Sungai Diatom dan Drowning

2.2 Sungai

Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut. Sungai berdasarkan kondisi fisiknya terbagi menjadi 3 yaitu : 1. Bagian hulu : pada kondisi hulu aliran air deras, batu-batuan juga besar dan erosi yang terjadi adalah erosi vertikal ke bawah air terjun. 2. Bagian tengah : Pada bagian ini aliran air sudah agak tenang, batu-batuan juga sudah tidak besar lagi dan erosi yang terjadi ke sampinghorizontal. 3. Pada bagian hilir : pada bagian ini aliran air sudah tenang, batu-batuan juga sudah berubah menjadi kentalpasir dan sudah jarang terjadi erosi httpwww.BPS kota Medan, 2010. Sungai berdasarkan sumber airnya , dibagi menjadi : 1. Sungai hujan : Sungai yang aliran airnya berasal dari air hujan. 2. Sungai Gletser : sungai yang terbentuk dari es yang mencair. 3. Sungai Campuran : Sungai yang aliran airnya berasal dari campuran gletser dan air hujan. Sungai berdasarkan debit aliran airnya : 1. Sungai permanen : Sungai yang debitnya stabil dan tidak dipengaruhi oleh musim. 2. Sungai periodik : Sungai yang aliran airnya dipengaruhi oleh musim, meluap ketika musim hujan dan kering ketika musim kering. 3. Sungai Episodik ; sungai yang aliran airnya ada hanya di musim penghujan. Universitas Sumatera Utara 2.3 Drowning 2.3.1.Definisi Drowning adalah kematian akibat masuknya cairan ke dalam saluran pernafasan. Cairan yang menyebabkan drowning biasanya berupa air, meskipun sejumlah cairan lain juga dapat menyebabkan drowning. Kematian dengan masuknya cairan asam lambung ke dalam saluran pernapasan tidak disebut sebagai drowning. Kadangkala orang yang tidak sadarkan diri akan tenggelam ketika dia menjatuhkan wajahnya ke dalam genagan air, seperti epilepsy selama berlangsungnya serangan mendadak tetapi drowning umum muncul sebagai akibat terendamnya tubuh secara total. Dalam hal ini, “drowning” menotasikan kematian akibat masuknya air ke dalam saluran pernafasan, apakah itu dengan tubuh yang tenggelam atau tidak. 16 Tenggelam adalah suatu peristiwa dimana terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh ke dalam cairan. Pada umumnya tenggelam merupakan kasus kecelakaan, baik secara langsung maupun karena ada faktor-faktor tertentu seperti korban dalam keadaan mabuk atau dibawah pengaruh obat, bahkan bisa saja dikarenakan akibat dari suatu peristiwa pembunuhan. Setiap tahun, sekitar 150.000 kematian dilaporkan di seluruh dunia akibat tenggelam, dengan kejadian tahunan mungkin lebih dekat ke 500.000. Beberapa negara terpadat di dunia gagal untuk melaporkan insiden hampir tenggelam. Ini menyatakan bahwa banyak kasus tidak pernah dibawa ke perhatian medis, kejadian di seluruh dunia membuat pendekatan akurat yang hampir mustahil. Tenggelam diartikan sebagai suatu keadaan tercekik dan mati yang disebabkan oleh terisinya paru dengan air atau bahan lain atau cairan sehingga 12,16 Universitas Sumatera Utara pertukaran gas menjadi tidak mungkin. Sederhananya, tenggelam adalah merupakan akibat dari terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh ke dalam cairan. Tenggelam merupakan penyebab signifikan kecacatan dan kematian. Tenggelam telah didefenisikan sebagai kematian sebelumnya sekunder untuk sesak napas sementara terbenam dalam suatu cairan, biasanya air, atau dalam waktu 24 jam perendaman. Pada Kongres Dunia 2002 yang diadakan di Amsterdam, sekelompok ahli menyarankan sebuah definisi konsensus baru untuktenggelam dalam rangka mengurangi kebingungan atas jumlah istilah dan definisi 20 merujuk kepada proses ini yang telah muncul dalam literatur. Grup yang percaya bahwa definisi yang seragam akan memungkinkan analisa lebih akurat dan perbandingan studi, memungkinkan peneliti untuk menarik kesimpulan lebih bermakna dari mengumpulkan data, dan meningkatkan kemudahan kegiatan surveilans dan pencegahan. 18 Namun demikian, beberapa negara terpadat di dunia gagal melaporkan insiden tenggelam. Ini menyatakan bahwa banyak kasus tidak pernah dibawa ke perhatian medis dan kejadian di seluruh dunia membuat pendekatan akurat belum dapat dilakukan. Di Norwegia dengan populasi 4 juta, 350 sampai 400 meninggal karena tenggelam. Kematian karena tenggelam mencapai 1 dari semua penyebab kematian. 90 tenggelam terjadi karena kecelakaan, dan lebih dari 15 dari semua kematian karena tenggelam dengan rasio perbandingan jenis kelamin laki-laki - perempuan 10 : 1. Berkisar 10 tenggelam adalah bunuh diri dengan rasio jenis kelamin 1 : 1 4 . Universitas Sumatera Utara

2.3.2. Jenis-jenis Tenggelam

Tenggelam dibagi menjadi beberapa jenis antara lain A wet drowning, B dry drowning, C secondary drowning, dan D the immersion syndrome cold water drowning 13 . Wet drowning adalah kematian tenggelam akibat terlalu banyaknya air yang terinhalasi. Pada kasus wet drowning ada tiga penyebab kematian yang terjadi, yaitu akibat asfiksia, fibrilasi ventrikel pada kasus tenggelam di air tawar, dan edema paru pada kasus tenggelam di air asin. Dry drowning adalah suatu kematian tenggelam dimana air yang terinhalasi sedikit. Penyebab kematian pada kasus ini sendiri dikarenakan terjadinya spasme laring yang menimbulkan asfiksia dan terjadinya refleks vagal, cardiac arrest, atau kolaps sirkulasi. 14 Secondary drowning adalah suatu keadaan dimana terjadi gejala beberapa hari setelah korban tenggelam dan diangkat dari dalam air dan korban meninggal akibat komplikasi. Immersion drowning adalah suatu keadaan dimana korban tiba-tiba meninggal setelah tenggelam dalam air dingin akibat refleks vagal. Pada umumnya alkohol dan makan terlalu banyak merupakan faktor pencetus pada kejadian ini 15

2.3.3. Mekanisme Drowning

Pemahaman terhadap mekanisme drowning menurut Brouardel yang dikutip Tedeschi dkk 1977 ditemukan lima tahapan seperti berikut : 1. Tahap surprise terkejut yang berlangsung selama 5 sampai 10 detik. 2. Tahap pertama respiratory arrest pernafasan tertahan yang berlangsung sekitar satu menit. Universitas Sumatera Utara 3. Tahap deep respiration pernafasan dalam yang berlangsung sekitar satu menit. 4. Tahap kedua respiratory arrest pernafasan tertahan yang berlangsung sekitar satu menit. 5. Tahap terminal gasps hembusan nafas terakhir yang berlangsung sekitar 30 detik. 6,8,16

2.3.4. Diagnosa drowning

Masalah diagnosa adalah jelas dan sederhana. Penyebab utama kematian, apakah ini berupa hipoksia atau kombinasi hipoksia dengan fibrilasi ventricular atau beberapa gangguan fungsi lainnya tidak menjadi perhatian dalam hal ini. Mayat yang ditemukan dari air dengan segera yaitu tidak lebih dari 24 jam, setelah kematian, diagnosis drawning tidak sulit. Kesulitan muncul ketika lama terendam meningkat. Ketika akhirnya pembusukkan terjadi dan berlanjut, tanda- tanda anatomi drowning, sekecil apapun akan hilang. Tidak ada tanda-tanda anatomi patognomonik dari drowning. Lebih lanjut, tidak ada tanda-tanda anatomi yang dapat membantu membedakan antara drowning di air tawar dan drowning pada air laut. Secara khusus dalam kasus ini bahwa test drowning dibutuhkan. Selama beberapa tahun perhatian ditujukan pada demonstrasi materi particular dari air drowning dalam paru dan organ lain. Mayat yang ditemukan dari air dengan segera yaitu tidak lebih dari 24 jam, setelah kematian, diagnosis drawning tidak sulit. Kesulitan muncul ketika lama terendam meningkat. Ketika akhirnya pembusukkan terjadi dan berlanjut, tanda- tanda anatomi drowning, sekecil apapun akan hilang. Tidak ada tanda-tanda anatomi patognomonik dari drowning. Lebih lanjut, tidak ada tanda-tanda anatomi yang dapat membantu membedakan antara drowning di air tawar dan drowning 4 Universitas Sumatera Utara pada air laut. Secara khusus dalam kasus ini bahwa test drowning dibutuhkan. Selama beberapa tahun perhatian ditujukan pada demonstrasi materi particular dari air drowning dalam paru dan organ lain. 4

2.3.5. Drowning akibat kecelakaan

Drowning adalah seringkali terjadi sebagai akibat kecelakaan dengan kasus yang terjadi hampir tak terhitung jumlahnya. Drowning di kolam renang dapat saja terjadi ketika korban melompat ke dalam air yang terlalu dangkal dan kepalanya mengenai dasar kolam. Fraktur pada tulang belikat dapat terjadi dengan luka pada syaraf punggung dan mengalami drowning. Tipe lain adalah kematian hiperventilasi lainnya. Bila perenang berencana berenang di bawah air, maka dia dapat melakukannya sepanjang waktu dari keadaan normal, bila dia mengalami hiperventilasi sebelum melompat ke dalam air, dalam melakukan hal itu, dia menurunkan tegangan karbon dioksida pada level di bawah normal. Sementara berenang di bawah air, dia memanfaatkan oksigennya dan menghasilkan karbon dioksida tetapi tekanan karbon dioksida tidak naik hingga level yang cukup yang mengganggu pusat pernafasan dan menyebabkan kekurangan udara karena titik awal yang terlalu rendah diluar batas normal. Untuk itu dia kehilangan kesadaran dan mengalami drowning. Drowning ketika berada di bawah pengaruh alkohol adalah hal yang lebih umum. Diperkirakan bahwa 20 persen dari semua drowning di Norwegia, termasuk drowning pada anak-anak terjadi selama mabuk alkohol. Secara karakteristik, orang ini akan tenggerlam menjauh atau berenang beberapa gerakan sebelum mereka tenggelam. Penulis lain juga mencatat nilai insidensi yang tinggi dari intokiaksi alkohol dalam orang yang mengalami drowning. Keatinge dkk memperlihatkan bahwa pendinginan kulit yang mendadak menyebabkan reaksi, 8 Universitas Sumatera Utara yang dipicu oleh reseptor dingin pada kulit, dan mengarah pada hiperventilasi yang tidak dapat dikontrol, peningkatan tekanan vena dan tekanan darah sitemik, peningkatan tekanan denyut dan laju denyut dan ekstrasistole ventricular. Reaksi ini tentu memungkinkan untuk menghirup air atau kolaps cardiovascular. 2.3.6.Drowning bunuh diri Bunuh diri dengan drowning adalah jarang ditemukan, Kadangkala seseorang menghadapi kecelakaan seperti mengemudi kendaraan di luar jalan dan kemudian masuk ke dalam danau atau masuk ke dalam dermaga, kemungkinan karena bunuh diri sulit dibuktikan. Dalam kenyataannya, sering kali sejumlah kasus drowning diklasifikasikan sebagai kecelakaan walaupun sebenarnya bunuh diri oleh karena kurangnya bukti yang tersedia. Dalam drowning bunuh diri, seseorang umumnya berpakaian penuh atau tidak. Seseorang akan memilih untuk melompat dari ketinggian jembatan atau dari dermaga. Dalam sejumlah kasus drowning bunuh diri, pada otopsi menunjukkan kematian di bawah pengaruh alkohol atau obat pada saat kematian. Dalam beberapa kasus seseorang akan mengikat dirinya dan meningkatkan beban di tubuhnya, atau melukai dirinya sendiri seperti menyayat urat nadinya atau kerongokangannya sendiri. Dalam kaitannya dengan hal ini, harus disebutkan bahwa gas yang terbentuk di tubuh selama pembusukkan akan meningkatkan daya apungnya hingga beberapa derajat sehingga tubuhnya dapat naik ke permukaan meskipun telah diikat beban seberat 25 kg. 16 Kasus berikut ini adalah salah satu kasus dengan menyayat kerongkongannya dalam kasus drowning bunuh diri. Noda darah ditemukan pada jembatan kecil yang menyeberangi sungai dan diatas tanah. Berdasarkan noda itu, Universitas Sumatera Utara polisi menemukan segumpal darah pada jarak 50 m dari jembatan. Polisi ingin mengetahui apakah wanita itu telah menyayat kerongkongannya sendiri di tempat ini dan berjalan serta melompat ke dalam sungai setelah itu. Otopsi memperlihatkan bahwa penyebab kematian drowning dan luka tumpul pada semua tubuhnya dari tubrukan dengan batu di dasar sungai. Kerongkongan yang tersayat menghasilkan dua sayatan dan hanya vena jugular yang cukup parah. Kematian di bak mandi juga adalah kasus bunuh diri. Wanita itu mengambil sejumlah dosis tranquilizer dan setelah itu masuk ke dalam bak air. Perlu dicatat bahwa dia berpakaian utuh, dan sebagian diantaranya berada di bawah pengaruh alkohol atau barbiturasi atau keduanya. 12 2.3.7.Drowning pembunuhan Kemungkinan tidak mudah untuk memaksakan drown seorang yang sehat dan sadar yang mampu melakukan perlawanan. Dalam kasus yang diuraikan oleh Kosa dan Viragos Kis, suami yang mencoba membunuh istrinya dengan secara paksa memasukkan kepala istrinya ke dalam air. Ini terbukti sangat sulit dan dia letih. Ketika dia menangkap kakinya dan menariknya ke udara. Istrinya itu tidak mampu mengangkat kepalanya di atas permukaan air. Metode yang sama digunakan pada kasus penganten di dalam bak mandi. Seorang laki-laki membunuh tiga orang istrinya ketika mereka sedang mandi dengan mendorong kaki mereka ke udara dan mendorong kepalanya ke dalam air. Pada pemeriksaan korban yang diduga tenggelam, bila keadaan jasadnya sudah mengalami pembusukan lanjut, pemeriksaan dan pengambilan kesimpulan menjadi sulit. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan yang ditujukan pada sistem pernafasan. Busa halus putih dapat mengisi trakea dan cabang-cabangnya, air juga dapat ditemukan, demikian pula halnya dengan benda- Universitas Sumatera Utara benda asing yang ikut terinhalasi bersama air. Benda asing dalam trakea dapat tampak secara makroskopis misalnya : pasir, lumpur, binatang air, tumbuhan air dan lainnya, sedangkan yang tampak secara mikroskopis diantaranya telur cacing dan diatom. 6 Keterangan Gambar : Fase-fase tenggelam, pada fase III korban mencoba untuk bernafas sehingga air dan isinya ikut masuk kedalam paru-paru dan jika korban menelan maka air dan isinya akan terdapat didalam lambung. Pembunuhan dengan drowning adalah mudah dilakukan bila korbannya tidak mendapatkan bantuan atau bahkan tidak sadarkan diri akibat pengaruh obat atau karena kelemahan fisik. Dalam kasus insulin, suami, perawat laki-laki memberikan istrinya yang sedang hamil sebuah injeksi. Dia berpikir ergonovine Universitas Sumatera Utara yang diinjeksikan menghasilkan aborsi, tetapi dalam kenyataannya sejumlah besar dosis insulin. Ketika dia tidak sadar diri oleh karena hipoglikemia, suami memasukannya ke dalam bak dimana dia drowning. Dalam pembunuhan dengan drowning dalam bak mandi seseorang berharap ketika ditemukan mayat yang mati telanjang seolah kecelakaan untuk mengaburkan pembunuh. Kecurigaan yang kuat terhadap pembunuhan muncul ketika seseorang ditemukan drowning pada air yang dangkal. Timperman merujuknya sebagai kasus wanita yang mengalami ketidaksadaran oleh suaminya setelah dia menahan kepalanya di dalam air hingga drowning.

2.4 Diatom dan Drowning

Diatom ini dipakai sebagai alat bantu diagnostik untuk menginvestigasi kasus tenggelam. Oleh karena hal tersebut maka pemeriksaan diatom bertujuan : a. Memastikan apakah seseorang tersebut mati karena tenggelam bukan b. Mengetahui, apakah orang tersebut masih hidup sewaktu tenggelam c. Mengetahui lokasi tempat tenggelamnya mayat sebelum meninggal, dengan cara membandingkan diatom yang terdapat di tubuh korban dengan diatom air tempat mayat tersebut ditemukan atau diduga sebagai tempat mati tenggelam. Patofisiologi bagaimana orang yang mati tenggelam bisa ditemukan diatom di dalam tubuhnya adalah melalui media air, pada dasarnya ketika orang yang masih hidup tenggelam ke dalam air yang mengandung diatom maka sebagian diatom akan masuk ke dalam paru-paru dan lambung, diatom yang terdapat di Universitas Sumatera Utara dalam air dapat masuk ke dalam paru-paru dan system peredaran darah serta organ-organ dalam lainnya seperti otak, ginjal, hati, dan sum-sum tulang. Sesudah dilakukana autopsy, sampel dari organ-organ tersebut dapat dicerna dengan asam kuat untuk melarutkan jaringan lunak, sehingga meninggalkan skleton yang resisten dan ini dapat diidentifikasi di bawah mikroskop. Ketika orang yang sudah meninggal masuk ke dalam air atau saat mati di dalam air bukan karena tenggelam, walaupun begitu diatom masih mungkin mencapai paru melalui perembesan secara pasif tetapi tidak ke dalam peredaran darah dan tidak adanya kontraksi jantung mencegah sirkulasi diatom ke organ-organ jauh.

2.5 Metode Tes Diatom