c. Metode berdasarkan besar trafik pada suatu jaringan, yaitu dengan
menggunakan metode penerimaan paket dalam menentukan tugas dan distribusi sebuah label.
2.7. Performansi
Aplikasi yang beraneka ragam mensyaratkan performansi yang berbeda-beda pula. Misalnya, pengiriman data sangat peka pada distorsi tetapi kurang peka pada
tundaan; sebaliknya komunikasi suara sangat peka pada tundaan tetapi kurang peka pada distorsi. Performansi jaringan merujuk ke tingkat kecepatan dan
keandalan penyampaian berbagai jenis beban data di dalamsuatu sistem komunikasi Alwayn, 2002. Performansi merupakan kumpulan berbagai
besaran teknis Stalling, 1991. Beberapa parameter yang dijadikan referensi umum untuk dapat melihat performansi jaringan, yang terpenting adalah:
Jaringan
1. Availability, yaitu persentase hidupnya sistem atau sub sistem
telekomunikasi. Idealnya, availability harus mencapai 100. 2.
Throughput, yaitu kecepatan rate transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Header-header dalam paket-paket data mengurangi nilai
throughput. Maka penggunaan sebuah saluran secara bersama-sama juga akan mengurangi nilai ini.
3. Packet Loss, adalah kegagalan transmisi paket data mencapai tujuannya.
Umumnya perangkat network memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data
baru tidak diterima. Paket yang hilang ini harus diretransmisi, yang akan membutuhkan waktu tambahan.
4. Latency Delay, adalah waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh
proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Waktu tunda ini bisa dipengaruhi oleh jarak misalnya akibat pemakaian satelit,
atau kongesti yang memperpanjang antrian,atau bisa juga akibat waktu olah yang lama misalnya untuk digitizing dan kompresi data.
Universitas Sumatera Utara
5. Bandwidth adalah kapasitas atau daya tampung kabel ethernet agar dapat
dilewati trafik paket data dalam jumlah tertentu. Bandwidth juga bisa berarti jumlah konsumsi paket data per satuan waktu dinyatakan dengan satuan bit
per second [bps]. Bandwidth internet di sediakan oleh provider internet dengan jumlah tertentu tergantung sewa pelanggan. Dengan QoS kita dapat
mengatur agar user tidak menghabiskan bandwidth yang di sediakan oleh provider.
6. Jitter, atau variasi dalam latency, diakibatkan oleh variasi- variasi dalam
panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dalam waktu yang dibutuhkan untuk retransmisi data karena jalur yang digunakan juga
berbeda, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan.
7. UtilitisasiOkupansi, teknologi IP adalah teknologi connectionless
oriented, dimana proses transmisi informasi dari pengirim ke tujuannya tidak memerlukan pendifinisian jalur terlebih dahulu, seperti halnya
teknologi connection oriented. UtilisasiOkupansi IP yang dinyatakan dalam persen, dapat dihitung sebagai berikut:
Tabel berikut Dutta-Roy, 2000 memaparkan tingkat kepekaan performansi yang berbeda untuk jenis layanan network yang berlainan.
Tabel 2.1 Kepekaan Performansi untuk beberapa jenis layanan
Universitas Sumatera Utara
Kemampuan menyediakan jaminan performansi dan diferensiasi layanan dalam network sering diacu dengan istilah QoS quality of service.
ITU, dalam rekomendasi E.800 Rosen, 2001, mendefinisikan QoS sebagai pengaruh kolektif atas performansi layanan yang menentukan tingkat
kepuasan pemakai layanan. QoS-Forum mendefinisikan QoS sebagai ukuran kolektif atas tingkat layanan yang disampaikan kepelanggan, ditandai dengan
beberapa kriteria yang meliputi availabilitas, error, performance, response time dan throughput, sambungan atau transmisi yang hilang akibat kongesti, waktu
setup, dan kecepatan deteksi dan koreksi kesalahan.Umumnya QoS dikaji dalam kerangka pengoptimalan kapasitas network untuk berbagai jenis layanan, tanpa
terus menerus menambah dimensi network.
2.8. QoS Quality of Service