tenggelam perlu diambil dan diperiksa jenis diatomnya. Pemeriksaan diatom pada air sungai :
1. Air sungai diambil 2. Kemudian, dituang ke dalam plankton net jaring plankton
3. Sampel plankton yang terjaring akan terkumpul dalam bucket yang kemudian dituang ke dalam botol sebanyak 20 ml dan diawetkan dengan
larutan lugol sebanyak 3 tetes. 4. Sampel air yang diambil dibawa ke laboratorium untuk diperiksa dengan
mikroskop. 5. Periksa bentuk diatom yang ditemukan, lalu lakukan identifikasi.
2.6 Penelitian Terdahulu
1. Amri Amir 2007 Medan –Sumatera Utara mengkaji tentang kasus tenggelam. Sehubungan dengan kasus tenggelam menjelaskan korban mati
tenggelam hampir selalu didapati dari waktu ke waktu. Ha ini tidak mengherankan karena disekeliling kita ada selokan, sumur, kolam, sungai,
danau atau laut, bahkan ember berisi air atau bak kamar mandi. Diagnosa kematian akibat tenggelam kadang-kadang sulit ditegakkan, bila tidak
dijumpai trends yang khas baik pada pemeriksaan luar atau dalam. Pada mayat yang ditemukan terbenam dalam air, perlu pula diingat bahwa
mungkin korban sudah meninggal sebelum masuk ke dalam air. Keadaan sekitar individu dalam hal ini penting. Tenggelam tidak hanya berbatas
didalam air dalam seperti laut, sungai, danau atau kolam renang. 2. Penelitian Augustiza Haarcorryati 2005 Jakarta-Indonesia mengkaji
populasi plankton pada ekoteknologi-wetland buatan dalam pengolahan air
Universitas Sumatera Utara
limbah penduduk. pencemaran air berdampak meningkatnya konsentrasi senyawa Nitrogen dan Fosfor oleh karena belum sempurnanya pengolahan
berbagai air limbah sehingga konsentrasi zat pencemar termasuk hara N dan P tetap tinggi yang merusak ekosistem perairan secara keseluruhan.
Disini ekoteknologi dengan system wetland merupakan teknologi alternative dan ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk mengolah
air limbah. Teknologi ini berlangsung secara ilmiah hanya mengandalkan kemampuan dari berbagai jenis tumbuhan air makrofita dan mikroba
ganggang fitoplankton dan bakteri.serta memanfaatkan sinar matahari dalam proses pengolahannya. Disini dilakukan penilaian populasi mikroba
terutama populasi plankton yang ditemukan hidup dalam kolam percobaan ekoteknologi.
3. Marojahan Simanjuntak 2002 Jakarta –Indonesia mengkaji pengaruh suhu, salinitas dan silikat terhadap kelimpahan fitoplankton di perairan
Digul laut Arafura, Papua, dengan melakukan penelitian kualitas air perairan Belitung Barat kelimpahan fitoplankton dalam kaitannya
dengan budidaya biota laut. 4. Supono 2008 meneliti tentang diatom epipelic sebagai indikator
kualitas lingkungan. Diatom epipelic dapat dijadikan sebagai indikator kualitas lingkungan yang dapat dilihat dari hubungan diatom epipelic
dengan kualitas air dan sedimen. Keragaman diatom epipelic dipengaruhi oleh alkalinitas, TOM dan nitrat sedangkan kualitas sedimen yang
berpengaruh terhadap keragaman diatom epipelic antara lain KPK tanah, kandungan liat, dan kandungan bahan organik.
9
Universitas Sumatera Utara
5. Yeanny 2011 Medan–Sumatera Utara mengkaji komunitas fitoplankton sebagai bioindikator kualitas air sungai Belawan,
menyatakan bahwa sungai Belawan merupakan sungai yang sangat penting bagi warga Medan dan sekitarnya. Salah satu pendekatan dengan
konsep bioindikator dengan mengetahui kelimpahan, frekuensi kehadiran, keseragaman, dominansi dan keanekaragaman fitoplankton
serta pengukuran kualitas air yaitu suhu, penetrasi cahaya, intensitas cahaya, pH, DO, BOD
5
dan COD.
6. Hikmah Thoha 1999 mengkaji tentang struktur komunitas diatom pada dinoflagellata di perairan sekitar pulau Pari, kepulaan Seribu. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa ditemukan 31 jenis diatom yang tergolong dalam 20 marga dan 14 suku. Jenis yang paling dominan dan
mempunyai sebaran luas adalah Thalassoithrix nitschioides pada musim kemarau dan chaetoceros nitschioides pada musim peralihan dan musim
hujan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Jenis Diatom di
- Sungai Belawan - Sungai Badera
- Sungai Sikambing - Sungai Putih Sungai Kota Medan
- Sungai Babura - Sungai Deli
- Sungai Sulang Saling - Sungai Tuntungan
- Sungai Kera 3.2 Definisi Operasional
No Variabel
Definisi. Operasional
Parameter Alat Ukur
Cara Kerja Hasil
Ukur 1
Sungai Aliran air di
permukaan tanah yang mengalir ke
laut yang ada di kota Medan.
a.Hulu b.Hilir
c.Tengah Peta Wilayah Kota
Medan dengan batas selatan, timur dan
barat dengan
kabupaten Deli Serdang dan Selat
Malaka. Ujung selatan masing
masing sungai Ujung utara masing-
masing sungai Daerah yang berada
diantara ujung selatan dengan utara masing-
masing sungai Sampel air 1 meter dan 2
meter dari permukaan diambil dengan plankton net.
Sampel plankton yang
terjaring akan terkumpul dalam bucket, selanjutnya
dituang kedalam botol sebanyak 20 ml dan awetkan
dengan larutan lugol
sebanyak 3 tetes dan diberi label
J E
N I
S D
I A
T O
M E
s2. Diatom
Gangang yang tumbuh didalam
air yang tidak kelihatan dengan
mata telanjang Diatom bulat,
oval, memanjang,
segiempat. Mikroskop
Sampel air yang diambil dibawa ke laboratorium
untuk diperiksa dengan mikroskop dengan
pembesaran 100 kali perhatikan bentuk diatom
yang ditemukan lalu lakukan identifikasi
Universitas Sumatera Utara