Teori Pembangunan Sosial Beberapa Teori Pembangunan

48 Teori dan Indikator Pembangunan pemerintah dan swasta bagi berlanjutnya pertumbuhan dan pembangunan secara keseluruhan, yang menghindari baik “government failure” yang dikemukakan oleh teori Solow maupun “market failure” yang dikemukakan oleh teori endogenous.

7. Teori Pembangunan Sosial

Beberapa teori pembangunan yang disebut di atas sebenarnya belum merupakan teori yang menggambarkan proses pembangunan dalam arti yang holistik sebagaimana dimaksudkan pada definisi pertama pada Bab II modul ini. Berbagai teori itu bahkan lebih menggambarkan kerangka analistis dari pertumbuhan ekonomi daripada proses pembangunan lihat kembali pembahasan tentang perbedaan pembangunan dengan pertumbuhan pada Bab II sub-bab B. Dalam hal ini misalnya, teori Harrod-Domar memberi tekanan pada peranan modal bagi peningkatan pertumbuhan, sedangkan teori Rodenstein-Rodan memberi tekanan pada pembangunan pada semua sektor ekonomi agar tercapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Tidak satupun dari semua teori di atas memberikan kerangka teori yang memuaskan tentang proses pembangunan secara holistik, yang tidak hanya berorientasi pada pencapaian tujuan tertentu pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi tetapi juga menjelaskan secara sistematis bagaimana berbagai individu dalam suatu masyarakat berinteraksi untuk mencapai tingkat kemajuan yang lebih tinggi. Untuk ini diperlukan suatu kerangka teori yang komprehensif tentang proses pembangunan tersebut. Modul Diklatpim Tingkat III 49 Kerangka analistis yang memenuhi karakteristik pem- bangunan sebagai proses yang holistik ini diberikan oleh para pakar a.l. Garry Jacobs, Harlan Cleveland, dan Robert MacFarlane dari International Center for Peace and Development dalam bentuk teori pembangunan sosial. Beberapa pokok pikiran dari teori pembangunan sosial ini adalah sebagai berikut: a. proses pembangunan terjadi oleh terciptanya tingkat organisasi yang semakin tinggi dalam masyarakat yang memungkinkan dihasilkannya kegiatan yang lebih besar dengan menggunakan energi sosial secara lebih efisien; b. masyarakat berkembang dengan mengorganisir segala pengetahuan, energi manusia serta sumber daya materiil yang dimiliki masyarakat tersebut untuk mencapai aspirasinya; c. pembangunan memerlukan empat jenis infrastruktur dan sumber daya resources, yaitu yang fisik, sosial, mental dan psikilogis. Hanya yang fisik ketersediaanya terbatas, sedangkan yang lainnya relatif tak terbatas; d. paling penting dalam proses pembangunan ini adalah manusia yang dengan kemampuan berpikirnya yang semakin meningkat dapat menciptakan sumber daya yang dibutuhkan untuk pembangunan. Penerapan dari inteligensia manusialah yang dapat merubah suatu sumber daya alam substance menjadi suatu sumber daya ekonomi resource. Karenanya, kemampuan berpikir manusia merupakan sumber daya yang paling utama. 50 Teori dan Indikator Pembangunan Menurut teori pembangunan sosial ini, hakekat dari pembangunan adalah pembangunan manusia itu sendiri. Terus meningkatnya kemampuan manusia untuk membentuk conceive, mendesain, merencanakan, menglokasikan, mensistemasir, menstandardisir, mengkoordinasi dan mengintegrasikan berbagai kegiatan, sistem, organisasi serta pengetahuan, kedalam suatu tatanan produksi yang lebih luas dan lebih rumit, merupakan penyebab utama dari terjadinya proses pembangunan sosial. Penilaian atas teori pembangunan sosial . Walaupun pembangunan manusia dalam konteks sosialnya sangat penting, teori pembangunan sosial tidak menjelaskan proses pertumbuhan dan pembangunan ekonominya.

B. Beberapa Catatan Menyangkut Teori