PANDUAN PENYUSUNAN PERPUSTAKAAN
29 wakil sebuah pustaka dalam rangka temu kembali dokumen. Notasi klasifikasi
lebih bermakna untuk menjawab di mana bukupustaka berada atau disajikan.
2. Unsur Pokok dalam DDC
Ada tiga unsur pokok terdapat dalam DDC a.
Bagan Bagan memuat notasi yang terdiri atasserangkaian simbol berupa angkanomor
yang masing-masing mewakilimencerminkan subjek tertentu. b.
Tabel Pembantu Memuat notasi khusus yang digunakan hanya untuk menyatakan aspek-aspek
tertentu yang terdapat dalam suatu subjek. Notasi DDC memberi kemungkinan untuk menggabungkan subjek dengan menggunakan Tabel Pembantu yang
merupakan basis untuk membentuk notasi yang memberi arti seragam bagi angka dalam berbagai susunan.
Ada tujuh tabel pembantu, yaitu: Tabel 1 : Subdivisi Standar
Tabel 2 : Wilayah, Geografi, Periode Sejarah Tabel 3 : Subdivisi Kesusasteraan individual
Tabel 4 : Subdivisi Bahasa individual Tabel 5 : Ras, Etnik, dan Suku Bangsa
Tabel 6 : Bahasa-Bahasa Tabel 7 : Kelompok Perorangan
Notasi dari tabel tersebut tidak bisa berdiri sendiri tetapi harus digabungkan dengan notasi pokok dari bagan, dan tidak semua perpustakaan menggunakan
atau menerapkan semua Tabel Pembantu tersebut
optional
. Untuk menambahkan notasi dari tabel-tabel tersebut harus mengikuti pedomanyang di
tabel dan pada bagan klasifikasi.
c. Indeks Relatif
Berfungsi mengumpulkan subjek-subjek dengan segala aspeknya yang berhubungan tetapi tersebar di dalam bagan. Indeks Relatif disusun secara
alfabetis. Digunakan untuk menetapkan notasi sesuatu subjek, notasi mana secara tepat dan lengkap akan diketemukan kemudian di dalam tabelnya.
Karena itu subjekaspek yang terdapat dalam indeks tersebut selalu disertai dengan notasinomor kelasnya. Cara yang benar untuk mengklasifikasikan
buku adalah melalui indeks relatif ini. Baru setelah ada nomor, kita merujuk pada nomor yang ada di bagan.
3. Prinsip Dasar DDC
a. Prinsip Desimal
Pola rincian ilmu pengetahuan yang dianut dalam DDC adalah didasarkan pada kelipatan sepuluhdecimal. DDC membagi ilmu pengetahuan menjadi 10 kelas
utama. Setiap kelas kemudian dapat dirinci lagi menjadi 10 divisi. Selanjutnya tiap divisi masing-masing dapat dirinci lagi menjadi 1000 seksi. Tiap seksipun
PANDUAN PENYUSUNAN PERPUSTAKAAN
30 masih dapat dirinci lagi menjadi sub seksi dan sebagainya dengan kelipatan
sepuluh. Sehingga DDC sering juga disebut Klasifikasi Persepuluhan Dewey.
b. Prinsip Umum dan Khusus
Pada dasarnya susunan notasi yang terdapat dalam DDC itu didasarkan pada prinsip penyusunan subjek mulai dari yang umum sampai dengan yang khusus
atau paling khusus. Umum selalu digambarkan dengan notasi 0, khusus dinyatakan dengan notasi 1-9, demikian untuk selanjutnya prinsip itu berlaku
terus.
c. Prinsip Hirarki
DDC selalu berprinsip atas hirarkis baik dalam susunan notasinya maupun hubungan antar subjek
Contoh: 300 ILMU SOSIAL
310 Statistika umum 320 Ilmu politik
330 Ilmu ekonomi 340 Ilmu hukum
350 Administrasi umum dan ilmu kemeliteran 360 Masalah dan layanan sosial
370 Pendidikan 371 Sekolah dan aktivitasnya; pendidikan khusus
372 Pendidikan dasar 373 Pendidikan menengah
374 Pendidikan orang dewasa 375 Kurikulum
376 [Tidak digunakan] 377 [Tidak digunakan]
378 Pendidikan tinggi 379 Isu-isu kebijakan publik di bidang pendidikan
380 Perdagangan, komunikasi, dan perhubungantransport 390 Adat istiadat
4. Cara Menggunakan DDC