identifikasi Determinan (R2)

Identifikasi determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka harus dicari koefisien determinasi (R²). Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika determinasi (R²) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.


(34)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi jawaban terhadap masing-masing variabel.

4.1.1 Karakteristik Responden

Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang berjumlah 30 orang, di distribusikan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Usia Jumlah Presentase

21 – 30 Tahun 7 23%

30 – 40 Tahun 10 33%

> 40 Tahun 13 44%

T O T A L 30 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah berumur > 40 Tahun dengan presentase sebesar 44%, 30 - 40 Tahun dengan presentase sebesar 33%, dan 21 – 30 Tahun sebesar 23%.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase

Laki-Laki 21 70%

Perempuan 9 30%

T O T A L 30 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah Laki - Laki dengan presentase sebesar 70%, dan Perempuan sebesar 30%.


(35)

Tabel 4.3

Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan Jumlah responden Persentase %

SLTA-SMA/ sederajat 19 63,3

Diploma 3 10

Sarjana 8 26,7

JUMLAH 30 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan tingkat pendidikan adalah 19 orang responden (63,3%) berpendidikan SLTA/SMA sederajat, 10 orang responden (10%) berpendidikan Diploma, dan 8 orang responden (26,7%) berpendidikan Sarjana.

4.1.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kewirausahaan, Faktor Kepribadian, dan Keberhasilan Usaha.

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

No. Item

SS S KS TS STS T O T A L

f % f % f % f % f % f %

1. 3 10 20 66,7 7 23,3 0 0 0 0 30 100 2. 2 6,7 20 66,7 1 3,3 7 23,3 0 0 30 100 3. 4 13,3 19 63,3 4 13,3 3 10 0 0 30 100 4. 6 20 20 66,7 4 13,3 0 0 0 0 30 100 5. 3 10 23 76,7 4 13,3 0 0 0 0 30 100 6. 5 16,7 21 70 4 13,3 0 0 0 0 30 100 7. 7 23,3 17 56,7 6 20 0 0 0 0 30 100 8. 8 26,7 17 56,7 5 16,7 0 0 0 0 30 100 9. 7 23,3 17 56,7 6 20 0 0 0 0 30 100 10. 8 26,7 18 60 4 13,3 0 0 0 0 30 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)


(36)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, “Saya memiliki pengetahuan yang cukup dalam berwirausaha.”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 23,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Saya memiliki pengetahuan khusus dalam mengelola keuangan usaha saya.”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, 3,3% responden menyatakan kurang setuju dan 23,3% responden menyatkan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Saya memiliki pengetahuan khusus dalam memasarkan usaha saya.”, sebanyak 13,3% responden menyatakan sangat setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, 13,3% responden menyatakan kurang setuju dan 10% responden menyatkan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Saya memiliki pengetahuan khusus dalam memotivasi karyawan”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.


(37)

5. Pada pernyataan kelima, “Saya memulai usaha kuliner ini berdasarkan pengalaman dan keterampilan yang saya miliki.”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 76,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Pengalaman yang saya miliki menjadi tekad yang kuat untuk membuka usaha ini.”, sebanyak 16,7% responden menyatakan sangat setuju, 70% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. 7. Pada pernyataan ketuju, “Keahlian saya dalam menyajikan masakan kuliner

sangat digemari para pelanggan.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. 8. Pada pernyataan kedelapan, “Dengan keahlian saya banyak peluang besar

untuk mengembangkan wirausaha ini.”, sebanyak 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.


(38)

9. Pada pernyataan kesembilan, “Demi mengembangkan usaha ini, saya meningkatan kecakapan kerja saya.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 56,7% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. 10.Pada pernyataan kesepuluh, “Kecakapan kerja saya dapat menarik perhatian

pelanggan.”, sebanyak 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 60% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Kepribadian (X2)

No. Item

SS S KS TS STS T O T A L

f % f % f % f % f % f %

1. 8 26,7 16 53,3 6 20 0 0 0 0 30 100 2. 6 20 20 66,7 4 13,3 0 0 0 0 30 100 3. 6 20 20 66,7 4 13,3 0 0 0 0 30 100 4. 7 23,3 18 60 5 16,7 0 0 0 0 30 100 5. 6 20 18 60 6 20 0 0 0 0 30 100 6. 7 23,3 20 66,7 3 10 0 0 0 0 30 100 7. 7 23,3 20 66,7 3 10 0 0 0 0 30 100 8. 3 10 21 70 6 20 0 0 0 0 30 100 9. 4 13,3 22 73,3 4 13,3 0 0 0 0 30 100 10. 2 6,7 22 73,3 6 20 0 0 0 0 30 100 11. 2 6,7 24 80 4 13,3 0 0 0 0 30 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, “Saya mengerti tentang operasional usaha kuliner saya”, sebanyak 26,7% responden menyatakan sangat setuju, 53,3% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.


(39)

2. Pada pernyataan kedua, “Saya menciptakan ide-ide baru untuk mengembangkan usaha saya.”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Inovatif yang tinggi selalu saya kembangkan demi kemajuan usaha.”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Saya adalah pribadi pekerja keras, cakap, dan kreatif.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 60% responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Saya bertanggung jawab terhadap pekerjaan saya.”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 60% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Saya dapat diandalkan dalam setiap pekerjaan.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 10% responden menyatakan kurang setuju dengan


(40)

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketuju, “Saya yakin bekerja menuruti intuisi pribadi lebih menyenangkan dan berpotensi.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% responden menyatakan setuju, dan 10% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. 8. Pada pernyataan kedelapan, “Saya selalu ramah dalam melayani pengunjung.”,

sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 70% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

9. Pada pernyataan kesembilan, “Bagi saya keramahan adalah modal utama dalam menarik perhatian pengunjung..”, sebanyak 13,3% responden menyatakan sangat setuju, 73,3% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. 10. Pada pernyataan kesepuluh, “Saya selalu bekerjasama dalam menyelesaikan

pekerjaan”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat setuju, 73,3% responden menyatakan setuju, dan 20% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.


(41)

11. Pada pernyataan kesebelas, “Saya adalah tipe orang yang dapat dipercaya dalam melaksanakan pekerjaan.”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat setuju, 80% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keberhasilan Usaha (Y) No.

Item

SS S KS TS STS T O T A L

f % f % f % f % f % f %

1 3 10 22 73,3 5 16,7 0 0 0 0 30 100 2 3 10 22 73,3 5 16,7 0 0 0 0 30 100 3 7 23,3 16 53,3 7 23,3 0 0 0 0 30 100 4 6 20 19 63,3 5 16,7 0 0 0 0 30 100 5 7 23,3 16 53,3 7 23,3 0 0 0 0 30 100 6 2 6,7 24 80 4 13,3 0 0 0 0 30 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, “Jumlah pelanggan usaha saya mengalami peningkatan setiap bulan.”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 73,3% responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Penjualan mengalami peningkatan setiap bulannya..”, sebanyak 10% responden menyatakan sangat setuju, 73,3% responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.


(42)

3. Pada pernyataan ketiga, “Untuk mengembangkan usaha, saya menambahkan jenis menu.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 53,3% menyatakan setuju, dan 23,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Pendapatan usaha saya bertambah setiap bulannya.”, sebanyak 20% responden menyatakan sangat setuju, 63,3% responden menyatakan setuju, dan 16,7% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Saya mempunyai omzet penjualan yang meningkat.”, sebanyak 23,3% responden menyatakan sangat setuju, 53,3% responden menyatakan setuju, dan 23,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Omzet meningkat membuat modal saya bertambah”, sebanyak 6,7% responden menyatakan sangat setuju, 80% responden menyatakan setuju, dan 13,3% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.


(43)

4.2 Analisis Linier Berganda

Analisis linier berganda dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas Pengetahuan Kewirausahaan, dan Faktor Kepribadian terhadap variabel terikat yaitu Keberhasilan Usaha (Y).

Tabel 4.7

Analisis Linier Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .449 4.413 .102 .920

Pengetahuan

Kewirausahaan .279 .111 .389 2.524 .018

Faktor Kepribadian .278 .098 .440 2.854 .008

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber:Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.7 maka persamaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah:

Y = 0,449 + 0,279 X1 + 0,278 X2

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = 0,449, ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1), dan Faktor Kepribadian (X2), = 0, maka Keberhasilan Usaha = 0,449.

b. Koefisien X1 (b1) = 0,279, ini berarti bahwa variabel pengetahuan

kewirausahaan (X1) berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha, atau dengan kata lain jika pengetahuan kewirausahaan (X1) ditingkatkan sebesar satu-satuan,


(44)

maka keberhasilan usaha akan mengalami peningkatan sebesar 0,279. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel pengetahuan kewirausahaan dengan keberhasilan usaha, semakin meningkat pengetahuan kewirausahaan maka akan semakin meningkat pula keberhasilan usaha tersebut pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat.

c. Koefisien X2 (b2) = 0,278, ini berarti bahwa variabel faktor kepribadian (X2) berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha, atau dengan kata lain jika faktor kepribadian (X2) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka keberhasilan usaha akan mengalami peningkatan sebesar 0,278. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel faktor kepribadian dengan keberhasilan usaha, semakin meningkat faktor kepribadian maka akan semakin meningkat pula keberhasilan usaha pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat.

4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng.

1. Analisis Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram, dan grafik normal p-p plot, yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil output SPSS terlihat seperti Gambar 4.1, dan Gambar 4.2


(45)

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah) Gambar 4.1

Pengujian Normalitas Histogram

Berdasarkan grafik dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun melenceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa data maupun model yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.


(46)

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Gambar 4.2

Pengujian Normalitas P-P Plot

Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas sehingga layak untuk diuji dengan model regresi.

2. Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Jika nilai sig probability lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian bahwa data yang dianalisis berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika nilai sig probability lebih


(47)

kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data yang dianalisis tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik nonparametik Kolmogorv-Smirnov (K-S).

Tabel 4.8

Uji Kolmogrov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa Mean .0000000 Std. Deniation 1.87149841 Most Extreme Differences Absolute .156

Positine .052

Negatine -.156

Kolmogoron-Smirnon Z .853

Asymp. Sig. (2-tailed) .461

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.8, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,461, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5% (0.05). dengan kata lain variabel tersebut berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau


(48)

tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu :

1. Analisis Grafik

Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah) Gambar 4.3

Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.


(49)

2. Analisis Statistik

Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.9 Uji Glejser Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.025 2.493 1.614 .118

Pengetahuan

Kewirausahaan .033 .063 .111 .528 .602

Faktor Kepribadian -.087 .055 -.333 -1.578 .126

a. Dependent Variable: Absut

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa tidak satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat Absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan

VIF (Variance Inflation Factor), Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance


(50)

dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1, dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.

Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .449 4.413 .102 .920

Pengetahuan

Kewirausahaan .279 .111 .389 2.524 .018 .761 1.314

Faktor

Kepribadian .278 .098 .440 2.854 .008 .761 1.314

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat terlihat bahwa data (variabel) tidak terkena multikolinieritas karena nilai VIF < 5 dan nilai Tolerance > 0,1 sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keberhasilan usaha berdasarkan masukan variabel pengetahuan kewirausahaan, dan variabel faktor kepribadian.

4.4 Uji Hipotesis

4.4.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.


(51)

Ho : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α= 5% Ho ditolak jika F hitung > F tabel pada α= 5%

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (Pembilang) = k – 1 df (Penyebut) = n – k

Keterangan :

n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 30 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2 2. df (penyebut) = 30 – 3 = 27

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5%.


(52)

Tabel 4.11

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 106.594 2 53.297 14.167 .000a

Residual 101.573 27 3.762

Total 208.167 29

a. Predictors: (Constant), Faktor Kepribadian, Pengetahuan Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa hasil perolehan Fhitung pada kolom F yakni sebesar 14,167 dengan tingkat signifikansi = 0.000, lebih besar dari nilai Ftabel yakni 3,354, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain Fhitung > Ftabel (14,167 > 3,354).

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansinya (0.000 < 0.05), menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas (pengetahuan kewirausahaan, dan faktor kepribadian) secara serempak adalah signifikan terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha).

4.4.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah :

Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.


(53)

Kriteria pengambilan keputusan adalah: Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α= 5% Ho ditolak jika t hitung > t tabel pada α= 5% Hasil pengujian adalah :

Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) n = jumlah sampel, n = 30

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3

Derajat kebebasan/ degree of freedom(df) =(n-k) = 30-3 = 27

Uji-t yang dilakukan adalah uji satu arah, maka ttabel yang digunakan adalah t0,05 (27) = 1,703

Tabel 4.12

Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .449 4.413 .102 .920

Pengetahuan

Kewirausahaan .279 .111 .389 2.524 .018

Faktor Kepribadian .278 .098 .440 2.854 .008

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

Nilai thitung variabel pengetahuan kewirausahaan adalah 2,524 dan nilai ttabel 1,703 maka thitung > ttabel (2,524 > 1,703) sehingga dapat disimpulkan bahwa


(54)

variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan (0,018 < 0,05) secara parsial terhadap keberhasilan usaha.

2. Variabel Faktor Kepribadian (X2)

Nilai thitung variabel faktor kepribadian adalah 2,854 dan nilai ttabel 1,703 maka thitung > ttabel (2,854 > 1,703) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel faktor kepribadian berpengaruh positif dan signifikan (0,008 < 0,05) secara parsial terhadap keberhasilan usaha.

4.4.3 Pengujian Koefesien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R² ≥ 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.

Tabel 4.13

Hasil Uji Koefesien Determinasi (R2) Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .716a .512 .476 1.93958

a. Predictors: (Constant), Faktor Kepribadian, Pengetahuan Kewirausahaan


(55)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa :

1. R = 0,716 berarti hubungan antara variabel pengetahuan kewirausahaan dan faktor kepribadian terhadap kinerja karyawan sebesar 71,6%. Artinya hubungannya erat.

2. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,476 berarti 47,6% variabel keberhasilan usaha dapat dijelaskan oleh variabel pengetahuan kewirausahaan dan faktor kepribadian sedangkan sisanya 52,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini seperti efikasi diri, motivasi dan lain sebagainya. 3. Standard Error of Estimated (Standar Deviasi) artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 1,93958. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha dengan nilai thitung variabel pengetahuan kewirausahaan adalah 2,524 dan nilai ttabel 1,703 maka thitung > ttabel (2,524 > 1,703) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan (0,018 < 0,05) secara parsial terhadap keberhasilan usaha. Hal ini sejalan dengan hasil uji linier berganda yang menunjukkan koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel pengetahuan kewirausahaan dengan keberhasilan


(56)

usaha, jika pengetahuan kewirausahaan ditingkatkan maka keberhasilan usaha juga akan meningkat pada Usaha Pasar Kuliner di Kota Stabat.

Pengetahuan kewirausahaan merupakan kemampuan seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang baru melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga dapat menciptakan ide-ide atau peluang dan dapat dimanfaatkan dengan baik. Pengetahuan kewirausahaan dapat diperoleh melalui pendidikan kewirausahaan, sehingga dengan pengetahuan kewirausahaan yang diperoleh seseorang dapat menjalankan usahanya dengan baik karena pengetahuan kewirausahaan adalah salah satu faktor yang mampu mendukung dalam keberhasilan usaha yang ditunjang dengan pengalaman, modal, serta keinginan yang kuat dalam berwirausaha. Dengan pengetahuan kewirausahaan seorang wirausahawan juga mampu berpikir untuk mengembangkan usahanya karena dengan kompetensi yang dimiliki dan pengalaman yang cukup merupakan modal utama dalam berwirausaha.

Pengetahuan kewirausahaan juga merupakan proses pembelajaran melalui materi-materi maupun dari sumber-sumber lain yang diharapkan dapat memberikan gambaran dan bekal mengenai kewirausahaan yang nantinya dapat dijadikan bahan pertimbangan seseorang untuk menentukan masa depan dan diharapkan dapat mendorong seseorang untuk menumbuhkan minat berwirausaha, yang pada akhirnya dapat mencapai keberhasilan usaha yang maksimal dan mampu membuka lapangan pekerjaan.


(57)

4.5.2 Pengaruh Faktor Kepribadian Terhadap Keberhasilan Usaha

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel faktor kepribadian memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha, yang dapat dilihat dari nilai thitung variabel faktor kepribadian adalah 2,854 dan nilai ttabel 1,703 maka thitung > ttabel (2,854 > 1,703) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel faktor kepribadian berpengaruh positif dan signifikan (0,008 < 0,05) secara parsial terhadap keberhasilan usaha. Faktor kepribadian juga merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keberhasilan usaha.

Kepribadian adalah serangkaian ciri yang relatif mantap, kecenderungan dan perangai yang sebagian besar dibentuk oleh faktor keturunan dan faktor sosial, kebudayaan dan lingkungan. Menurut Robins (2006:85) bahwa “Kepribadian merupakan total jumlah dari cara-cara dalam mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Kepribadian seorang manajer sangat dipengaruhinya dalam bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain”.

Berdasarkan pengertian tersebut, jelas terlihat bahwa kepribadian sangat mempengaruhi keberhasilan usaha, hal ini disebabkan karena kepribadian merupakan ciri yang cenderung menunjukkan tingkah maupun prilaku seseorang dalam bersikap sehingga kita dapat menilai apakah seseorang memiliki jiwa maupun minat dalam berwirausaha atau tidak.

Dengan kepribadian kita juga dapat melihat apakah usaha yang dijalankan dapat berkembang atau tidak sama sekali karena kepribadian yang rapuh akan berdampak negatif terhadap pekerjaan. Kepribadian yang baik yaitu apabila wirausaha dapat bekerjasama dengan baik serta dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara wajar dan efektif. Di Indonesia kata wiraswasta sering


(58)

diartikan sebagai orang yang tidak bekerja pada sektor pemerintah seperti para pedagang, pengusaha, dan orang yang bekerja di perusahaan swasta. Sedangkan wirausahawan adalah orang yang mempunyai usaha sendiri. Wirausahawan adalah orang yang berani membuka kegiatan produktif yang mandiri. Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar wirausaha tersebut dapat maju / sukses (Laura, 2010:152).


(59)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan dan variabel kepribdian secara serempak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pada usaha pasar kuliner di Kota Stabat.

2. Berdasarkan (Uji-t) masing-masing variabel pengetahuan kewirausahaan dan

variabel faktor kepribdian berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada usaha pasar kuliner di kota Stabat, variabel jiwa

kewirausahaan merupakan variabel yang dominan mempengaruhi

keberhasilan usaha dibandingkan variabel kepribadian.

3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa adjusted R square sebesar 0,476 berarti 47,6% variabel keberhasilan usaha dapat dijelaskan oleh variabel pengetahuan kewirausahaan dan faktor kepribadian sedangkan sisanya 52,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran sebagai berikut :

1. Variabel pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada usaha pasar kuliner di kota Stabat dan


(60)

merupakan faktor yang paling dominan dalam penelitian ini. Oleh sebab itu diharapkan kepada seluruh pemilik usaha kuliner yang berada di Kota Stabat agar dapat memiliki kemampun kewirausahaan seperti pengetahuan dalam mengelola keuangan termasuk pengetahuan akan manajemen pemasaran sehingga segala bentuk transaksi dapat dikelola dengan baik dan diharapkan kesalahan-kesalahan yang dapat merugikan usaha dapat diminimalisir.

2. Variabel kepribadian memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada usaha pasar kuliner di kota Stabat. Di harapkan kapada seluruh pengusaha agar dapat meningkatkan pengetahuan dibidang operasional. Sehingga mulai dari proses pengadaan bahan baku, proses produksi dan sampai pemasaran/penjualan kepada konsumen dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkan laba.

3. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk mengukur keberhasilan usaha sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan variabel tersebut dengan mengembangkan indikator yang lebih tepat atau menambahkan variabel lainnya seperti efikasi diri, jiwa kewirausahaan, lingkungan keluarga dan variabel lainnya yang lebih relevan yang memiliki pengaruh terhadap keberhasilan usaha pada usaha pasar kuliner di Kota Stabat.


(61)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis

2.1.1. Pengertian Wirausaha

Schumpeter dalam As’ad (2009:145) mengemukakan bahwa wirausaha atau entrepreneur adalah seseorang yang menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan, mencakup mereka yang mengambil risiko, mengkoordinasi penanaman modal atau sarana produksi, yang mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mempunyai respon kreatif dan inovatif.

Menurut As’ad (2009:149) mendefinisikan wirausaha adalah orang yang menerapkan kemampuannya untuk mengatur, menguasai alat-alat produksi dan menghasilkan hasil yang berlebihan yang selanjutnya dijual atau ditukarkan dan memperoleh pendapatan dari usahanya tersebut.

Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat. Seorang wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup (Suryana, 2009:16).

Wirausaha juga dapat didefinisikan sebagai orang yang memiliki, mengelola, dan melembagakan usahanya sendiri. Faktor yang mendorong


(62)

seseorang mengambil keputusan berwirausaha dapat diketahui melalui penilaian kepribadian khususnya pengalaman dan latar belakangnya. Biografi yang dimiliki seseorang bermanfaat karena dalam biografi dapat dilihat pengalaman, keterampilan, dan kompetensi untuk peningkatan kewirausahaan, pengembangan nilai-nilai kewirausahaan dan mendorong untuk mencetuskan ide-ide kewirausahaan seseorang (Suryana, 2009:270).

Menurut Sukardi dalam As’ad (2009:155) pengertian wirausaha merujuk kepada kepribadian tertentu yaitu pribadi yang mampu berdiri di atas kekuatan sendiri. sehingga mampu mengambil keputusan untuk diri sendiri, mampu menetapkan tujuan yang ingin dicapai atas dasar pertimbangannya, sehingga seorang wirausaha ini adalah seseorang yang merdeka lahir dan batin.

Shefsky dalam Astamoen (2005:51) mendefinisikan wirausaha sebagai seseorang yang memasuki dunia bisnis apa saja, tepat pada waktunya untuk membentuk atau mengubah pusat syaraf bisnis tersebut secara substansial. Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah orang yang memiliki, mengelola, melembagakan usahanya sendiri, melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif, mengembangkan ide dan memanage sumber daya yang ada serta memanfaatkan peluang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

2.1.2. Karakteristik Wirausaha

Banyak ahli menjabarkan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda. Meredith dalam Suryana (2009:24) mengemukakan karakteristik dan watak seorang wirausahawan antara lain sebagai berikut:


(63)

1. Percaya diri dan optimis, memiliki watak kepercayaan diri yang kuat, ketergantungan terhadap orang lain, dan bersikap individual.

2. Berorientasi pada tugas dan hasil, memiliki kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi pada keuntungan finansial, mempunyai motivasi yang kuat, energik, tekun, tabah, memilliki tekad untuk bekerja keras, dan inisiatifnya tinggi.

3. Berani mengambil risiko dan menyukai tantangan, dan mampu mengambil risiko yang wajar.

4. Memiliki jiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran dan kritikdari orang lain.

5. Orisinalitas tinggi, memiliki watak inovatif, kreatif, dan fleksibel. 6. Berorientasi, memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan.

Sukardi dalam As’ad (2009:147), mengemukakan bahwa seorang wirausaha yang berhasil mempunyai karakteristik psikologik tertentu, antara lain: 1. Supel dan fleksibel dalam bergaul, mampu menerima kritik dan mampu

melakukan komunikasi secaraefektif dengan orang lain. 2. Mampu memanfaatkan peluang usaha yang ada.

3. Berani mengambil risiko yang telah diperhitungkan sebelumnya mengenai sesuatu yang akan dikerjakan serta menyenangi tugas yang dikerjakan secara efektif bersamaorang lain.

4. Memiliki pandangan ke depan, cerdik, lincah, dan fleksibel terhadap berbagai macam situasi.


(64)

5. Oto-aktivitasnya mampu menemukan sesuatu yang orisinil dari pemikiran sendiri dan mampu menciptakan hal-hal baru yang kreatif.

6. Percaya pada kemampuan untuk bekerja mandiri, optimis, dinamis serta mempunyai kemampuan untuk menjadi pemimpin.

7. Mampu dan menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun, menjalankan, dan mencapai tujuan usaha, manajemen umum dan berbagai bidang pengetahuan lain yang menyangkut dunia usaha.

8. Memiliki motivasi yang kuat untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik, mengutamakan prestasi, selalu memperhitungkan faktor pendorong dan penghambat, tekun, kerja keras, teguh dalam pendirian dan memiliki kedisiplinan yang tinggi.

9. Perhatian pada lingkungan sosial untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang.

Zimmerer dalam Suryana (2009:24) mengemukakan bahwa terdapat delapan karakteristik kewirausahaan, antara lain sebagai berikut:

1. Desire for responsibility yaitu memiliki rasa tanggung jawab terhadap usaha yang dilakukannya, sehingga akan selalu mawas diri.

2. Preference for moderate risk yaitu selalu berusaha menghindari berbagai macam risiko, baik risiko kecil maupun risiko yang berat.

3. Confidence in their ability to success yaitu memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh kesuksesan.

4. Desire for immediate feedback yaitu selalu menginginkan umpan balik dengan segera.


(65)

5. High level of energy yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.

6. Future orientation yaitu memiliki orientasi, perspektif dan wawasan jauh ke depan.

7. Skill at organizing yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.

8. Value of achievement over money yaitu lebih menghargai prestasi yang telah dicapai daripada uangatau keuntungan finansial.

2.1.3. Keberhasilan Usaha

Keberhasilan usaha menurut Suryana (2009:285) adalah keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuanya. Keberhasilan usaha merupakan utama dari sebuah perusahaan dimana segala aktivitas yang ada didalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan. Dalam pengertian umum, keberhasilan menunjukan suatu keadaan yang lebih baik atau unnggul dari pada masa sebelumnya. Mudzakar dalam Andari (2011:21) keberhasilan usaha adalah sesuatau keadaan yang menggambarkan lebih dari pada yang lainnya yang sederajat/sekelasnya.

Sesuai dengan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu usaha dikatakan berhasil apabila memiliki suatu kelebihan dibandingkan dengan periode sebelumnya atau dengan perusahaan sekelasnya. Suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang di nilai dari keberhasilan sebuah usaha, tetapi alasan laba yang menjadi faktor penting adalah karena laba merupakan tujuan dari orang yang


(66)

melakukan bisnis. Jika terjadi penurunan laba atau ketidak stabilan laba, maka perusahaan akan kesulitan untuk mengoperasikan kegiatan usahanya dan menjaga kertahanan usahanya.

Menurut Suryana (2009:85), indikator keberhasilan usaha sebagai berikut: 1. Modal

2. Pendapatan 3. Volume penjualan 4. Output produksi 5. Tenaga Kerja

2.1.4. Faktor Penentu Keberhasilan Usaha

Untuk menjadi wirausaha yang sukses, seseorang harus memiliki ide atau visi usaha yang jelas, kemauan dan keberanian dalam menghadapi risiko. Apabila ada kesiapan dalam menghadapi risiko (Widayana, 2006:45), langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan dan menjalankannya. Selain bekerja keras, agar usaha tersebut berhasil, wirausaha harus mampu mengembangkan hubungan baik dengan mitra usaha maupun pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan. Berikut ini adalah tahapan dalam membangun kewirausahaan yang sukses yang dikemukakan Steinhoff dan Burgess dalam Suryana (2009:66).

Suryana (2009:67), mengemukakan tiga faktor penyebab keberhasilan seorang wirausaha, antara lain:


(67)

1. Kemampuan dan kemauan

Orang yang memiliki kemampuan tetapi tidak memiliki kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi seorang wirausaha yang sukses. Misalnya seseorang yang memiliki kemauan untuk membuka toko tapi tidak memiliki kemampuan untuk mengelolanya, maka lama kelamaan tokonya akan tutup. Begitu juga dengan orang yang memiliki kemampuan mengelola usaha tetapi tidak memiliki kemauan untuk membuka usaha, maka selamanya orang tersebut tidak pernah memiliki usaha.

2. Tekad yang kuat dan kerja keras

Orang yang tidak memiliki tekad kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang tidak mau bekerja keras tetapi memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses.

3. Kesempatan dan peluang

Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan seorang wirausaha.

2.2. Pengetahuan Kewirausahaan 2.2.1. Pengertian Pengetahuan

Kebutuhan akan pengalaman merupakan pengetahuan yang harus dicari sebanyak mungkin. Pengalaman merupakan pengetahuan atau keterampilan yang harus dikuasai atau diketahui sebagai akibat dari perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya selama jangka waktu tertentu. Wirausaha yang


(1)

v

4. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Setri Hiyanti, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada Peneliti.

6. Dra. Marhaini, MS selaku dosen pembaca dan dosen penilai yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama perkuliahan.

8. Ibu dan bapak pemilik usaha dipasar kuliner Kota Stabat yang telah membantu saya dalam memberikan informasi dan pengarahan mengenai penelitian ini.

9. Kepada teman-teman Fitria Naqiya dan Fita Mayangsari terimakasih Peneliti ucapkan karena telah banyak meluangkan waktu untuk membantu dalam penelitian ini.

10.Kepada teman-teman Manajemen Angkatan 2011 Peneliti ucapkan terimakasih atas dorongan serta motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Peneliti mengucapkan terimakasih dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan anugerah dan kasih-Nya atas cinta kasih, jerih payah, dan jasa-jasa mereka.

Medan, 25 Juli 2016 Peneliti,


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Uraian Teoritis ... 7

2.1.1 Pengertian Wirausaha ... 7

2.1.2 Karakteristik Wirausaha ... 8

2.1.3 Keberhasilan Usaha ... 11

2.1.4 Faktor Penentu Keberhasilan Usaha ... 12

2.2 Pengetahuan Kewirausahaan ... 13

2.2.1 Pengertian Pengetahuan ... 13

2.2.2 Pengertian Pengetahuan Kewirausahaan ... 15

2.2.3 Pengertian Kompetensi ... 16

2.2.4 Jenis-Jenis Kompetensi Wirausaha ... 17

2.3 Kepribadian ... 19

2.3.1 Pengertian Kepribadian ... 19

2.4 Penelitian Terdahulu ... 22

2.5 Kerangka Konseptual ... 25

2.6 Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Jenis Penelitian ... 27

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

3.3 Batasan Operasional ... 27

3.4 Definisi Operasional ... 28

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 29

3.6 Populasi dan Sampel ... 30

3.6.1 Populasi ... 30

3.6.2 Sampel ... 30

3.7 Jenis Data Penelitian ... 31

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 31

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 32


(3)

vi

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 34

3.10 Uji Asumsi Klasik ... 35

3.11Teknik Analisis Data ... 36

3.11.1 Metode Analisis Deskriptif ... 36

3.11.2 Model Regresi Berganda ... 36

3.11.3 Uji-F (Uji Serentak) ... 37

3.11.4 Uji-t (Uji Parsial) ... 38

3.11.5 Identifikasi Determinasi (R2) ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 40

4.1.1 Karakteristik Responden ... 40

4.1.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kewirausahaan, Faktor Kepribadian, dan Keberhasilan Usaha ... 41

4.2 Analisis Linier Berganda ... 49

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 50

4.3.1 Uji Normalitas ... 50

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 53

4.3.3 Uji Multikolinieritas ... 55

4.4 Uji Hipotesis ... 56

4.4.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 56

4.4.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 58

4.4.3 Pengujian Koefesien Determinasi (R2) ... 60

4.5 Pembahasan ... 61

4.5.1 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha ... 61

4.5.2 Pengaruh Faktor Kepribadian Terhadap Keberhasilan Usaha ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran ... 65 DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...


(4)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ... 22

3.1 Operasional Variabel ... 27

3.2 Instrumen Skala Likert ... 29

3.3 Uji Validitas ... 32

3.4 Uji Reliabilitas ... 33

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 38

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 38

4.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1) ... 39

4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Kepribadian (X2) ... 41

4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keberhasilan Usaha (Y) ... 44

4.6 Variabel Entered/removedb ... 47

4.7 Analisis Linier Berganda ... 47

4.8 Uji Kolmogrov Smirnov ... 50

4.9 Uji Glejser ... 54

4.10 Uji Multikolinieritas ... 54

4.11 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 55

4.12 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 57


(5)

viii

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 25

4.3 Pengujian Normalitas Histogram ... 48

4.4 Pengujian Normalitas P-P Plot... 49


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 66

2 Output Uji Validitas dan Reliabilitas ... 71

3 Daftar Distribusi Jawaban Responden ... 73

4 Output Uji Asumsi Klasik ... 76