69
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data statistik dan pembahasan penelitian tentang hubungan antara Sikap kerja dan Motivasi kerja dengan Kesiapan
kerja siswa kelas XII kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan TKR di SMK Negeri 2 Wonosari pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan
bahwa : 1. Terdapat hubungan antara Sikap kerja dengan kesiapan kerja siswa.
Hubungan dibuktikan dengan lebih besarnya koefisien korelasi hitung r
hitung
dibandingkan dengan koefisien korelasi tabel r
tabel
pada taraf kesalahan 5 dengan jumlah sampel 90 responden, yang mana detailnya
adalah r
hitung
= 0.601 r
tabel
= 0.207. 2. Terdapat hubungan antara Motivasi kerja dengan Kesiapan kerja siswa.
Hubungan dibuktikan dengan lebih besarnya koefisien korelasi hitung r
hitung
dibandingkan dengan koefisien korelasi tabel r
tabel
pada taraf kesalahan 5 dengan jumlah sampel 90 responden, yang mana detailnya
adalah r
hitung
= 0.796 r
tabel
= 0.207. 3. Terdapat hubungan signifikan antara Sikap kerja dan Motivasi kerja
secara bersama-sama dengan Kesiapan kerja siswa. Hubungan dibuktikan dengan lebih besarnya koefisien korelasi hitung R
hitung
dibandingkan dengan koefisien korelasi tabel R
tabel
pada taraf kesalahan 5 dengan jumlah sampel 90 responden, yang mana detailnya adalah R
hitung
= 0.806 R
tabel
= 0.207, signifikansi dibuktikan dengan hasil uji F yang mana
70 harga F
hitung
lebih besar dari F
tabel
pada taraf kesalahan 5 dengan detail F
hitung
= 80.39 F
tabel
= 19.45 dan kontribusi yang diberikan oleh Sikap kerja dan Motivasi kerja terhadap Kesiapan kerja siswa atau disebut
Koefisien Determinasi R
2
sebesar 64.9 .
B. Implikasi
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini maka ada beberapa implikasi yang dapat dikemukakan
sebagai berikut : 1. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara sikap kerja dengan
kesiapan kerja siswa. Hal ini menunjukkan evaluasi positif dan negatif dari siswa terhadap keahliannya, tempat praktikknya dan terhadap teman
sesama keahlian akan mempengaruhi kesiapan kerjanya. Apabila siswa memiliki evaluasi positif terhadap keahliannya, tempat praktiknya dan
teman sesama keahlian maka akan meningkatkan kesiapan kerja dari siswa tersebut.
2. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara motivasi kerja dengan kesiapan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa ketika siswa
bersemangat untuk kerja, bersiap untuk menghadapi tantangan didunia kerja, bersiap untuk bersaing dengan teman kerja untuk mencapai hasil
kerja yang terbaik atau lainnya maka ini menandakan bahwa siswa tersebut telah memiliki kesiapan kerja yang tinggi.
71
C. Keterbatasan Penelitian