Analisis Wacana Plus-Minus Nikah Muda Dalam Tabloid Ibadah

(1)

MUDA DALAM TABLOID IBADAH

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

DISUSUN OLEH

POPI RAMADHANA NIM: 109051000187

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

(3)

(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam tulisan ini, telah saya cantumkan sesuai ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 19 November 2013


(5)

Setiap individu diciptakan berpasang-pasangan dan pernikan adalah salah satu cara menyatukan individu. Namun sekarang ini banyak fenomena yang terjadi tentang nikah muda. Banyak plus minus dari pernikahan muda yang harus diketahui sebelum kita memutuskan untuk menikah muda. Tabloid ibadah menyajikan judul plus-minus nikah muda dalam rubrik islamika.

Berdasarkan latar belakang diatas, bagaimana teks dan wacana yang disampaikan kepada pembaca dalam rubrik Islamika di Tabloid Ibadah?

Untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya, maka dilakukan penelitian. Penulis dalam mewawanakan tulisannya disesuaikan dengan struktur teks, dan berdasarkan sesuatu yang melatarbelakanginya. Adapun subjek penelitian adalah tabloid ibadah. Objek penelitiannya adalah wacana rubrik islamika berjudul plus-minus nikah muda. Penelitian dilakukan dengan menggumpulkan data melalui observasi, wawancara kemudian dianalisa dengan metode analisis wacana Teun A. Van Djik.

Analisis wacana Teun A. Van Djik yang membaginya ke dalam tiga tingkatan, yaitu: teks (bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan sesuatu tema). Kognisi sosial (dipelajari proses produksi teks melibatkan kognisi individu). Konteks sosial (mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat).

Dasar dari nalisis wacana adalah interpretasi, karena analis wacana merupakan bagian dari metode interpretatif yang mengendalikan interpretasi dan penafsiran peneliti dan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Teks dan wacaana yang disampaikan kepada pembaca dalam rubrik islamika Tabloid Ibadah yang berjudul plus-minus nikah muda, menampilkan bagaimana kita bisa menentukan pilihan dan mengambil keputusan untuk menikah muda. Banyak orang yang menikah di usia muda namun secara mental bemum siap sehingga banyak terjadi perceraian. Itu terjadi karena banyak yang tidak tahu apa saja dampak yang akan terjadi bila menikah muda. Karena orang hanya memandang dari sisi positifnya saja.

Kesimpulannya, memang menikah muda itu adalah salah satu cara untuk menghindari fitnah. Namun dalam mengambil keputusan untuk menikah bukanlah sesuatu yang mudah dan membutuhkan banyak pertimbangan. Oleh karena itu tabloid ibadah mengangkat judul ini untuk mengatasi pernikahan muda dan menekan angka perceraian yang disebabkan oleh belum terbentuknya mental dari individu.


(6)

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah, puji syukur atas nikmat yang luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini. Hambatan serta rintangan yang ada dilalui selama proses penyusunan skripsi ini juga merupakan proses yang saya nikmati. Karena tanpa adanya hambatan dan rintangan skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.

Shalawat serta salam tak lupa penulis sanjungkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafaatnya di akhirat nanti. Amiin. Terimakasih penulis ucapkan kepada:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Bapak Dr. Suparto, M.Ed, MA selaku Pudek I, Bapak Drs. Jumroni, M.si selaku Pudek II, serta Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.Ag selaku Pudek III

2. Drs. Jumroni, M.Si selaku ketua Jurusan Komunikasi dan penyiaran Islam dan Ibu Hj. Umi Musyarofah, MA selaku sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Bapak Zakaria, MA selaku pembimbing yang selalu memberikan arahan berupa saran dan kritik guna mendapatkan hasil skripsi yang lebih baik. 4. Staff Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu


(7)

6. Pengurus Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu penulis mendapatkan bahan dan memberikan tempat yang nyaman bagi penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

7. Tim Tabloid Ibadah terutama mba Rezki Rochmayani, mas Heri Prabowo dan bapak Teguh Budi Rahayu yang telah memberikan informasi dan data mengenai Majalah Ibadah, Bapak Umar Fayummi sebagai penulis rubrik yang sudah bersedia menyediakan waktu dan menjawab pertanyaan guna melengkapi penelitian penulis.

8. Ibu Heydy Yuniera sebagai narasumber yang sudah berbagi pengalamannya sehingga penulis bisa melengkapi data penelitian.

9. Petugas dan staff KUA Pesanggrahan yang telah bersedia meluangkan waktu kepada penulis untuk mendapatkan informasi dan data guna melengkapi penelitian penulis.

10. Kedua orang tua yang tersayang, ayahanda Drs. H. Dasril Sy dan Ibunda Hj. Murniati S.pd yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan serta do’a yang tiada henti kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

11. Kakak Fatdriati Junita, adik Muhammad Fadil dan Fulqi Salamy yang telah memberikan semangat dan dorongan untuk menyelesaikan skipsi ini.


(8)

Kasman, Bagus Panuntun, Athini Mardlatika El Hassan, Ratu Bella Alfalah, Muhrya Mansyur yang telah memberikan semangat disaat penulis merasa jenuh dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

13. Teman-teman KPI F 2009, Suci Nurul Khoiriyah, Yuli Astuti, Silvi Arifyanti, Finti Fatimah, Siti Hardiyanti, Aryo Bimo Lukito, Fahrizal, Tri Amirullah. Dengan mengharapkan ridho Allah SWT, penulis mendo’akan semoga segala do’a, dukungan, dan bimbingan yang telah diberikan oleh semua pihak dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu namanya. Namun tanpa mengurangi rasa hormat, semoga Allah SWT membalas amalan, pahala dan limpahan rahmat serta hidayah-Nya. Amin ya robbal a’lamin.

Semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pembacanya, bisa menambah wawasan keilmuan serta literatur perpustakaan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Jakarta, 19 November 2013


(9)

ABSTRAK... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5

D. Metodologi Penelitian... 6

E. Tinjauan Pustaka... 8

F. Sistematika Penulisan... 9

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian AnalisisWacana…..………...11

B. Pengertian Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk...16

C. Pengertian Tabloid dan Rubrik... 18

D. Pengertian Nikah……….... 19

E. Pengertian Nikah Muda ... 22

F. UUD. Pernikahan... 24

BAB III GAMBARAN UMUM TABLOID IBADAH A. Sejarah Tabloid Ibadah... 26


(10)

D. Macam-macam Rubrik di Tabloid Ibadah... 33

E. Rubrik Islamika... 36

BAB IV ANALISIS PLUS-MINUS NIKAH MUDA DALAM RUBRIK ISLAMIKA A. Temuan Data 1. Data Analisis Teks Rubrik Islamika “Plus-Minus Nikah Muda” a. Tematik... 39

b. Skematik... 42

c. Semantik... 44

d. Sintaksis... 47

e. Stilistik... 49

f. Retoris... 51

2. Kerangka Kognisi Sosial... 52

3. Kerangka Data Konteks Sosial... 54

a. Analisis Data Dilihat Melalui Konteks Sosial... 54

b. Analisis Data Berdasarkan Pengalaman... 55

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 61

B. Saran... 62 DAFTAR PUSTAKA


(11)

Tabel 2.1... 17

Tabel 3.1... 31

Tabel 4.1... 40

Tabel 4.2... 43

Tabel 4.3... 45

Tabel 4.4... 48

Tabel 4.5... 50


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fenomena Sosial Pernikahan Usia Anak di Indonesia.Pernikahan usia anak atau lebih dikenal dengan istilah pernikahan di bawah umur merupakan salah satu fenomena sosial yang banyak terjadi diberbagai tempat di tanah air, baik di perkotaan maupun di perdesaan. Setelah menikah seorang gadis di desa sudah harus meninggalkan semua aktivitasnya dan hanya mengurusi rumah tangganya, begitu pula suaminya di tuntut lebih memiliki tanggung jawab karena harus mencari nafkah.

Namun secara umum, perkawinan usia anak ini tidak terlepas dari beberapa faktor yang memengaruhi.Menurut Hadi Supeno, ada tiga faktor atau sinyalemen ini yaitu: Tradisi lama yang sudah turun temurun yang menganggap perkawinan pada usia anak-anak sebagai suatu hal yang wajar. Dalam masyarakat Indonesia, bila anak gadisnya tidak segera memperoleh jodoh, orang tua merasa malu karena anak gadisnya belum menikah.

Budaya eksploitatif terhadap anak, yang membuat anak tidak berdaya menghadapi kehendak orang dewasa, baik orang tuanya yang menginginkan perkawinan itu, maupun orang yang mengawini. Ada yang mengeksploitasi anak atas nama ekonomi atau materi, ada yang karena gengsi atau harga diri bisa mengawinkan anaknya dengan orang yang dianggap terpandang tanpa


(13)

1

memperdulikan apakah calon suami anaknya sudah beristri atau belum, apakah anak perempuannya sudah siap secara fisik, mental dan sosial ataukah belum. Ada yang mengeksploitasi anak karena mental hedonis, mencari kesenangan pada banyak hal termasuk poligami dengan anak-anak di bawah umur. Ada pula yang karena kelainan mental,pedophilis. Alasan lain bahkan mengeksploitasi anak atas nama agama, walaupun banyak tokoh agama telah tegas menyatakan bahwa perkawinan pada usia anak bukanlah ajaran agama, terutama apabila diklaim sebagai bagian dari sunah Nabi saw.1

Namun seiring perkembangan zaman, pandangan masyarakat justru sebaliknya. Arus global yang semakin berkembang membuat pandangan masyarakat berubah. Sekarang banyak orang yang menganggap apabila ada yang menikah diusia muda menjadi suatu hal yang tabu. Bahkan ada yang beranggapan menghancurkan masa depan wanita dan menghalangi wanita untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas. Karena banyak anak perempuan yang tidak melanjutkan pendidikannya setelah menikah karena sudah sibuk mengurus anak-anaknya. Sehingga sekarang banyak yang lebih memilih untuk melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya dan mengejar cita-citanya terlebih dahulu baru menikah.

Pernikahan itu merupakan salah satu cara untuk menjalankan romantika kehidupan yang baik, menciptakan keturunan yang aman dan mendidik generasi muda islam yang tangguh. Pernikahan juga merupakan cara yang tepat untuk menyempurnakan agama dan menjaga diri dari perbuatan zina.menikah merupakan salah satu fitrah manusia dan erat kaitannya dengan hukum-hukum di

1


(14)

1

dunia ini. Oleh karena itu apabila ada yang menunda-nunda pernikahan itu bisa menghalangi fitrah sendiri.

Menurut hukum islam terdapat beberapa definisi “perkawinan menurut

syara’ yaitu akad yang ditetapkan syara’ untuk membolehkan bersenang-senang antara laki-laki dengan perempuan dan menghalalkan bersenang-senangnya perempuan dengan laki-laki”.2 Dalam pengertian diatas perkawinan ini mengandung aspek akibat hukum dan apabila melakukan pernikahan kita akan mendapatkan hak dan kewajiban dan bertujuan mengadakaan hubungan pergaulan yang saling tolong menolong. Karena perkawinan merupakan pelaksanaan agama maka di dalamnya terdapat maksud dan tujuan untuk mengharapkan kerihoan Allah SWT.3 Pemerintah juga sekarang menganjurkan usia baik untuk menikah pada wanita 21 tahun sedangkan pria 25 tahun. Itu untuk menekan angka pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang semakin banyak. Dan untuk terciptanya sebuah keluarga kecil yang sejahtera.

Dalam hal ini media adalah salah satu sumber informasi yang menyajikan berita mengenai penikahan muda yaitu Tabloid Ibadah yang kontennya islami dan Tabloid ini dibuat sebagai media yang menyuarakan bagaimana orang islam menjalankan syariat dengan baik, berkaitan dengan ekonomi syariah (bagaimana kita berdagang secara syariah). Dengan semangat islami, Tabloid Ibadah mengajak para pembaca untuk berprilaku islami dan menjalankan syariat islam dengan baik, dan begitu pula bisa berdagang secara syariah. Nilai-nilai Islam yang universal (rahmatan lil alamin) membawa pesan untuk menghindari perselisihan

2

Abdul Rahman Ghozali,Fiqh Munakahat, (Jakarta:Kencana 2010) h. 8

3


(15)

1

yang disebabkan oleh masalah yang kecil, yang justru menjadi khazanah dalam keberagaman. Tabloid ini disajikan dalam bentuk cetak, dan hadir menyapa masyarakat dan komunitas yang berlangganan dalam frekuensi 2 minggu sekali. Dan dalam Tabloid ini terdapat rubrik yang berjudul Plus-Minus nikah muda. Penulis mengambil wacana ini karena sekarang banyak yang melaksanakan nikah diusia muda, jadi penulis rasa fenomena ini bisa menjadi menarik untuk di teliti lebih lanjut.

Oleh karena itu, melihat pentingnya isi rubrik di media massa ini terhadap masyarakat, maka penulis mencoba mengangkat judul sripsi “Analisis Wacana

Plus-Minus Nikah Muda dalam Tabloid Ibadah”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penelitian ini di batasi pada Rubrik Islamika yang berjudul “

Plus-Minus Nikah Muda” ini adalah fenomena sosial yang banyak terjadi di kalangan masyarakat yang perlu dijelaskan kembali dan memberikan solusi yang ada dalam Tabloid Ibadah pada edisi Minggu I-II Maret 2012

adalah “Plus-Minus Nikah Muda”.

2. Perumusan Masalah

Sedangkan perumusan masalah yang akan diangkat oleh penulis adalah:

a. Bagaimana konstruksi wacana yang disajikan oleh Rubrik Islamika di Tabloid Ibadah?


(16)

1

b. Bagaimana kognisi sosial dari Rubrik Islamika Plus-Minus Nikah Muda di Tabloid Ibadah?

c. Bagaimana konteks sosial dari Rubrik Islamika Plus-Minus Nikah Muda?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitaian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui konstruksi wacana yang disajikan oleh Tabloid Ibadah. b. Untuk mengetahui kognisi sosial dari Rubrik Islamika Plus-Minus Nikah

Muda

c. Untuk mengetahui konteks sosial dari Plus-Minus Nikah Muda. 2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu: a. Manfaat Akademis

Untuk memperkaya Ilmu Komunikasi di Fakultas Dakwah dan Komunikasi tentang dakwah melalui media massa Islam serta mengembangkan kajian dakwah tentang media, serta memberikan pengetahuan yaitu analisis wacana sebagai sebuah metode penelitian dalam analisis teks media khususnya majalah.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sebuah pilihan kepada pembaca muslim dalam memilih bacaan yang bermanfaat dan informasi yang penting kepada masyarakat. Agar lebih mengerti dan bisa mengambil keputusan dengan baik. Selain itu, penelitian ini juga


(17)

1

menggabungkan antara teori dan praktek secara analisis, sehingga didapat kesimpulan bahwa analisis wacana mampu menjadi praktek penelitian media massa.

D. Metodologi Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada wacana “Plus-Minus Nikah Muda” di Rubrik Islamika yang ada di Tabloid Ibadah. Dalam penelitian ini bukan hanya ingin mengetahui bagaimana isi teks media, tapi juga bagaimana pesan tersebut disampaikan. Maka penelitian ini lebih pada pendekatan kualitatif, dengan menggunakan analisis wacana yang merupakan salah satu alternatif lain akibat keterbatasan dari analisis isi. Jika analisis isi konvensional pada umumnya hanya dapat digunakan untuk membedah muatan teks komunikasi yang bersifat nyata (manifest), sedangkan analisis wacana lebih memfokuskan pada pesan yang tersembunyi (laten). Yang menjadi titik perhatian bukan pesan (massage) tetapi juga makna.4Jika analisis isi hanya dapat mempertimbangkan “apa” (what) tetapi

tidak dapat menyelidiki “bagaimana seseorang mengatakannya (how). Dalam konteks ini, yang penting bukan hanya yang diucapkan atau dianggap penting oleh komunikator, melainkan bagaimana cara komunikator mengungkapkannya.5

Analis wacana secara teoritis memiliki prinsip yang hampir sama dengan beberapa pendekatan metodologis, seperti analisis struktural. Dapat dilihat dari beberapa ciri analisis struktural yang ada kesamaan tujuan dengan analisis

4

Eriyanto,Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media,(Yogyakarta: PT. LkiS Printing Cemerlang), 2001, h. 20-21

5

Burhan Bungin,Analisis Data Penelitian Kualitatif:Pemahaman Filosofis dan

Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hlm 151-152


(18)

1

wacana.6 Dasar analisis wacana adalah interpretasi, karena analisis wacana merupakan bagian dari metode interpretatif yang mengendalikan interpretasi dan penafsiran peneliti. Oleh karena itu, dalam proses kerjanya, anlisis wacana tidak memerlukan lembar koding yang mengambil beberapa item atau turunan dari konsep tertentu.7

Metode penelitian analisis wacana yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah model Teun A. van Dijk. Sebenarnya ada beberapa model analisis wacana yang diperkenalkan oleh para ahli, diantaranya model Theo van Leeuwen, Sara Mills, dan lainnya. Tetapi pada penelitian ini lebih memilih model Teun A. van Dijk karena model van Dijk yang paling banyak dipakai. Model ini mengolaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa diaplikasikan secara praktis. Analisis

wacana van Dijk sering disebut sebagai “kognisi sosial”. Karena menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak hanya didasarkan pada analisis teks saja, teks adalah hasil dari suatu praktik produksi yang harus diamati juga. Ia melihat suatu wacana terdiri dari berbagai struktur atau tingkatan, yang masing-masing bagian saling mendukung. Van Dijk membaginya dalam tiga tingkatan, yakni:

Pertama, struktur makro yang merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita.

6

Burhan Bungin,Analisis Data Kualitatif:Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), hlm 152-153

7

Alex Sobur,Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya), 2006, hlm 70


(19)

1

Kedua, superstruktur yang merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh.

Ketiga, struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan gambar. Dan pada penelitian ini hanya akan menggunakan seluruh elemen wacana yaitu struktur mikro, makro dan superstruktur.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan tinjauan pustaka ke perpustakaan yang terdapat di Fakultas Dakwah maupun perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menurut pengamatan penulis dari hasil observasi yang telah penulis lakukan sampai saat ini tidak menemukan adanya judul yang serupa dengan judul yang penulis ajukan dan perbedaan antara judul penulis dengan judul sebelumnya yaitu:

1. Skripsi tahun 2004 membahas tentang Analisis Wacana Rubik Ruhaniat pada Majalah Tarbawi (Edisi 85-88 tahun 2004) karya Ahmad Yani

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2004 Universitas Islam Negeri Jakarta, skripsi tersebut untuk mendapatkan gelar S1.

2. Pada skripsi tahun 2006 Analisis Wacana Pesan Dakwah Melalui Filem Koran Gondrong karya Lisa Badaria Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2006 Universitas Islam Negeri Jakarta, skripsi tersebut untuk mendapatkan gelar S1.


(20)

1

3. Pada tahun 2012Analisis Wacana Rubrik telematika Majalah Insani Edisi 2004-2005 karya Diah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2012 Universitas Islam Negeri Jakarta, skripsi tersebut untuk mendapatkan gelar S1.

4. Pada skripsi tahun 2009 Analisis Wacana Rubrik Refleksi Majalah MataAir Edisi September-November 2008 karya Heri Andrian Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2009 Universitas Islam Negeri Jakarta, skripsi tersebut untuk mendapatkan gelar S1.

Sedangkan saya menganalisa tentang “Plus-Minus Nikah Muda” dalam

Tabloid Ibadah. Penulis memilih judul tersebut karena belum ada yang menganalisa mengenai masalah itu. Maka penulis tertarik untuk meneliti isi rubrik islamika yang ada di tabloid ibadah dalam bentuk analisis wacana. Karena Tabloid Ibadah berbeda dengan Tabloid lainnya. Salah satu perbedaannya yaitu dari segi pengambilan nama Tabloid yang sudah umum didengar oleh khalayak yaitu Ibadah. Dari segi isi, Tabloid tersebut mengangkat hal-hal yang biasa terjadi di kalangan masyarakat yang mungkin masih ada yang belum mengerti. Dari segi ekonomi, majalah tersebut berorientasi untuk kemaslahatan umat dengan harga yang bisa dijangkau oleh semua kalangan.

F. Sistematika Penulisan

Agar penelitian teratur secara sistematis, laporan ini terbagi menjadi lima bab, sistematikanya adalah sebagai berikut:


(21)

1 Bab I Pendahuluan

Isinya latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Yang terdiri dari analisis wacana Model Teun A. Van Dijk, pengertian Analisis, Macam-macam Analisis Tabloid, Rubrik, Nikah, Nikah Muda dan UUD Pernikahan.

Bab III Gambaran Umum Tabloid Ibadah

Terdiri dari sejarah berdirinya Tabloid Ibadah. Visi, misi dan tujuan Tabloid Ibadah. Rubrikasi Tabloid Ibadah. Struktur redaksi Tabloid Ibadah dan sekilas tentang rubrik islamika.

Bab IV Analisis Data pada Rubrik Islamika

Mengenai konstruksi wacana yang disajikan oleh Tabloid Ibadah, konteks sosial dari Rubrik Plus-Minus Nikah Muda dan contoh menikah muda berdasarkan pengalaman.

Bab V Penutup

Terdiri dari kesimpulan dan saran, serta diakhiri dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.


(22)

LANDASAN TEORI

1) Pengertian Analisis Wacana Analisis

Analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau pemisahan dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang relevan dari seperangkat data juga merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua bentuk analisis berusaha menggambarkan pola-pola secara konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh arti.

Macam-macam Analisis

a. Analisis isi pesan (content analisis)

Analisis isi pesan adalah suatu tahap dari pemrosesan informasi yang menyangkut isi-isi komunikasi yang di transformasikan melalui aplikasi yang sistematik dan objektif menurut ketentuan kategorisasi ke dalam data yang dapat diinterpretasi dan di bandingkan.1

b. Analisis domain

Digunakan untuk menganalisis gambaran objek penelitian secara umum atau ditingkat permukaan, namun relatif utuh tentang objek

1

Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta:ANDI Yogyakarta), 2004, h.164


(23)

12

penelitian tersebut. Analisis domain ini amat terkenal sebaagai tehnik yang dipakai dalam penelitian yang bertujuan eksplorasi. Maksudnya adalah analisis hasil penelitian ini hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari objek yang diteliti tanpa harus diperinci secara detail unsur-unsur yang ada dalam keutuhan objek penelitian tersebut.2

Dalam hubungan bagaiamana peneliti menggunakan Teknik Analisi domain, ada enam langkah yang saling berhubungan, sebagai berikut:

1. Memilih pola hubungan semantik tertentu atas dasar informasi informasi atau fakta yang tersedia dalam catatan harian peneliti di lapangan.

2. Menyiapkan kerja aanalisis domain.

3. Memilih kesamaan-kesamaan data dari catatan harian peneliti di lapangan.

4. Mencari konsep-konsep induk dan kategori-kategori simbolis dari domain tertentu yang sesuai dengan suatu pola hubungan semantik. 5. Menyusun pertanyaan-pertanyaan stuktural untuk masing-masing

domain.

6. Membuat daftar keseluruhan domain dari seluruh data yang ada.3 c. Analisis taksonomik

Secara keseluruhan, teknik taksonomik menggunakan “pendekatan non kontras antara elemen”. Teknik ini terfokus pada domain-domain

2

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial, Format-format Kuantitatif dan Kualitatif, (Surabaya: AUP), 2001, h. 293.

3


(24)

13

tertentu, kemudian memilih domain tersebut menjadi sub-sub domain serta bagian –bagian yang lebih khusus dan terperinci yang umumnya merupakan rumpun yang memiliki kesamaan.4

d. Analisis Komponensial

Analisis ini berbeda dengan Analisis Taksonomi yang menggunakan “pendekatan non kontras antar elemen”. Analisis komponensial adalah teknik analisis yang cukup menarik dan mudah dilakukan karena menggunakan “pendekatan kontras antar elemen”.

Analisis Kompensional digunakan dalam analisis kualitatif untuk menganalisis unsur-unsur yang memiliki hubungan-hubungan yang kontras satu sama lain dalam domain-domain yang telah ditentukan untuk dianalisis secara lebih terperinci.5

e. Analisis Komparatif Konstan

Analisis ini adalah yang paling ekstrim menetapkan strategi analisis deskriptif. Dikatakan ekstrim karena teknik ini betul-betul menerapkan logika induktif dalam analisisnya, hal tersebut jarang kita jumpai dalam penelitian-penelitian sosial. Esensinya bahwa Analisis Komparatif adalah teknik yang digunakan untuk membandingkan kejadian-kejadian yang terjadi disaat peneliti menganalisa kejadian tersbut dan dilakukan secara terus-menerus sepanjang penelitian itu dilakukan.6

4

Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis Dan

Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada),2003, h. 90

5

Ibid., h. 95. 6


(25)

14

Wacana

Wacana sebagai satuan bahasa tertinggi atau terbesar adalah (gagasan, ide, konsep, dan sebagainya) yang lengkap dan utuh. Maksudnya, dengan lengkap dan utuh itu orang tidak merasakan adanya informasi yang kurang dari wacana itu. Kalau wacana itu berupa berita langsung, berita ringan, maupun berita kisah, maka di dalamnya sudah terangkum semua unsur yang harus ada dalam berita, yakni unsur what, who, where, when, why, dan how. Jadi dengan kata lain, wacana adalah sebuah karangan utuh dan lengkap.7

Pembahasan wacana pada segi lain adalah membahas bahasa dan tuturan itu harus di dalam rangkaian kesatuan situasi penggunaan yang utuh. Di sini, makna suatu bahasa berada pada rangkaian konteks dan situasi, seperti yang dikemukakan oleh Firth “language as only meaningful in its context of situation”. oleh karena itu, ia berpendapat bahwa pembahasan terhadap hubungan antara konteks-konteks yang terdapat di dalam teks.

Berdasarkan level konseptual teoritis, wacana diartikan sebagai domain umum dari semua pernyataan, yaitu semua ujaran atau teks yang mempunyai makna dan mempunyai efek dalam dunia nyata. Sementara dalam konteks penggunaannya, wacana berarti sekumpulan pernyataan yang dapat dikelompokkan ke dalam kategori konseptual tertentu. Pengertian ini menekankan pada upaya untuk mengidentifikasi struktur tertentu dalam wacana, yaitu kelompok ujaran yang diatur dengan suatu cara tertentu, misalnya wacana imperialisme dan wacana feminisme. Sedangkan dilihat dari metode

7


(26)

15

penjelasannya, wacana merupakan suatu praktik yang diatur untuk menjelaskan sejumlah pernyataan.8

2) Analisis Wacana

Istilah analisis wacana adalah istilah umum yang dipakai dalam banyak disiplin ilmu dan dengan berbagai pengertian. Maupun ada gradasi besar dari berbagai definisi, titik singgungnya adalah analisis wacana berhubungan dengan studi mengenai bahasa/pemakaian bahasa. Paling tidak ada tiga pandangan mengenai bahasa dalam analisis wacana, yaitu :

a) Pandangan oleh kaum positivisme-empiris

b) Pandangan disebut sebagai pandangan konstruktivisme c) Pandangan disebut sebagai pandangan kritis.9

Dalam Pandangan Mills (1994) analisis wacana merupakan sebuah reaksi terhadap bentuk linguistik tradisional yang bersifat formal (linguistik struktural). Linguistik tradisional ini memfokuskan kajiannya pada pilihan unit-unit dan struktur-struktur kalimat tanpa memperhatikan analisis bahasa dalam penggunaanya. Berbeda dari linguistik tradisional, analisis wacana justru lebih memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan struktur pada level kalimat, misalnya hubungan ketatabahasaan (gramatika) seperti subjek-kata kerja-objek, sampai pada level yang lebih luas daipada teks. Bagi teks tertulis, analisis wacana

8

Alex Sobur,Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya), 2006, h. 10-11

9

Eriyanto,Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media,(Yogyakarta: PT. LkiS Printing Cemerlang), 2001, h.4-6


(27)

16

juga bertujuan untuk menemukan unit-unit hierarkis yang membentuk suatu struktur diskursif.10

3) Analisis Wacana Teori Van Dijk

Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh beberapa ahli, model Van Dijk adalah model yang paling banyak dipakai. Model yang digunakan oleh Van Dijk ini sering disebut sebagai

“kognisi sosial”. Menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan atas anlisis teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati. Sehingga kita mempeoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu.

Oleh karena itu, penelitian mengenai wacana tidak bisa mengeksekusi seakan-akan teks adalah bidang yang kosong, sebaliknya ia adalah bagian kecil dari struktur besar masyarakat. Pendekatan yang dikenal sebagai kognisi sosial ini membantu memetakan bagaimana produksi teks yang melibatkan proses yang kompleks tersebut dapat dipelajari dan dijelaskan.

Banyak sekali rasialisme yang diwujudkan dan diekspresikan melalui teks. Contohnya dapat dilihat dari percakapan sehari-hari, wawancara kerja, rapat pengurus, debat di parlemen, propaganda politik, periklanan, artikel ilmiah, editorial, berita, foto, film dan sebagainya. Gambaran teks yang demikian itu bermakna dua, yaitu:

a. Secara umum menunjukkan bagaimana kognisi/ kesadaran mental masyarakat di Barat bekerja. Mereka semua tidak sadar bagaimana pikiran

10


(28)

17

mereka diliputi oleh pikiran-pikiran yang rasis, dan tanpa sadar memandang rendah, memandang berbeda terhadap kelompok minoritas.

b. Menggambarkan bagaimana wacanarasialisme ini diperkuat dan dimapankan dalam teks media. Bagaimana media menempatkan rasialisme itu sehingga tampak sebagai suatu kewajaran.11

Van Dijk membuat kerangka analisis wacana seperti digambarkan pada tabel 2.1 berikut:

Elemen Wacana Van Dijk Tabel 2.1

Struktur

Wacana Hal yang Diamati Elemen

Struktur Makro

Tematik

(Apa yang dikatakan?)

Topik

Super struktur

Skematik

(Bagaimana pendapat disusun dan dirangkai)

Skema

Struktur Mikro

Semantik

(Makna yang ingin ditekankan dalam teks berita )

Sintaksis

(Bagaimana pendapat disampaikan?) Stilistik

(Pilihan kata apa yang dipakai?) Retoris

(Bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan?)

Latar, detail, maksud,

peranggapan, nominalisasi Bentuk kalimat, koherensi, kata ganti Leksikon Grafis, Metafora Ekspresi 11 Ibid., h.221-224


(29)

18

Dalam pandangan Van Dijk, segala teks bisa dianalisis dengan menggunakan elemen tersebut. Meski terdiri atas berbagai elemen, semua elemen itu merupakan satu kesatuan, saling berhubungan dan mendukung satu sama lainnya.12

A. Pengertian Tabloid dan Rubrik Tabloid

Surat kabar ukuran kecil (setengah dr ukuran surat kabar biasa) yg banyak memuat berita secara singkat, padat, dan bergambar, mudah dibaca umum, surat kabar sensasi dan surat kabar kuning.13

Rubrik

Rubrik dalam pers adalah “kelompok karangan tulisan atau berita yang

digolongkan atas dasar aspek atau tema tertentu”.14 Ada pula yang mengartikan bahwa rubrik adalah kepala karangan (ruang tetap) dalam media cetak baik surat kabar maupun majalah. Rubrik dalam surat kabar misalnya tajuk rencana, surat pembaca, atau dongeng anak. Selain dalam surat kabar, rubrik juga dibuat dalam majalah. Misalnya rubrik pengetahuan, arena kecil, atau apa kabar kawan.

Isi rubrik ada yang secara jelas ditampilkan oleh penulis (tersurat) dan ada yang tidah secara jelas ditampilkan oleh penulis (tersirat). Isi rubrik merupakan pokok masalah yang dibicarakan dalam rubrik. Rubrik memuat isi dan pesan yang akan disampaikan penulis kepada pembaca. Isi rubrik merupakan hal pokok yang

12

Alex Sobur,Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya), 2006, h.73-74

13

http://www.artikata.com/arti-181887-tabloid.html

14


(30)

19

dibahas dalam rubrik. Sementara itu pesan rubrik merupakan anjuran atau nasihat penulis yang terdapat dalam rubrik yang ditujukan kepada pembaca.15

B. Pengertian Nikah Muda dan UUD. Pernikahan

1) Pengertian Nikah

Secara etimologi, nikah mempunyai arti mengumpulkan, menggabungkan,

dan menjodohkan, atau bersenggama (Wath’i). Dalam memaknai hakekat nikah

ada ulama yang menyatakan bahwa pengertian hakiki dari nikah dan bersenggama

(wath’i), sedang pengertian nikah sebagai akad merupakan pengertian yang bersifat majazy. Sementara Imam Syafi’i berpendapat bahwa pengertian hakiki

dari nikah adalah akad, sedang pengertian nikah dalam arti bersenggama (wath’i)

merupakan pengertian yang bersifat majazy.

Definisi yang lain tentang nikah adalah ikatan lahir batin antara seseorang pria dengan wanita dalam suatu rumah tangga berdasarkan kepada tuntunan agama. Ada juga yang mengartikan nikah adalah suatu perjanjian atau aqad (ijab dan qabul) antara seorang laki-laki dan perempuan untuk menghalalkan hubungan badaniah sebagaimana suami istri yang sah yang mengandung syarat-syarat dan rukun-rukun yang ditentukan oleh syariat Islam.

Nikah adalah salah satu sendi pokok pergaulan bermasyarakat. Oleh karna itu, agama memerintahkan kepada umat-Nya untuk melangsungkan pernikahan bagi yang sudah mampu, sehingga malapetaka yang diakibatkan oleh perbuatan terlarang dapat dihindari.

Seperti firman Allah dalam surat :

15


(31)

20 An-nisa : 3

Artinya:

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.

Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

An- Nur : 32

Artinya:

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak berkawin dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba

sahyamu yang perempuan.”

Adapun hadis Nabi Muhammad SAW yang menerangkan masalah ini adalah hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.:

“Wahai para pemuda, barang siapa yang mampu untuk menikah maka menikahlah, karena sesungguhnya menikah itu dapat menundukan pandangan dan menjaga kemaluan (dari perbuatan zina) dan barang siapa yang tidak mampu


(32)

21

maka hendaknya ia berpuasa, karena puasa itu adalah sebuah penawar.” (HR. al-Bukhairi dan Muslim)

Hukum asal suatu pernikahan adalah mubah, namun bisa berubah menjadi sunnah, wajib, makruh dan haram. Perinciannya sebagai mana dibawah ini:

a) Wajib hukumnya menurut jumhur ulama bagi orang yang mampu untuk menikah dan kuatir akan melakukan perbuatan zina. Alasannya, dia wajib menjaga dirinya agar terhindar dari perbuatan haram.

b) Haram hukumnya bagi orang yang yakin akan menzalimi dan membawa mudarat kepada istrinya karna ketidak mampuan memberi nafkah lahir batin. c) Sunnah hukumnya menurut jumhur ulama bagi yang, apabila tidak menikah,

sanggup menjaga diri untuk tidak melakukan perbuatan haram dan, apabila menikah, ia yakin tidak menzalimi dan membawa mudarat kepada istrinya.16

Sayyid Sabiq mengomentari “perkawinan merupakan salah satu

sunnatullah yang berlaku pada semua mahluk Tuhan, baik pada manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Perkawinan merupakan cara yang dipilih Allah sebagai jalan bagi manusia untuk beranak-pinak, berkembang biak, melestarikan hidupnya setelah masing-masing pasangan siap melakukan peranannya yang positif dalam mewujudkan tujuan perkawinan.17

16Asrorun Ni’am Sholeh,

Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, (Jakarta:Graha Paramuda), 2008, h. 3-6.

17


(33)

22 An-Nahl ayat 72:

Artinya:

“Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu...”

Islam mengatur manusia dalam hidup berjodoh-jodohan itu melalui jenjang perkawinan yang ketentuannya dirumuskan dalam wujud aturan-aturan yang disebut hukum perkawinan dalam.

Hukum Islam juga ditetapkan untuk kesejahteraan umat, baik secara perorangan maupun secara bermasyarakat, baik untuk hidup di dunia maupun di akhirat. Islam mengatur keluarga bukan secara garis besar, tetapi sampai terperinci. Yang demikian ini menunjukan perhatian yang sangat besar terhadap kesejahteraan keluarga. Keluarga terbentuk melalui perkawinan, karna itu perkawinan sangat dianjurkan oleh islam bagi yang telah mempunyai kemampuan.18

Pengertian Nikah Muda (pernikahan dini)

Pengertian pernikahan dini adalah sebuah bentuk ikatan/pernikahan yang salah satu atau kedua pasangan berusia di bawah 19 tahun atau sedang mengikuti pendidikan di sekolah menengah atas. Jadi sebuah pernikahan di sebut pernikahan

18


(34)

23

dini, jika kedua atau salah satu pasangan masuk berusia di bawah 19 tahun (masih berusia remaja).

Pernikahan dini pada remaja pada dasarnya berdampak pada segi fisik maupun biologis remaja yaitu :

1. Remaja yang hamil akan lebih mudah menderita anemia selagi hamil dan melahirkan, salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi, kehilangan kesempatan kesempatan mengecap pendidikan yang lebih tinggi, interaksi dengan lingkungan teman sebaya menjadi berkurang, sempitnya dia mendapatkan kesempatan kerja, yang otomatis lebih mengekalkan kemiskinan (status ekonomi keluarga rendah karena pendidikan yang minim).

2. Dampak bagi anak: Akan melahirkan bayi lahir dengan berat rendah,Sebagai penyebab utama tingginya angka kematian ibu dan bayi, Cedera saat lahir, dan Komplikasi persalinan yang berdampak pada tingginya mortalitas

3. Pernikahan dini merupakan salah satu faktor penyebab tindakan kekerasan terhadap istri, yang timbul karena tingkat berpikir yang belum matang bagi pasangan muda tersebut.

4. Kesulitan ekonomi dalam rumah tangga

5. Pengetahuan yang kurang akan lembaga perkawinan 6. Rerelasi yang buruk dengan keluarga.

Walaupun begitu, dalam konteks beberapa budaya, pernikahan dini bukanlah sebuah masalah, karena pernikahan dini sudah menjadi kebiasaan.


(35)

24

Tetapi, dalam konsep perkembangan, pernikahan dini akan membawa masalah psikologis yang besar dikemudian hari karena pernikahan tersebut.19

Batas umur yang tercantum dalam Undang-undang Perkawinan tersebut bila dikaji lebih lanjut, lebih menitik beratkan pada pertimbangan segi kesehatan. Hal itu akan jelas dapat dibaca pada penjelasan dari undang-undang tersebut,

bahwa “untuk menjaga kesehatan suami-istri dan keturunan, perlu ditetapkan batas-batas umur untuk perkawinan”. Dengan kalimat itu nampak bahwa dalam meletakan batas dalam perkawinan lebih atas dasar pertimbangan kesehatan, dari-pada mempertimbangkan baik segi psikologis, maupun segi sosialnya.20

UUD Pernikahan

Dasar Perkawinan Pasal 1

Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa.

Pasal 2

(1) Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaan itu.

(2) Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Syarat-syarat Perkawinan

19

http://www.referensimakalah.com/2011/08/pernikahan-dini-di-indonesia_1271.html

20


(36)

25

Pasal 6

(1) Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai (2) Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21

(dua puluh satu) tahun harus mendapat izin kedua orang tua.

(3) Dalam hal salah seorang dari kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu menyatakan kehendaknya, maka izin dimaksud ayat (2) pasal ini cukup diperoleh dari orang tua yang masih hidup atau dari orangtua yang mempu menyatakan kehendaknya.

(4) Dalam hal kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu untuk menyatakan kehendaknya, maka izin diperoleh dari wali, orang yang memelihara atau keluarga yang mempunyai hubungan darah dalam garis keluarga yang mempunyai hubungan darah dalam garis keturunan lurus keatas selam mereka masih hidup dan dalam keadaan dapat menyatakan kehendaknya.

(5) Dalam hal ini da perbedaan pendapat aantara orang-orang yang disebut dalam ayat (2),(3) dan (4) pasal ini, aatau salah seorang atau lebih diantara mereka tidak menyatakan pendapatnya, mka Pengadilan dalam daerah hukum tempat tinggal orang yang akan melangsungkan perkawinan atas permintaan orang tersebut dapat memberikan izin setelah permintaan orang tersebut dapat memberikan izin setelah lebih dahulu mendengar orang-orang tersebut dalam ayat (2),(3) dan (4) pasal ini.


(37)

26

(6) Kesatuan tersebut ayat (1) sampai dengan ayat (5) pasal ini berlaku sepanjang hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu dari yang bersangkutan tidak menentukan lain.21

21

Aslih Kurniwan, Pedoman Pelaksanaan Akad Nikah dan Beberapa Kasus Perkawinan, (Jakarta: kementrian agama) h.44-47


(38)

GAMBARAN UMUM TABLOID IBADAH

A. Sejarah Ibadah

Ibadah berdiri sekitar tahun 2010. Tabloid ini terbit dua minggu sekali. Alasan pertama terbentuknya tabloid ini adalah owner Tabloid Ibadah ingin mencari sekolah islam yang terbaik untuk anaknya. Untuk mencari sekolah Islam yg terbaik terutama di Jakarta, ia membutuhkan informasi atau publikasi mengenai sekolah mana saja yang baik dan dapat memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya, baik umum maupun agama. Oleh karena itu dia membutuhkan media sebagai salah satu informasinya. Maka lahirlah ide penerbitan Tabloid Ibadah. Untuk menginformasikan juga kepada orang tua yang ingin mencarikan sekolah yang Islami untuk anaknya.

Alasan kedua di bentuknya tabloid ibadah ini adalah banyak perusahaan-perusahaan besar BUMN yang memiliki semacam peraturan dari pemerintah untuk menyisihkan sebagian profit perusahaan untuk di anggarkan ke dalam zakat perusahaan. Bagaimana agar media sosialisasi perusahaan menuangkan zakatnya tersebut. Oleh karena itu, terbentuklah sebuah tabloid ibadah yang di buat untuk orang-orang di Indonesia yang muslim yang sudah bekerja yang rutinitasnya itu-itu saja dan di kejar waktu, sering kali lupa kapan waktunya shalat, bayar zakat, berbusana muslim yang benar. Kami menyesuaikan dengan keinginan orang-orang bekerja. Informasi


(39)

mengenai gaya hidup islami yang menjadi rutinitas setiap hari yaitu mengenai cara shalat, wudhu dan tips-tips dengan tulisan atau kaliamat yang mudah dimengerti dan di cerna. Karena orang-orang yang sudah bekerja itu lelah dan pada saat membaca majalah dia membutuhkan suatu hiburan atau informasi yang apabila dibaca ringan, karena orang yang bekerja sudah lelah dengan pekerjaannya seharian di kantor. Namun kami juga tidak menggurui, karena hanya sekedar ingin menyampaikan informasi kepada pembaca.1

Target pasar awal didirikannya Tabloid Ibadah adalah masyarakat menengah kebawah, karena lebih banyak yang tertarik dengan pembahasan-pembahasan yang kami sajikan tentunya dengan harga yang tidak terlalu mahal. Namun seiring perkembangan ibadah ternyata golongan ke atas banyak juga yang memerlukan informasi seperti yang di tulis oleh Tabloid Ibadah. Karena mengusung informasi tentang family dan semua anggota keluarga bisa membacanya.

Pada umumnya majalah-majalah yang lain cenderung membahas fashion, politik, gosip, dan lain-lain. Namun Tabloid Ibdah ini mengangkat konsep tentang keluarga jadi semua informasi yang sangat berguna, mengenai berbagai macam hal tentang keseharian yang mungkin sering kita abaikan. Pada bulan Februari 2013, Tabloid Ibadah diubah menjadi Majalah Ibadah. Perubahan untuk menjadi Majalah karena banyaknya permintaan dari pembaca yang menghendaki Tabloid Ibadah berubah tampilan menjadi Majalah Ibadah. Beberapa keunggulan dari majalah adalah memiliki masa

1


(40)

edar yang lebih lama yaitu 1 bulan sekali, selain itu dari ketebalan, tampilan dan warna lebih menarik. Majalah juga lebih bisa bermain space yang banyak sehingga bisa memanjakan mata agar tidak lelah membacanya. Semua itu dilakukan untuk memenuhi harapan pelanggan Tabloid Ibadah.

Tabloid ibadah memiliki motto “The Islamic way of life & Sharia

Economic (Gaya Hidup Islami & Ekonomi Syariah)”. Tabloid Ibadah mengambil motto seperti itu karena menginginkan kita sebagai umat muslim untuk bergaya hidup yang lebih islami dan menginginkan kita untuk melakukan transaksi di bank-bank syariah. Namun dalam kehidupan nyata banyak kita yang masih belum sepenuhnya bergaya hidup islami.

B. Profil Tabloid Ibadah

Nama : Tabloid Ibadah

Tagline :The Islamic Way of Life & Sharia Economic Jenisnya : Gaya Hidup & Ekonomi - Bisnis

Edisi Pertama : 7 January 2010

Terbit : 2 minggu

Definisi : Tabloid Ibadah adalah sebuah media massa yang menyajikan berita dan informasi tentang kegiatan sehari-hari yang menggunakan cara islami yang praktis dan konsep pengembangan ekonomi syariah.


(41)

Dipublikasikan oleh : PT Media Madani Utama (Member of Business Review Group)

Alamat : Pesona Building 1st Floor, Suite 103-105

Jl. Ciputat Raya 20 C, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12240

Telfon : (021) 729 0012 - 13

Fax : (021) 729 1341

Website :www.ibadahonline.com

Tujuan :Untuk membantu orang-orang, terutama pembaca Muslim yang ingin meningkatkan ibadahnya, memahami dan menerapkan nilai-nilai islami dari hari ke hari dalam setiap kegiatan kehidupan, serta syariah ekonomi, termasuk:

a) Upaya bisnis dan pembiayaan (pinjaman untuk bisnis kecil/ modal kerja/ asuransi)

b) Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah melalui CSR (Corporate Social Responsibility) atau PKBL (Partnership Program and Community Development).

c) Kebutuhan dasar: makanan (produk halal), kesehatan, rumah dan pendidikan.


(42)

d) Kerja, Gaya Hidup, Fashion Muslim

e) Haji, Umrah, dan Wisata Religi

Visi :Ibadah “mercu suar” dalam mendapatkan informasi yang akurat mengenai konsep kehidupan yang sesuai dengan prinsip syariah, perbankan syariah dan multifinance syariah, Peraturan Pemerintah, Pandangan dari para Legislatif, Yudikatif maupun Eksekutif dalam kerangka yang Islami.

Misi :Ibadah ikut membangun “brand & corporate image” bagi dan sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan untuk memenangkan persaingan yang makin kompetitif.

Logo Tabloid Ibadah


(43)

Tabel 3.1

Gambar

Tabloid

Majalah

C. Susunan Redaksi Majalah Ibadah

Dewan Penasehat : I. Laksanawan, KH. Ali Mustafa

Ya’kub, Prof. DR. Hj. Tutty Alawiyah AS, DR. Halim Alamsyah, Ismi Kushartanto, Ir, MBA, Agustianto, Cecep Kurnia Sogoz dan Ikhwan Ridwan


(44)

Pemimpin Umum/pemimpin Redaksi: M. Lutfi Handayani

Redaktur Ahli : KH. Mustafa Ya’kub, Prof. DR. Hj. Tutty Alawiyah AS, Agustianto Yeni Ismayani, Agus Yuliawan, Sopian Muhammad dan H. Muhammad Zainal Aziz, Lc,

Redaktur Pelaksana : Irvan Zainy

Redaktur Ahli : KH. Ali Mustafa Ya’kub, Teguh Budi Rahayu, Miftahur Rozaq, Sarah Larasati Mantovani

Redaksi : Abdullah Ummar Fayumi, Irawan Djoko Nugroho, M. Faridu Ashrih

Editor Bahasa : Setyowati

Sekretaris Redaksi : Sarah Larasati Mantovani

Photographer : Rezha Destiadi dan Muhamad Husni

Artistic & Desain Grafis : Heri Prabowo dan Doni Hadi Purnomo

Marketing & Promosi :Rezki Rochmayani, Geno Ramadhani, Erdadang, Sukma Aji Winata, Sri Munanti dan Sintia Larasati


(45)

Keuangan : Wiwi Widyanti

Sirkulasi & Langganan : Hasbi, Adi Irawan dan Saipul Akbar

D. Rubrik

Rubrik adalah bagian-bagian dalam sebuah majalah atau surat kabar lainnya. Dalam Majalah Ibadah terdapat beberapa macam rubrik yaitu :

1) Kajian Utama

2) Ekonomi Syariah (PKES & IAEI)

3) Bisnis Syariah

4) Kilas Berita

5) Dunia Islam

6) Islamika

7) Qur’an Solution

8) Konsultasi

9) Karakter ala Rasulullah

10) Khazanah

11) Profil Executive


(46)

13) Galery

14) Motivasi

15) Jendela Kehidupan

16) Fenomena

17) Fashion & Beauty

18) Muslimah Modern

19) Dapur Muslim

20) Info Produk

21) Produk Halal

22) UKM & CSR

23) Pendidikan

24) Rohis

25) Umrah & Haji

26) Resensi Buku

27) Star Muslim

28) Renungan Hati

Dari rubrik-rubrik di atas, yang paling banyak peminatnya adalah


(47)

Dapur Muslim. Ini adalah menurut data dari hasil survei Tabloid Ibadah di tahun 2012.

Rubrik Islamika memberikan informasi yang utuh, mendalam, moderat dan mencerdaskan mengenai tema-tema keislaman; meliputi permasalahan keimanan, fikih, tasawuf, akhlak, sejarah Islam, psikologi Islam, sosiologi islam, ekonomi islam, politik Islam dan lain sebagainya. Termasuk juga mengkaji tentang isu-isu kontroversial yang sedang aktual dibicarakan. Namun cara penyampaiannya itu tidak menggurui. Sehingga banyak yang tertarik untuk membacanya.

Qur’an solution membahas atau menjawab pertanyaan orang. Dan pembahasannya bagus dan memandang kehidupan dari al-qur’an dan

Hadist. Kita disini bekerja sama dengan beberapa ustad yang sesuai dengan visi dan misi kita sehingga jawaban untuk pertanyaan dari masyarakat pun juga sesuai.

Fashion & Beauty membahas tentang gaya berpakaian dan cara agar tampil cantik dan trendy. Tentunya itu semua masih sesuai dengan

syari’at islam. Muslimah Modern adalah pembahasan tentang baju muslim

dan gaya-gaya berhijab yang modern agar tetap bisa bergaya modern walaupun menggunakan jilbab.

Dapur Muslim ini membahas mengenai makanan dan munuman yang halal dan di jelaskan juga mengenai cara membuatnya. Sehingga bisa di praktekan langsung dirumah. Itulah penjelasan beberapa rubrik yang menjadi favorit para pembaca.


(48)

E. Rubrik Islamika

Rubrik Islamika adalah salah satu rubrik yang ada dalam majalah ibadah. Dalam rubrik islamika membahas berbagai macam yang ada di kehidupan kita sehari-hari yang islami dimana masih banyak yang ragu dan mungkin belum tahu, misalnya mengenai plus-minus nikah muda, success story pendidikan Islam, menggali nilai-nilai Isra’ Mi’raj dan zakat mendatangkan berkah dan menghapus dosa. Lalu dalam rubrik islamika berita ini di kemas dengan sebaik mungkin, dengan menggunakan bahasa yang bisa di mengerti oleh orang banyak. Dalam rubrik islamika ini ada juga hadist dan pesan-pesan Rasulullah SAW yang mungkin masih ada yang tidak tahu dan dengan membaca rubrik islamika ini menjadi tahu hukum islamnya. Dan setiap pembahasan dalam rubrik islamika ini selalu ada ayat yang menerangkan tentang peristiwa tersebut.

Kalau menurut Bapak Umar fayumi Rubrik Islamika adalah untuk memberikan informasi yang utuh, mendalam, moderat dan mencerdaskan seputar tema-tema keislaman; meliputi permasalahan keimanan, fikih, tasawuf, akhlak, sejarah Islam, psikologi Islam, sosiologi islam, ekonomi islam, politik Islam dan lain sebagainya. Termasuk juga mengkaji tentang isu-isu kontroversial yang sedang aktual dibicarakan. Adapun keunikan dari tulisan yang dimuat dalam rubrik ini adalah cara penyajiannya yang tidak menggurui, menyampaikan perdebatan dan perbedaan pendapat secara


(49)

berimbang dan oyektif, tidak memberikan “klaim kebenaran” secara

sepihak, pembahasannya lebih mengarah kepada pemetaan dan analisa masalah, disampaikan dengan gaya penuturan yang mengalir, ringan,

“sejuk” dan “bersahabat”.

Tujuannya adalah untuk memberikan pilihan-pilihan kepada pembaca, sehingga kesimpulan dan keputusan akhirnya dikembalikan sepenuhnya kepada pembaca. Yang terpenting bagi redaksi adalah

memberikan “peta” argumentasi sekaligus landasan ilmiah dan amaliah yang kuat bagi setiap pilihan yang ada, sehingga pembaca lebih berkesempatan untuk membuat pilihan sikap secara cerdas, dewasa dan

bertanggungjawab, ditambah lagi tanpa “menyalah-nyalahkan” pihak lain

yang berbeda pandangan dengannya.

Memilih konten yang menjadi isi pada rubrik Islamika dengan cara Pertama, penulis sebisa mungkin membidik permasalahan yang krusial dan sedang hangat dibicarakan publik. Kedua, penulis mengangkat masalah-masalah keislaman yang berkaitan erat dengan problematika umat dan masalah kehidupan sehari-hari. Ketiga, mencari wacana-wacana dan gagasan-gagasan penyegaran untuk membuka ruang pemahaman dan semangat pergerakan (keislaman) baru yang mencerahkan dan solutif bagi umat.

Plus-Minus nikah muda salah satu isi dari Rubrik Islamika dan penulis memilih pembahasan tersebut karena pada waktu itu topik seputar fenomena pernikahan dini dan problematikanya sedang gencar dibicarakan orang. Salah satunya dipicu oleh mencuatnya kasus Syek Puji. Karena itu


(50)

saya bermaksud menghadirkan kajian yang utuh, mendalam dan arif tentang tema tersebut. Tujuannya ya itu tadi, agar pembaca terbantu mendapatkan

“peta” kajian yang mencerdaskan dan solutif.

Namun dalam hal penulisan rubrik Islamika juga terdapat beberapa

kendala dari penulis islamika tersebut, yaitu “Kendala terbesarnya adalah mewaspadai agar jangan sampai saya terjebak dalam alam pikiran saya sendiri, saya harus seterbuka mungkin, berusaha independen dan oyektif. Termasuk kesulitan terbesar yang saya hadapi adalah bagaimana sebisa mungkin menghindari kemungkinan salah paham dari pembaca; sehingga jangan sampai tulisan itu justeru akan berpengaruh buruk baginya, bukannya berpengaruh positif sebagaimana yang saya kehendaki dari menuliskan itu. Saya kira itu merupakan beban berat dari rasa tanggungjawab dan sikap amanah keilmuan setiap penulis. Jadi, ketika hendak menuliskan tentang satu tema, ya gagasan dasarnya harus jelas, gaya bahasanya juga harus bisa menyentuh pikiran (logika) dan perasaan (psikologi) pembaca, sehingga tujuan dari penulisan itu bisa sampai, berefek positif, dan dapat diimplementasikan dengan baik dan benar dalam kehidupan nyata.


(51)

(52)

Analisis Data Plus-Minus Nikah Muda Dalam Rubrik Islamika

A. Temuan Data

Dengan menggunakan kerangka analisis wacana Teun Van Dijk, penulis menganalisis teks, kognisi sosial, konteks sosial. Sebelum menganalisis data penulis memaparkan terlebih dahulu temuan data dengan cara mengambil data-data yang berkaitan dengan hal-hal yang akan di teliti pada rubrik islamika “Plus

-Minus Nikah Muda”di Rubrik Islamika.

1. Data Analisis Teks Rubrik Islamika “Plus-Minus Nikah Muda”

Dalam analisis teks, penulis memfokuskan pada strategi wacana serta teknik penulisan yang dipakai, dengan cara menguraikan struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro yang terdiri dari elemen tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik dan retoris.

a. Tematik

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum suatu teks.1 Bisa disebut juga sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu teks. Bisa menggambarkan apa yang ingin diungkapkan oleh wartawan atau penulis dalam beritanya.2 Hal yang diamati disini adalah tema atau topik yang disampaikan redaksi Tabloid ibadah dalam rubrik Islamika

1

Eriyanto. Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LkiS),, 2001, h.229

2

Nur Azhima. Analisis Wacana Rubrik Motivasi pada Majalah Gontor edisi Maret Mei dan September 2012. (Jakarta),, 2013, h.44


(53)

melalui tulisannya, topik menggambarkan tema umum dari suatu teks berita topik ini akan di dukung oleh satu subtopik lain yang saling mendukung terbentuknya topik umum.3

Tabel 4.1

Hal Yang Diamati Temuan Data

Tema atau Topik yang di kedepankan dalam suatu teks dalam artikel yang terdapat dalam Rubrik Islamika di Majalah Ibadah.

Hidup adalah pilihan. Dan pilihan terbaik adalah yang

paling mudah dan memudahkan.’Aisyah ra. berkata, “Rasulullah SAW tidak pernah dihadapkan pada dua pilihan kecuali beliau mengambil yang paling mudah dan memudahkan selama itu bukan perbuatan nista

atau dosa.”(HR.al-Bukhari dan Muslim)

Analisis Tabel 4.1

Setiap manusia dalam hidup di dunia ini selalu dihapkan dengan pilihan-pilihan yang mengharuskan kita untuk memilih. Misalnya dalam menentukan pekerjaan sampai pasangan hidup Namun setiap dihadapkan dengan pilihan kita pun binggung untuk memilih yang mana yang sekiranya bisa menjadi yang terbaik untuk kita kedepannya.

Tetapi Allah SWT selalu memberikan petuntujuk kepada hamba-Nya. Dalam hidup ini kebenaran tidak selalu mutlak, karena kebenaran yang mutlak hanya ada dalam Al-Qur’an dan Hadist.

3

Eriyanto. Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LkiS),, 2001,, h.230


(54)

Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Sa’ad bin Abi

Waqqash, Rasulullah SAW bersabda :

“Di antara kebahagiaan manusia adalah menentukan pilihannya dengan

Allah SWT dan di antara kebahagiaan manusia adalah keridhoan-Nya pada apa yang Allah SWT tentukan. Dan di antara tanda kesengsaraan manusia adalah ia meninggalkan Allah SWT dalam pilihannya. Dan di antara tanda kesengsaraan manusia adalah kemarahan-Nya pada apa yang Allah tetapkan atas dirinya”(HR. Imam Ahmad).

Hadist di atas menjelaskan bagaimana menentukan pilihan yang baik dan benar agar membawa kebahagian dan memberi peringatan agar kita tidak salah memilih dan terhindar dari kesengsaraan. Dan Allah menginginkan agar manusia dalam memilih pasangan yang bertaqwa kepada Allah SWT.

Namun menurut penulis apabila dalam memilih pasangan hidup tidak bisa sembarangan dan meminta kepada Allah diberikan pasangan hidup yang baik. Kita juga harus mengenal karakter pasangan hidup dan yang pa;ling penting adalah mengenai Agamanya. Karena kita yang akan menjalani kehidupan rumah tangga dan pastinya setiap orang ingin menikah sekali untuk selamanya.

Dan pilihan untuk menikah muda itu adalah salah satu pilihan yang mudah bagi yang benar-benar siap dan akan menjadi pilihan yang sulit bagi yang belum siap. Jadi semua pilihan itu tergantung kepada kita yang akan menjalani.


(55)

b. Skematik

Elemen ini menunjukan bagaiamana bagian-bagian dari pendahuluan sampai akhir, dalam teks disusun dan diurutkan hingga membentuk kesatuan arti.4 Ada dua kategori skema besar yang dianalisis yaitu:

Summary, yang umumnya ditandai dua elemen, yakni judul dan lead elemen skema ini merupakan elemen yang dipandang paling penting, judul dan lead umumnya menunjukan tema yang ingin ditampilkan oleh wartawan dan penulis dalam pemberitaannya,

Story, yaitu isi berita secara keseluruhan, bisa berupa situasi yaitu proses atau jalannya peristiwa dan bisa juga komentar yang ditampilkan dalam teks.

Eriyanto. Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta: LkiS),, 2001,, h. 232


(56)

Tabel 4.2

Hal yang diamati Temuan data

Elemen ini

menunjukkan

bagaimana bagian-bagian dari pendahuluan sampai akhir, dalam teks disusun dan di urutkan menjadi satu kesatuan arti

Segera menikah di usia muda atau menundanya hingga beberapa tahun lagi juga merupakan pilihan. Mana yang terbaik, tergantung keadaan dan kondisi masing-masing orang. Yang paling mudah dan memudahkan untuk sampai ketujuan pernikahan, itulah pilihan terbaik.

Terhadap mereka inilah Allah menegaskan bahwa janganlah mereka itu takut menyegerakan pernikahan hanya karna belum mampu secara ekonomi. Sebab, kalaupun mereka itu miskin pada saat hendak menikah, maka setelah memberanikan diri memasuki pernikahan nisacaya Allah memberikan jaminan akan membimbing dan memberi mereka kecukupan yang layak (QS. An-Nur, 24:32).

Analisis data Tabel 4.2:

Dari teks pada tabel di atas menjelaskan bahwa sebaiknya kita jangan mendunda-nunda pernikahan. apabila sudah bertemu jodohnya maka segeralah menikah. Walaupun awalnya kita tidak memiliki apa-apa dengan terjadinya pernikahan maka akan ada rezeki yang di berikan Allah.


(57)

Menikah adalah anjuran dari Nabi Muhammad SAW. Seperti dalam sabda Rasulullah SAW:

َﻗ ٍد ْﻮ ُﻌ ْﺴ َﻣ ِﻦ ْﺑ ا ِﻦ َﻋ

:

:

.

.

“Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi prisai bagi dirnya” (HR. Bukhori -Muslim)5

Menurut hadist diatas menegaskan untuk menyegerai menikah. Namun menurut penulis memang menikah apabila lebih cepat maka lebih baik, tetapi belum tentu juga setiap pernihakahan yang cepat itu baik. Kita juga harus lebih mempertimbangkan lebih dalam lagi.

Memang dalam hadist menyuruh kita untuk segera menikah, namun penulis tidak sependapat dengan hal itu, karena menurut penulis yang namanya pernikahan itu membutuhkan banyak sekali persiapan dari mental sampai materi.

c. Semantik

Elemen ini berisi makna yang akan di tekankan dalam teks, elemen ini terdiri dari latar, detail dan maksud. Latar merupakan elemen wacana

5


(58)

yang dapat menjadi alasan pembenar gagasan yang diajukan dalam suatu teks juga bagian berita yang bisa mempengaruhi semantik (arti kata) yang ingin ditampilkan6

Tabel 4.3

Hal Yang Diamati Temuan Data

Semantik

makna yang ingin di tekankan dalam Rubrik Plus-Minus Nikah Muda pada majalah Ibadah.

Maka, bagi kawula muda yang sudah memiliki baa’ah

dalam pengertiannya yang luas, sebaiknya segeralah menikah. Sebab, di situlah terdapat kemudahan baginya untuk bisa menjaga kemaluan dan pandangan mata dari

zina dan perbuatan dosa. Dengan berbekal baa’ah yang

dimiliiki tujuan membina rumah tangga seperti yang diharapkan pun akan dapat diwujudkan secara mudah. Kebahagiaan dan kemudahan hidup ini akan menjadi semakin lengkap lagi saat mereka segera dikaruniai keturunan yang baik.

Analisis data Tabel 4.3:

Dalam Kalimat diatas dijelaskan bahwa sebagai anak muda yang sudah siap menikah baik secara lahir dan batin, maka segeralah membina rumah tangga agar semua yang diinginkan bisa berjalan baik dan ketika diberi keturunan maka lengkaplah sudah kebahagiaannya. Karena yang di

6

Alex Sobur. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing.(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), 2009, h.79


(59)

46

harapkan dari pernikahan adalah keturunan yang berkualitas baik. Yang mampu menjadi imam (pemimpin) bagi umat yang bertakwa.

Kita sangat dianjurkan untuk menikah seperti yang disebutkan dalam sebuah hadist dibawah ini:

:

ص

ﱢﻲ ِﺒ ﱠﻨ ﻟ ا ِج ا

:

.

:

.

ﱢﻧِﺎ

َﻓ

.

.

.

.

:

ﻰ ِﺘ ﱠﻨ ُﺳ ْﻦ َﻋ َﺐ ِﻏ َر ْﻦ َﻤ َﻓ .َء ﺎ َﺴ ﱢﻨ ﻟ ا ُج ﱠو َﺰ َﺗ َا َو ُﺪ ُﻗ ْر َا َو ﻰ ﱢﻠ َﺻ ُا َو ُﺮ ِﻄ ْﻓ ُا َو ُم ْﻮ ُﺻ َا

.

Artinya:

Dari Anas bin Malik RA, ia berkata Ada sekelompok orang datang ke rumah istri-istri Nabi SAW, mereka menanyakan tentang ibadah Nabi SAW. Setelah mereka diberitahu, lalu mereka merasa bahwa amal mereka masih sedikit Lalu mereka berkata, “Dimana kedudukan kita dari Nabi SAW, sedangkan Allah telah mengampuni beliau dari dosa-dosa beliau

yang terdahulu dan yang kemudian”. Seseorang diantara mereka berkata, “Adapun saya sesungguhnya saya akan shala malam terus”. Yang lain berkata, “Saya akan puasa terus-menerus”. Yang lain lagi berkata,


(60)

47

“Adapun saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan kawin selamanya”.

Kemudian Rasulullah SAW dating kepada mereka dan bersabda,“Apakah

kalian yang tadi mengatakan demikian dan demikian? Ketahuilah, demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut kepada Allah diantara kalian, dan orang yang paling bertaqwa kepada Allah diantara kalian. Sedangkan aku berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, dan aku mengawini wanita. Maka barang siapa yang membenci sunnahku, bukanlah darigolonganku”. [HR. Bukhari, dan lafadh ini baginya, Muslim

dan lainnya].7

Dalam hadist diatas sangat jelas bahwa menikah itu adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan apabila kita sudah mampu, dan jangan menunda-nunda pernikahan sebab Allah mewajibkan menikah. Karena dengan pernikahan maka akan muncul generasi baru yang berkualitas. Yaitu generasi yang bisa menjadi penyejuk mata dan akan mampu menjadi imam atau pemimpin peradaban bagi umat yang bertaqwa. Dengan adanya generasi baru maka mereka adalah salah satu penerus yang harus di perhatikan secara baik perkembangannya, kepribadiannya agar bisa menjadi anak yang berkualitas.

d. Sintaksis

Menjelaskan bidang dari tuturan lingustik yang secara tradisional tersebut kata bahasa atau gramatika. penempatan kalimat yang disampaikan, yang terdiri dari bentuk kalimat, koherensi dan kata ganti

7


(61)

48

Tabel 4.4

Hal Yang Diamati Temuan Data

Bagaiamana pendapat disampaikan oleh wartawan dalam suatu berita. Sintaksis dibagi tiga bagian yaitu: koherensi, bentuk kalimat, dan kata ganti.8

Meskipun semikian fakta dilapangan juga menunjukan bahwa tidak sedikit kegagalan dalam pernikahan disebabkan oleh kekurangmatangan pasangan suami istri, karena mereka menikah di usia muda yang notabene masih miskin pengalaman, kejiwaannya masih labil, dan secara ekonomi masih jauh dari taraf kemapanan.

Analisis Tabel 4.4:

Dari tabel 4.4 terdapat kata ganti “mereka” yang menjelaskan

pasangan yang menikah muda. Dalam hal di atas dapat dilihat bahwa kekurangan menikah muda pun juga ada. Namun tidak semua yang menikah muda berakhir perceraian. Tapi ada beberapa pasangan muda yang menikah lalu dengan kelabilannya sehingga terjadilah perceraian.

Untuk itu Islam juga menjelaskan bahwa kita menikah harus dalam

konsep baa’ah yaitu kedewasaan, kematangan jiwa, kemandirian dan kesiapan bertanggung jawab. Hal tersebut sangat penting untuk menjalankan atau memulai suatu kehidupan berumah tangga. Agar semuanya bisa berjalan dengan baik dan jadi keluarga yang sakinah

8

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2001) h. 81-82


(62)

49

sehingga melahirkan keturunan yang baik dan bia jadi pemimpin dan penerus bangsa.

Menurut penulis Kedewasaan seseorangpun tidak bisa dilihat hanya dari umur. Bahkan sekarang banyak orang di usia yang masih muda namun bisa berfikir secara dewasa. Semua itu dipengaruhi oleh lingkungan dimana dia berada. Namun yang namanya hidup bersama dalam satu atap dan berbeda karakter memang bukan hal yaang mudah, untuk itu penulis sekali lagi menegaskan bahwa kedewasaan, kesabaran dan komunikasi itu sangat penting untuk lancarnya sebuah rumah tangga.

Mungkin dalam rumah tangga sering terjadi pertengkaran-pertengkaran kecil karena kurangnya komunikasi di antara pasangan tersebut. Oleh karena itu, penulis menganjurkan untuk pasangan suami istri agar selalu menjaga komunikasi agar tidak terjadi salah paham.

e. Stilistik

Mengungkapakan gaya bahasa yang dipilih oleh wartawan dalam menyatakan maksudnya. Pusat perhatian stilistik ada pada style, gaya bahasa.


(63)

50

Tabel 4.5

Hal Yang Diamati Temuan Data

Stilistik

Cara komunikator dalam menyampaikan maksudnya dengan menggunakan gaya bahasa yang diinginkan oleh komunikator.

Hal ini sangat penting diperhatikan, karena setiap umat tentu memerlukan proses regenerasi demi menjaga keberlangsungannya di kemudian hari. Suatu umat yang proses regenerasinya berlangsung paling cepat dan berkualitas, mereka itulah yang akan berjaya dan paling berpotensi menjadi pionir peradapan di masa-masa yang akan datang. Di sini peradapan konsep nikah muda yang diimbangi dengan pengesahan

potensi “baa’ah” sejak dini menjadi salah satu pilihan

strategis yang cukup efektif.

Analisis Tabel 4.5:

Dalam kalimat di atas terdapat kata:

“Suatu umat yang proses regenerasinya berlangsung paling cepat dan

berkualitas, mereka itulah yang akan berjaya dan paling berpotensi

menjadi pionir peradapan di masa-masayang akan datang”

itu adalah salah satu gaya bahasa yang digunakan oleh penulis disitu terdapat kalimat pionir peradapan yang bermaksud sebagai generasi-generasi baru di masa yang akan datang. Ada juga kalimat yang seperti ini:

“Di sini peradapan konsep nikah muda yang diimbangi dengan

pengesahan potensi “baa’ah” sejak dini menjadi salah satu pilihan strategis yang cukup efektif”


(64)

51

Dan gaya bahasa yang digunakan adalah sejak dini yang maksudnya adalah sejak sekarang. Penulis menggunakan bahasa itu untuk memperindah kata-kata yang terdapat dalam kalimat tersebut. Karena dalam kalimat tersebut kata-kata itu lebih masuk dan mudah dimengerti. f. Retoris

Dalam retoris hal yang diamati adalah bagaimana kaliamat di bentuk untuk menarik perhatian khalayak, elemen yang berkaitan adalah grafis dan metafora.

Tabel 4.6

Hal Yang Diamati Temuan Data

Retoris

Bagiamana cara redaksi

menyampaikan pesan melalui penekanan pada kalimat yang di perkuat oleh kiasan, ungkapan sehari-hari, ayat-ayat al-qur’an

dan hadist.

Masuk akal jika kemudian Islam tak henti-hentinya memotivasi umatnya untuk menyegerakan pernikahan; khususnya bagi yang sudah mampu dan memiliki

baa’ah. Dan bagi yang belum mampu, terus saja

dimotivasi dengan bantuan banyak pihak agar segera menjadi mampu [QS. An-Nuur, 24:32]. Yang diharapkan, dari pernikahan itu akan segera muncul

“Dzurriyyah thayyibah” atau generasi baru yang berkualitas [QS. Ali ‘Imran, 3:38]. Yaitu, generasi

-generasi penyejuk mata atau “qurrata a’yun” yang

mampu menjadi imam atau pionir peradapan bagi umat yang bertaqwa [QS. Al-Furqaan, 25:74].


(65)

52

Analisis Tabel 4.6 :

Maksud dari tabel diatas adalah dalam islam banyak ayat yang menjelaskan dan menegaskan bahwa siapa yang sudah mampu dan siap segeralah menikah dan apabila yang belum mampu maka harus di beri dorongan dari orang-orang sekitar agar dia bisa menyegerakan menikah dan dengan sendirinya akan menjadi mampu. Karena dengan menikah akan ada keturunan yang akan menjadi pemimpin yang berkualitas.

Banyak ayat-ayat yang menjelaskan dan menegaskan mengenai hal tersebut. Maka untuk yang sudah memasuki usia menikah namun belum merasa yakin karena merasa belum mampu menafkahi maka dengan menikah Allah akan memberi jalannya sendiri sehingga menjadi mampu dengan sendirinya, dan ketika telah memiliki keturunan pun adalah salah satu dari rezeki yang Allah berikan.

Memang Allah akan membantu hamba-Nya, namun kita juga tidak hanya sekedar menikah dan apabila suami tidak kerja hanya menunggu uang saja, namun harus disertai usaha juuga untuk mendapatkan pekerjaan dan Allah akan menolong dan memberi rezeki melalui hal tersebut.

2. Kerangka Kognisi Sosial

Menurut Van dijk, titik kunci dalam memahami produksi berita adalah dengan meneliti proses terbentuknya teks serta sumber-sumber yang digunakan Redaksi hingga menjadi satu rubrik. Menurut majalah ibadah sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan rubrik islamika di ambil dari Al-Qur’an dan Hadist. Tidak hanya itu, rubrik islamika ini selalu membahas hal-hal yang bersifat menyampaikan informasi yang


(66)

53

utuh, mendalam, moderat dan mencerdaskan seputar tema-tema keislaman; meliputi permasalahan keimanan, fikih, tasawuf, akhlak, sejarah Islam, psikologi Islam, sosiologi islam, ekonomi islam, politik Islam dan lain sebagainya.

Termasuk juga mengkaji tentang isu-isu kontroversial yang sedang aktual dibicarakan. untuk memberikan pilihan-pilihan kepada pembaca, sehingga kesimpulan dan keputusan akhirnya dikembalikan sepenuhnya kepada pembaca. Dan disampaikan secara ringan dan tidak menggurui. Yang terpenting bagi redaksi adalah memberikan “peta” argumentasi

sekaligus landasan ilmiah dan amaliah yang kuat bagi setiap pilihan yang ada, sehingga pembaca lebih berkesempatan untuk membuat pilihan sikap secara cerdas, dewasa dan bertanggungjawab, ditambah lagi tanpa

“menyalah-nyalahkan” pihak lain yang berbeda pandangan dengannya.

Menurut penulis rubrik analisis wacana dari Plus-Minus Nikah Muda adalah Ditinjau dari segi wacana, bisa disampaikan di sini bahwa gagasan utama dari tulisan itu pada dasarnya adalah ingin menyampaikan pemikiran bahwa perkawinan itu sebenarnya merupakan satu permasalah yang kompleks, membutuhkan sikap yang bijak dan dewasa, dan harus lebih dilihat dari sisi dampak yang akan ditimbulkan, baik secara personal maupun sosial. Jadi, persoalan perkawinan itu bukan hanya menyangkut masalah hukum syariah ataupun hukum negara. Tapi, lebih berkaitan

dengan “penentuan nasib” kedua mempelai dalam jangka panjang. Karena

itu, selain saya sampaikan mengenai tujuan dasar dari perkawinan menurut Islam, di situ saya sampaikan juga mengenai “perdebatan hukum”-nya,


(1)

tanpa “menyalah-nyalahkan” pihak lain yang berbeda pandangan dengannya

3. Sudah berapa lama bapak menulis isi-isi dari rubrik islamika ?

Saya menulis untuk mengisi rubrik Islamika dan beberapa rubrik lainnya di Tabloid Ibadah sejak tahun 2009. Yaitu, sejak pertama kali Tabloid itu terbit, hingga tahun 2012. Sejak 2013, karena alasan kesibukan, saya tidak lagi menulis untuk Tabloid Ibadah. Selain sebagai penulis, posisi saya di Tabloid itu adalah sebagai salah satu pendiri, penggagas, dan perumus “konsep media”-nya.

4. Bagaimana cara bapak untuk memilih tema dan judul yang diangkat dalam rubrik islamika?

Pertimbangannya sederhana saja. Pertama, sebisa mungkin membidik permasalahan yang krusial dan sedang hangat dibicarakan publik. Kedua, mengangkat masalah-masalah keislaman yang berkaitan erat dengan problematika umat dan masalah kehidupan sehari-hari. Ketiga, mencari wacana-wacana dan gagasan-gagasan penyegaran untuk membuka ruang pemahaman dan semangat pergerakan (keislaman) baru yang mencerahkan dan solutif bagi umat.

5. Khusus pada pembahasan mengenai Plus-Minus Nikah Muda bagaimana bapak bisa mengangkat judul tersebut dan apa alasan bapak mengangkat mengenai hal tersebut ?

Ya, karena pada waktu itu topik seputar fenomena pernikahan dini dan problematikanya sedang gencar dibicarakan orang. Salah satunya dipicu oleh mencuatnya kasus Syek Puji. Karena itu saya bermaksud menghadirkan kajian yang utuh, mendalam dan arif tentang tema tersebut. Tujuannya ya itu tadi, agar pembaca terbantu mendapatkan “peta” kajian yang mencerdaskan dan solutif.


(2)

6. Pada pembahasan Plus-Minus Nikah Muda bagaimana pemilihan kata, bahasa dan wacananya ?

Ditinjau dari segi wacana, bisa disampaikan di sini bahwa gagasan utama dari tulisan itu pada dasarnya adalah ingin menyampaikan pemikiran bahwa perkawinan itu sebenarnya merupakan satu permasalah yang kompleks, membutuhkan sikap yang bijak dan dewasa, dan harus lebih dilihat dari sisi dampak yang akan ditimbulkan, baik secara personal maupun sosial. Jadi, persoalan perkawinan itu bukan hanya menyangkut masalah hukum syariah ataupun hukum negara. Tapi, lebih berkaitan dengan “penentuan nasib” kedua mempelai dalam jangka panjang. Karena itu, selain saya sampaikan mengenai tujuan dasar dari perkawinan menurut Islam, di situ saya sampaikan juga mengenai “perdebatan hukum”-nya, begitu pula saya sampaikan tentang tinjauan sosiologis dan pertimbangan “maslahah dan mafsadah”-nya. Maksudnya, agar pembaca terbantu melihat satu persoalan khususnya berkenaan dengan pernikahan muda secara lebih utuh, menyeluruh dan bijak. Memahami ajaran Islam yang berhubungan dengan masalah perkawinan, lebih khususnya pernikahan usia muda, secara lebih terbuka, solutif dan emansipatoris. Yaitu, agar kita lebih cerdas dan tidak kaku dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam, khususnya yang berkaitan dengan masalah pernikahan usia muda. Mengenai bahasa dan pilihan katanya, saya kira biasa-biasa saja. Ya, yang terpenting bahasanya mengalir, kata-katanya mudah dipahami, tidak menggurui, dan memposisikan pembaca sebagai pribadi yang cerdas dan mandiri (punya kebebasan memilih).

7. Apa saja kendala dalam upaya mencari, mendapatkan dan mengolah rubrik islamika ini ?

Kendala terbesarnya adalah mewaspadai agar jangan sampai saya terjebak dalam alam pikiran saya sendiri, saya harus seterbuka mungkin, berusaha independen dan oyektif. Termasuk kesulitan terbesar yang saya hadapi adalah bagaimana sebisa mungkin menghindari kemungkinan salah paham dari pembaca; sehingga jangan sampai tulisan itu justeru akan


(3)

berpengaruh buruk baginya, bukannya berpengaruh positif sebagaimana yang saya kehendaki dari menuliskan itu. Saya kira itu merupakan beban berat dari rasa tanggungjawab dan sikap amanah keilmuan setiap penulis. Jadi, ketika hendak menuliskan tentang satu tema, ya gagasan dasarnya harus jelas, gaya bahasanya juga harus bisa menyentuh pikiran (logika) dan perasaan (psikologi) pembaca, sehingga tujuan dari penulisan itu bisa sampai, berefek positif, dan dapat diimplementasikan dengan baik dan benar dalam kehidupan nyata.


(4)

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Ibu Heidy Yuniera

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Tanggal : 03 September 2013

Tanya: Gimana awalnya tante bisa memutuskan untuk nikah muda?

Jawab: Kebetulan waktu itu saya sedang ada masalah dengan keluarga. Pada saat itu keluarga saya sangat menentang saya memakai jilbab, bahkan untuk shalat saja saya dilarang. Sehingga saya memutuskan untuk pergi dari rumah. Saya melarikan diri bukan karna ingin melawan orangtua, namun saya juga ingin mempertahankan kecintaan saya kepada Allah SWT. Karna pada waktu itu orang tua saya sangat tidak senang saya menggunakan jilbab, bahkan saya shalat pun dilarang. Orangtua saya berfikir kalau saya diguna-guna. Pernah seharian saya dikurung dikamar dan di depan kamar saya ditaro sesajen dan dibawah kasur saya juga ditaro sesajen. Karna saya sangat kesal dan marah saya makan saja sesajen yang ada di kamar saya lalu pas orangtua saya tau, mereka marah-marah. Semua hal itu sangat membuat saya tertekan dan tidak nyaman berada dirumah sendiri. Lalu selama saya tidak dirumah saya tinggal bersama teman-teman taklim saya. Untung saja saya memiliki kalung, gelang dan cincin. Untuk biaya hidup saya menjual semua perhiasan yang saya pakai.

Setelah 7 bulan saya tidak berada di rumah uang saya pun habis untuk biaya hidup saya. Pada saat saya keluar dari rumah saya tidak bisa melakukan apapun. Karena terbiasa dirumah yang selalu dilayani sehingga nyapu, ngepel, nyuci baju pun saya binggung. Dan disaat uang saya habis saya sangat binggung bagaimana caranya saya melanjutkan hidup kedepan. saat saya lagi pusing ada teman saya yang sedang binggung juga karena dia dilamar oleh murabbi yang biasa mentaklimkan saya namanya Abdul Jabir. teman saya tidak mau lalu dia menyarankan kepada kak jabir untuk melamar saya. Ketika teman saya bilang seperti itu saya tambah binggung dan pusing. Berasa masalah saya tidak selesai-selesai. Dan esok harinya semua jamaah di taklim saya pun tau kalau kak jabir


(5)

akan ndatang untuk melamar saya. Semua yang bertemu dengan saya selalu menasehati saya dan membacakan hadist:

Jika kalian didatangi oleh seseorang yang kalian terima agama dan akhlaknya maka nikahkanlah dia, jika tidak maka akan lahir fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.” Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Abu Hatim al-Muzani.

Hampir setiap hari saya mendengar hadist itu dibacakan di kuping saya. Sehingga membuat saya meyakinkan niat untuk menikah karna cinta saya kepada Allah SWT, walaupun saya tidak mengerti menikah itu sebenarnya apa. Karena saya tidak terfikir sama sekali untuk menikah di usia yang masih terbilang muda. Pada waktu itu yang saya tau menikah hanya akad saja setelah itu kedepannya saya tidak tahu lagi apa yang terjadi. Sebulan kemudian kak jabir melamar saya dan menanyakan mahar apa yang saya minta. Lalu saya hanya meminta mahar yang sesuai dengan kemampuan lelaki itu agar tidak memberatkan pihak laki-laki dan saya menikah dengan mahar sepasang baju muslim. Setelah akad nikah berlangsung saya baru melihat siapa suami saya. Karena selama di taklim laki-laki dan wanita tidak pernah bertemu.

Setelah menikah saya pun binggung apa yang harus saya lakukan setelah menjadi seorang istri. Saya tidak mengerti apapun dalam hal mengurus dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Lalu kak jabir yang mengajarkan saya dengan memberi contoh. Dan setelah menikah 1 bulan, teman-teman saya selalu menanyakan apakah saya sudah isi apa belum. Karena teman-teman saya kebetulan waktu itu sedang pada hamil semua. Dan saya pun tidak mau kalah, saya hamil pertama itu karena saya mengikuti teman saya saja. Selama hamil anak pertama ini saya sangat senang membaca kisah tentang Nabi Ibrahim. Dan ketika lahir anak pertama saya memberikan nama Abdurrahman Ibrahim. Pada saat lahir anak pertama saya binggung bagaimana cara merawat anak ini. Karena pada saat itu saya pun amsih di jauhi oleh keluarga saya. Karena mereka berfikir kalau saya melarikan diri dari rumah karena ingin menikah. Kebetulan ada ade kak jabir yang bisa membantu mengajarkan saya cara merawat bayi. Selama tali pusarnya masih belum putus, saya tidak pernah berani memandikan ibrahim. Untung saja kak jabir


(6)

bisa dan waktu bekerjanya tidak seperti orang kantoran, sehingga bisa membantu saya untuk memandikan ibrahim pagi hari. Setelah ibrahim berumur 10 bulan saya hamil kedua dan anak saya yang kedua ini saya berinama Aisyah Khaerani. Ketika merawat aisyah saya sudah bisa melakukan sendiri. dan selang empat tahun kemudian saya mengandung anak terakhir saya yang bernama Rizqy Amalia. Bergitulah awalnya saya memuutuskan nikah muda. Mungkin banyak orang yang tidak percaya kalau saya melakuakan hal nekat seperti ini tapi dengan keputusan saya menikah muda itu adalah salah satu cara Allah memberikan saya jalan keluar dari masalah yang saya hadapi pada saat itu.

Tanya: Dari pengalam tante menikah muda apa saja plus dan minusnya dari menikah muda?

Yang saya rasakan plusnya adalah sekarang anak-anak saya sudah besar dan saya masih bisa menemani mereka untuk jalan-jalan, saya bisa menjadi ibu, sahabat dan teman juga buat mereka.

Sedangkan minusnya mungkin mental saya saja yang masih kurang siap pada awalnya tapi allah selalu memberi petunjuk kepada saya sehingga saya sekarang bisa menjadi istri dari suami saya dan ibu dari anak-anak saya.

Biodata Keluarga:

Suami : Abdul Jabir (18-03-1970) Istri : Heidy Yunaera (02-06-1970)

Anak 1: Abdurrahman Ibrahim (23-06-1991) Anak 2: Aisyah Khaerani (12-12-1992) Anak 3: Rizqy Amalia (09-11-1997)