Multi Protocol Label Switching Arsitektur Jaringan MPLS

mengalir di dalamnya. Kecenderungan trafik yang tidak merata pada jaringan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan trafik ketika satu jalur mengalami pembebanan trafik yang berlebihan. Penelitian mereka bertujuan untuk mengimplementasikan metoda Differentiated Services yang digabungkan dengan mekanisme Traffic Engineering melalui Multi protocol Label Switching MPLS. Sistem dibangun dengan menggunakan sistem operasi Linux yang dilengkapi dengan modul MPLS dan Diffserv. Hasil pengujiannya menunjukkan jaringan Diffserv mampu memberikan jaminan kualitas layanan untuk trafik kelas EF dan AF, namun harus mengorbankan kualitas layanan trafik TCP background. Sementara itu, dengan tambahan mekanisme traffic engineering dengan MPLS, jaringan Diffserv mampu melakukan pembelokan trafik ketika satu jalur mengalami keadaan kongesti, sehingga selain trafik EF dan AF dapat dijamin, trafik TCP background juga dapat ditingkatkan kualitasnya dibandingkan dengan skenario Diffserv. Sebagai kesimpulan ternyata model jaringan MPLS yang menerapkan mekanisme traffic engineering dapat meningkatkan kualitas dan kinerja jaringan dalam menyediakan layanan ditinjau dari parameter waktu tunda, paket hilang, dan throughput trafik; sehingga bandwidth dapat lebih digunakan secara optimal.

2.2. Multi Protocol Label Switching

Multi Protocol Label Switching merupakan perkembangan terbaru dari multi layer switch yang diusahakan oleh IETF Internet Engineering Task Force. Hal ini dilakukan agar terdapat standar untuk multi layer switch dan mendukung interoperabilitas. Disebut multi protokol karena tekniknya dapat diterapkan pada semua protokol layer jaringan. MPLS adalah suatu teknologi yang mempunyai kemampuan menambah label-label yang mengandung informasi jaminan quality, scalability, reliability dan security pada paket-paket IP untuk dilewatkan pada suatu jaringan data, Miller, et.al, 2004. MPLS Konsep inti dari MPLS adalah memasukan sebuah label pada setiap paket data, dengan panjang label tetap. Label setiap paket data mengandung informasi Universitas Sumatera Utara pokok, yaitu kemana paket tersebut akan diteruskan. Adapun informasi label yang paling penting adalah mengenai Rick, 2003: 1. Informasi Alamat tujuan Destination Address 2. Informasi IP Precedence 3. Informasi keanggotaanVirtual Private Network 4. Informasi Quality of Service QoS dari RSVP 5. Informasi rute untuk paket, sama dengan yang dipilih rekayasa trafik.

2.3. Komponen

Label Switched Path LSP: LSP adalah jalur yang ditetapkan pada serangkaian link antar LSR dalam jaringan MPLS, yang mengizinkan paket untuk diteruskan dari LSR satu menuju LSR yang lain melalui jaringan MPLS. MPLS menyediakan dua cara untuk menetapkan LSP, yaitu : Jaringan MPLS 1. Hop-by-hop routing , cara ini membebaskan masing-masing LSR menentukan hop selanjutnya untuk mengirimkan paket. Cara ini mirip seperti OSPF dan RIP dalam IP routing. 2. Explisit routing , dalam metode ini LSP akan ditetapkan oleh LSR pertama yang dilalui aliran paket.

2.3.1. Label Switching Router LSR dan Label Edge Router LER : LSR adalah

sebuah router dalam jaringan MPLS yang berperan dalam menetapkan LSP dengan menggunakan teknik label swapping dengan kecepatan yang telah ditetapkan. Dalam fungsi pengaturan trafik, LSR dapat dibagi dua, yaitu : Ingress LSR dan Egress LSR. Ingress LSR berfungsi mengatur trafik saat paket memasuki jaringan MPLS sedangkan Egress LSR berfungsi untuk mengatur trafik saat paket meninggalkan jaringan MPLS menuju ke LER. Sedangkan, LER adalah suatu router yang menghubungkan jaringan MPLS dengan jaringan lainnya seperti Frame Relay, ATM dan Ethernet. Universitas Sumatera Utara

2.3.2. Forward Equivalence Class FEC : FEC adalah representasi dari

beberapa paket data yang diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan resource yang sama di dalam proses pertukaran data.

2.3.3. MPLS Label : Label adalah deretan bit informasi yangditambahkan pada

header suatu paket data dalam jaringan MPLS. Label MPLS atau yang disebut juga MPLS header ini terletak diantara header layer 2 dan header layer 3.

2.3.4. Label Distribution Protocol LDP : LDP adalah protokol baru yang

berfungsi untuk mendistribusikan informasi yang ada pada label ke setiap LSR pada jaringan MPLS. Protokol ini digunakan untuk memetakan FEC kedalam label, untuk selanjutnya akan dipakai untuk menentukan LSP. LDP message dapat dikelompokkan menjadi : a. Discovery Messages, yaitu pesan yang memberitahukan dan memelihara hubungan dengan LSR yang baru tersambung ke jaringan MPLS. b. Session Messages, yaitu pesan untuk membangun, memelihara dan mengakhiri sesi antara titik LDP. c. Advertisement Messages, yaitu pesan untuk membuat, mengubah dan menghapus pemetaan label pada jaringan MPLS. d. Notification Messages, yaitu pesan yang menyediakan informasi bantuan dan sinyal informasi jika terjadi error .

2.4. Arsitektur Jaringan MPLS

Multi Protocol Label Switching MPLS merupakan teknik yang menggabungkan kemampuan pengaturan switching yang ada dalam teknologi ATM dengan fleksibilitas network layer yang dimiliki teknologi IP. Konsep utama MPLS ialah teknik penempatan label dalam setiap paket yang dikirim melalui jaringan ini. MPLS bekerja dengan cara melabeli paket-paket data dengan label, untuk menentukan rute dan prioritas pengirimanpaket tersebut yang didalamnya memuat informasi penting yang berhubungan dengan informasi routing suatu paket, Universitas Sumatera Utara diantaranya berisi tujuan paket serta prioritas paket mana yang harus dikirimkan terlebih dahulu. Teknik ini biasa disebut dengan label switching. Dengan informasi label switching yang didapat dari routing network layer, setiap paket hanya dianalisa sekali di dalam router di mana paket tersebut masuk ke dalam jaringan untuk pertamakali. Router tersebut berada di tepi dan dalam jaringan MPLS yang biasa disebut dengan Label Switching Router LSR. Dengan teknik MPLS maka akan mengurangi teknik pencarian rute dalam pengoperasian jaringan dapat dioperasikan dengan efektif dan efisien mengakibatkan pengiriman paket menjadi lebih cepat. Jaringan MPLS terdiri atas sirkit yang disebut label-switched path LSP, yang menghubungkan titik-titik yang disebut label switched router LSR. LSR pertama dan terakhir disebut ingress dan egress. Setiap LSP dikaitkan dengan sebuah forwarding equivalence class FEC diidentifikasikan pemasangan label, yang merupakan kumpulan paket yang menerima perlakukan forwarding yang sama di sebuah LSR. LSP dibentuk melalui suatu protokol persinyalan yang menentukan forwarding berdasarkan label pada paket. Label yang pendek dan berukuran tetap untuk mempercepat proses forwarding. Router dalam melakukan pengambilan keputusan ditentukan oleh semua sumber informasi yang dapat dikerjakan oleh sebuah label switching dengan melihat nilai suatu label yang panjangnya tertentu. Tabel ini biasa disebut Label Forwarding Information Base LFIB. Sebuah label akan digunakan sebagai sebuah indeks suatu node dan akan digunakan untuk memutuskan tujuan selanjutnya, dengan pergantian label di dalam node tersebut. Label lama digantikan oleh label baru, dan paket akan dikirimkan ke tujuan selanjutnya. Karenanya sebuah label switching akan membuat pekerjaan router dan switch menjadi lebih mudah dalam menentukan pengiriman suatu paket. MPLS ini akan memperlakukan switch-switch sebagai suatu peer-peer, dan mengontrol feature yang secara normal hanya dapat berjalan di jaringan ATM. Dalam jaringan MPLS sekali suatu paket telah dibubuhi “label”, maka tidak perlu lagi terdapat analisa header yang dilakukan oleh router, karena semua pengiriman paket telah dikendalikan oleh label yang ditambahkan tersebut. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Struktur jaringan MPLS.

2.5. Distribusi Label