Pengeluaran selama penggunaan aktiva tetap

1. Capital lease Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ini, dicatat sebagai aktiva tetap dalam kelompok tersendiri dan juga harus disusutkan. Kewajiban leasingnya pun disajikan terpisah dari kewajiban lainnya. 2. Operating lease Bila perusahaan memilih cara ini maka pencatatan angsuran tidak menjadi bagian aktiva melainkan dicatat sebagai beban sewa aktiva tetap dan aktiva yang bersangkutan tidak disusutkan. Adapun cara yang digunakan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan dalam memperoleh aktiva tetap yaitu dengan cara membeli secara tunai, melalui hibah, sumbangan, bantuan-bantuan, dan dari APBN. Perolehan aktiva tetap dengan cara pembelian tunai akan dicatat ke dalam buku besar harian terlebih dahulu sebagai harga perolehannya.

5. Pengeluaran selama penggunaan aktiva tetap

Selama menggunakan aktiva tetap untuk kegiatan usahanya, perusahaan sering kali mengadakan pengeluaran- pengeluaran yang berhubungan dengan penggunaan aktiva tetap tersebut. Pengeluaran - pengeluaran tersebut biasanya ditujukan untuk : 1. Mempertahankan kesinambungan kerja 2. Menambah masa manfaat umur ekonomis 3. Meningkatkan kapasitas dan efisiensi Pengeluaran-pengeluaran yang terjadi selama penggunaan aktiva Universitas Sumatera Utara tetap dibagi dalam dua kategori yaitu : a. Pengeluaran Modal Ikatan Akuntan Indonesia 2002 : 162 menyatakan “penggunaan setelah perolehan awal suatu aktiva tetap yang memperpanjang masa manfaat atau kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi dimasa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu, produksi, atau peningkatan, standar kinerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aktiva yang bersangkutan”. Sedangkan Skousen 2004 : 449 menyatakan “jika pengeluaran dihapuskan akan memberi sumbangan terhadap upaya mendatangkan pendapat lebih dari satu tahun fiskal, maka pengeluaran tersebut disebut pengeluaran modal”. b. Pengeluaran Biaya Ikatan Akuntan Indonesia 2004 : 104 mengemukakan bahwa: Pengeluaran untuk perbaikan atau perawatan aktiva tetap untuk menjaga manfaat perekonomian pada masa yang akan datang yang dapat diharapkan perusahaan untuk mempertahankan standar kinerja semula suatu aktiva, biasanya diakui sebagai beban saat terjadi. Contoh, biaya pengeluaran dan reparasi servicing atau turun mesin over houling pabrik dan peralatan biasanya merupakan beban, karena memelihara dan meningkatkan standar kinerja semula. Untuk dapat membedakan pengertian diatas, ada beberapa pedoman yang dapat digunakan, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Segi keuntungan Pengeluaran dianggap sebagai : a. Modal, jika pengeluaran itu memberikan keuntungan selama lebih dari satu tahun dalam arti pengeluaran dapat menambah kegunaan aktiva tersebut. b. Pendapatan, jika manfaatnya hanya dalam tahun yang bersangkutan. 2. Segi kebiasaan Pengeluaran dianggap sebagai : a. Pendapatan, jika pengeluaran terjadi sifatnya lazim dan rutin dikeluarkan dalam periode tertentu. b. Modal, jika pengeluaran itu sifatnya tidak lazim. 3. Segi jumlah Pengeluaran dianggap sebagai : a. Modal, jika pengeluaran itu jumlahnya relatif besar dan sangat penting. b. Pendapatan, jika pengeluaran itu relatif kecil. Selama pemakaian aktiva tetap, Fakultas Ekonomi USU harus mengeluarkan sejumlah uang untuk mencegah menurunnya kapasitas operasi, biasanya hal ini disebabkan karena adanya proses penuaan, kerusakan yang umumnya aktiva tetap yang dioperasikan secara terus menerus dan lain sebagainya. Pengeluaran-pengeluaran yang umumnya dilakukan oleh Fakultas Universitas Sumatera Utara Ekonomi USU adalah berupa : a. Biaya reparasi dan pemeliharaan Biaya reperasi adalah biaya yang ditujukan untuk reparasi ringan dan biasanya dalam jumlah kecil. Sedangkan biaya pemeliharaan adalah biaya yang dimaksudkan untuk menjaga aktiva tetap agar selalu dalam kondisi yang baik seperti misalnya penggantian oli, pengecetan, dan lain-lain. Biaya reparasi dan pemeliharaan ini umumnya hanya dijumpai dalam periode tahun buku yang berjalan, maka dengan demikian dicatat sebagai beban pengeluaran hasil revenue expendetur dan beban ini sering terjadi. b. Biaya penggantian Biaya penggantian menyangkut pembongkaran dari bagian atau komponen aktiva tetap dan pemasangan komponen atau suku cadang pengganti sejenis yang sama sekali baru. Sebagai contoh, penggantian pondasi mesin dengan pondasi yang baru, atau penggantian atap bangunan dengan atap yang baru. Oleh karena menyangkut penempatan unit atau komponen aktiva yang baru dan pembongkaran unit atau komponen aktiva yang lama, maka akuntansi untuk pengeluaran modal berupa penggantian dapat dipilih salah satu di antara tiga metode berikut ini, sesuai dengan keadaan yang melingkupinya. 1. Dikapitalisasi dan dicatat dalam rekening tersendiri secara terpisah dari aktiva tetap terkait. Alasan untuk mengkapitalisasikan Universitas Sumatera Utara biaya penggantian dan mencatatnya ke dalam rekening pembukuan tersendiri secara terpisah dari rekening aktiva tetap terkait adalah karena adanya unit-unit atau komponen yang ditambahkan dan mempunyai masa manfaat yang berbeda dari taksiran sisa umur ekonomis aktiva terkait. 2. Dibebankan atau dikurangkan dari saldo rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap terkait. Metode akuntansi ini lazimnya dipilih apabila pengeluaran atau biaya yang terjadi sebagian besar digunakan untuk mengganti komponen- komponen tertentu dari suatu aktiva tetap, sehingga menambah umur atau sisa manfaat aktiva terkait. 3. Substitution approach. Secara teoritis, Substitution approach merupakan metode akuntansi yang paling rasional, khususnya apabila pengeluaran atau biaya yang terjadi menyangkut penggantian komponen aktiva tetap dan nilai buku komponen lama dapat ditelusuri.

6. Penghentian penggunaan aktiva tetap