Bakteri Koliform TINJAUAN PUSTAKA
seperti indol dan skatol yang dapat menimbulkan penyakit bila jumlahnya berlebih di dalam tubuh. Bakteri koliform dapat digunakan sebagai indikator
karena berbanding lurus dengan pencemaran air, makin sedikit kandungan koliform artinya kualitas air semakin baik. Selain itu, bakteri ini juga memiliki
daya tahan yang lebih tinggi dari pada bakteri patogen serta lebih mudah diisolasi dan ditumbuhkan Undari, 2014.
Bakteri koliform merupakan campuran antara bakteri fekal dan non-fecal. Prinsip penentuan angka bakteri koliform dengan ditandai terbentuknya gas pada
tabung durham setelah diinkubasi dengan media yang sesuai Anonim¹, 2014. Bakteri koliform secara umum memiliki sifat dapat tumbuh pada media
agar sederhana, koloni sirkuler berdiameter 1-3 mm, sedikit cembung, permukaan koloni halus, tidak berwarna atau abu-abu dan jernih Undari, 2014.
Bakteri koliform dapat dibedakan atas dua grup yaitu:
1. Coliform fekal, misalnya Escherichia coli
2. Coliform non-fekal, misalnya Enterobacter aerogenes. E.Coli.
Merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan maupun manusia, sedangkan E. aerogenes biasanya ditemukan pada hewan atau tanaman –
tanaman yang telah mati Fardiaz, 1993. Bakteri koliform memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. mampu tumbuh baik pada beberapa jenis substrat dan dapat
mempergunakan berbagai jenis karbohidrat dan komponen organik lain sebagai sumber energi dan beberapa komponen nitrogen sederhana sebagai
sumber nitrogen
b. mempunyai sifat dapat mensistesa vitamin
c. mempunyai interval suhu pertumbuhan antara 10-46,5
o
C d.
mampu menghasilkan asam dan gas pada gula e.
dapat menghilangkan rasa pada bahan pangan Suriawiria, 1996.
Bakteri koliform memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a.
bakteri kolifor berbentuk batang b.
kelompok dari bakteri gram negatif c.
tidak membentuk spora d.
bersifat aerobik dan anaerobik fakultatif yang memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam dan pada suhu
35°C Lay, 1994.