60 pengujian menunjukkan VIF10 dan TOL0.10 maka tidak terjadi
multikolinearitas. Tabel 12. Rangkuman hasi uji multikolinearitas
No Variabel
Notasi Tolerance VIF Keterangan
1 Sikap Kerja
X
1
0.652 1.534 Tidak terjadi
multikolinearitas 2
Motivasi kerja X
2
0.652 1.534
Berdasarkan Tabel 12 di atas disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas atau tidak terdapat korelasi di antara variabel bebas
pada model regresi. Hal ini dapat dilihat dari nilai VIF 10 dan TOL 0.10, yaitu VIF = 1.534 dan TOL = 0.652.
D. Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dirumuskan. Oleh sebab itu, jawaban sementara ini harus diuji kebenarannya
secara empirik. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik
Korelasi Product Moment dari Pearson untuk hipotesis pertama dan kedua. Sedangkan untuk menguji hipotesis ketiga digunakan
teknik analisis korelasi ganda dengan dua variabel bebas. Penjelasan tentang
hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Uji Hipotesis pertama Hipotesis yang pertama menyatakan bahwa “Terdapat hubungan
antara Sikap kerja dengan Kesiapan kerja siswa kelas XII Kompetensi keahlian Teknik kendaraan ringan di SMK Negeri 2 Wonosari”. Hasil
analisis menunjukkan bahwa perhitungan korelasi product moment r
x1y
antara Sikap kerja X
1
dengan Kesiapan kerja siswa Y diperoleh
61 koefisien korelasi r
hitung
sebesar 0.601 dengan tingkat hubungan yang “kuat”. Harga koefisien r
tabel
taraf kesalahan 5 dengan N = 90 sebesar 0.207. Hasil ini menunjukkan bahwa r
hitung
lebih besar daripada r
tabel
sehingga hipotesis diterima, ini berarti ada hubungan antara Sikap kerja dengan Kesiapan kerja siswa.
Berikut adalah tabel yang menampilkan ringkasan hasil uji hipotesis yang pertama.
Tabel 13. Ringkasan Hasil Analisis Hipotesis Pertama
Hipotesis r
hitung
r
tabel
Hubungan antara Sikap kerja dengan Kesiapan kerja siswa kelas XII
Kompetensi keahlian Teknik kendaraan ringan di SMK Negeri 2 Wonosari
0.601 0.207
2. Uji Hipotesis kedua Hipotesis yang kedua menyatakan bahwa “Terdapat hubungan antara
Motivasi kerja dengan Kesiapan kerja siswa kelas XII Kompetensi keahlian Teknik kendaraan ringan di SMK Negeri 2 Wonosari”. Hasil analisis
menunjukkan bahwa perhitungan korelasi product moment r
x2y
antara Motivasi kerja X
2
dengan Kesiapan kerja siswa Y diperoleh koefisien korelasi r
hitung
sebesar 0.796 dengan tingkat hubungan “kuat”. Harga koefisien r
tabel
taraf kesalahan 5 dengan N = 90 sebesar 0.207. Hasil ini menunjukkan bahwa r
hitung
lebih besar daripada r
tabel
sehingga hipotesis diterima, ini berarti ada hubungan yang antara Motivasi kerja dengan
Kesiapan kerja siswa. Berikut adalah tabel yang menampilkan ringkasan hasil uji hipotesis
yang kedua.
62 Tabel 14. Ringkasan Hasil Analisis Hipotesis kedua
Hipotesis r
hitung
r
tabel
Hubungan antara Motivasi kerja dengan Kesiapan kerja siswa kelas XII
Kompetensi keahlian Teknik kendaraan ringan di SMK Negeri 2 Wonosari
0.796 0.207
3. Uji Hipotesis ketiga a. Analisis Korelasi Ganda
Hipotesis yang ketiga menyatakan “Terdapat hubungan signifikan antara Sikap Kerja dan Motivasi Kerja secara bersama-sama dengan
Kesiapan kerja siswa kelas XII Kompetensi keahlian Teknik kendaraan ringan di SMK Negeri 2 Wonosari. Pengujian hipotesis ini
menggunakan teknik korelasi ganda. Untuk dapat menentukan harga koefisien ganda dari hipotesis tersebut maka perlu juga diketahui
koefisien korelasi variabel X
1
dengan X
2
. Setelah dilakukan perhitungan menggunakan SPSS 16 maka ditemukan harga koefisien
korelasi variabel X
1
dengan X
2
yaitu sebesar 0.59. sehingga korelasi ganda dari hipotesisi ketiga dapat diketahui sebesar 0.806 dengan
tingkat hubungan “sangat kuat”. Harga koefisien r
tabel
taraf kesalahan 5 dengan N = 90 sebesar 0.207. Hasil ini menunjukkan bahwa r
hitung
lebih besar daripada r
tabel
sehingga hipotesis diterima, ini berarti ada hubungan yang signifikan antara Sikap kerja dan Motivasi kerja secara
bersama-sama dengan Kesiapan kerja siswa.
63 Tabel 15. Ringkasan Hasil Analisis Hipotesis Ketiga
Hipotesis r
hitung
r
tabel
Hubungan antara Sikap kerja dan Motivasi kerja secara bersama-sama
dengan Kesiapan kerja siswa kelas XII Kompetensi keahlian Teknik kendaraan
ringan di SMK Negeri 2 Wonosari 0.806
0.207
b. Uji Signifikansi Uji signifikansi dilakukan dengan menggunakan rumus uji F.
Setelah dilakukan perhitungan ditemukan bahwa nilai F
h
F
hitung
adalah sebesar 80.39, sedangkan harga F
t
F
tabel
adalah sebesar 19.45 pada taraf kesalahan 5 . Oleh karena harga F
h
F
t
maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara Sikap kerja dan Motivasi
kerja dengan Kesiapan kerja secara bersama sama pada siswa kelas XII Kompetensi keahlian Teknik kendaraan ringan di SMK Negeri 2
Wonosari telah signifikan. c. Koefisien Determinasi R
2
Harga Koefisien Determinasi R
2
merupakan kuadrad dari harga koefisien korelasi ganda yang telah dihasilkan. Berdasarkan
perhitungan manual sebagaimana diuraikan sebelumnya ditemukan harga koefisien korelasi R sebesar 0.806 sehingga jika dikuadradkan
maka akan dihasilkan koefisien determinasi R
2
= 0.649. Nilai tersebut berarti 64.9 perubahan pada variabel Kesiapan kerja siswa Y
dapat dipengaruhi oleh Sikap kerja X
1
dan Motivasi kerja X
2
, sedangkan 35.1 dipengaruhi oleh variabel lain diluar kedua variabel
bebas dalam penelitian ini.
64
E. Pembahasan Hasil Penelitian