Pengaruh Kepemimpinan dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus pada Usaha UKM di Jl. Dr. Mansyur)

(1)

Lampiran 1: Kuisioner Penelitian

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (STUDI KASUS PADA

USAHA UKM DI JL. DR. MANSYUR)

I. Identitas Responden

Nama Usaha :

Jenis Kelamin :

Umur :

Alamat Usaha :

Lama Usaha :

Pendidikan Terakhir : SD SMA

SMP Diploma/Strata

II. Petunjuk Pengisian

a. Pada lembaran ini terdapat beberapa pertanyaan yang harus Saudara/i isi. Kepada Saudara/i untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya.

b. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh karena itu usahakan agar tidak ada jawaban yang dikosongkan.

c. Silahkan anda pilih jawaban yang menurut anda sesuai degan kondisi yang ada dengan memberikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju S = Setuju

KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju


(2)

III. Kuisioner Penelitian

A. Kepemimpinan

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Tujuan usaha saya tercapai setiap periode. 2 Mampu menyelasikan pekerjaan sesuai target

yang ditentukan.

3 Saya sudah membuat sasaran jangka panjang dalam menjalankan usaha ini.

4 Saya mempunyai misi dalam berwirausaha. 5 Saya mampu dalam menentukan arah dan

tujuan.

6 Saya selalu focus terhadap kegiatan yang dijalankan.

7 Saya mampu mengarahkan karyawan menjadi lebih baik.

8 Saya memiliki wewenang dalam mengambil keputusan.

B. Pengetahuan Kewirausahaan

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya mengetahui kondisi pasar yang saya jalankan.

2 Saya mampu menjalankan usaha yang ada. 3 Saya mengetahui tanggung jawab saya

sebagai seorang wirausaha.

4 Saya mengetahui kemampuan yang saya miliki guna menjalankan usaha.

5 Saya mengetahui pentingnya manajemen dalam menjalankan usaha.

6 Saya mengelola usaha dengan baik.

C. Keberhasilan usaha

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Mempumyai omzet penjualan yang meningkat.


(3)

2 Volume penjualan meningkat dari waktu ke waktu.

3 Saya berkemampuan dalam menghadapi persaingan bisnis.

4 Saya memiliki kompetensi dalam menjalankan usaha.

5 Mampu menciptakan citra produk yang baik. Lampiran 2: Validitas dan Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.921 19

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

P1 43.4000 132.386 .474 .919

P2 43.0000 122.828 .766 .912

P3 43.3333 130.713 .547 .917

P4 42.9000 121.679 .753 .912

P5 43.3667 131.068 .568 .917

P6 43.1333 127.154 .555 .918

P7 43.3333 132.437 .412 .920

P8 43.0000 122.828 .766 .912

P9 43.3000 132.838 .388 .921

P10 42.8667 120.533 .761 .912

P11 43.3333 133.195 .395 .921

P12 43.3000 133.941 .450 .919

P13 43.3000 128.631 .650 .915

P14 43.3667 129.551 .587 .917

P15 43.3000 127.941 .625 .916


(4)

P17 42.9000 122.714 .754 .912

P18 43.1333 127.154 .555 .918

P19 43.2667 127.513 .640 .915

Lampiran 3: Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.887 3.927 .735 .465

Kepemimpinan .227 .100 .243 2.266 .027

Pengetahuan Kewirausahaan

.439 .092 .510 4.756 .000

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha


(5)

Lampiran 5: P-P Plot

Lampiran 6: Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 63

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.98269792

Most Extreme Differences Absolute .123

Positive .123

Negative -.049

Kolmogorov-Smirnov Z .980

Asymp. Sig. (2-tailed) .292

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(6)

Lampiran 7: Scatterplot

Lampiran 8: Uji Glesjer

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.768 1.977 -.389 .699

Kepemimpinan .099 .050 .246 1.973 .053

Pengetahuan Kewirausahaan

-.030 .046 -.081 -.654 .516


(7)

Lampiran 9: Uji VIF Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.887 3.927 .735 .465

Kepemimpinan .227 .100 .243 2.266 .027 .999 1.001

Pengetahuan Kewirausahaan

.439 .092 .510 4.756 .000 .999 1.001

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Lampiran 10: Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 109.987 2 54.993 13.538 .000a

Residual 243.728 60 4.062

Total 353.714 62

a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Kewirausahaan, Kepemimpinan b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Lampiran 11: Uji t

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.887 3.927 .735 .465

Kepemimpinan .227 .100 .243 2.266 .027

Pengetahuan Kewirausahaan

.439 .092 .510 4.756 .000


(8)

Lampiran 12: Uji Determinasi R2

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .558a .311 .288 2.01547

a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Kewirausahaan, Kepemimpinan b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Lampiran 13: Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Kepemimpinan

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8

3 3 4 5 4 3 3 3

4 4 4 4 3 4 4 4

4 4 4 4 3 4 4 4

4 4 4 5 4 4 4 4

4 4 4 5 5 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 4 5 4 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 4 5 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 5 5 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 3 4 4 4

3 3 4 4 4 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 3 4 3 3 3

4 4 4 4 5 4 4 4

4 4 4 4 3 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 4 4 4


(9)

4 4 3 3 3 4 4 4

4 4 4 4 5 4 4 4

5 4 4 4 3 4 4 4

4 4 5 5 5 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 4 4 4

4 4 4 4 5 4 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 5 5 4 4 4 4

4 5 4 4 3 5 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 5 4 4 4 5 4 5

4 4 5 5 4 4 4 4

4 4 4 4 5 4 4 4

4 4 3 3 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 5 4 4 4 5 4 5

4 4 5 5 5 4 4 4

4 4 4 4 3 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 4 4 4

4 4 5 4 4 3 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 3 3 3 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 4 4 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 5 4 4 4


(10)

Lampiran 14: Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Pengetahuan Kewirausahaan

P1 P2 P3 P4 P5 P6

4 2 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5

4 4 3 4 4 4

4 4 4 4 3 4

4 4 5 5 4 4

4 4 3 3 4 4

4 4 4 5 4 5

3 2 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4

4 4 5 5 5 5

5 4 4 4 3 3

4 4 4 4 4 4

4 4 2 3 4 4

3 2 2 3 3 3

4 4 4 4 4 4

4 4 5 5 5 5

5 5 4 4 4 4

3 2 4 4 4 3

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

3 2 3 4 4 4

4 4 4 4 4 5

4 2 4 4 4 4

3 4 4 4 4 4

3 2 4 4 4 4

4 4 2 4 4 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

3 3 4 5 4 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5

4 4 3 4 4 4

4 4 4 4 3 4

4 4 5 5 4 4

4 4 3 3 4 4


(11)

3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4

4 4 5 5 5 5

5 4 4 4 3 3

4 4 4 4 4 4

4 4 3 3 4 4

3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4

4 4 5 5 5 5

5 5 4 4 4 4

3 3 4 4 4 3

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

3 3 3 4 4 4

4 4 4 4 4 5

4 4 4 4 4 4

3 4 4 4 4 4

3 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

3 3 4 5 4 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5

Lampiran 14: Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Keberhasilan Usaha

P1 P2 P3 P4 P5

4 4 4 4 4

4 4 4 4 4

5 5 5 5 5

5 4 4 4 5

5 5 4 5 5

4 4 4 4 4

4 4 4 4 3

4 5 4 4 4

4 4 4 4 4

3 4 4 4 4

4 4 3 4 4


(12)

5 5 5 5 5

4 5 4 4 4

4 3 3 3 3

3 4 4 4 4

4 5 5 5 5

5 4 4 4 4

4 4 5 5 5

4 3 5 5 5

3 4 4 4 4

4 3 3 3 4

4 4 4 4 4

4 3 3 3 4

4 4 4 4 4

4 3 3 4 3

5 5 5 5 4

4 4 4 4 4

4 4 4 4 4

4 4 4 4 4

4 4 4 4 4

4 4 4 4 4

5 5 5 5 5

4 4 4 4 5

4 5 4 5 5

4 4 4 4 4

3 4 4 4 3

5 5 4 4 4

3 4 4 4 4

4 4 4 4 4

4 4 3 4 4

4 4 3 4 4

5 5 5 5 5

5 5 4 4 4

3 3 3 3 3

4 4 4 4 4

5 5 5 5 5

4 4 4 4 4

4 4 5 5 5

3 3 5 5 5

4 4 4 4 4

4 3 3 3 4


(13)

5 3 3 3 4

4 4 4 4 4

4 3 3 4 3

5 5 5 5 4

4 4 4 4 4

4 4 4 4 4

4 4 4 4 4

4 4 4 4 4

4 4 4 4 4


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga,Pandji,2004. Manajemen Bisnis, Rineka Cipta:Jakarta Bongsu, Raja. Et al. 2010. Kewirausahaan. USU Press. Medan.

Junita Elisabet P.2016. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kesuksesan Pengusaha

Kecil DI Komplek Multatuli Medan

Kasmir, 2006. Kewirausahaan. PT. Rajagrafindo Persada: Jakarta

Kasmir. Kewirausahaan. 2008. PT Raja Grafindo Persada . Jakarta.Leonardus Saiman, 2009. Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat.

Manthey, Faisal Reza. 2011. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional

Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Bengkel Barspeed. Medan

Nurzaman , Retno Kurnia. 2009. Pengaruh Kemampuan Wirausaha Dan

Kreativitas Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Restoran Sindang Reret Cabang Surapati. Bandung

Solihin,Ismail 2014. Pengantar BIsnis, PT.Gelora Aksara Pratama: Jakarta

Suryana, 2006. Kewirausahaan, Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses Jakarta : PT Salemba Empat.

Sugiyono,2013. Metodologi Penelitian Bisnis , cetakan ke 17, Bandung : Alfabeta Syahputra, Hadi. 2010. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Keberhasilan Usaha

Pada Industri Pakaian di Jl. Denai Medan

Adi Saputra & Surahma Asti Mulasari. 2011. Faktor - Faktor Yang

Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Pengepul Sampah Di Kota Yogyakarta

Deswira. 2016. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Keunggulan

Bersaing Terhadap Keberhasilan Usaha Rumah Makan Minang di Kota Medan

Inneke Qamariah&Doli M Ja’far Dalimunthe. 2011. Pengaruh Pengetahuan

Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Daya Saing Usaha (Pengusaha Kuliner Skala Kecil Di Jalan


(15)

Kadek Agus Suarmawan. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Mikro Dan Kecil (Studi Pada Usaha Kerajinan Ingka Di Desa Bulian, Kec. Kubutambahan)

Raduan Che Rose, PhD; Naresh Kumar, PhD; Lim Li Yen. 2006. The Dynamics

Of Entrepreneurs Success Factors In Influencing Venture Growth

Ulfa Mufida OctaviaN Rachma Achmad Agus Priyono. Pengaruh Kepemimpinan

Dalam Wirausaha Dan Inovasiterhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada

PT. Indomarco Prismatama Malang)


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian menggunakan metode penelitian asosiatif kausal (sebab akibat) dengan pendekatan kuantitatif. Perumusan masalah dengan penelitian asosiatif adalah menghubungkan dua variabel atau lebih (Erlina, 2011). Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti. Tujuan penelitian asosiatif adalah melihat apakah ada pengaruh dan seberapa besar pengaruh dari sebab akibat atau dari variabel independen dan dependen penelitian. Penelitian kuantitatif ini akan melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti dan lebih bersifat sebab akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan dependen (Sugiyono, 2013).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian untuk melengkapi data pembahasan dan pemecahan permasalahan pada rumusan masalah maka lokasi penelitian di seluruh UMKM yang berada di Jl. Dr. Mansyur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember-Januari 2017.

3.3 Definisi Operasional 3.3.1 Variabel Independent

Menurut Sugiyono (2013: 61) variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat, nilai dari orang, objek, dan kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.


(17)

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas (independen)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2013: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh kepemimpinan (X1), pengetahuan kewirausahaan (X2).

2. Variabel terikat (dependen)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keberhasilan usaha (Y).

3.3.1.1 Kepemimpinan

Dalam penelitian ini, variable-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variable yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variable-variabel yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Efektifitas

Pemanfaatan sumber daya, sarana, prasarana dalam jumlah tertentu yang ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atau jasa kegiatan yang dijalankan, jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektifitasnya


(18)

2. Pengambilan Keputusan

Suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secaara sistematis untuk ditindaklanjuti sebagai suatu cara pemecahan masalah.

3. Kreatifitas

Kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data dan informasi yang ada. Hasil yang diciptakan tidak selalu hal-hal yang baru, tapi juga dapat berupa gabungan dari hal-hal yang sudah ada sbelumnya.

4. Memiliki Inspirasi

Percikan ide kreatif yang waktu dan tempatnya jarang dikenali, kecuali sudah melatih diri dengan kebiasaan dan dikarenakan akibat-hasil dari proses pengembangan diri.

5. Menjalankan Visi

Suatu pernyataan mengenai tujuan dari sebuah organisasi yang disampaikan melalui produk atau jasa yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai yang didapatkan juga aspirasi dan cita-cita di masa yang akan datang.

6. Perubahan

Suatu usaha yang sistematik untuk menciptakan ulang suatu organisasi dengan cara melakukan adaptasi pada perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal dan lingkungan internal untuk mencapai sasaran baru.

7. Dinamis

Penuh semangat dan tenaga untuk cepat bergerak dalam menyesuaikan diri dengan keadaan yang terjadi secara tiba-tiba.


(19)

3.3.1.2 Pengetahuan Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptamya peluang. Banyak orang, baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif (Suryana:2010:2).

Dimensi pengetahuan kewirausahaan adalah:

1. Pengetahuan bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha yang ada di sekitarnya.

2. Pengetahuan dan tanggung jawab.

3. Pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri. 4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

3.3.2 Variabel Dependent 3.3.2.1 Keberhasilan Usaha

Keberhasilan usaha merupakan pencapaian yang diharapkan didalam suatu bisnis. Dimensi keberhasilan usaha adalah:

1. Laba

Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara pendapatan dengan biaya.

2. Produktivitas

Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan menemukan besar kecilnya produksi. Hal ini mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada akhirnya


(20)

menentukan besar kecilnya pendapatan, sehingga mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh.

3. Daya Saing

Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bias bertahan menghadapi pesaing.

4. Kompetensi

Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga dapat menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman

5 Terbangunnya Citra Baik

Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu trust internal dan trust external.

Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang ada dalam

perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa amanah atau percaya diri segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasil, pemerintah, maupun masyarakat luas, bahkan juga pesaing.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Kepemimpinan (X1)

Kepemimpinan adalah kemampuan, proses, atau fungsi yang digunakan dalam

mempengaruhi orang lain untuk berbuat sesuatu dalam rangka

1.Efektivitas 1. Tujuan organisasi tercapai

2. Target tercapai 3. Sasaran jangka

panjang 4. Misi organisasi

Likert

2.Menjalanjankan visi

1. Menentukan arah dan tujuan


(21)

mencapai tujuan tertentu. dijalankan 3. Mengarahkan anggota dan karyawan 4. Kerja sama tim 3.Pengambilan

keputusan

1. Memiliki wewenang

Pengetahuan Kewirausahaan

(X2)

Pengetahuan kewirausahaan adalahdasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu. 1.Pengetahuan mengenai usaha

1. Mampu menganalisis pasar

2. Mengetahui

mengenai usaha yang dijalankan Likert 2.Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab

1. Mengetahui peran sebagai wirausaha 2. Mengetahui tanggung jawab sebagai wirausaha 3.Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis

1. Dapat mengelola usaha dengan baik 2. Mengetahui pentingnya manajemen dan organisasi dalam menjalankan suatu usaha Keberhasilan Usaha (Y) Keberhasilan usaha merupakan pencapaian yang diharapkan didalam suatu bisnis

1.Laba usaha 1. Meningkatnya omset penjualan

Likert

2.Produktifitas 1. Meningkatnya volume penjualan 3.Daya saing 1. Mampu bersaing

dengan pesaing lainnya

4.Kompetensi 1. Memiliki kompetensi dalam menjalankan usaha 5.Terbangunnya

citra yang baik

1. Mampu membangun citra yang baik dengan konsumen


(22)

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi Penelitian

Populasi menurut Sugiyono (2013 : 62), adalah : “wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi penelitian ini adalah seluruh UKM yang ada di Jl. Dr. Mansyur kota Medan

3.4.2 Sampel Penelitian

Sugiyono (2013 : 63), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel ditujukan kepada pemilik/pemimpin UMKM yang ada di Jl. Dr. Mansyur kota Medan dengan populasi yang ada sebanyak 75 UKM, maka dengan menggunakan rumus Slovin yaitu:

n = 75 1 + (75 x 0.052) n = 75

1 + 0.19 n = 63 Dimana:

N: Jumlah Populasi n: Jumlah Sampel


(23)

Dengan menggunakan batas toleransi kesalahan sebesar 5%, maka sampel penelitian ini sebanyak 63 pemilik/pimpinan UKM yang terdapat pada Jl. Dr. Mansyur kota Medan

Teknik sampel yang akan digunakan adalah Simple Random Sampling dimana akan dilakukan pengambilan anggota sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

3.5 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang langsung

diperoleh dari responden dengan cara membagikan kuesioner yang bersumber dari kuesioner penelitian terdahulu. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Kuesioner. Kuesioner yang diberikan kepada Pimpinan UKM di Jl. Dr. Mansyur kota Medan agar memperoleh data yang diperlukan. Menurut Arikunto (1995:134) “dalam penelitian diperlukan instrumen data yaitu alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematik”. Alasan penulis menggunakan angket adalah: (1) untuk memudahkan perolehan data dari responden sekaligus dapat diedarkan langsung kepada responden dalam waktu tertentu. (2) pengisian angket tidak memerlukan


(24)

waktu yang begitu lama. (3) penggunaan angket dapat memperoleh jawaban untuk memudahkan pengolahan data.

3.7 Teknik Analisis Data

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif yaitu: uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji regresi berganda, dan uji hipotesis penelitian. Statistik Deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gusus data sehingga memberikan informasi yang berguna memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang induknya yang lebih besar. Kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistik deskriptif antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data.

3.7.1 Uji Validitas

Uji Validitas atau kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yan diukur. Validitas ini menyangkut akurasi instrumen. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut itu valid atau sah, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap butir pertanyaan dengan skor total kuesioner. Adapun teknik korelasi yang biasa dipakai adalah teknik korelasi product moment dan untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu significant, maka dapat dilihat pada tabel nilai product moment atau menggunakan SPSS untuk mengujinya. Untuk butir pertanyaan yang tidak valid harus dibuang atau tidak dipakai sebagai instrumen.


(25)

Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi yang mendapat nilai lebih besar dari 0,361.

Tabel 3.2 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan kepada 30 responden di luar sampel penelitian.

Tabel 3.2 Uji Validitas Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

P1 43.4000 132.386 .474 .919

P2 43.0000 122.828 .766 .912

P3 43.3333 130.713 .547 .917

P4 42.9000 121.679 .753 .912

P5 43.3667 131.068 .568 .917

P6 43.1333 127.154 .555 .918

P7 43.3333 132.437 .412 .920

P8 43.0000 122.828 .766 .912

P9 43.3000 132.838 .388 .921

P10 42.8667 120.533 .761 .912

P11 43.3333 133.195 .395 .921

P12 43.3000 133.941 .450 .919

P13 43.3000 128.631 .650 .915

P14 43.3667 129.551 .587 .917

P15 43.3000 127.941 .625 .916

P16 42.6667 130.230 .504 .918

P17 42.9000 122.714 .754 .912

P18 43.1333 127.154 .555 .918

P19 43.2667 127.513 .640 .915


(26)

Tabel 3.2 Dari 30 hasil dari semua pernyataan dinyatakan valid karena r Hitung > r Tabel atau Corrected Item-Total Correlation diatas 0,361. Dengan demikian menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih, Reliabilitas adalah indeks yang menujukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap setiap konstruk atau variabel yang digunakan dalam penelitian.

Uji keterandalan atau reliabilias dapat menggunakan salah satu dari beberapa kriteria yang telah umum digunakan, yakni stabilitas, ekuivalen dengan bentuk parallel (parallel forms), dan internal consistency. Pada kriteria internal

consistency, pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan nilai

Alpha Cronbach. Alpha Cronbach mengindikasikan apabila kerelasian memiliki nilai yang tinggi, maka instrumen penelitian juga memiliki reliabilitas yang tinggi pada internal consistency dan umumnya Alpha Cronbach digunakan untuk skala interval. Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel. Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011).


(27)

Tabel 3.3 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.921 19

Sumber: Hasil Penelitian, 2016(Data diolah)

Tabel 3.2 menunjukan bahwa semua butir instrumen reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,921 lebih besar dari 0,80. Maka kuisioner dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

3.7.3 Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik terhadap data primer, maka peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas.

3.7.3.1 Uji Normalitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis parameterik yaitu uji normalitas data populasi. Menurut Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memilki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram, hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel


(28)

kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2011:160). Untuk menafsirkan apakah data yang diuji berdistribusi normal atau tidak, maka dapat dilakukan dengan cara menggunakan harga koefisien Skewness atau Kurtosis. Jika koefisien Skewness berada pada rentangan nilai -0,5 sampai dengan 0,5 maka dapat dikatakan bahwa masing-masing variabel penelitian terdistribusi secara normal.

3.7.3.2 Uji Multikolienaritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2011:105). Cara umum untuk mendeteksi adanya multikolinear dalam model ini adalah dengan melihat bahwa adanya R2 yang tinggi dalam model tetapi tingkat signifikasi t-statistiknya sangat kecil dari hasil regresi tersebut dan cenderung banyak yang tidak signifikan. Selain itu untuk menguji multikolinearitas, bisa dilihat melalui matrik korelasinya. Jika masing-masing variabel bebas berkorelasi lebih besar dari 80% maka termasuk yang memiliki hubungan yang tinggi atau ada indikasi multikolinearitas.

Uji Multikolinearitas dapat dilakukan untuk hasil regresi didalam kedua model yang akan diestimasi. Caranya adalah dengan mencari angka tolerance, dimana tolerance adalah nilai 1-R2. R2 disini adalah koefisien determinasi dari regresi atas suatu variabel bebas terhadap sisa variabel bebas lainnya. Setelah angka tolerance diperoleh selanjutnya dicari angka VIF (Variance Inflation


(29)

semakin tinggi nilai tolerance maka semakin rendah derajat kolinearitas yang terjadi. Sedangkan untuk VIF, semakin rendah nilai VIF semakin rendah derajat kolinearitas yang terjadi. Batasan nilai maksimum VIF yang biasa digunakan untuk menjustifikasi adanya kolinearitas adalah 10.

Apabila menggunakan pendekatan VIF untuk menguji hipotesisnya, maka kriterianya adalah :

1. Apabila harga koefisien VIF hitung pada Collinearity Statistics sama dengan atau lebih kecil dari 10 (VIF hitung ≤ 10), maka H0 diterima yang berarti tidak terdapat hubungan antar variabel independen (tidak terjadi gejala multikolinearitas).

2. Apabila harga koefisien VIF hitung pada Collinearity Statistics lebih besar daripada 10 (VIF hitung > 10), maka H0 ditolak yang berarti terdapat hubungan antar variabel independen (terjadi gejala multikolinearitas)

3.7.3.3 Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel residual absolut sama atautidak sama untuk semua pengamatan (Sudarmanto, 2005). Apabila asumsi heteroskedastisitas ini tidak terpenuhi, maka penaksir menjadi tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun besar dan estimasi koefisien dapat dikatakan menjadi kurang akurat.

Jika menerapkan uji heteroskedastisitas menggunakan korelasi Rank-Order dari Spearman, maka kriteria atau ketentuan yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi hubungan antara data hasil pengamatan dengan nilai residual absolutnya atau tidak (heteroskedastisitas), dapat dilakukan dengan cara:


(30)

1. Apabila koefisien Signifikansi (nilai probabilitas) lebih besar dari alpha yang ditetapkan (Sig. > alpah), maka dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas diantara data pengamatan dengan nilai residual mutlaknya berarti H0 diterima.

2. Apabila koefisien Signifikansi (nilai probabilitas) lebih kecil dari alpha yang ditetapkan (Sig. < alpha), maka dapat dinyatakan terjadi adanya heteroskedastisitas diantara data pengamatan dengan nilai residual mutlaknya berarti H0 ditolak

3.7.4 Uji Regresi Berganda

Pengujian regresi berganda dilakukan dengan penerapan uji persamaan regresi linear berganda. Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1,X2,X3,X4 ... Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.

Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Model ini digunakan untuk menguji apakah ada hubungan sebab akibat antara kedua variabel untuk meneliti seberapa besar pengaruh antara variabel independen, yaitu: kepemimpinan dan pengetahuan kewirausahaan terhadap suatu variabel dependen yaitu keberhasilan usaha.

Adapun rumus yang digunakan: Y = a + ��X1 + ��X2 + e


(31)

Y = keberhasilan usaha X1= kepemimpinan

X2= pengetahuan kewirausahaan a = bilangan Konstanta

� = bilangan Koefisien e = error yang ditolerir (5%)

3.7.5 Uji Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan melalui uji statistik t, uji statistik F, dan uji koefisien determinan (Adjusted R2)

3.7.5.1 Uji statistik t (Uji Signifikansi Parsial)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasan secara individual dalam menerangkan variabel-variabel terikat (Kuncoro, 2013:244). Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen, yaitu: kepemimpinan dan pengetahuan kewirausahaan terhadap suatu variabel dependen yaitu keberhasilan usaha , maka nilai Signifikan t dibandingakan dengan derajat kepercayaannya. Apabila Sig t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, demikian pula sebaliknya jika Sig t lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak. Bila H0 ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:101)


(32)

3.7.5.2 Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan dependen secara simultan. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan dari variabel masing-masing independen, yaitu kepemimpinan dan pengetahuan kewirausahaan terhadap suatu variabel dependen yaitu keberhasilan usaha, secara bebas dengan Signifikan sebesar 0,05, dapat disimpulkan (Ghozali, 2001:98).

1. Jika nilai Signifikan <0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

2. Jika nilai Signifikan >0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

3.7.5.3 Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah diantara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen yang terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variabel dependen (Kuncoro, 2013:247)


(33)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kawasan Jalan Dr. Mansyur Medan

Kota Medan merupakan salah satu kota metropolitan yang ada di Indonesia. Medan merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan. Sebagai salah satu kota metropolitan, aktivitas perekonomian di Sumatera Utara banyak berpusat di kota Medan dan sudah tentu menimbulkan peluang-peluang untuk berwirausaha.

Jumlah penduduk yang semakin meningkat merupakan indikasi bahwa Medan merupakan salah satu kota tujuan untuk mencari penghidupan atau pekerjaan. Sejak tahun 2005 penduduk kota Medan mengalami kenaikan yang cukup nyata hingga pertengahan tahun 2007 yaitu berdasarkan sensus penduduk jumlah penduduk Kota Medan mengalami peningkatan dari 2,036 juta jiwa pada tahun 2005 menjadi 2,067 juta jiwa pada tahun 2006 dan 2,083 juta jiwa pada tahun 2007. Dari tahun ke tahun laju pertumbuhan mengalami peningkatan dari 1,50 persen pada tahun 2005 meningkat menjadi 1,53 persen pada tahun 2006, dan

menurun kembali menjadi 0,77 persen pada tahun 2007.

Salah satu dari 21 kecamatan yang ada di kota Medan adalah kecamatan medan Selayang. Kecamatan Medan Selayang adalah salah satu dari 21 Selayang berbatasan dengan


(34)

Pada ta jiwa. Luasnya adalah 12,81 km² dan kepadatan penduduknya adalah 6.072,05 jiwa/km². Di Kecamatan Medan Selayang banyak terdapat berbagai jenis usaha, salah satunya merupakan usaha yang berskala UKM di sepanjang jalan Kecamatan Medan Selayang. Apalagi di kecamatan tersebut terdapat beberapa universitas ternama di Kota Medan. Di Kecamatan Medan Selayang khususnya disepanjang Jalan Dr. Mansyur terdapat Universitas Sumatera Utara danjuga sekolah – sekolah negeri atau pun swasta. Hal tersebut yang menyebabkan banyaknya usaha yang berskala UKM di sepanjang Jalan Dr.Mansyur

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian

Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi jawaban terhadap masing-masing variabel.

4.2.1.1 Karakteristik Respondens Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan dengan persentase (57,14%) atau berjumlah 36 orang, dan

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 27 42,86%

Perempuan 36 57,14%


(35)

responden berjenis kelamin laki-laki dengan persentase (42,86%) atau berjumlah 27 orang.

4.2.1.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karateristik Responden Berdasarakan Usia

No. Kategori

(Tahun)

Jumlah

Nominal %

1. 20 – 30 22 34,9

2. 31 – 40 21 33,3

3. 41 – 50 17 27

4. > 51 3 4,8

Total 63

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Berdasarakan Tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan usia terdiri dari usia 20 - 30 Tahun berjumlah 22 orang (34,9%), usia 31 - 40 tahun berjumlah 21 orang (33,3%), usia 41 - 50 tahun berjumlah 17 orang (27%) dan usia > 51 tahun berjumlah 3 orang (4,8%).

4.2.1.3 Karateristik Responden Berdasarkan Lamanya Usaha Tabel 4.3

Karateristik Responden Berdasarkan Lamanya Usaha

No. Kategori

(Tahun)

Jumlah

Nominal %

1. 1 – 3 21 33,3

2. 4 – 6 19 30,2

3. 7 – 9 16 25,4

4. > 10 7 11,1

Total 63

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan lamanya usaha berdri terdiri dari 1 - 3 tahun berjumlah 21 (33,3%), 4


(36)

- 6 tahun berjumlah 19 (30,2%), 7 – 9 tahun berjumlah 17 (25,4%) dan diatas 10 tahun berjumlah 7 toko (11,1%).

4.2.1.4 Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 4.4

Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Kategori

(Tahun)

Jumlah

Nominal %

1. SD 3 4,8

2. SMP 14 22,2

3. SMA 28 44,4

4. S1 18 28,6

Total 63

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir terdiri dari SD berjumlah 3 orang (4,8%), SMP berjumlah 14 orang (22,2%), SMA berjumlah 28 orang (44,4%) dan S1 berjumlah 19 orang (28,6%).

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepemimpinan (X1) Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Kepemimpinan (X1) NO.

Item

STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 1 1,6 6 9,5 54 85,7 2 3,2 63 100

2 0 0 0 0 6 9,5 53 84,1 4 6,3 63 100

3 0 0 0 0 6 9,5 51 81 5 9,5 63 100

4 0 0 0 0 6 9,5 47 74,6 10 15,9 63 100

5 0 0 0 0 12 19 36 57,1 15 23,8 63 100

6 0 0 0 0 7 11,1 51 81 5 7,9 63 100

7 0 0 1 1,6 6 9,5 55 87,3 1 1,6 63 100

8 0 0 0 0 6 9,5 51 81 6 9,5 63 100


(37)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, Tujuan usaha saya tercapai setiap periode., sebanyak 3,2% responden menyatakan sangat setuju, 85,7% menyatakan setuju, 9,5% menyatakan ragu-ragu, 1,6% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedua, Mampu menyelasikan pekerjaan sesuai target yang ditentukan.. sebanyak 6,3% responden menyatakan sangat setuju, 84,1% menyatakan setuju, 9,5% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju

3. Pada pernyataan ketiga, Saya sudah membuat sasaran jangka panjang dalam menjalankan usaha ini. sebanyak 9,5% responden menyatakan sangat setuju, 81% menyatakan setuju, 9,5% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4. Pada pernyataan keempat, Saya mempunyai misi dalam berwirausaha. Sebanyak 15,9% responden menyatakan sangat setuju, 74,6% menyatakan setuju, 9,5% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

5. Pada pernyataan kelima, Saya mampu dalam menentukan arah dan tujuan. sebanyak 23,8% menyatakan sangat setuju, 57,1% menyatakan setuju, 19% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. 6. Pada penyataan keenam, Saya selalu focus terhadap kegiatan yang dijalankan., sebanyak 7,9% menyatakan sangat setuju, 81% menyatakan setuju,


(38)

11,1% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

7. Pada pernyataan ketujuh, Saya mampu mengarahkan karyawan menjadi lebih baik, Sebanyak 1,6% menyatakan sangat setuju, 87,3% menyatakan setuju, 9,5% menyatakan ragu-ragu, 1,6% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

8. Pada pernyataan kedelapan, Saya memiliki wewenang dalam mengambil keputusan., Sebanyak 9,5% menyatakan sangat setuju, 81% menyatakan setuju, 9,5% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Minat Berwirausaha (Y) Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (Y)

No. Item

STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 14 22,2 42 66,7 7 11,1 63 100

2 0 0 7 11,1 6 9,5 45 71,4 5 7,9 63 100

3 0 0 3 4,8 10 15,9 41 65,1 9 14,3 63 100

4 0 0 0 0 8 12,7 42 66,7 13 20,6 63 100

5 0 0 0 0 8 12,7 48 76,2 7 11,1 63 100

6 0 0 0 0 8 12,7 44 69,8 11 17,5 63 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

1 Pada pernyataan pertama, Saya mengetahui kondisi pasar yang saya jalankan. sebanyak 11,1% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% menyatakan setuju, 22,2% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.


(39)

2. Pada pernyataan kedua, Saya mampu menjalankan usaha yang ada., sebanyak 7,9% responden menyatakan sangat setuju, 71,4% menyatakan setuju, 9,5% menyatakan ragu-ragu, 11,1% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

3. Pada pernyataan ketiga, Saya mengetahui tanggung jawab saya sebagai seorang wirausaha, sebanyak 14,3% responden menyatakan sangat setuju, 65,1% menyatakan setuju, 15,9% menyatakan ragu-ragu, 4,8% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

4. Pada pernyataan keempat, Saya mengetahui kemampuan yang saya miliki guna menjalankan usaha, sebanyak 20,6% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% menyatakan setuju, 12,7% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

5. Pada pernyataan kelima, Saya mengetahui pentingnya manajemen dalam menjalankan usaha., sebanyak 11,1% menyatakan sangat setuju, 76,2% menyatakan setuju, 12,7% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

6. Pada penyataan keenam, Saya mengelola usaha dengan baik, sebanyak 17,5% menyatakan sangat setuju, 69,8% menyatakan setuju, 12,7% menyatakan ragu-ragu dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.


(40)

4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha (Y) Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Keberhasilan Usaha (Y)

No. Item

1 2 3 4 5 Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 8 12,7 41 65,1 14 22,2 63 100

2 0 0 0 0 10 15,9 38 60,3 15 23,8 63 100

3 0 0 0 0 12 19 38 60,3 13 20,6 63 100

4 0 0 0 0 6 9,5 42 66,7 15 23,8 63 100

5 0 0 0 0 6 9,5 42 66,7 15 23,8 63 100

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

1 Pada pernyataan pertama, saya Mempumyai omzet penjualan yang meningkat. sebanyak 22,2% responden menyatakan sangat setuju, 65,1% menyatakan setuju, 12,7% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedua, Volume penjualan meningkat dari waktu ke waktu., sebanyak 23,8% responden menyatakan sangat setuju, 60,3% menyatakan setuju, 15,9% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

3. Pada pernyataan ketiga, Saya berkemampuan dalam menghadapi persaingan bisnis, sebanyak 20,6% responden menyatakan sangat setuju, 60,3% menyatakan setuju, 19% menyatakan ragu-ragu Saya dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4. Pada pernyataan keempat, Saya memiliki kompetensi dalam menjalankan usaha., sebanyak 23,8% responden menyatakan sangat setuju, 66,7% menyatakan


(41)

setuju, 9,5% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

5. Pada pernyataan kelima, Mampu menciptakan citra produk yang baik, sebanyak 23,8% menyatakan sangat setuju, 66,7% menyatakan setuju, 9,5% menyatakan ragu-ragu, dan 0% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi berdistribusi normal atau tidak, Uji normalitas dapat dilakukandengan analisis grafik yaitu pada

Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Jika titik menyebar di

sekitar garis diagonal maka data telah berdistribusi normal. Normal P-P Plot of

Regression Standarizied Residual. Berikut ini grafik pada uji normalitas adalah

sebagai berikut:


(42)

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah) Gambar 4.2 Uji Normalitas

Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data disepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Dan pada Gambar 4.2 Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan.

Selain itu, uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji

Kolmogorov-smirnov pada tingkat signifikan 5% yang hasilnya dapat dilihat pada


(43)

Tabel 4.8

Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 63

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.98269792

Most Extreme Differences Absolute .123

Positive .123

Negative -.049

Kolmogorov-Smirnov Z .980

Asymp. Sig. (2-tailed) .292

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah)

Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asympy.Sig (2-tailed) sebesar 0,292 di atas tingkat signifikansi 0,05 atau 5%.

4.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi kolerasi (Situmorang, 2010:129).

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan


(44)

oleh variabel independen lainnya. Nilai VIF yang semakin besar menunjukkan masalah multikolinier yang semakin serius.

1. Jika nilai Tolerance< 0,1 atau nilai VIF > 5, maka terjadi multikolinieritas. 2. Jika nilai Tolerance> 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi

multikolinieritas.

Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.887 3.927 .735 .465

Kepemimpinan .227 .100 .243 2.266 .027 .999 1.001

Pengetahuan Kewirausahaan

.439 .092 .510 4.756 .000 .999 1.001

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber Hasil Pengohan Kuesioner 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa tidak terdapat multikolinieritas pada data (variabel) karena nilai toleransi (Tolerance Value) > 0,1 dan VIF < 5. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikoliearitas.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama maka dikatakan homoskedastisitas, jika tidak sama maka dikatakan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi


(45)

heteroskedastisitas . Alat untuk menguji heteroskedastisitas terbagi dua, yaitu analisis grafik dan analisis statistik.

a. Analisis Grafik

Data grafik ditunjukkan oleh titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 sumbu Y. Jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Sedangkan jika titik-titik menyebar membentuk suatu pola tertentu, maka terjadi heteroskedastisitas.

Sumber Hasil Pengohan Kuesioner 2016 (data diolah) Gambar 4.3

Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot

Berdasarkan pada Gambar 4.3, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada


(46)

model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi minat berwirausaha berasarkan masukan variabel independen kecerdasan emosional, efikasi diri dan lingkungan eksternal.

b. Analisis Glesjer

Analisis Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolute residual terhadap variable independen. Jika variable independen signifikan secara statistic mempengaruhi variable dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.10 Uji Glesjer Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.768 1.977 -.389 .699

Kepemimpinan .099 .050 .246 1.973 .153

Pengetahuan Kewirausahaan

-.030 .046 -.081 -.654 .516

a. Dependent Variable: Absut_Res2

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Berdasarkan Tabel 4.10, terlihat bahwa tidak satupun variabel independen (kepemimpinan dan pengetahuan kewirausahaan) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (absUt). Hal ini terlihat dari probabilitas kepemimpinan (0,153) dan pengetahuan kewirausahaan (0,516) signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05). Dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.


(47)

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression Analysis). Analisis Regresi linear berganda digunakan bila jumlah variabel independennya minimal dua. Penggunaan analisis regresi linear berganda dimaksudkan untuk menentukan linear antara variabel bebas yang biasa disebut X dengan variabel terikat yang biasa disebut Y (Situmorang, 2010:141). Adapun model persamaan regresi linear pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = Keberhasilan Usaha a = Konstanta

X1 = Kepemimpinan

X2 = Pengetahuan Kewirausahaan b1 = koefisien Kepemimpinan

b2 = koefisien Pengetahuan Kewirausahaan e = Standard error


(48)

Tabel 4.11

Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.887 3.927 .735 .465

Kepemimpinan .227 .100 .243 2.266 .027

Pengetahuan Kewirausahaan

.439 .092 .510 4.756 .000

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Berdasarkan Tabel 4.11 maka persamaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah:

Y = 2.887 + 0,227X1+ 0,439 X2 + e

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a. Konstanta (a) = 2.887. Hasil dari nilai konstanta pada regresi diatas adalah 2.887. Hal ini menunjukkan bahwa jika nilai variabel independen bernilai 0, maka nilai variabel dependen (Y) adalah 2.887.

b. Koefisien X1(b1) = 0,227 menunjukkan jika kepemimpinan (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keberhasilan usaha akan meningkat sebesar 0,227 satuan.

c. Koefisien X2(b2) = 0,439. menunjukkan jika pengetahuan kewirausahaan (X2) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keberhasilan usaha akan meningkat sebesar 0,439 satuan.


(49)

4.5 Uji Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (Situmorang, 2010:147). Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (Pembilang) = k –1 df (Penyebut) = n –k Keterangan :

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 63 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2 2. df (penyebut) = 63 – 3 = 60

Nilai F-hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan F-tabel pada tingkat α = 5%


(50)

Tabel 4.12

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 109.987 2 54.993 13.538 .000a

Residual 243.728 60 4.062

Total 353.714 62

a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Kewirausahaan, Kepemimpinan b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F-hitung pada kolom F yakni sebesar 13.538 dengan tingkat signifikansi = 0,000, lebih besar dari nilai F-tabel yakni 3,15, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain F -hitung > F-tabel (13.538 > 3,15).

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F-hitung > F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000 < 0.05), menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu efikasi diri dan lingkungan keluarga, secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat minat berwirausaha.

4.5.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji Statistik t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial (Situmorang, 2010:147).

Kriteria pengujiannya adalah:

- Jika Thitung < T tabel, maka Hoditerima dan Ha ditolak. - Jika Thitung > T tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.


(51)

- Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k)

- n = jumlah sampel, n = 63

- k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3

- Derajat kebebasan/ degree of freedom (df) = (n-k) = 63 – 3 = 60 Maka t table yang digunakan adalah t 0,05 (63) = 1,67065

Tabel 4.13

Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.887 3.927 .735 .465

Kepemimpinan .227 .100 .243 2.266 .027

Pengetahuan Kewirausahaan

.439 .092 .510 4.756 .000

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner 2017 (data diolah).

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Kepemimpinan (X1)

Nilai t-hitung variabel efikasi diri adalah 4,308 dan nilai t-tabel adalah 1,67065 maka t-hitung > t-tabel (2,266 > 1,67065) dengan tingkat signifikansi (0,027 < 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap keberhasilan usaha.


(52)

2. Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X2)

Nilai t-hitung Pengetahuan Kewirausahaan adalah 4,756 dan nilai t-tabel adalah 1,67065 maka t-hitung > t-tabel (4,765 > 1,67065) dengan tingkat signifikansi (0,00 < 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel Pengetahuan Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Keberhasilan ausaha.

4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (��)

Koefisien Determinasi (�2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi (�2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 < �2 < 1. Sebaliknya, jika �2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

Tabel 4.14

Hasil Uji Koefesien Determinasi (��) Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .558a .311 .288 2.01547

a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Kewirausahaan, Kepemimpinan b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha


(53)

Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa :

1. Nilai R Square sebesar 0,311 berarti 31,1% variabel keberhasilan usaha (Y) dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan (X1) dan pengetahuan kewirausahaan (X2). Sedangkan sisanya 68,9% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Seperti faktor pendidikan, sosial budaya, kecerdasan emosional, lingkungan internal, efikasi diri dan sebagainya.

2 Standard Error of Estimated (Standar Deviasi) artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 2.01547. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Variabel Kepemimpinan Terhadap Keberhasilan Usaha

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel kepemimpinan pada penelitian ini berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada UKM di Jalan Dr. Mansyur Medan.

Kepemimpimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip dan rumusnya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemauan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompokjnya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus (Kartono, 2003)


(54)

4.6.2 Pengaruh Variabel Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan pada penelitian ini berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada UKM di Jalan Dr. Mansyur Medan.

Pengetahuan Kewirausahaan adalah segala sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi, baik yang diperoleh secara langsung maupun tidak langsung. Pengetahuan Langsung diperoleh melalui suatu proses untuk mendapatkan pemahaman, pengetahuan serta pengalaman dalam menjalankan kegiatan bisnis nya. Pengetahuan kewirausaan proses yang harus dilalui seorang wirausaha atau (entrepreneur) dengan memadukan atau mengombinasikan peluang, sumber daya serta organisasi tempat entrepreneur melakukan kegiatan bisnis nya atau organisasi bisnis yang dimiliki nya. (Arafah 2010 : 20).

Hal ini sesuai dengan teori menurut (Suryana, 2008) wirausaha harus memiliki beberapa pengetahuan, yakni :

1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada.

2. Pengetahuan tentang peran dari tanggung jawab. 3. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Ranto Basuki (2007), dan Erika Boang Manalu (2007) yang menyatakan bahwa pengetahuan kewiarausahaan berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha.


(55)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini mengenai Pengaruh Kepemimpinan dan Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha pada UKM di Jalan Dr. Manyur Medan, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan uji signifikan simultan (Uji-F) dapat disimpulkan bahwa variabel bebas kepemimpinan dan pengetahuan kewirausahaan secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat keberhasilan usaha.

2. Berdasarkan uji signifikan parsial (Uji-t), kepemimpinan dan pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Selain itu, variabel independen yang paling dominan mempengaruhi variabel dependen keberhasilan usaha adalah pengetahuan kewirausahaan.

3. Pada hasil analisis koefisien determinasi didapat nilai R Square sebesar 0,311. Hal ini berarti 31,1% variabel keberhasilan usaha dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan dan pengetahuan kewirausahaan. Sedangkan sisanya 68,9% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(56)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh yang ada dalam penelitian ini maka mengharuskan peneliti untuk memberikan sarannya. Saran dari penelitian ini adalah:

1. Diharapkan peranan pemerintah dalam mendukung UKM yang ada, dengan dukungan yang ada diharapkan UKM yg sudah berjalan bias terus bertahan dan memperbesar usahanya.

2. Diharapkan pemerintah untuk memberikan pelatihan kepemimpinan dan pendidikan kewirausahaan yang lebih baik lagi dengan cara memberikan pelatihan, seminar maupun sosialisasi tentang berwirausaha agar dengan ilmu yang didapat dari pendidikan kewirausahaan dapat digunakan sebagai modal dalam membuat usaha yang berhasil.

3. Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan bisa menambahkan lebih banyak dimensi dan dapat terus mengembangkan penelitian ini agar dapat menciptakan temuan baru di bidang minat berwirausaha.


(57)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Kepemimpinan

Kepemimpimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip dan rumusnya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002).

Kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemauan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompokjnya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus (Kartono, 2003)

Lemahnya kepemimpinan bisa menyebabkan bisnis atau usaha menjadi hancur. Kasali, (2010; 85-86), mengatakan sejarah kewirausahaan di Indonesia ditandai dengan kentalnya jiwa dagang tetapi miskin kepemimpinan.tanpa kepemimpinan, sukses dan enterpreneurship akan membatasi mimpi seoraang pengusaha. Maxwel, 1993,(dalam Rhenal Kasali,2010) menandaskan, dedikasi seseorang bisa membuat seseorang menjadi sukses, tetapi rendahnya kemampuan

leadership mengakibatkan efektifitas usaha menjadi terbatas. Kepemimpinan

sangat penting dalam membuat bisnis maju.

Kepemipinan menurut Suryana dan Bayu adalah kemampuan, proses, atau fungsi yang digunakan dalam mempengaruhi orang lain untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Pada suatu kegiatan, kepemimpinan


(58)

merupakan upaya membantu diri sendiri atau orang lain dalam mencapai suatu tujuan.

Menurut Silalahi (dalam Apriani, 2011:2), kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi perilaku orang lain, baik secara individu maupun kelompok dalam usaha mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Kepemimpinan juga diartikan sebagai kemampuan seorang manajer dalam menimbulkan pemahaman tentang apa yang harus dilakukan agar para bawahan mengerti dan bersedia melaksanakan tugasnya, Drath & Palus (dalam Hartiti, 2011). Sedangkan menurut dwiwahyuni (2011) kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan bersama.

Di sisi lain, menurut Sopiah (2008), kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok. Definisi tersebut berimplikasi pada tiga hal (Sopiah, 2008), yakni:

1. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain, yakni bawahaan atau pengikut. Karena tanpa kesediaan mereka menerima pengarahan dari pemimpin, anggota kelompok membantu menegaskan status pemimpin dan memungkinkan terjadinta proses kepemimpinan. Tanpa bawahan, maka semua sifat

kepemimpinan menjadi tidak relevan.

2. Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa aktivitas anggota kelompok, yang caranya tidak sama antara pemimpin yang satu dengan yang lain.


(59)

3. Di samping secara sah mampu memberikan perintah atau pengarahan kepada bawahan atau pengikutnya, pemimpin juga harus memengaruhi bawahan dengan berbagai macam cara.

Kepemimpinan menurut Tjiharjadi (2012:18) adalah pengaruh, tidak lebih, tidak kurang, kapasitas menerjemahkan visi kedalam realitas, sebagai kesadaran dan keinginan untuk mempengaruhi orang lain, yang selanjutnya memberikan tanggapan atas keinginan diri sendiri untuk mengikutinya, serta penyebab berbagai tindakan yang digerakkan orang secara cermat dengan perencanaan yang bertujuan untuk penyelesaian agenda pemimpin, juga sarana komunikasi kepada orang tentang nilai potensinya kemudian dengan sangat jelas datang untuk menemukannya dalam diri sendiri.

Pengaruh kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan mengindikasikan tanda keberhasilan pada masing-masing usaha. Setiap orang memiliki kepemimpinan yang berbeda-beda, kepemimpinan yang berhasil yaitu berawal dari efektifitas, pengambilan keputusan, kreatifitas, dinamis, perubahan, memiliki insprasi dan menjalankan visi, (Tjiharjadi, 2012:22).

Robins dan Judge (2007) menjelaskan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk memengaruhi sebuah kelompok kea rah pencapaian visi atau seperangkat tujuan. Menurut Greenberg dan Baron (2003), kepemimpinan merupakan proses yang digunakan oleh seseorang untuk memengaruhi anggota kelompok kea rah pencapaian tujuan kelompok organisasi.

Menurut Anoraga (2004:33), memimpin dapat diartikan sebagai suaatu seni atau proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mau


(60)

berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebuah kelompok/organisasi. Menurut Herujito (2001:179) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah seni kemampuan untuk mengendalikan orang-orang dalam organisasi agar perilaku mereka sesuai dengan perilaku yang diinginkan oleh pimpinan.

Gaya kepemimpinan merupakan aspek penting bagi seorang pemimpin, karena seorang pemimpin harus berperan sebagai organisasi kelompoknya untuk mencapai yang telah ditetapkan (Hasibuan, 2005:83). Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berhubungan dengan penugasan anggota organisasi dalam rangka mencapai tujuan kelompok atau organisasi.

Dari definisi ini tampak bahwa seorang pemimpin bertugas mendorong bawahan untuk menapai tujuan sesuai dengan kemampuan yang ada. Seorang pemimpin harus menjadi fasilisator anggota kelompoknya dalam mencapai tujuan bersama.

Menurut Tjiptono (2001:79), pemimpin yang baik harus memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:

1. Tanggung jawab yang seimbang

Keseimbangan adalah antara tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang yang harus melaksanakan pekerjaan tersebut.


(61)

2. Model peranan yang positif

Peranan adalah tanggung jawab, perilaku atau prestasi yang diharapkan dari seseorang yang memiliki posisi khusus tertentu. Oleh karena itu, pemimpin yang baik harus dapat dijadikan panutan dan contoh bawahannya.

3. Memiliki keterampilan yang baik

Pemimpin yang baik harus dapat menyampaikan idenya secara ringkas dan jelas, serta dengan cara yang tepat.

4. Memiliki pengaruh positif

Pemimpin yang baik memiliki pengaruh yang baik terhadap karyawannya dan menggunakan pengaruh tersebut untuk hal yang positif. Pengaruh adalah seni menggunakan kekhusukan untuk meyakinkan orang lain akan sudut pandangan orang lain ke arah suatu tujuan atau sudut pandang tertentu.

Berbagai kriteria digunakan untuk menilai efektifitas kepemimpinan seseorang. Kriteria tersebut berkisar pada kemampuan pimpinan berperan dalam menjalankan berbagai fungsi-fungsi kepemimpinan, sebagaimana dikemukakan oleh Ramli et al.,(2014:3) sebagai berikut :

1. Pimpinan selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha pencapaian target tugas pada setiap elemen kerja nya

2. Wakil dan juru bicara dalam hubungan dengan pihak-pihak baik dari dalam maupun dari luar organisasi


(62)

4. Mediator yang andal, khususnya dalam hubungan ke dalam, terutama dalam menangani situasi konflik para bawahannya.

6. Pimpinan selaku integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral. Menurut Sentosa (2015) fungsi kepemimpinan meliputi :

1. Menetapkan sasaran, termasuk tujuan dari sasaran tersebut, dan menetapkan hal apa yang perlu dilakukan untuk memenuhi sasaran tersebut.

2. Selain itu, juga perlu menentukan dan memutuskan hal yang perlu dicapai dan diselesaikan.

2.1.2 Kewirausahaan

MenurutSuryana(2008) bahwa kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.

Wirausaha sebagai orang yang memiliki pandangan yang tidak lazim yang dapat mengenali tuntutan potensial atas barang dan jasa. Dalam pandangan Smith, wirausaha bereaksi terhadap perubahan ekonomi, lalu menjadi agen ekonomi yang merubah permintaan menjadi produksi. Manger (Riyanti, 2003: 23) berpendapat bahwa wirausaha adalah orang yang dapat melihat cara-cara ekstrem dan tersusun untuk mengubah sesuatu yang tidak bernilai/bernilai rendah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi. Misalnya, dari terigu menjadi roti yang lezat.

Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber melalui cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan


(63)

teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru dan lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen (Suryana 2003:13).

Ada enam hakekat penting kewirausahaan yaitu (Suryana, 2003: 13), sebagai berikut:

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.

2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different).

3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.

4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth).

5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.

6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan


(64)

baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanisan mengambil resiko, kreativitas, inovasi serta meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi, dan kemajuan perekonomian berasal dari para wirausaha, orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil resiko dan memperepat pertumbuhan ekonomi. Wirausahawan perlu mempunyai desain produk, strategi pemasaran, dan solusi dalam mengatasi masalah manajerial yang kreatif untuk bersaing dengan perusahaan lainnya. Seorang wirausahawan adalah seorang pembatu yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan segala resiko pada saat dia memulai usahnay untuk mendapatkan keuntungan (Machfoedz, 2005:9).

Menurut Anoraga (2009:27) kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusaha mencari pelanggan lebih banyak dan melayani pelanggan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efesien,


(65)

melalui keberanian menggambil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.

2.1.2.1Pengetahuan Kewirausahaan

Menurut Kasmir (2009:43) pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu.Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya, menurut Suryana (2003:4) memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak disertai dengan kemauan, tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan.

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukkan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha (Suryana, 2006:88).

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan berkreasi dan berinovasi. Ia memiliki kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Ia kreatif dan inovatif. Kemampuan itu tercermin di saat memulai usaha baru dengan mengerjakan sesuatu yang baru, memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang, mampu dan berani menanggung resiko, dan mampu mengembangkan ide serta memanfaatkan sumber daya (Saban, 2013:46). Terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki wirausaha yaitu:


(1)

7. Kakak dan Adik saya tersayang M. Hatta Prawira,Amd, Laksito,SE., Rini Zullia,S.Pd, Imam Wahyudi, ST., dan Annisa Fani

8. Sahabat-sahabat terbaik Indriani Natama Srg, M. Alfian Miraza, SE., M. Ikhsan, Agis Prayogi, M. Nurfadly Zuhry, SE., Rahmatika Khairini, SE., Fiqih Fachrul Rozi, SE., Achmed Rizqy Bachrain Srg, SE, Tommy ramdana, Pandi Muhammad

9. Kepada Indah, Yeni, Manda, Dian, Shani, Lito, Rio, Deni, Andri, Sofa, Sindi, Dino, Putra, Rizki, Roy, Rapi, Wahyu, Wawan, Rizhar, Yumna, Oza, Inggit, Nikolas, Beny dan Titi

10.Teman-teman di Manajemen khsususnya stambuk 2012 dan teman-teman lainnya yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, 2017

Yang Membuat Pernyataan,

NIM : 120502301


(2)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... ... vi

DAFTAR TABEL ... ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... ... x

BAB I PENDAHULUAN ... ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... ... 8

1.3 Tujuan Peneltiian ... ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... ... 10

2.1 Tinjauan Teoritis ... ... 10

2.1.1 Kepemimpinan ... ... 10

2.1.2 Kewirausahaan ... ... 15

2.1.2.1 Pengetahuan Kewirausahaan ... ... 18

2.1.3 Keberhasilan Usaha ... ... 20

2.1.4 Pengetahuan Usaha Kecil Menengah ... ... 22

2.2 Penelitian Terdahulu ... ... 24

2.3 Kerangka Konseptual ... ... 25

2.4 Hipotesis Penelitian ... ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... ... 27

3.1 Jenis Penelitian ... ... 27

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ... ... 27

3.3 Definisi Operasional... ... 27

3.3.1 Variabel Independen ... ... 27

3.3.1.1 Kepemimpinan ... ... 28

3.3.1.2 Pengetahuan Kewirausahaan ... ... 30

3.3.2 Variabel Dependen ... 30

3.3.2.1 Keberhasilan Usaha ... 30

3.4 Populasi Dan Sampel ... 33

3.4.1 Populasi ... 33

3.4.2 Sampel Penelitian ... 33

3.5 Jenis Data ... 34

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 34

3.7 Teknik Analisis Data ... 35

3.7.1 Uji Validitas ... 36

3.7.2 Uji Relaibilitas ... 37

3.7.3 Uji Asumsi Klasik ... 38


(3)

3.7.3.2 Uji Multikolinearitas ... 39

3.7.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 40

3.7.4 Analisis Regresi Linear Berganda ... 41

3.7.5 Uji Hipotesis ... 42

3.7.5.1 Uji Parsial (Uji t) ... 42

3.7.5.2 Uji Simultan (Uji F) ... 43

3.7.5.3 Koefisien Determinasi R2 ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Gambaran Umum Jalan Dr. Mansyur Medan ... 44

4.2 Hasil Penelitian ... 45

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian ... 45

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 45

4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

4.2.1.3 Karakteristik Responden Lama Usaha ... 46

4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 47

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 47

4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepemimpina (X1) ... 47

4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pendidikan Kewirausahaan (X2) ... 49

4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha (X3) ... 49

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 52

4.3.1 Uji Normalitas ... 52

4.3.2 Uji Multikolinieritas ... 54

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 55

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda ... 58

4.5 Uji Hipotesis ... 60

4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 60

4.5.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 61

4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 63

4.6 Pembahasan ... 64

4.6.1 Pengaruh Variabel Kepemimpinan terhadap Keberhasilan Usaha . 64

4.6.2 Pengaruh Variabel Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1 Kesimpulan ... 66

5.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68


(4)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Spesifikasi Jumlah UKM di JL. Dr. Mansyur ... 7

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 24

Tabel 3.1 Uji Validitas ... 31

Tabel 3.2 Uji Reliabilitas ... 36

Tabel 4.1 Karakterisitik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

Tabel 4.2 Karakterisitik Responden berdasarkan Umur ... 46

Tabel 4.3 Karakterisitik Responden berdasarkan Lama Usaha ... 46

Tabel 4.4 Karakterisitik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 47

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Beradarkan Variabel Kepemimpinan (X1)... 47

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Beradarkan Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X2) ... 49

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Beradarkan Variabel Keberhasilan Usaha ... 51

Tabel 4.8 Uji Kolmogorov Smirnov ... 54

Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas ... 55

Tabel 4.10 Uji Glesjer ... 57

Tabel 4.11 Regresi Linear Berganda ... 59

Tabel 4.12 Uji Simultan (Uji F) ... 61

Tabel 4.13 Uji Parsial (Uji-t) ... 62


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 26

Gambar 4.1 Normal P-P Plot ... 52

Gambar 4.2 Histogram ... 53


(6)

x

DAFTAR LAMPIRAN

No. LAMPIRAN Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian... 70

2. Validitas dan Reliabilitas... 72

3. Hasil Regresi Linear Berganda... 73

4. Histogram... 73

5. P-P Plot... 74

6. Uji Kolmogorov-Smirnov... 74

7. Scatterplot... 75

8. Uji Glesjer... 75

9. Uji Nilai Tolerance VIF... 76

10. Uji F... 76

11. Uji t... 76

12. Koefisien Determinasi... 77

13. Distribusi Jawaban Responden Variabel Kepemimpinan (X1)... 77

14. Distribusi Jawaban Responden Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X2)... 79

15. Distribusi Jawaban Responden Variabel Keberhasilan Usaha (Y)... 80


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Burger di sepanjang Jalan Dr Mansyur dan Jalan Setiabudi Medan)

0 4 97

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Burger di sepanjang Jalan Dr Mansyur dan Jalan Setiabudi Medan)

0 0 10

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Burger di sepanjang Jalan Dr Mansyur dan Jalan Setiabudi Medan)

0 0 2

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Burger di sepanjang Jalan Dr Mansyur dan Jalan Setiabudi Medan)

0 0 5

Pengaruh Kepemimpinan dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus pada Usaha UKM di Jl. Dr. Mansyur)

0 0 10

Pengaruh Kepemimpinan dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus pada Usaha UKM di Jl. Dr. Mansyur)

0 0 2

Pengaruh Kepemimpinan dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus pada Usaha UKM di Jl. Dr. Mansyur)

0 0 9

Pengaruh Kepemimpinan dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus pada Usaha UKM di Jl. Dr. Mansyur)

0 0 17

Pengaruh Kepemimpinan dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus pada Usaha UKM di Jl. Dr. Mansyur)

0 1 2

Pengaruh Kepemimpinan dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus pada Usaha UKM di Jl. Dr. Mansyur)

0 0 13