Uji Heteroskedastisitas Uji Autokolerasi

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 17.0 maka diapat hasil sebagai berikut: Tabel 4.7 Dari tabel Coefficient terlihat bahwa nilai VIF yaitu ada beberapa yang diatas 10 sehingga masih dapat dianggap tidak terjadi multikolinearitas atau tepatnya hanya low collinearity.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterosdekastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterosdekastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 225.555 29.159 7.735 .000 EPS -.133 .056 -.398 -2.385 .028 .797 1.255 DER -26.028 11.951 -2.706 -2.178 .042 .014 69.581 PER .151 .073 .327 2.060 .053 .880 1.136 ROI -27.218 20.311 -.328 -1.340 .196 .371 2.695 ROE -92.032 41.679 -2.744 -2.208 .040 .014 69.586 a. Dependent Variable: HARGA Universitas Sumatera Utara heterosdekasitas, menurut Ghozali 2005:105 dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya ZRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heterosdekasitas, sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar maka tidak terjadi heteroskedasitas. Dari hasil perhitungan SPSS versi 17.0 maka didapat hasil sebagai berikut: Gambar 4.2 Dilihat dari hasil scatterplot antara standardized residual ZRESID dan standardized predicted value ZPRED tidak membentuk suatu pola tertentu, sehingga bisa dianggap residual mempunyai variance konstan atau homoskedastisitas tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

d. Uji Autokolerasi

Menurut Ghozali 2005:95 “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya.” Penggunaan program SPSS bertujuan untuk mendeteksi adanya probelm autokorelasi adalah dengan melihat besaran DURBIN-WATSON, yaitu panduan mengenai angka D-W Durbin-Watson pada tabel D-X. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: ― angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif dan ― angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi ― angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negative. Berikut ini adalah hasil perhitungan SPSS versi 17.0. Tabel 4.8 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .760 a .578 .467 57.697 .731 a. Predictors: Constant, ROE, PER, ROI, EPS, DER b. Dependent Variable: HARGA Dilihat dari hasil nilai Durbin – Watson di atas yaitu sebesar 0.731 yang berarti tidak terjadi autokorelasi dimana angka D-W yang dihasilkan terletak diantara -2 sampai +2 yang artinya tidak terjadi autokorelasi. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia(2009-2011)

0 49 87

Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 36 82

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

4 53 72

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 35 140

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 32 86

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 56 98

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 8 43

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan- Perusahaan Produsen Kabel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 31

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 12

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

4 11 16