5. 3. Pencucian washing 5. 4. Pemutihan bleaching 5. 5. Operasi Pulp Machine

Pada digester yang beroperasi secara batch, dibutuhkan sejumlah efektif alkali yang dimasukkan sebanyak kurang dari jumlah volume yang dibutuhkan untuk membasahi seluruh chip. Weak Black Liquor WBL perlu ditambahkan sebagai penambah kekurangan liquornya. Kalau WBL yang ditambahkan terlalu banyak maka akan memperbesar nilai perbandingan liquor dengan kayu. Normalnya berkisar 1-4. Anonim, 2002

2. 5. 3. Pencucian washing

Pulp yang berasal dari blow tank dipompakan melewati pemisahan unit kayu yang disebut dengan pressure knotter kemudian menuju unit pencucian tiga tahap, kemudian dikirim keunit penyaringan screening dan kemudian dikirim ke washer empat. Bubur kertas cokelat setelah melalui washer empat disimpan didalam High Density Unbleach Storage Tank Tower dengan konsistensi 12 . Tujuan pencucian ini adalah untuk menghilangkan atau memisahkan kandungan lignin yang masih tersisa setelah proses pemasakan didigester sebelum dilanjutkan keproses pemutihan bleaching.

2. 5. 4. Pemutihan bleaching

Warna pada pulp yang belum putih umumnya disebabkan oleh lignin yang masih tersisa. Penghilangan lignin bisa lebih banyak pada proses pemasakan, tetapi akan mengurangi hasil yang banyak sekali dan merusak serat, jadi menghasilkan kualitas pulp yang rendah. Proses pemutihan dapat dianggap sebagai suatu lanjutan proses pemasakan yang dimaksudkan untuk mencapai brightness dan kemurnian dari pulp. Hal ini dapat dicapai dengan cara menghilangkan atau memutihkan bahan pewarna yang masih tersisa pada pulp. Lignin yang tersisa adalah suatu zat yang paling dominan untuk menghasilkan warna pulp, oleh karena itu harus dihilangkan atau diputihkan. Tujuan utama proses pemutihan secara umum dapat diringkaskan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara - Memperbaiki brightness - Memperbaiki kemurnian - Degredasi serat selulosa seminimum mungkin Pengurangan kandungan resin didalam pulp juga faktor lain yang penting dalam proses pemutihan. Sirait,S. 2003

2. 5. 5. Operasi Pulp Machine

Pulp machine adalah hal terpenting dari operasi dipabrik pulp ini. Peralatan pulp mesin yang ada di Toba Pulp Lestari direncanakan untuk mengubah bubur pulp yang diterima dari bagian bleaching menjadi lembaran pulp yang sudah kering, yang mana lembaran pulp diproses menjadi buntalan pulpbale yang akan dijual kepelanggan. Pulp machine fungsi utamanya adalah mengambil air sebanyak mungkinseefisien mungkin tanpa merusak lembaran pulp. Pulp machine adalah produksi tahap akhir, yakni jalur proses yang sangat penting dan unik. Kalau ada kehilangan bagian produksi dibagian ini tidak bisa dibuat kembali, tidak seperti bagian lain, dimana hasilnya dapat disimpan untuk beberapa waktu sampai permasalahannya dapat terselesaikan, setiap menit kalau ada kehilangan produksi berarti kehilangan penghasilan. Karena itu, kemampuan mengoperasikan dibagian pulp machine dengan sedikit waktu yang hilang sangat diperlukan sekali, agar dapat mengambil keuntungan didalam pabrik menyeluruh. Anonim, 2002 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI

3.1.Di Lapangan 3.1.1. Alat 1. Shuttle conveyor Yaitu alat pengangkut yang bergerak bolak-balik yang berfungsi untuk mengangkut dan memindahkan chip dari chip pile kedalam digester. 2. Digester Yaitu alat pemasak chipserpihan kayu yang berbentuk silinder yang di-las bersusun tegak yang mempunyai volume 200 m³ dan tinggi 18,67 mm, diameter 4,2 m yang dirancang untuk bekerja pada tekanan tinggi hingga 12 kgcm2, temperatur 195°C dan terdapat dua saringan yang terdapat didalam digester. 3. Liquor Heater Yaitu alat penukar panas yang berbentuk tegak jenis terbular yang diletakkan berdampingan dengan digester yang berungsi sebagai alat untuk memanaskan liquor yang kemudian dialirkan kedalam digester. 4. Pompa Sirkulasi Yaitu pompa yang digunakan untuk mensirkulasikan cairan pemasak dari dalam digester bagian tengah kebagian atas dan bawah digester. 5. Blow Tank Yaitu tangki penampung bubur kayu yang sudah siap dimasak dari digester dan dilengkapi alat pengaduk, pipa pengencer yang terletak dibagian bawah blow tank. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sulphidity terhadap Kappa Number pada Proses Pemasakan Chip di Unit Digester Pt. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

9 78 53

Penentuan Jumlah Cairan Pemasak Terhadap Tingkat Kematangan Chip Optimum pada Proses Pemasakan di Unit Digester PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea

7 63 60

Pengaruh Temperatur dan Waktu (H-faktor) Terhadap Bilangan Kappa dan Viskositas pada Proses Pemasakan di Unit Digester PT.Toba Pulp Lestari,Tbk Porsea

23 64 55

Pengaruh Penambahan NaOH di Dalam White Liquor Terhadap Bilangan Kappa dan Viskositas pada Pemasakan di Unit Digester PT. Toba Pulp Lestari,Tbk Porsea

5 76 58

Pengaruh Jumlah Pemakaian Cairan Pemasak Terhadap Bilangan Kappa Pada Proses Pemasakan Di Digester Unit Fiber Line PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

20 109 54

Pengaruh Pemakaian White Liquor ( Lindi Putih ) Terhadap Eukaliptus Dan Pinus Merkusi Pada Unit Digester Pt.Toba Pulp Lestari, Tbk – Porsea

1 46 51

Pengaruh Konsentrasi Alkali Aktif Di Dalam White Liquor Terhadap Bilangan Kappa Pada Unit Digester Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

5 88 59

Penentuan Kadar Total Aktif Alkali Didalam White Liquor Pada Proses Recausticizing Di PT.Toba Pulp Lestari,Tbk

16 61 39

Pengaruh Perbandingan Cairan Pemasak Dengan Chip Terhadap Proses Pemasakan Chip di Digester Plant PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

1 1 12

PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU (H-FAKTOR) TERHADAP BILANGAN KAPPA DAN VISKOSITAS PADA PROSES PEMASAKAN DI UNIT DIGESTER PT.TOBA PULP LESTARI,Tbk PORSEA KARYA ILMIAH YOHANA LAMRIA SITANGGANG 112401100

0 1 12