pada air laut. Secara khusus dalam kasus ini bahwa test drowning dibutuhkan. Selama beberapa tahun perhatian ditujukan pada demonstrasi materi particular
dari air drowning dalam paru dan organ lain.
4
2.3.5. Drowning akibat kecelakaan
Drowning adalah seringkali terjadi sebagai akibat kecelakaan dengan kasus yang terjadi hampir tak terhitung jumlahnya. Drowning di kolam renang
dapat saja terjadi ketika korban melompat ke dalam air yang terlalu dangkal dan kepalanya mengenai dasar kolam. Fraktur pada tulang belikat dapat terjadi dengan
luka pada syaraf punggung dan mengalami drowning. Tipe lain adalah kematian hiperventilasi lainnya. Bila perenang berencana berenang di bawah air, maka dia
dapat melakukannya sepanjang waktu dari keadaan normal, bila dia mengalami hiperventilasi sebelum melompat ke dalam air, dalam melakukan hal itu, dia
menurunkan tegangan karbon dioksida pada level di bawah normal. Sementara berenang di bawah air, dia memanfaatkan oksigennya dan menghasilkan karbon
dioksida tetapi tekanan karbon dioksida tidak naik hingga level yang cukup yang mengganggu pusat pernafasan dan menyebabkan kekurangan udara karena titik
awal yang terlalu rendah diluar batas normal. Untuk itu dia kehilangan kesadaran dan mengalami drowning.
Drowning ketika berada di bawah pengaruh alkohol adalah hal yang lebih umum. Diperkirakan bahwa 20 persen dari semua drowning di Norwegia,
termasuk drowning pada anak-anak terjadi selama mabuk alkohol. Secara karakteristik, orang ini akan tenggerlam menjauh atau berenang beberapa gerakan
sebelum mereka tenggelam. Penulis lain juga mencatat nilai insidensi yang tinggi dari intokiaksi alkohol dalam orang yang mengalami drowning. Keatinge dkk
memperlihatkan bahwa pendinginan kulit yang mendadak menyebabkan reaksi,
8
Universitas Sumatera Utara
yang dipicu oleh reseptor dingin pada kulit, dan mengarah pada hiperventilasi yang tidak dapat dikontrol, peningkatan tekanan vena dan tekanan darah sitemik,
peningkatan tekanan denyut dan laju denyut dan ekstrasistole ventricular. Reaksi ini tentu memungkinkan untuk menghirup air atau kolaps cardiovascular.
2.3.6.Drowning bunuh diri
Bunuh diri dengan drowning adalah jarang ditemukan, Kadangkala seseorang menghadapi kecelakaan seperti mengemudi kendaraan di luar jalan dan
kemudian masuk ke dalam danau atau masuk ke dalam dermaga, kemungkinan karena bunuh diri sulit dibuktikan. Dalam kenyataannya, sering kali sejumlah
kasus drowning diklasifikasikan sebagai kecelakaan walaupun sebenarnya bunuh diri oleh karena kurangnya bukti yang tersedia.
Dalam drowning bunuh diri, seseorang umumnya berpakaian penuh atau tidak. Seseorang akan memilih untuk melompat dari ketinggian jembatan atau
dari dermaga. Dalam sejumlah kasus drowning bunuh diri, pada otopsi menunjukkan kematian di bawah pengaruh alkohol atau obat pada saat kematian.
Dalam beberapa kasus seseorang akan mengikat dirinya dan meningkatkan beban di tubuhnya, atau melukai dirinya sendiri seperti menyayat urat nadinya atau
kerongokangannya sendiri. Dalam kaitannya dengan hal ini, harus disebutkan bahwa gas yang
terbentuk di tubuh selama pembusukkan akan meningkatkan daya apungnya hingga beberapa derajat sehingga tubuhnya dapat naik ke permukaan meskipun
telah diikat beban seberat 25 kg.
16
Kasus berikut ini adalah salah satu kasus dengan menyayat kerongkongannya dalam kasus drowning bunuh diri. Noda darah ditemukan pada
jembatan kecil yang menyeberangi sungai dan diatas tanah. Berdasarkan noda itu,
Universitas Sumatera Utara
polisi menemukan segumpal darah pada jarak 50 m dari jembatan. Polisi ingin mengetahui apakah wanita itu telah menyayat kerongkongannya sendiri di tempat
ini dan berjalan serta melompat ke dalam sungai setelah itu. Otopsi memperlihatkan bahwa penyebab kematian drowning dan luka tumpul pada
semua tubuhnya dari tubrukan dengan batu di dasar sungai. Kerongkongan yang tersayat menghasilkan dua sayatan dan hanya vena jugular yang cukup parah.
Kematian di bak mandi juga adalah kasus bunuh diri. Wanita itu mengambil sejumlah dosis tranquilizer dan setelah itu masuk ke dalam bak air.
Perlu dicatat bahwa dia berpakaian utuh, dan sebagian diantaranya berada di bawah pengaruh alkohol atau barbiturasi atau keduanya.
12
2.3.7.Drowning pembunuhan
Kemungkinan tidak mudah untuk memaksakan drown seorang yang sehat dan sadar yang mampu melakukan perlawanan. Dalam kasus yang diuraikan oleh
Kosa dan Viragos Kis, suami yang mencoba membunuh istrinya dengan secara paksa memasukkan kepala istrinya ke dalam air. Ini terbukti sangat sulit dan dia
letih. Ketika dia menangkap kakinya dan menariknya ke udara. Istrinya itu tidak mampu mengangkat kepalanya di atas permukaan air. Metode yang sama
digunakan pada kasus penganten di dalam bak mandi. Seorang laki-laki membunuh tiga orang istrinya ketika mereka sedang mandi dengan mendorong
kaki mereka ke udara dan mendorong kepalanya ke dalam air. Pada pemeriksaan korban yang diduga tenggelam, bila keadaan jasadnya
sudah mengalami pembusukan lanjut, pemeriksaan dan pengambilan kesimpulan menjadi sulit. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan yang
ditujukan pada sistem pernafasan. Busa halus putih dapat mengisi trakea dan cabang-cabangnya, air juga dapat ditemukan, demikian pula halnya dengan benda-
Universitas Sumatera Utara
benda asing yang ikut terinhalasi bersama air. Benda asing dalam trakea dapat tampak secara makroskopis misalnya : pasir, lumpur, binatang air, tumbuhan air
dan lainnya, sedangkan yang tampak secara mikroskopis diantaranya telur cacing dan diatom.
6
Keterangan Gambar : Fase-fase tenggelam, pada fase III korban mencoba
untuk bernafas sehingga air dan isinya ikut masuk kedalam paru-paru dan jika korban menelan maka
air dan isinya akan terdapat didalam lambung.
Pembunuhan dengan drowning adalah mudah dilakukan bila korbannya tidak mendapatkan bantuan atau bahkan tidak sadarkan diri akibat pengaruh obat
atau karena kelemahan fisik. Dalam kasus insulin, suami, perawat laki-laki memberikan istrinya yang sedang hamil sebuah injeksi. Dia berpikir ergonovine
Universitas Sumatera Utara
yang diinjeksikan menghasilkan aborsi, tetapi dalam kenyataannya sejumlah besar dosis insulin. Ketika dia tidak sadar diri oleh karena hipoglikemia, suami
memasukannya ke dalam bak dimana dia drowning. Dalam pembunuhan dengan drowning dalam bak mandi seseorang
berharap ketika ditemukan mayat yang mati telanjang seolah kecelakaan untuk mengaburkan pembunuh.
Kecurigaan yang kuat terhadap pembunuhan muncul ketika seseorang ditemukan drowning pada air yang dangkal. Timperman merujuknya sebagai
kasus wanita yang mengalami ketidaksadaran oleh suaminya setelah dia menahan kepalanya di dalam air hingga drowning.
2.4 Diatom dan Drowning