Teori Rostow Beberapa Teori Pembangunan

32 Teori dan Indikator Pembangunan mulai munculnya negara-negara yang merdeka khususnya sejak berakhirnya Perang Dunia II, yang berhasrat untuk mengisi kemerdekaanya itu dengan karya pembangunan sehingga diperlukan gagasan-gagasan teori pembangunan yang dapat diterapkannya. Sejak itu, telah silih berganti berkembang berbagai teori pembangunan yang masing-masing memberi tekanan yang berbeda. Meskipun telah dikembangkan banyak sekali teori pembangunan, pada modul ini, khususnya pada Bagian B, hanya akan dibahas tujuh teori. Selanjutnya pada Bagian C Bab III ini, akan dibahas beberapa tanggapan umum mengenai berbagai teori pembangunan tersebut.

A. Beberapa Teori Pembangunan

Walaupun banyak sekali teori pembangunan telah dikemukakan sejak tahun 1940an, di bawah ini hanya akan dibahas: teori Rostow, Harrod-Domar, Rosenstein-Rodan dan Hirschman, Solow, teori Endogenous, dan teori pembangunan sosial. Pilihan ini dianggap mewakili berbagai butir catatan atas teori pembangunan yang akan dibahas pada Bagian C. Pilihan ini juga didasarkan pada adanya tiga kelompok pendekatan. Pertama adalah kelompok teori yang menekankan perlunya perubahan struktural melalui intervensi pemerintah. Termasuk dalam kelompok ini adalah Rostow, Rosenstein-Rodan dan Hirschman. Kedua adalah kelompok yang sebagai reaksi atas pemikiran kelompok pertama mengajukan teori pembangunan yang menolak adanya intervensi pemerintah dan hanya percaya pada keampuhan mekanisme pasar. Menonjol dalam kelompok ini adalah pemikiran Solow. Ketiga adalah kelompok teori Modul Diklatpim Tingkat III 33 Endogenous yang mengambil jalan tengah dengan menganjurkan adanya keseimbangan yang serasi antara intervensi pemerintah dan berjalannya mekanisme pasar. Teori Harrod-Domar ikut dibahas karena teori ini mempunyai aplikasi luas dalam mengkaji kebutuhan pembiayaan pembangunan. Harrod-Domar dibahas setelah Rostow karena keduanya mengemukakan perlunya tingkat tabungan masyarakat yang cukup tinggi sebagai syarat peningkatan pertumbuhan. Beberapa teori tersebut adalah sebagai berikut:

1. Teori Rostow

Berdasarkan pengamatanya tentang proses pembangunan yang dialami negara-negara yang sekarang telah tergolong negara- negara yang telah maju, maka W.W. Rostow mengatakan bahwa proses pembangunan dari semua negara harus melalui beberapa tahapan tertentu secara berurutan. Tahapan itu menurutnya adalah sebagai berikut: tahap masyarakat tradisional traditional society, tahap prakondisi agar dapat tinggal landas menuju pertumbuhan berkelanjutan precondition for take-off into self-sustaining growth, tahap lepas landas take-off, tahap dorongan menuju kedewasaan drive to maturity, dan tahap konsumsi tinggi secara massal high mass consumption. Negara-negara yang masih mengalami proses pembangunan daripada sekedar pertumbuhan lihat Bab II Modul ini tentang Arti Pembangunan, masih berada pada tahap-tahap sampai dengan tahap tinggal landas. Sedangkan negara-negara yang 34 Teori dan Indikator Pembangunan telah mencapai tahap ke-4 tahap drive to maturity dan tahap ke-5 tahap mass consumption, adalah negara-negara yang pembangunannya telah relatif mapan sehingga tinggal memikirkan bagaimana mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Pada tahap masyarakat tradisional pertumbuhan ekonomi relatif stagnan dan pada tahap prakondisi untuk lepas landas pertumbuhan mulai sedikit meningkat. Baru pada tahap tinggal landas pertumbuhan ekonomi melesat tinggi. Menurut Rostow, agar dapat memasuki tahap lepas landas menuju pertumbuhan berkelanjutan, maka negara-negara yang sedang membangun harus memenuhi beberapa persyaratan. Salah satu dari persyaratan penting itu adalah tercapainya tingkat tabungan terhadap pendapatan nasional yang cukup tinggi dari lima persen menjadi lebih dari sepuluh persen, agar dapat melaksanakan investasi yang selanjutnya diperlukan untuk dapat mencapai pertumbuhan dan sekaligus pembangunan. Penilaian atas teori Rostow . Teori Rostow tidak semata-mata membahas bidang ekonomi, tetapi juga non-ekonomi, misalnya salah satu persyaratan untuk tinggal landas menurutnya adalah terbentuknya suatu nation-state non- ekonomi. Dilain pihak, teori Rostow didasarkan atas pengalaman negara-negara yang dahulu sedang membangun tetapi sekarang sudah maju seperti Jepang, Inggris. Padahal kondisi yang dihadapi negara-negara yang sekarang ini masih Modul Diklatpim Tingkat III 35 membangun seperti Indonesia berbeda intensitas permasalahannya. Misalnya dua zaman tersebut menghadapi masalah kemiskinan, tetapi intensitas masalah kemiskinan saat ini jauh lebih tinggi.

2. Teori Harrod-Domar