Atas dasar penelitian diatas, serta teori yang menyatakan nilai saham mewakili nilai perusahaan kinerja perusahaan, maka penelitian ini mengambil
judul “ Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bermaksud untuk menguji kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan
rasio-rasio berupa: Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return on Investment, dan Return on Equity. Dalam penelitian ini juga saya batasi
bahwa penilaian kinerja yang digunakan hanyalah penilaian kinerja keuangan perusahaan saja dan data keuangan yang digunakan yaitu laporan keuangan yang
telah diaudit pada tahun 2006-2010. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam
penelitian ini adalah: a.
Bagaimana pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari: Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return on Investment, dan Return
on Equity terhadap perubahan harga saham di Bursa Efek Indonesia BEI secara parsial.
b. Bagaimana pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari: Earning Per Share,
Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return on Investment, dan Return on Equity terhadap perubahan harga saham di Bursa Efek Indonesia BEI
secara simultan.
Universitas Sumatera Utara
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dituangkan dalam penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui dan menganalisis pengaruh – pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price
Earning Ratio, Return on Investment, dan Return on Equity secara parsial terhadap perubahan harga saham di Bursa Efek Indonesia
BEI. 2.
Mengetahui dan menganalisis pengaruh – pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price
Earning Ratio, Return on Investment, dan Return on Equity secara simultan terhadap perubahan harga saham di Bursa Efek Indonesia
BEI.
b. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1.
Bagi Pihak Investor Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam
melakukan prediksi harga saham, yang pada akhirnya dapat memberikan sumbangan informasi bagi pihak investor untuk
mengambil keputusan membeli atau tidak saham tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi Pihak Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi pihak manajemen perusahaan dalam penetapan kebijakan
terutama menyangkut keuangan dan kebijakan lain berdasarkan analisis rasio keuangan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini juga diharapkan sebagai sumber informasi dan referensi untuk memungkinkan penelitian selanjutnya mengenai
topik-topik yang berkaitan, baik yang bersifat melanjutkan maupun melengkapi.
4. Kerangka Konseptual dan Hipotesis a. Kerangka Konseptual
Harga saham yang mencerminkan semua informasi yang relevan mengindikasikan dipenuhinya syarat pasar modal yang efisien. Salah satu
informasi yang relevan adalah laporan keuangan. Pasar menggunakan laporan keuangan sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk melakukan
investasi, karena laporan keuangan tersebut berisi informasi tentang aktivitas serta kinerja perusahaan dan dapat segera diinformasikan kepada para
investor dan pengguna lainnya. Oleh sebab itu, laporan keuangan dapat menjadi alat yang tepat bagi perusahaan – perusahaan di Bursa Efek
Indonesia untuk menarik para investor. Selain itu, perusahaan dapat
Universitas Sumatera Utara
mengetahui seberapa besar kinerja yang telah dihasilkan sehingga tujuan untuk kemakmuran pemegang saham dapat dicapai.
Dalam analisis fundamental, proyeksi harga saham dilakukan dengan mempertimbangkan proyeksi prestasi perusahaan dimasa depan. Prestasi
perusahaan yang dinilai dikaitkan dengan kondisi fundamental atau kinerja keuangan perusahaan. Kondisi fundamental mencerminkan kinerja variabel
keuangan yang dianggap mendasar atau penting dalam perubahan harga saham. Apabila kondisi fundamental atau kinerja keuangan membaik maka
diharapkan harga saham juga akan mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan
maka akan menyebabkan penurunan harga saham perusahaan tersebut pula. Untuk memastikan kinerja keuangan perusahaan baik atau buruk dapat
dilakukan dengan menggunakan analisis rasio. Perubahan harga saham di bursa atau pasar sekunder dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah
satunya adalah faktor internal perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan faktor internal perusahaan yang dapat dilihat melalui rasio-rasio keuangan
perusahaan tersebut. Umumnya faktor fundamental yang diteliti dalam laporan keuangan
berupa rasio-rasio keuangan seperti Earning Per Share EPS, Debt to Equity Ratio DER, Price Earning Ratio PER, Return on Investment
ROI, Return on Equity ROE, dan lain- lain. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan teori – teori yang dikemukan maka peneliti memilih
menggunakan rasio – rasio keuangan seperti Earning Per Share EPS, Debt
Universitas Sumatera Utara
to Equity Ratio DER, Price Earning Ratio PER, Return on Investment ROI, Return on Equity ROE sebagai variabel independen.
Secara sistematis, kerangka teoritis ini dapat diperlihatkan pada gambar berikut ini:
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
H1 H2
H3
H4 H5
H6
b. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : Earning Per Share mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.
H2 : Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.
Harga Saham Y EPS X₁
PER X3 DER X
₂
ROE X5 ROI X4
Universitas Sumatera Utara
H3 : Price Earning Ratio mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.
H4 :Return on Investment mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.
H5 : Return on Equity mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.
H6 : Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, Return on Investment, Return on Equity secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Kinerja Keuangan
a. Pengertian Kinerja Keuangan
Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi
kepentingan para anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja
suatu perusahaan diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal.
Menurut Helfert 1996:67 dalam sebuah artikel online bahwa kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang
dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa kinerja merupakan indikator dari baik buruknya
keputusan manajemen dalam pengambilan keputusan. Manajemen dapat berinteraksi dengan lingkungan interen maupun eksteren melalui
informasi. Informasi tersebut lebih lanjut dituangkan atau dirangkum dalam laporan keuangan perusahaan.
Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis
keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan
Universitas Sumatera Utara
keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara
optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Penilaian kinerja keuangan juga merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak
manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
b. Manfaat Kinerja Keuangan
Adapun manfaat dari penilaian kinerja perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam
suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.
2. Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan,
maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan. 3.
Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang.
4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan
organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada
khususnya
Universitas Sumatera Utara
5. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
c. Tujuan Kinerja Keuangan
Tujuan penilaian kinerja perusahaan menurut Munawir 2002:31
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan
perusahaan untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk
memenuhi keuangannya pada saat ditagih.
2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi baik kewajiban keuangan
jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
4. Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan
perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan
untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk membayar kembali pokok hutangnya tepat pada waktunya serta
kemampuan membayar deviden secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis
keuangan.
d. Pengukuran Kinerja Keuangan
Menurut Hanafi 2003:76 ada tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja yaitu:
1. Ukuran Kriteria Tunggal
Ukuran kriteria tunggal single criteria adalah ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja
manajer. Kelemahan apabila kriteria tunggal digunakan untuk mengukur kinerja yaitu orang akan cenderung memusatkan
Universitas Sumatera Utara
usahanya pada kriteria pada usaha tersebut sehingga akibatnya kriteria lain diabaikan, yang kemungkinan memiliki arti yang
sama pentingnya dalam menentukan sukses atau tidaknya perusahaan.
2. Ukuran Kriteria Beragam
Ukuran kriteria beragam multiple criteria adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran untuk
menilai kriteria manajer. Kriteria ini mencari berbagai aspek kinerja manajer, sehingga manajer dapat diukur kinerjanya dari
beragam kriteria. Tujuan penggunaan beragam ini adalah agar manajer yang diukur kinerjanya mengarahkan usahanya kepada
berbagai kinerja.
3. Ukuran Kriteria Gabungan
Ukuran kriteria gabungan composite criteria adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran, untuk
memperhitungkan bobot masing-masing ukuran dan menghitung rata - ratanya sebagai ukuran yang menyeluruh
kinerja manajer. Kriteria gabungan ini dilakukan karena perusahaan menyadari bahwa beberapa tujuan lebih penting
dibandingkan dengan tujuan yang lain, sehingga beberapa perusahaan memberikan bobot angka tertentu pada beragam
kriteria untuk mendapatkan ukuran tunggal kinerja manajer.
e. Laporan Keuangan Sebagai Alat Pengukur Kinerja Keuangan
Laporan keuangan merupakan gambaran dari suatu perusahaan pada waktu tertentu biasanya ditunjukkan dalam periode atau siklus
akuntansi, yang menunjukkan kondisi keuangan yang telah dicapai suatu perusahaan dalam periode tertentu. Dengan kata lain, laporan keuangan
merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, yaitu merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun
buku yang bersangkutan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan
yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya sebagai
Universitas Sumatera Utara
laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Menurut IAI Ikatan Akuntan Indonesia : 2007 tentang tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah “memberikan informasi
tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat
keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban stewarship manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka.” Laporan keuangan menjadi dasar bagi investor untuk membuat
keputusan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi mereka. Sesuai seperti yang diungkapkan oleh IAI, laporan keuangan
digunakan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan. Hasil dari kinerja keuangan perusahaan mencerminkan seberapa sehat perusahaan itu.
Analisis kinerja keuangan perusahaan juga dapat membantu para investor dalam pengambilan keputusan selain itu informasi mengenai kinerja
keuangan perusahaan dapat menjadi bahan evaluasi bagi manajemen.
2. Analisis Rasio Keuangan
Penilaian kinerja keuangan perusahaan biasanya diukur rasio keuangan. Menurut Harahap 2008:49 analisis rasio yang digunakan dalam
penilaian kinerja memiliki beberapa keuntungan yaitu: a.
rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan;
Universitas Sumatera Utara
b. merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang
disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit; c.
mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain; d.
sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi Z-score;
e. menstandarisir size perusahaan;
f. lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan
lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series;
g. lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di
masa yang akan datang.
Menurut Nainggolan 2004:68 ada beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dimana rasio tersebut juga
digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1.
Earning Per Share EPS Merupakan laba yang diperoleh perusahaan per lembar saham.
Laba per saham merupakan alat ukur yang berguna untuk membandingkan laba dari berbagai entitas usaha yang berbeda dan untuk membandingkan
laba suatu entitas dari waktu ke waktu jika terjadi perubahan dalam struktur modal. Laba per saham telah sejak dulu dihitung dan digunakan
oleh para analis keuangan. Perhitungan laba per saham yang mengarah ke masa depan mencoba memberikan informasi mengenai laba per saham
yang mungkin akan diperoleh di masa datang. Salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan deviden, jika nilai laba per
saham kecil maka kecil pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan deviden. Maka dapat dikatakan investor akan lebih meminati saham yang
memiliki earnings per share tinggi dibandingkan saham yang memiliki earnings per share rendah. Seorang investor yang melakukan investasi
Universitas Sumatera Utara
pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar saham EPS yang diberikan perusahaan
akan memberikan pengembalian yang cukup baik. Ini akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga harga
saham perusahaan akan meningkat. Jadi semakin tinggi earning per share suatu perusahaan maka akan semakin tinggi pula harga saham perusahaan
tersebut. Rumus EPS sebagai berikut:
EPS =
Share Earning
2. Debt to Equity Ratio DER
Merupakan rasio yang mengukur besarnya hutang yang ditanggung melalui modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Debt Equity Ratio adalah
instrumen untuk mengetahui kemampuan akuitas atau aktiva bersih suatu perusahaan untuk melunasi seluruh kewajibannya. Semakin tinggi DER
menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan
terhadap pihak luar kreditur. Semakin tinggi DER juga menunjukkan bahwa semakin besar persentase modal asing yang digunakan dalam
operasional perusahaan, atau semakin besar DER juga menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang – hutang
relatif terhadap ekuitas. DER semakin tinggi menunjukkan semakin
Universitas Sumatera Utara
besarnya proporsi hutang terhadap ekuitas, sehingga mencerminkan resiko perusahaan yang relatif tinggi dan resiko yang ditanggung investor juga
akan semakin tinggi. Pada akhirnya investor akan menghindari saham perusahaan yang memiliki DER yang tinggi. Jadi semakin tinggi DER
makan akan mengurangi minat investor akan saham perusahaan tersebut, sebaliknya apabila DER perusahaan tersebut semakin rendah maka para
investor akan semakin meminati saham perusahaan tersebut dan otomatis akan menaikan harga saham perusahaan tersebut.
Rumus DER sebagai berikut: DER =
100 tan
x ri
ModalSendi g
TotalHu
3. Price Earning Ratio PER
Menurut Rahardjo 2003 rasio harga dengan penghasilan atau price earning ratio sering digunakan untuk membandingkan peluang
investasi. Suatu rasio harga dan penghasilan saham dihitung dengan membagi harga pasar per lembar saham market price share dengan
penghasilan per lembar saham EPS. Harahap 2008 mengatakan bahwa price earning ratio ini menunjukkan perbandingan antara harga saham di
pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
PER yang tinggi menunjukkan prestasi suatu perusahaan sangat baik di masa yang akan datang sehingga digunakan para investor untuk
menanamkan modalnya
. Price earning ratio yang tinggi menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa investor bersedia untuk membayar dengan harga saham premium untuk perusahaan. Makin besar price earning ratio suatu saham maka harga
saham juga akan semakin meningkat. Rumus PER adalah sebagai berikut:
PER =
100 arg
x EPS
aSaham H
4. Return on Investment ROI
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset Kasmir, 2003. Dengan
mengetahui rasio ini, akan dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan.
Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektifitas manajemen dalam
menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Semakin besar pendapatan perusahaan tersebut maka semakin besar kemungkinan
pembayaran dividen kepada para pemegang saham. Dengan mengetahui besarnya return on investment suatu perusahaan maka para investor juga
akan mengetahui seberapa besar tingkat pengembalian dividen yang akan diterima sehingga saham perusahaan tersebut diminati oleh para investor.
Jadi semakin tinggi return on investment perusahaan tersebut maka para investor semakin tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut dan
secara otomatis harga saham perusahaan tersebut juga akan meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Rumus ROI sebagai berikut: ROI =
100 x
TotalAset LabaBersih
5. Return on Equity ROE
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola modal yang ada untuk mendapatkan net income Kasmir, 2003.
Rentabilitas modal sendiri ROE dalam hal ini adalah pengembalian atas ekuitas saham biasa digunakan untuk mengukur tingkat laba yang
dihasilkan dari investasi pemegang saham. Investor memandang bahwa return on equity merupakan indikator profitabilitas yang penting, karena
return on equity merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam rangka melakukan tugasnya yakni menghasilkan
keuntungan yang maksimal bagi para pemilik modal. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa return on equity adalah rasio yang
digunakan oleh para investor untuk melihat sejauh mana perusahaan dapat memberikan keuntungan di masa yang akan datang. Atau dengan kata lain,
dengan return on equity yang tinggi, perusahaan memiliki peluang untuk memberikan pendapatan yang besar bagi para pemegang saham. Dalam
hal ini akan berdampak pada peningkatan harga saham.
Universitas Sumatera Utara
Rumus ROE sebagai berikut:
ROE =
100 x
Modal LabaBersih
3. Saham a. Pengertian Saham