86
Teori dan Indikator Pembangunan
D. Peranan Data Statistik Pada Indikator
Pembangunan
Betapapun baiknya perumusan suatu indikator pembangunan, jikalau data statistiknya yang sepadan dengan rumusan itu tidak
tersedia maka indikator ini akan tetap tak bermanfaat bagi kegiatan pengkajian pembangunan. Dalam hubungan peranan
data statistik ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah : a.
Data statistik yang dihasilkan harus merupakan data yang diperlukan oleh pengguna data itu harus demand driven
dan bukan supply driven. Mengumpulkan data primer statistik memerlukan biaya yang besar sehingga biaya dengan
manfaatnya harus sebanding. b.
Dalam hubungan hal di atas, maka karena banyak dari data statistik itu khususnya yang menyangkut masalah
pembangunan nasional merupakan public good yang manfaatnya tidak hanya bagi suatu pihak tertentu saja, maka
harus diupayakan
agar penyedianya
adalah badan
pemerintah. Namun selanjutnya harus diperhatikan agar antara berbagai instansi pemerintah antara instansi pusat,
antara pusat dan daerah maupun antara daerah satu dengan lainnya tidak terjadi produksi data statistik secara duplikatif.
c. Dalam pada itu, dipihak pengguna harus diketahui secara
cermat data statistik sebenarnya yang dibutuhkan itu. Kebutuhan akan data ini umumnya bersifat tak terbatas
sedangkan tidak semua data dapat digunakan sebagai informasi. Informasi adalah data yang telah dikemas
Modul Diklatpim Tingkat III
87
sedemikian rupa antara lain yang pas dipakaikan pada suatu indikator pembangunan tertentu.
Selain beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data statistik untuk berbagai indikator pembangunan, suatu hal
yang harus digarisbawahi adalah pentingnya diupayakan standarisasi. Dalam hal indikator pembangunan dengan data
statistik merupakan dua belah sisi dari suatu mata uang yang sama, maka standarisasi ini berlaku bagi keduanya. Konsep suatu
indikator pembangunan yang dipakai oleh berbagai instansi harus mempunyai perumusan yang sama. Ini juga berlaku bagi data
statistiknya. Standarisasi data statistik ini dapat meliputi anatara lain ketersediaannya secara tepat waktu. Meskipun indikator
pembangunannya sama tetapi kalau yang satu merupakan data t- 1 sedangkan yang lain adalah data t-5 maka akan kurang ataupun
tidak ada keterbandingan antar indikator pembangunan tersebut. Dalam keadaan yang ekstrem, koordinasi antar berbagai instansi
pemerintah akan tidak berjalan apabila digunakan indikator pembangunan yang dirumuskan secara berbeda, dengan
menggunakan data statistik yang berlainan ruang lingkup dan ketepatan
waktunya, walaupun
menyangkut masalah
pembangunan yang sama.
E. Latihan