Pengertian Klasifikasi Pengatalogan Subjek Klasifikasi

PANDUAN PENYUSUNAN PERPUSTAKAAN 28 yang baik berarti akan lebih meningkatkan pendayagunaan koleksi itu sendiri di samping pemanfaatan perpustakaan pada umumnya. Berbagai macam sistem klasifikasi perpustakaan terdapat beberapa pilihan. Materi ini akan menekankan pada penggunaan Klasifikasi Persepuluhan Dewey Dewey Decimal ClassificationDDC. Pilihan pada klasifikasi persepuluhan Dewey karena berbagai alasan, misalnya mudah digunakan dan telah digunakan secara luas khusunya di Indonesia. Lebih dari itu, penentuan notasi klasifikasi dapat dikembangkan melalui tabel-tabel pada DDC bersifat enumeratif. Artinya semua pokok persoalansubjek dari setiap bidang dengan segala aspeknya yang berhubungan, semuanya telah terdaftar dan diberi nomor sendiri. Tentu saja hal ini akan lebih mempermudah petugas yang mengerjakan klasifikasi.

1. Pengertian Klasifikasi

Definisi klasifikasi secara umum adalah cara atau alat pengelompokan koleksi perpustakaan berdasarkan ciri-ciri yang sama atau identik sama.Klasifikasibertujuan agar suatu koleksi ditemukan dengan mudah, cepat, dan tepat. Pengertian ditemukan kadang tidak harus fisiknya.Ketersediaan data bibliografi kadang sudah sangat membantu para pemustaka. Istilah klasifikasi di perpustakaan oleh kebanyakan orang,dengan serta merta tertuju pada suatu skema tertentu, misalnya DDC.Padahal klasifikasi atau pengelompokan koleksinya menerapkan beberapa ragam dengan pertimbangan khusus yang disesuaiakan dengan kondisi perpustakaan yang bersangkutan dan ciri masing-masing jenis koleksi yang dimiliki. Artinya, tidak menutup kemungkinan sebuah perpustakaan menerapkan lebih dari satu sistem klasifikasi. Ragam klasifikasi yang lazim di terapkan di perpustakaan antara lain: a. Klasifikasi Artifisial , adalah pengelompokan pustaka berdasar ciri atau sifat, bentuk, dan sifat lainnya. Misal: warna cover, ukuran, kemasan, dsb. Pengelompkan di sini lebih menekankan sifat fisiknya. b. Klasifikasi Utility , adalah pengelompokan bahan perpustakaanberdasarkan kegunaannya. Misal: buku paket, referensi, buku bacaan bidang khusus, dsb. c. Klasifikasi Fundamental , adalah pengelompokan pustaka berdasarkan isi pokok persoalan yang dibahas atau berdasarkan subjek atau disiplin ilmu. Misalnya: Matematika, Kimia Organik, dsb. Klasifikasi fundamental menggunakan pedoman, misal: DDC, UDC, Daftar Tajuk Subjek, Tesaurus. Untuk memperoleh hasil klasifikasi yang baik seorang petugas perlu memiliki: a. pertama , wawasan mengenai rumpun keilmuan yang baik, b. kedua , memahami dengan baik pedoman yang digunakan, dan c. ketiga , banyak latihan dan “jam terbang” yang memadai. Untuk poin pertama adalah dengan banyak membaca menyangkut perkembangan ilmu pengetahuan secara umum. Pada dasarnya penentuan notasiangka sebuah dokumen misalnya menggunakan DDC identik dengan penentuan subjek menggunakan Daftar Tajuk Subjek hanya saja hasilnya berupa kataistilahfrasa. Angkanotasi dan kataistilahfrasa, keduanya sama yaitu sebagai identifikasi atau PANDUAN PENYUSUNAN PERPUSTAKAAN 29 wakil sebuah pustaka dalam rangka temu kembali dokumen. Notasi klasifikasi lebih bermakna untuk menjawab di mana bukupustaka berada atau disajikan.

2. Unsur Pokok dalam DDC